Beranda / Romansa / DI BALIK SENYUM SANG CEO / AJAKAN MENIKAH DARI MOA!

Share

AJAKAN MENIKAH DARI MOA!

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-18 07:58:55

Mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Kazumi, Moa berusaha bangkit dari posisinya, dan ia menatap Kazumi dengan tatapan mata yang penuh dengan perasaan.

"Kalau aku istrimu, apa yang akan kamu lakukan?"

"Tapi, ada wanita yang selalu berkelebat dalam ingatanku dan dia bukan kamu."

"Bukan aku, lalu tadi? Siapa yang kamu mimpikan?"

"Kamu."

"Kamu mencium dan mencumbu aku?"

"Sebaliknya."

"Apa?"

"Iya. Kamu yang melakukan itu padaku, bukan aku."

Astaga! Itu bukan mimpi, Kazumi, itu hal nyata yang tadi aku lakukan, dia pikir dia sedang bermimpi, sudahlah, kalau dia tau aku menciumnya tadi, aku khawatir dia mencurigaiku, aku harus bertindak perlahan karena pria ini sangat peka dalam situasi apapun....

Hati Moa bicara di dalam hati sambil mengalihkan pandangannya tidak mau membalas tatapan mata Kazumi khawatir pria itu tahu apa yang tadi dilakukannya.

"Cuma mimpi, kan? Aku tidak mungkin melakukan itu padamu dalam keadaan seperti ini."

Akhirnya, setelah berusaha mengatasi perasaannya, Moa menan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   JAWABAN DARI KAZUMI

    "Menikah?" ulang Kazumi dengan suara yang tergagap. "Iya. Aku tidak mau difitnah membawa lari seseorang, kalau kita menikah, semua itu tidak akan terjadi, bagaimana?""Tapi-""Kalau kamu tidak mau, ya, sudah. Aku tidak bisa bersama kamu terus karena orang-orang pasti akan menggunjingkan kita.""Tapi Moa, bukankah aku sudah menjawab pertanyaan kamu tentang perasaanku padamu? Aku sama sekali tidak merasakan apapun terhadapmu, tapi aku memang senang tinggal dengan kamu dan kakekmu.""Tidak masalah, yang penting kamu senang tinggal dengan aku dan kakek, itu sudah cukup, masalah perasaan kamu padaku, ada yang bilang cinta itu akan datang karena terbiasa, jadi suatu saat mungkin hatimu bisa mencintai aku.""Tapi bagaimana dengan kamu? Apakah ada seorang gadis yang menghabiskan waktu bersama dengan seseorang yang tidak dia sukai?""Aku menyukaimu, Jay. Dan, aku juga jatuh cinta padamu."Wajah Kazumi merah mendengar pernyataan cinta yang diucapkan dengan malu-malu oleh Moa, membuat ia memali

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   TERJUN KE LAUT!

    "Apa, kamu tidak serius, kan?" kata Kazumi sambil mengusap wajahnya dengan kasar seolah-olah ia salah tingkah dengan apa yang diucapkan dengan gamblang oleh Moa. "Ah, maaf, aku jadi wanita yang tidak tahu diri seperti ini di hadapan kamu, bukan bermaksud seperti itu, tapi, aku, aduh bagaimana ya, aku hanya enggak nyangka kamu mau menikah dengan aku, karena aku pernah ditolak!"Moa buru-buru bicara lagi agar Kazumi tidak terlanjur memberikan cap wanita murahan kepadanya."Aku sebenarnya salut kamu bisa bicara terus terang seperti itu pada seseorang, aku yakin tidak semua orang bisa melakukan hal seperti itu, termasuk aku, tapi aku bukan pria yang bisa melakukan hal demikian tanpa ikatan yang sah, maaf...."Astaga! Aku jadi malu, pria ini benar-benar sangat berwibawa, dia seorang CEO tapi dia tidak mau memanfaatkan kedudukannya untuk menindas orang lain, semakin ke sini aku semakin heran, kenapa ayahku bisa benci padanya? Padahal dia sebaik ini....Hati Moa bicara seperti itu dengan pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEKECEWAAN RACHEL

    Melihat hal itu, tanpa berpikir panjang, Moa ikut terjun ke laut, ia sangat khawatir kakeknya tenggelam meskipun ia tahu kakeknya bisa berenang. Tetapi, arus air laut yang sedang pasang cukup kuat hingga meskipun kakeknya pandai berenang, kakeknya yang sudah berusia lanjut tidak akan bisa mengatasi arus tersebut ketika terjatuh ke bawah.Moa yang terjun ke air segera berenang mendekati posisi tubuh kakeknya yang terombang-ambing di air, sementara itu, Alex berhasil merobohkan penjaga pintu kamar di mana kakek Moa ditahan, dan ia memaksa pemilik penginapan untuk membuka kamar tersebut. Namun, Alex terkejut karena di dalam kamar penginapan di mana kakek Moa ditahan, tidak ada pria itu di sana, dan Alex melihat jendela kamar terbuka hingga Alex sangat yakin kakek Moa melarikan diri dari kamar dengan cara melompat dari sana."Jika benar dia terjun ke laut, saya rasa sulit untuk bisa memastikan dia selamat atau tidak, karena kondisi air laut sekarang sedang pasang, arusnya kuat, dengan ko

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   JANGAN SUKA AKU!

    [Saya akan menyelidikinya, Tuan, setelah selesai saya akan memberikan informasinya pada Tuan, untuk sekarang, Tuan harap hati-hati saja, besar kemungkinan mereka akan mencari celah apakah Tuan benar-benar Tuan Kazumi atau bukan]Kazaya mengakhiri percakapan setelah membaca pesan Alex seperti itu.Ia menarik napas panjang pertanda sangat lelah dengan serangkaian tugas yang diberikan oleh Alex padanya."Kenapa?" tanya Syena melihat wajah Kazaya semakin suram."Alex dan Rachel belum bisa membawa Kazumi kembali, ada sekelompok orang yang mengetahui kalau Kazumi belum ditemukan.""Berarti mereka tau kamu bukan Kazumi?""Ya, Alex bilang jangan sampai ketahuan!"Setelah bicara seperti itu, Kazaya bangkit dan berdiri membuat Syena ikut melakukan hal itu."Gue mau cari angin, lu kagak usah ikut, sebelum tengah malam mungkin gue balik.""Tapi, kamu itu harus istirahat, lho!""Hei! Lu enggak khawatir satu kamar dengan gue? Kita berlainan jenis lho, santai amat lu satu kamar dengan gue!""Ya, ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEKHAWATIRAN SANG KAKEK

    Mendengar apa yang dikatakan oleh Vivian, Jee tertawa, ia melipat kedua tangannya di dada dan menatap lurus ke arah Vivian."Ngapain lu mau ketemu dia?" tanyanya dengan nada suara yang terdengar dingin pertanda saat ini, Jee sedang berusaha untuk menahan diri agar dirinya tidak emosi."Dia siapa?"Vivian masih pura-pura untuk tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh Jee. "Jangan pura-pura kagak paham dengan apa yang gue maksud, deh! Mau gue kepret lu?""Ya, tapi siapa tahu aja kamu salah, emangnya orang luar Kalimantan enggak boleh datang ke Kalimantan?" "Gue kagak pernah salah dalam menebak, tau! Lu mau ketemu sama Mitha, kan? Ngapain? Bikin masalah? Pengen gue tabok lu?""Aku hanya punya sesuatu yang ingin aku bahas sama dia.""Tentang apa?""Ini bukan urusanmu, kan?""Kalo nyangkut dia, itu jadi urusan gue!""Kamu itu cuma mantan dia, kan? Aku sudah menyelidiki seluk beluk masalalu perempuan itu, kamu hanya mantan dia, kenapa kamu bersikap seolah-olah kamu itu suami dia?" "Lu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   TAMPARAN UNTUK KAZUMI!

    Kakek Moa bicara pada dirinya sendiri sambil terus mengamati aktivitas yang dilakukan oleh Moa dan Kazumi yang terlihat sekali membuat cucunya menjadi sangat bahagia. "Andai saja pria bernama Kazumi itu tidak hilang ingatan dan belum menikah, aku mungkin merestui mereka berdua bersama, tapi masalahnya pria itu sudah menikah, aku sangat khawatir, Moa nanti akhirnya hanya jadi patah hati, apa yang harus aku lakukan?"Kembali kakek Moa bicara pada dirinya sendiri, dan akhirnya ia tidak lagi memperhatikan aktivitas yang dilakukan oleh Moa dan Kazumi karena semakin dilihat aktivitas mereka semakin manis dan ia bisa melihat raut bahagia terpancar di wajah sang cucu, hingga itu membuat perasaannya sesak. "Kamu pintar masak, Jay! Apakah waktu belum amnesia kamu juga bisa masak?" tanya Moa dengan takjub ketika mencicipi udang saus tiram yang dimasak oleh Kazumi ternyata rasanya sangat lezat."Aku tidak tahu.""Gitu ya, ya, udah, enggak papa, makasih ya, udah masak buat aku dan kakek!" "Sama

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-24
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEBIMBANGAN MOA

    "Yakin!""Meskipun kakek kamu seperti tidak suka padaku?""Kakekku tidak suka itu karena khawatir aja, khawatir kalau nanti ingatan kamu pulih, kamu akan lupa semuanya.""Ingatkan aku jika aku melupakan janji ku.""Tentu, aku akan mengingatkannya."Kazumi mengangguk. Hingga Moa pamit dari hadapan pria itu setelah mengingatkan pada Kazumi untuk segera masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu balkon.Moa masuk ke dalam kamarnya setelah waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam. Ketika ia masuk ke dalam kamar, yang pertama kali dilihatnya adalah ponselnya. Gadis itu menghela napas. Ia melepaskan charger dan untuk sesaat sedikit ragu untuk mengaktifkan ponsel tersebut.Khawatir ada pesan yang membuat perasaannya tidak enak, Moa awalnya enggan untuk mengaktifkan benda itu, tapi ia khawatir ada pesan dari ibunya menyangkut sang ayah hingga akhirnya, Moa mengaktifkan benda tersebut dengan perasaan yang berkecamuk. Beberapa saat kemudian, ponselnya aktif kembali, dan seperti dugaannya, beb

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   CURAHAN HATI ZILL

    "Kita tidak jadi menikah? Kenapa? Karena kakek tidak setuju?""Bukan kakek, itu seandainya, apa yang akan kamu lakukan?""Ya, kalau kamu dan kakek tidak ingin aku ikut kalian, aku akan pergi.""Pulang?""Tidak.""Kenapa?""Karena, aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan kalau kembali.""Tapi, mereka akan membuat ingatan kamu pulih kembali, Jay.""Aku tidak mau.""Tidak mau ingatan kamu kembali?""Ya.""Kenapa?""Sepertinya, aku lebih nyaman seperti sekarang, tidak memikirkan hal yang menjadi beban."Dia benar-benar tidak mau kembali ke rumah, aku enggak mungkin maksa dia untuk kembali kalau dia enggak mau kembali, kalau aku membiarkan dia pergi tapi dia tidak mau pulang, dia pasti akan dimanfaatkan oleh orang-orang yang mencari dia itu....Hati Moa bicara demikian, sambil mengusap wajahnya perlahan."Baiklah, kalau begitu, kita akan menikah.""Terima kasih."Duh, apa-apaan ini? Kenapa rasanya semakin hari dia semakin menggemaskan? Dia seperti bocah yang perlu perlindungan, aku enggak

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26

Bab terbaru

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DITANTANG RADIT

    Andreas dan Rachel itu bicara berduaan sedang membicarakan apa? Apa mereka berhubungan di belakang Kazumi? Mereka bertemu di rumah sakit ini karena apa?Seseorang yang memperhatikan Andreas dan Rachel itu adalah Radit. Radit yang menyelidiki tentang Kazumi atas perintah ayahnya secara tidak sengaja bertemu Andreas di jalan, lalu ia mengikuti dan ia tidak menyangka ternyata Andreas ke rumah sakit dan ada pula Rachel di rumah sakit tersebut.Radit tidak tahu jika di rumah sakit itu ada Kazumi dan Kazaya dirawat, ketika ia masih ingin mengetahui apa yang dibicarakan oleh Rachel dan juga Andreas, tiba-tiba saja...."Apa yang Anda lakukan di sini, Tuan Radit!"Tanpa diduga oleh Radit, Alex sudah berdiri di sampingnya membuat Radit terkejut dan berusaha untuk bersikap biasa agar Alex tidak tahu ia sedang menguntit sejak awal."Apakah rumah sakit ini milikmu? Aku tidak boleh ada di sini?""Rasanya aneh saja, tempat ini jauh dari kota, tapi Anda bisa sampai kemari, jika Anda sedang berobat, k

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   BERDEBAT DENGAN ANDREAS

    "Pernikahan kamu dengan Kazumi itu sebenarnya, tidak sah, Moa. Karena kau menikah dengan Kazumi saat dia hilang ingatan...."Moa tersenyum kecut mendengar apa yang diucapkan oleh Zill padanya."Dengan kata lain, kamu enggak setuju kalau aku ingin tinggal di rumah Kazumi?""Situasi Kazumi dan Kazaya sedang tidak baik-baik saja, aku rasa, jika kau ada di rumah mereka, itu akan membuat situasi mereka menjadi semakin tegang.""Kau khawatir para istri Kazumi bersikap buruk padaku?""Bisa juga sebaliknya, kan?""Kau ini teman siapa? Kau temanku tapi kau bersikap seperti musuhku!""Jangan lupa, Kazaya adalah temanku, jadi aku hanya ada di tengah-tengah, tidak memihak kalian.""Ck! Aku memang tidak pernah menang melawan kamu kalau sudah berdebat.""Sudahlah, berdamai dengan orang tua, jangan buang impian besarmu hanya karena cinta, Moa.""Hidup bahagia dengan orang yang dicintai juga salah satu impian besarku, Zill, karena kau tidak bisa merealisasikan mimpiku itu, aku rasa wajar jika aku men

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   CURAHAN HATI MOA

    Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Alex. Untuk sesaat, Zill terdiam. Ia sedikit bingung untuk menjawab pertanyaan tersebut karena khawatir akan membuat Moa dalam kesulitan. Melihat Zill diam saja sementara ia sudah tidak sabar untuk menunggu jawaban, Alex semakin curiga, Zill benar-benar orang yang patut dicurigai. Pria itu langsung mencekal salah satu pergelangan tangan Zill dan menariknya untuk ke tempat yang lebih sepi orang. "Kenapa kamu tidak bisa menjawab? Tidak bisa menjawab karena memang kau memiliki rencana lain untuk Tuan Kazaya dan Tuan Kazumi?"Alex mendesak Zill sehingga Zill merasa gerah juga karena ia merasa jadi tertekan. "Aku tidak punya rencana apapun, aku melakukan penyelidikan itu semata-mata khawatir pada Kazaya saja. Aku dan Kazaya satu perguruan, seperti halnya Vivian yang mencemaskan Kazaya terjerumus organisasi seperti itu, seperti itulah aku merasakan hal yang sama untuk dia.""Apa yang kau lakukan pada temanku?" Sebuah suara membuat perdebatan a

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DICURIGAI ALEX

    Sebenarnya, pertanyaan Zill sangat mudah untuk dijawab. Akan tetapi, Vivian jadi tidak bisa menjawab ketika merasakan aura Zill yang mampu membungkam mulutnya hingga ia tidak bisa bicara untuk beberapa saat. "Vi. Sekali lagi aku tegaskan, kita harus bekerjasama di sini, setelah itu jika kita sudah selamat dan sampai di tempat kita masing-masing, aku berjanji tidak akan ikut campur lagi dengan apapun yang kau dan Syena lakukan."Zill melanjutkan ucapannya, masih dengan nada seperti tadi hingga membuat Vivian menarik napas."Baiklah. Aku minta maaf sudah membuat kau marah. Tak perlu dibahas lagi, aku sudah cukup paham.""Kau bisa berjalan?""Jika tidak bisa, apakah kau akan memapah aku?""Kalau semua yang ada di sini tidak bisa berjalan, aku terpaksa memapah kalian bergantian.""Sudahlah. Pikirkan saja Kazaya dan Syena, aku tidak perlu. Aku masih bisa mengurus diriku sendiri."Zill menghela napas. Ia tidak lagi menanggapi perkataan Vivian. Tidak mau pembicaraan mereka semakin menghamba

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   GARA-GARA NAPAS BUATAN

    "Apa yang kalian lakukan di sana?"Sebuah suara membuat niat Syena yang ingin menanggapi pertanyaan menohok yang diucapkan oleh Vivian terhenti seketika.Zill menghampiri mereka tanpa Kazaya, entah di mana Kazaya diletakkan oleh Zill, hingga pria itu menghampiri Syena dan Vivian yang sedang bertengkar."Ah, tidak ada. Syena sedang kelelahan, jadi aku mengajak dia untuk istirahat sejenak."Vivian menyenggol Syena, agar Syena mengiyakan apa yang dikatakannya pada Zill, dan Syena menurut. Zill menghela napas mendengar alasan yang diucapkan oleh Syena seolah-olah ia tidak percaya dengan alasan tersebut."Tolong kerjasamanya. Kita sedang berjuang melawan maut, kita tidak tahu apa yang akan kita temui di depan, kalau kita tidak bekerja sama, bagaimana kita bisa melewati itu semua dengan baik?"Seraya bicara demikian, Zill menatap ke arah Syena dan Vivian satu persatu."Oke. Jangan khawatir, aku juga tidak mau mati di tempat seperti ini, ada banyak hal yang harus aku kerjakan dan aku tidak

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   BERTENGKAR DENGAN VIVIAN

    Mendengar apa yang diucapkan oleh Syena, Kazaya langsung menolak. Sebenarnya, Zill dan juga Vivian juga akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Kazaya, namun mereka didahului Kazaya hingga keduanya jadi menatap ke arah Kazaya setelah itu mereka saling pandang.Sementara itu, mendengar Kazaya tidak setuju dengan apa yang ia katakan, sejujurnya hati Syena jadi bergemuruh. Namun, karena ia melihat Kazaya tadi mencium Vivian, Syena jadi mengabaikan perasaan bergemuruh itu dan memilih untuk tidak terpengaruh meskipun itu sangat sulit untuknya."Aku sudah memutuskan, tolong hargai keputusan yang aku buat, kondisi Kazaya jauh lebih parah dan dia seperti itu karena kecerobohan aku, jadi wajar jika aku melakukan hal ini, membawa aku yang tidak bisa berenang, itu pasti akan sulit, jadi kalian pergi saja, aku tidak masalah."Syena bicara lagi, dan kali ini, Kazaya berusaha untuk melepaskan diri dari pegangan tangan Vivian dan juga Zill.Namun, ketika nyaris bisa melepaskan pegan

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   HATI SYENA PORAK PORANDA....

    Bayangan saat ia mencium bibir Syena berkelebat lagi di benak Kazaya ketika Vivian mengucapkan pertanyaan itu padanya."Kamu enggak bisa jawab berarti, emang ada yang terjadi antara kamu dan dia, kan?" tanya Vivian lebih lanjut karena Kazaya tidak bicara sama sekali sementara ia menunggu jawaban atas pertanyaan yang ia ajukan tadi."Udahlah, kagak perlu bahas itu lagi kali, gue jadi kagak bisa mengumpulkan energi kalo lu ajak ngomong gituan melulu.""Karena kalian memang berciuman?""Lu kenapa, sih? Gue tahu, cewek itu suka baper, tapi itu bukan lu, Vi! Lu itu kagak baperan orangnya!""Aku juga punya perasaan, kamu harus ingat itu! Saat kamu menolakku karena kamu hanya menganggap bahwa aku cuma kakak kamu, kamu melakukan itu dengan santai karena kamu yakin aku bisa menerima kenyataan dengan baik lantaran menurut kamu, aku bukan wanita yang gampang terbawa perasaan, tapi, Zay. Kamu enggak tahu aku benar-benar terpuruk waktu itu!"Karena situasi jadi semakin serius, Kazaya tadinya tida

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   VIVIAN PUTUS ASA....

    Jika Vivian hanya diam saja ketika Kazaya melontarkan pertanyaan itu pada mereka, tidak bagi Zill. Ia ikut mengedarkan pandangannya ke sekitar mereka untuk mencari sosok Syena, namun, Syena memang tidak ada di mana-mana sampai Zill akhirnya bangkit. "Aku akan mencarinya," katanya pada Vivian dan Kazaya, tapi baru saja keduanya ingin menanggapi, tiba-tiba saja Syena muncul dengan penampilan yang sangat kotor."Kau darimana?" tanya Zill tanpa peduli Vivian yang menatapnya karena ia langsung melontarkan pertanyaan itu pada Syena."Aku berusaha mencari jalan keluar agar kita bisa naik tanpa harus naik."Syena menjawab pertanyaan Zill, tapi apa yang diucapkannya justru membuat Vivian tertawa karena ia merasa apa yang dikatakan oleh Syena sangat mustahil."Mencari jalan keluar agar kita bisa naik, tapi kita enggak perlu naik? Apa maksudnya? Itu mustahil! Aku dan Zill bisa sampai ke sini karena kami turun, ada jalan menurun artinya kalau kembali kita harus naik, Syena!" katanya dan ucapan V

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEMARAHAN ZILL!

    Mendengar apa yang dipertanyakan oleh Zill, Vivian terkejut. Ia merasa tidak pernah mengatakan pada Zill bahwa ia pergi ke Samarinda Kalimantan Timur untuk menemui perempuan bernama Mitha itu, tapi mengapa Zill sampai tahu apa yang ia lakukan?Apa Mitha mengatakan pada Zill kalau aku menemuinya?Hati Vivian berbisik demikian, sambil berusaha untuk mencari kalimat yang tepat untuk ia ucapkan pada Zill."Mitha memberitahumu kalau aku menemuinya?" Akhirnya, Vivian memilih untuk melontarkan pertanyaan tersebut pada Zill."Dia bukan tipe wanita yang suka mengadu."Vivian tersenyum kecut mendengar apa yang diucapkan oleh Zill tentang perempuan tersebut. "Kau pernah ketemu dengan dia? Apakah kau mengatakan itu hanya dengan mengandalkan insting kamu saja? Instingmu itu tidak tajam, Zill. Dia sudah menikah pun kamu tidak tahu, kan?""Aku bertanya padamu, apa yang ada dalam pikiran kamu sampai kamu nekat ke sana menemuinya?"Zill tidak mau menjawab pertanyaan dari Vivian tentang hal itu, ia l

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status