Share

04 - Penasaran

Penulis: BebbyShin
last update Terakhir Diperbarui: 2020-11-26 17:05:56
*****

Seorang pria memakai jas abu-abu duduk di kursi kebesarannya. Sebelah tangannya mengetuk-etuk OMAS - GAIA HIGH LUXURY, sebuah pulpen seharga kurang lebih 338 juta, ke atas meja kerjanya. Ia terlihat begitu serius menatap layar macbooknya. Steven semalam mengabarkan jika seluruh informasi mengenai identitasnya telah bersih dari dunia maya. Ricard harus memberi ancungan jempol untuk hacker terbaik yang dikenal oleh Steven. Tidak sia-sia, Ricard menggelontorkan bayaran mahal.

Ricard mengisi biodatanya pada situs kencan online dengan cepat dan cekatan.

Profile :

Name : R. Fello

Age : 28 y.o

Country : New York

Account : Fello01@hotmail.com

I'll make u fall in love!

Ricard terkekeh sendiri melihat profil yang terpajang pada situs tersebut. Sungguh, ia seperti pria yang kekurangan daya tarik bahkan tidak laku. Sesaat jarinya mengetikan tombol save, lantas ia mulai melihat satu per satu biodata yang sudah terlebih dahulu terpajang di sana.

Ratusan bahkan ribuan foto para pria dan wanita yang mencari jodoh di aplikasi tersebut, bukan hanya dari satu negara atau dua negara melainkan dari berbagai negara di dunia.

Ricard men-scroll satu per satu foto wanita, ia memilih lima foto wanita yang menurutnya menarik. Belgia, Swiss, Norwegia, Singapore dan Uzbekistan. Ia segera mengirimkan undangan perkenalan pada kelima wanita itu lewat emailnya.

Steven beberapa kali mengetuk pintu ruangan Ricard, tapi tidak ada sambutan dari pria itu. Steven memilih masuk dan mendapati bosnya itu sedang senyum-senyum sendiri.

"Sepertinya kau sedang bahagia sekali," sapa Steven dan sontak membuat Ricard terlonjak kaget.

Ricard berdiri sambil mengancungkan telunjuknya ke arah Steven. "Kau sangat tidak sopan! Kenapa kau tidak mengetuk pintu terlebih dahulu,"

Steven terkekeh melihat big boss-nya itu terlihat kaget akan keberadaannya di ruangan itu.

"Aku sudah berulang kali mengetuk pintu ruanganmu. Kakiku sudah pegal berdiri di depan pintu, tapi kau mengabaikanku," jelas Steven dan Ricard kembali duduk dengan gaya bossy-nya.

"Bagaimana? Kau sudah bertemu dengan wanita yang kau cari?" tanya Steven.

Ricard menghela napas, "belum, aku baru saja berkenalan dengan lima wanita dari lima negara berbeda. Tiga diantaranya sudah memberiku media sosial untuk memudahkan berkomunikasi, hanya saja mereka dengan cepat memintaku untuk menemui mereka,”

Steven terlihat tertarik mendengar cerita Ricard. "Lantas, kau ingin pergi menemuinya?"

"Tentu saja tidak. Baru beberapa menit yang lalu aku berkenalan dengan mereka dan mereka terlihat sangat agresif," ucap Ricard.

Ricard menunjukkan isi ponsel yang terhubung dengan e-mail aplikasi kencan itu pada Steven, dalam kurun waktu lima belas menitlebih dari 200 e-mail masuk untuk meminta perkenalan padanya. Steven bertepuk tangan melihatnya.

"Gila! Harus aku akui, pesonamu memang luar biasa. Meskipun kau sudah merubah identitasmu, tapi tetap saja, pesona wajah tampanmu menarik perhatian para wanita," kata Steven jujur.

Ricard hanya tertawa mendengar kejujuran dari mulut sahabatnya itu.

✈✈✈✈✈

Zeline menghempaskan ponselnya ke atas sofa. Kesal! Itu yang dirasakan Zeline dua hari terakhir ini. Aplikasi yang didaftarkan oleh sahabatnya membuat mood-nya menjadi buruk.

Bagaimana tidak, ratusan e-mail yang masuk meminta perkenalan padanya. Karena tidak ingin di cap sombong, Zeline rata-rata akan memberikan akun media sosialnya pada teman baru-nya itu untuk berkomunikasi lebih lanjut.

Siapa yang menduga, 80% dari pria yang mengajaknya berkenalan itu, selalu memperlihatkan batang berurat dan berotot yang selalu diucapkan oleh Fini dalam kesempatan Skype. Hal itu membuat Zeline mendadak depresi, baru awalan saja ia sudah dibuat il-feel.

Belum lagi, permintaan macam-macam yang diajukan oleh para pria baru kenalannya itu. Ia tidak menemukan pria berotak waras di sana. Seharian ini, Zeline mematikan notifikasi e-mailnya, ia ingin tidur seharian sebelum besok ia harus terbang ke Bali, untuk urusan pekerjaannya.

✈✈✈✈✈

Ricard mengetuk-etuk dagunya, sudah hampir tiga hari, tapi e-mailnya sama sekali tidak dibalas oleh satu wanita. Wanita itu berasal dari Indonesia. Salah satu negara yang terletak di Asia Tenggara. Wanita dengan foto profil berwajah cantik, berkulit putih bersih serta rambut panjang agak bergelombang dan usianya terpaut tiga tahun di bawah Ricard.

Pria itu dibuat kesal hanya karena satu wanita yang tidak membalas pesannya di e-mail. Mengingat, biasanya ia selalu mendapat fast respon dari para wanita yang ia kirimi e-mail seperti biasanya.

Wajah kesal tentu ketara pada Ricard, seharian ini ia uring-uringan menunggu respon dari wanita itu. Sungguh, ia pun tidak tahu mengapa mood-nya tiba-tiba memburuk saat ini.

"Kau kenapa? Wajahmu terlihat lusuh," tanya Steven saat mereka sedang duduk di cafe untuk menghabiskan waktu sore dengan minum kopi.

Ricard memandangi ponselnya dengan gusar. Ia bisa saja mencari tahu dengan mudah semua hal yang berkenaan dengan wanita itu, hanya saja ia tidak mau melakukannya. Ia lebih suka mengalir, karena ia mencari wanita yang bisa menerimanya apa adanya.

"Ada satu wanita yang tidak membalas e-mailku!" Curhat Ricard akhirnya.

Steven melotot tak percaya, "hanya karena hal itu? Kau tampak gusar seperti saat ini?"

Ricard memijat dahinya pelan. "Entahlah!"

"Belum kenalan saja sudah sukses membuatmu gusar seperti ini, apalagi jika kau mengenalnya lebih jauh. Aku jadi penasaran wanita seperti apa yang membuatmu galau,"

"Ah- sudah. Diamlah!" Ricard menyenderkan bahunya ke sofa. Steven terkekeh dan menggeleng melihat sahabatnya kalut. Ini merupakan hal yang jarang bahkan tidak pernah diperlihatkan oleh Ricard selama mereka bersahabat.

✈✈✈✈✈

Pagi ini, suasana bandara tampak ramai. Bagaimana tidak, hari ini adalah hari Jum'at. Semua orang nampaknya banyak yang akan menghabiskan akhir pekannya di kota lain, seperti Zeline saat ini salah satu contohnya. Kini Zeline tengah berada di ruang tunggu bandara, ia akan menghabiskan weekendnya untuk bekerja sekaligus liburan singkat.

Masih ada waktu tiga puluh menit lagi sebelum take off, Zeline memutuskan untuk pergi ke gerai kopi favoritnya. Starbuck! Ia memesan Vanilla latte untuk memulai aktivitasnya yang panjang hari ini.

Ia segera mengaktifkan notifikasi e-mailnya, yang seharian lalu ia matikan agar tak mengganggu waktu istirahatnya. Zeline membaca satu per satu pesan yang dikirimkan lewat e-mail dari para calon kekasihnya. Ya, ia masih menyeleksi satu per satu pria yang mengajaknya berkenalan.

Ada 15 e-mail yang sama, ia menanyakan mengapa e-mailnya sama sekali tidak di respon. Zeline penasaran, ia membuka profil pria itu. Tampan! Masuk dalam salah satu kriteria yang Zeline cari.Zeline kemudian mengamati lokasinya yang ternyata berada di New York, cukup jauh dari Indonesia. Dan usianya terpaut tiga tahun di atasnya, yang artinya sudah termasuk usia yang cukup matang.

Zeline mengetikan balasan padanya, memberikan beberapa media sosial seperti id Skype dan juga nomor Whatsapp-nya. Ini kali pertama, Zeline memberikan nomor WA-nya untuk pria asing dari aplikasi dating itu, biasanya ia hanya akan memberikan id skype saja.

Zeline menonaktifkan ponselnya menjadi mode pesawat terbang. Ia menggeret kopernya dan berjalan memasuki gate. 'Bali, I'm coming' teriak Zeline girang dalam hati.

"Yash! Thank's God!" teriak Ricard spontan membuat sekeliling cafe menatapnya begitu juga Steven.

Senyuman tak lepas dari Pria tampan ini, ia berkali-kali memandang ponselnya. Auranya tiba-tiba berubah menjadi lebih ceria dan bahagia, menurut pandangan Steven.

*****

Jangan lupa komentar nya yah. Thank you

Bab terkait

  • DESTINY ( INDONESIA )   05 - Akhirnya

    *****Sapuan kuas dengan lincah sedang dilakukan oleh seorang Zeline pada wajah mulus seseorang. Pasalnya saat ini, dirinya tengah fokus mendandani seorang penyanyi papan atas yang tengah naik daun. Namanya tengah melambung tinggi di dunia blantika musik Indonesia. Zeline dipercaya untuk memoles wajah cantiknya agar semakin cantik.Penyanyi tersebut akan tampil dalam sebuah acara Internasional yang diadakan di Bali oleh salah satu Instansi Negara. Saat sudah bermain dengan kuas, spons dan alat make up lainnya, tingkat keseriusan Zeline meningkat tajam. Ia akan mengabaikan semua hal, termasuk ponselnya.Seperti saat ini, Zeline begitu fokus, ia mematikan nada dering ponselnya yang ia

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-26
  • DESTINY ( INDONESIA )   06 - Memalukan

    Happy Reading*****Zeline kini telah duduk manis di salah satu kafe daerah sekitaran Seminyak. Ia memesan Lemon Ice Tea kesukaannya. Wanita berambut cokelat terang itu sedang menunggu teman lamanya yang kebetulan owner cafe yang ia datangi. Mereka sudah berjanji untuk temu kangen ketika Zeline memiliki waktu senggang di Bali.Setelah sepuluh menit menunggu, akhirnya Bagus, owner cafe dan juga teman lama Zeline datang menghampiri. Mereka menghabiskan waktu dengan mengobrol dan sebenarnya Zeline datang juga ingin mengantarkan hadiah pernikahan untuk Bagus dan istrinya."Terima kasih banyak, Zel. Tidak perlu repot memberikan hadiah seperti ini," kata Bagus saat me

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-26
  • DESTINY ( INDONESIA )   07 - Otak Mesum

    By the way, jangan lupa buat kasih review yah buat cerita ini.*****Ricard bukanlah tipe bos-bos galak dan dingin seperti kebanyakan cerita di novel. Dirinya termasuk pimpinan yang ramah terhadap bawahan meskipun tidak berlebihan. Ia selalu membalas sapaan yang diberikan karyawan padanya.Akan tetapi, hari ini begitu berbeda, Ricard tersenyum lebih lebar dari biasanya. Berjalan santai dengan memamerkan deretan gigi putihnya yang rapi. Para wanita yang bekerja di kantornya yang kebetulan sedang berada di lobi, segera berpegangan agar tidak jatuh karena lemah melihat pesona bigboss-nya yang berkali-kali lipat kadar ketampanannya. CEO mereka hari ini terlihat be

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-26
  • DESTINY ( INDONESIA )   08 - Ini Mimpi kan?

    Jangan lupa komentar dan juga kasih review bintang lima yah, Gengsssss!!!*****Zeline fokus pada acara makan malam serta persiapan pernikahan dadakan Mesya dan tunangannya. Malam ini di rumah Mesya diadakan makan malam sebelum esok harinya pemberkatan pernikahan dilaksanakan.Mesya yang akan menikah, tapi Zeline yang merasakan gundah gulana. Ibu Mesya berdiri di samping Zeline mengamati setiap pergerakan pekerja yang sedang mondar mandir menata kebun belakang rumah Mesya untuk dijadikan tempat makan."Zel, kau tidak bekerja?" tanya Rani, ibu Mesya. Zeline menoleh, menatap wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan fashionable di sebelahnya."Aku bukan peke

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-26
  • DESTINY ( INDONESIA )   09 - Berkencan atau Menikah?

    Happy Reading, Gaish!!!*****Seketika gerombolan wanita yang menjadi tamu undangan Mesya dan Pradipta membubarkan diri. Adegan manis yang dilakukan oleh seorang pria tampan untuk seorang wanita cantik membuat mereka semua minder.Kini tinggal Zeline dan Fello berdiri saling tatap. Zeline pikir dirinya hanya bermimpi, namun ternyata semua ini sebuah kenyataan. Sebelah tangannya sedang menggenggam sebuket bunga mawar merah dan sebelah lagi digenggam oleh Fello. Iya, Fello!Pria yang dikenalnya melalui aplikasi kencan online itu berada tepat di depan wajahnya. Zeline masih kesulitan berkata-kata, tenggorokannya tercekat, otaknya juga masih sulit berpikir. Sampai pada akhirn

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-26
  • DESTINY ( INDONESIA )   10 - Terciduk

    ****Ricard begitu terkejut mendengar ucapan yang dilontarkan Zeline padanya. Tidak menginginkan kado hanya menginginkan ciuman yang lebih panjang. Apakah Zeline terserang kejang otak atau tiba-tiba sarafnya putus. Wanita itu kenapa mendadak menjadi agresif.Baru saja Fello ingin mendekatkan wajahnya pada Zeline, wanita itu malah tertawa terbahak-bahak membuat Fello tersentak kaget.'Sepertinya benar, Zeline terkena serangan kejang otak' batin Fello. Zeline dengan santai menstaterkan kembali mobil dan menginjak pedal gas dengan kecepatan sedang. Wajah cantik Zeline semakin terlihat mempesona saat senyum tercipta di wajahnya."Ucapanmu tadi hanya becanda?" tanya Fello akhirnya dan

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-26
  • DESTINY ( INDONESIA )   11 - Pikiran Kotor

    Jangan lupa komen yah dan juga kasih review bintang lima yah! Tahnk you muah muah****Sepanjang jalan menuju apartemen, Zeline terus memikirkan ucapan yang dilontarkan Fello padanya. Ajakan menjadi sepasang kekasih lalu menjadi istrinya. Selama Zeline berhubungan dengan pria manapun, belum ada yang menawarkan hubungan kejenjang yang lebih serius, meskipun Zeline memiliki keinginan menikah muda dari dulu.Namun, hari ini berbeda. Hari yang benar-benar membuatnya kehilangan kata-kata. Seorang pria tampan dari Benua Amerika rela terbang ke Benua Asia hanya untuk menemuinya. Bahkan yang Zeline tak habis pikir, pria itu datang masih sempat membawa sebuket bunga mawar di awal pertemuanny

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-26
  • DESTINY ( INDONESIA )   12 - I'm Your

    Zeline berhasil menghindari godaan setan berwajah malaikat yang berada di ruang tengah apartemennya. Wanita itu memilih untuk menyibukan diri dengan merias diri di dalam kamar. Tidak sulit bagi Zeline yang sudah terbiasa dengan berbagai macam alat make up, tetapi ia tidak pernah mengaplikasikan make up yang terlalu mencolok bahkan berlebihan di wajahnya sendiri. Ia lebih suka make up yang flawless. Saat ini, Zeline sudah tampak cantik memukau dalam balutan gaun hitam panjang, yang berbelahan panjang sampai ke paha dengan model sabrina yang memperlihatkan sebagian ruas leher dan dadanya. Jika kemarin malam ia tampil sederhana, berbeda dengan hari ini. Zeline tampak all out dalam berpenampilan. Ia bisa saja memakai gaun putih miliknya yang menjuntai panjang, tapi ia tidak ingin menyaingi Mesya yang tentunya akan memakai wedding dress berwarna putih. Bisa-bisa ia yang akan disangka akan menikah di depan altar bersama

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02

Bab terbaru

  • DESTINY ( INDONESIA )   32. Bahagia (ENDING)

    Akhirnya mereka berdua memulai lembar pertama dari kisah besar yang akan mereka lalui kedepannya. Tidak ada yang pernah tahu seperti apa dan bagaimana. Mereka hanya berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya - BebbyShin - *****Kejutan yang benar-benar berhasil membuat terkejut Ricard dan Zeline yang diberikan oleh Kedua orang tua mereka masing-masing.Sebelumnya Jessie, ibu Ricard, ia sengaja datang ke Jakarta untuk menemui wanita yang sering menjadi bahan pembicaraan geng sosialitanya. Ia juga termakan ucapan, Lidya mengenai sosok kekasih Ricard, anak kesayangannya.Kegagalan perjodohan yang lalu, begitu menjadi pengalaman bagi Jessie untuk memilih calon menantunya. Ia tidak ingin sembarangan lagi memilihkan calon istri untuk anaknya. Wanita jaman sekarang hanya mementingkan kekayaa

  • DESTINY ( INDONESIA )   31. Tidak Terduga

    Mobil Ricard berbelok menuju parkiran lobby hotel ke tempat yang telah Papa Zeline tentukan. Zeline tidak tahu maksud serta tujuan Papanya mengajaknya bicara serius di sana. Ricard bersikukuh untuk ikut datang menemani kekasihnya menemui calon mertuanya.Zeline menempelkan ponselnya di telinganya, ia menghubungi papanya untuk menanyakan keberadaan dan posisinya di mana.Restoran. Satu kata itulah yang diucapkan Papanya dan Zeline bergegas ke sana untuk menemui orang tuanya itu.Kedua orang tua Zeline terlihat sedang duduk bersebelahan dan berbincang sesuatu yang serius ketika Zeline berjalan mendekati meja mereka."Akhirnya kau sampai juga," sapa Jacobs ketika melihat Zeline berdiri tak jauh dari mejanya.Jacobs malam itu terlihat mengenakan batik mewah berwarna perpaduan hitam, cokelat dan emas, sedangkan Marina memakai kebaya berwarna merah maroon, emas di padu padankan dengan songket merah sangat khas Indonesia."Maaf membuat Mam

  • DESTINY ( INDONESIA )   30. Terciduk (Lagi)

    Ricard terbangun lebih dulu saat bel penthousenya berbunyi. Ia meraba ponsel yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya, ia melirik pukul berapa saat ini, 09.14 waktu setempat. Ia mengambil boxer yang tergeletak tak berdaya di lantai akibat kegiatan urut mengurutnya semalam. Sebelum berjalan membukakan pintu, pria itu menunduk dan mencium kening Zeline yang masih begitu nyenyak terlelap.Tidak biasanya penthouse-nya kedatangan tamu pagi-pagi seperti ini. Tidak ada orang lain yang sering bertamu ke sana, kecuali Steven dan beberapa asistennya untuk urusan pekerjaan.Ricard mengklik interkom yang ada, untuk melihat siapa yang datang sebelum ia membuka pintunya. Pria itu membelakangi kamera sehingga hanya terlihat punggungnya saja. Ricard tak mau ambil pusing, ia berpikir itu adalah Steven. Dengan santai dan tanpa berpikir yang tidak-tidak, Ricard menekan password dan membuka pintu penthousenya untuk mempersilakan masuk tamunya.

  • DESTINY ( INDONESIA )   29. Akhirnya

    Fini duduk di sofa apartemen Steven. Wanita itu telah diberi izin untuk akses masuk. Sembari menunggu Steven pulang kerja, ia berinisiatif untuk mengistirahatkan tubuhnya yang sekarang mulai mudah letih.Fini dipaksa Zeline untuk berbicara panjang lebar dengan Steven. Mencari jalan keluar terbaik dari hal yang sudah terlanjur terjadi ini. Semalam nyatanya, ia hanya diselimuti kekecewaan dan emosi sehingga tidak bisa berpikir jernih saat memberi tahu pada Steven. Belum ada kesepakatan apa pun mengenai janin yang ada dalam rahimnya. Entah itu akan dibuang atau dipertahankan.Dari tempat duduknya ia memandang luas kota New York yang dipenuhi gedung-gedung pencakar langit yang tidak begitu berbeda dengan Ibu kotanya sendiri, Jakarta. Fini mengelus perut ratanya dengan lembut. Ia merasa gamang untuk membuang benih hasil hubungan tanpa statusnya bersama Steven.Namun, ia sama sekali belum siap untuk memiliki anak. Biarpun orang lain mengatakannya kejam atau pembunuh s

  • DESTINY ( INDONESIA )   28 - Penjelasan

    Empat hari sebelum keberangkatan Zeline dan Fini ke New York! Aku mau bunuh diri! Tulis Fini di obrolan grup yang langsung dicecar berbagai pertanyaan oleh para sahabatnya, tak terkecuali Zeline. Wanita yang kini tengah sibuk mempersiapkan brand kosmetiknya, sehingga jarang berkumpul dan berbincang dengan para sahabatnya. Entah itu lewat ponsel atau secara langsung. Tulisan Fini tentu mampu memancing ketiga sahabatnya yang lain bergabung dalam obrolan di grup. Apa maksudmu? Jangan gila, Fini! Ini bukan April mop, candaanmu tidak lucu! Tidak mendapatkan sosis besar milik suami orang itu, apa membuatmu begitu frustasi. Klienku saat ini banyak bule tampan, kau bisa memilihnya Jangan mati bunuh diri, dosamu makin menumpuk.

  • DESTINY ( INDONESIA )   27 - Long Distance Relationship

    Setelah baca part ini, please jangan caci maki Shin yah! Shin hanya sedikit memberikan kejutan hangat menuju ending cerita ini ***** Kini Zeline sudah berada di John F Kennedy International Airport. Ia sudah meminta Ricard tidak memaksanya untuk pulang ke Indonesia dengan menggunakan jet pribadinya. Zeline ingin menjadi manusia normal pada umumnya yang naik pesawat komersil. Meskipun tiket yang dipegangnya adalah tiket first class. Ricard tidak membiarkan kekasihnya pulang dengan tiket kelas ekonomi.Fini menarik dua koper besar miliknya dan begitu terkejut ketika melihat deretan koper milik Zeline."Oh my God! Jangan bilang semua koper ini milikmu?" pekik Fini.Zeline memutar bola matanya malas lantas melirik Ricard yang berdiri sambil membentuk huruf V dengan jarinya."Hanya sebagian kecil dan Zeline sudah berisik memarahiku." Ricard memberitahu

  • DESTINY ( INDONESIA )   26 - Hampir Saja

    Mesya berjalan mendekati pasangan kekasih yang tengah dimabuk cinta, tapi tetap bisa mengontrol diri mereka. Siapa lagi jika bukan Zeline dan Ricard. Mesya kini mengubah panggilannya mengikuti semua orang memanggil Fello dengan nama Ricard."Terima kasih banyak untuk semua hal yang kau sudah berikan pada kami selama di sini," ucap Mesya tulus."Hanya hal kecil yang bisa kuberikan pada kalian semua," kata Ricard merendah."Sesungguhnya, aku tidak ingin pulang. Aku ingin menetap dan selamanya berada di New York bersama dengan fasilitas-fasilitas mewah darimu. Tapi tentu saja itu hanya halusinasiku semata. Aku dan Pradipta memiliki kehidupan di Jakarta. Menyebalkan sekali." Curhat Mesya."Jadi, kau merasa terpaksa untuk pulang ke Jakarta?" tanya Zeline."Iya! Bayangkan saja, aku di sini seperti ratu. Kemana-mana pergi naik mobil mewah seharga 4 milyar lebih, jika di Jakarta aku akan kembali memakai Mini cooper milikku.""Dasar wanita gila!"

  • DESTINY ( INDONESIA )   25 - Hari Penuh Masalah

    Zeline dan Ricard sampai di Restoran tempat mereka membuat janji temu dengan para sahabat Zeline. Keduanya melangkah masuk ke dalam resto dengan diiringi tatapan iri dari para pengunjung lainnya. Terang saja, di New York Ricard begitu terkenal, ia bahkan setara dengan artis hollywood ketenarannya. Hanya saja, orang-orang tidak menggila jika bertemu di tengah jalan, memaksa meminta foto atau kontak fisik lainnya.Ricard mengeratkan pelukannya di pinggang Zeline. Wajah datarnya sama sekali tidak menyeramkan, bahkan terlihat menggemaskan. Entah mengapa, kali ini Ricard merasa begitu bangga berjalan di samping wanita yang kini menjadi kekasihnya.Jika dahulu ia selalu menolak bahkan memilih tempat privat agar tidak begitu dilihat bahkan diketahui masyarakat umum, berbeda dengan saat ini. Mungkin karena kali ini, kekasihnya adalah pilihan hatinya sendiri. Tidak melalui perjodohan konyol seperti sebelum-sebelumnya.Sedangkan Zeline memilih tak acuh terhadap tatapan ya

  • DESTINY ( INDONESIA )   24 - Meminta Restu

    Semua kembali makan dengan hikmat dan bijaksana. Sampai pada akhirnya ucapan Ricard membuat semua orang di sana tersedak."Apa boleh aku menikahi Zeline minggu depan?" Pertanyaan polos dan santai dilontarkan Ricard pada kedua orangtua ZelineTernyata lagi-lagi kejutan datang menghampiri mereka terutama untuk Zeline.'Crazy' batin ZelineSemuanya segera menegak air minum untuk membantu menormalkan pencernaan mereka kembali. Zeline mendelikkan matanya ke Ricard, tapi pria itu mengabaikannya.Papa Zeline menatap lekat wajah Ricard, begitu pun pria itu. Keduanya saling bersitatap, baik Mama, Zeline, Zacco dan Cindy tidak ada yang berani menginterupsi keduanya."Kau mau menikahi Zeline minggu depan?" tanya Jacobs, Papa Zeline.Ricard mengangguk mantap tanpa melepas pandangan-nya pada Jacobs."Tidak semudah itu anak muda." Jawaban Jacobs membuat semua orang di sana tercengang termasuk Ricard."Meskipun kau kaya raya d

DMCA.com Protection Status