Share

07 - Otak Mesum

Author: BebbyShin
last update Last Updated: 2020-11-26 17:08:39
By the way, jangan lupa buat kasih review yah buat cerita ini.

*****

Ricard bukanlah tipe bos-bos galak dan dingin seperti kebanyakan cerita di novel. Dirinya termasuk pimpinan yang ramah terhadap bawahan meskipun tidak berlebihan. Ia selalu membalas sapaan yang diberikan karyawan padanya.

Akan tetapi, hari ini begitu berbeda, Ricard tersenyum lebih lebar dari biasanya. Berjalan santai dengan memamerkan deretan gigi putihnya yang rapi. Para wanita yang bekerja di kantornya yang kebetulan sedang berada di lobi, segera berpegangan agar tidak jatuh karena lemah melihat pesona bigboss-nya yang berkali-kali lipat kadar ketampanannya.

CEO mereka hari ini terlihat begitu bahagia. Steven yang melihatnya pun segera mengejar Ricard untuk masuk ke dalam lift yang sama.

"Selamat pagi, Steven!" sapa Ricard terlebih dahulu dengan senyum cerianya.

Steven menaikkan sebelah alisnya, cukup penasaran apa yang melatarbelakangi seorang Ricard terlihat begitu bahagia.

"Tampaknya kau ceria sekali pagi ini," ucap Steven.

Ricard membenahi dasinya dan menatap wajahnya dipantulan kaca dalam lift sambil mengelus dagunya.

"Hari senin, tentu kita harus bersemangat,"

"Tapi sepertinya kau berlebihan semangat pagi ini," kata Steven.

Ricard menatap wajah Steven, "benarkah? Aku rasa aku masih seperti biasanya."

"Susah kalau berbicara dengan orang yang sedang kasmaran," sindir Steven.

"Hei, siapa yang kau maksud sedang kasmaran?" sangkal Ricard.

"Yang jelas bukan aku, tapi bisa jadi itu kau. Wajahmu berseri-seri seperti remaja jatuh cinta,"

"Sialan! Aku hanya ingin menebar energi positif," elak Ricard.

"Sudahlah, tidak perlu malu untuk mengakuinya. Jadi wanita mana yang berhasil membuatmu seperti ini? India? Belgia? Uzbeskistan? Moskow? atau?" tanya Steven penasaran.

"Indonesia!" ucap Ricard dengan ekspresi bahagia tercetak jelas di wajahnya.

"Jangan banyak bertanya, urus saja jadwal cutiku!"

Steven menatap Ricard bingung, "Cuti? Kenapa begitu mendadak? Jangan bilang kau akan pergi menemuinya?"

Ricard hanya tersenyum sambil bersiul, berjalan meninggalkan Steven yang hanya berdiri memperhatikan bos sekaligus sahabatnya itu memasuki ruang kerjanya.

Kemarin, setengah hari penuh, Ricard menghabiskan waktu berbincang dengan Zeline melalui WhatsApp video. Selain cantik, ternyata wanita itu juga pintar. Tanpa mencari tahu dengan bantuan detektif mengenai kehidupan Zeline, wanita itu secara senang hati menceritakannya sendiri. Zeline tipikal wanita yang jujur dan cukup sederhana menurut pengamatan Ricard.

Ada kejadian lucu yang terjadi kemarin saat mereka melakukan Video Call yang membuat Ricard sampai detik ini ingin tertawa mengingat ekspresi Zeline.

✈✈✈✈✈

"Gila!" umpat Zeline.

Ketiga sahabatnya terkekeh melihat kepergian Zeline. Zeline membanting pintu kamar Mesya dengan cukup kencang.

Sesungguhnya, ia begitu kehilangan wajah pada Fello. Pria itu pasti berpikir yang tidak-tidak padanya.

Memikirkan itu membuat Zeline menggeleng kuat. Ia mencoba menghirup udara malam yang masuk melalui hidungnya.

Saat ini Zeline sedang berada di rumah Mesya. Mereka semua sepakat untuk menginap. Mesya akan mengadakan syukuran menjelang hari pernikahannya. Ya, Mesya dan tunangannya sudah di desak untuk segera meresmikan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.

Ibu Mesya sudah gerah melihat anaknya yang memilih tinggal satu atap dengan Pradipta, tunangannya. Tidak ingin lebih banyak gosip yang timbul akibat tingkah laku anaknya yang bebas itu. Kedua keluarga sepakat untuk menikahkan segera Mesya dan Pradipta.

Flashback!

Semalam Zeline memilih untuk berdiam diri di kamar tamu dan menghabiskan waktu sebelum tidurnya untuk berbincang dengan Fello. Entah kenapa, dari sekian banyak pria yang ia kenal dari aplikasi kencan online itu, hanya Fello yang tingkahnya sedikit waras, meskipun pria itu sepertinya selalu kekurangan baju.

Zeline dengan nyamannya bertukar informasi seputar kehidupan mereka masing-masing. Yang Zeline tahu, Fello merupakan seorang karyawan swasta yang bekerja di suatu perusahaan otomotif. Zeline tidak mempertanyakan lebih jauh mengenai jabatan ataupun detail pekerjaannya karena Zeline tidak ingin mengorek privasi orang lain. Intinya Zeline cukup senang, jika Fello bekerja dan bukan seorang pengangguran.

Saat keduanya larut dalam candaan, tiba-tiba ketiga sahabatnya masuk ke dalam kamar dan mulai berulah. Fini menonton televisi dan memilih channel luar negeri yang menampilkan film erotis. Demi Tuhan, Zeline ingin sekali membakar layar tv dan juga menendang Fini.

Zeline memutar layar Macbooknya membelakangi TV, Zeline pikir semuanya telah selesai namun ternyata lebih parah. Vera menaiki treadmill dan berlari disana dengan suara desahan yang mengundang spekulasi jika orang hanya mendengarnya tanpa melihat apa yang sedang dilakukan.

Zeline ingin pingsan saja saat suara Vera semakin menjadi-jadi. Suaranya dibuat mendesah-desah seperti orang yang melakukan kegiatan Shit! itu. Demi apapun, Zeline ingin sekali melakban mulut Vera.

Fello bertanya, apakah salah satu temannya sedang making love dan ketika itu pula wajah Zeline memerah karena malu. Zeline hanya menggeleng pelan, ia malu saat ini. Fini mendekat ke layar macbook Zeline dan membuka piyama tidurnya dengan gerakan lambat. Fello menatapnya dengan intens, seperti menunggu hal apa lagi yang akan dilakukan sahabat Zeline itu di depannya.

"Cause I wanna touch you baby

And I wanna feel you too

I wanna see the sunrise

On your sins just me and you

Light it up, on the run

Let's make love tonight

Make it up, fall in love, try"

Fini menyanyikan sepenggal lagu milik Zayn Malik yang berisikan ajakan bercinta. Sungguh, Zeline kehilangan wajahnya. Fello hanya tertawa menanggapi nyanyian Fini di seberang sana.

"Jangan pedulikan mereka! Mereka sudah kehilangan akal sehatnya !"

"Sahabatmu seksi dan memiliki suara yang bagus,"

"Terima kasih, Fello! Aku memang luar biasa seksi dan menggoda. By the way, kau tidak ingin ke Indonesia?" Fini menjeritkan suaranya dari atas sofa.

"Tidak perlu kau dengarkan ocehannya! Membeli tiket pesawat New York – Indonesia, bukan seperti membeli spagetty,"

"Benar! Aku perlu menambah tabunganku agar bisa bertemu denganmu langsung,"

Baru saja Zeline akan menanggapi pernyataan Fello, suara teriakan di belakangnya seketika membungkamnya dan membuat wajah Zeline menjadi merah padam.

"Jika kau kemari, jangan lupa siapkan stamina dan buat sahabatku ini orgasme,"

"Suruh dia belajar blowjob yang baik!"

"Fuck her so hard!"

Jangan ditanya bagaimana ekspresi Zeline. Rasanya wanita itu ingin mati saja. Ia bersumpah untuk tidak akan melakukan video call lagi jika di sekitarnya ada Mesya, Fini dan Vera. Sungguh! Ini memalukan, sangat memalukan.

Fello terkejut sekaligus salah tingkah. Bingung harus merespon apa atas ucapan yang dilontarkan ketiga sahabat Zeline. Pria itu menatap Zeline dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Minggu ini, aku menikah. Aku akan menyuruh Zeline mengirimkan undangan untukmu. I hope u'll come to my wedding," ucap Mesya tanpa rasa dosa.

"I'll call u later. Have a great day. Bye!"

Belum sempat Fello membalas ucapan Zeline. Zeline sudah mematikan macbooknya secara paksa. Ia menatap sinis wajah ketiga sahabatnya itu.

"Gila!" umpat Zeline.

✈✈✈✈✈

Ricard memandang isi gudang pemeliharaan barang-barang koleksinya dari layar MacBook yang tengah dipegangnya.

Sudah begitu lama pria itu tidak memakai private jet-nya untuk berpergian. Omong kosong sekali, ia harus menabung terlebih dahulu jika ingin membeli tiket pesawat. Ia bahkan bisa dengan bebas menaiki pesawat secara gratis dengan fasilitas First class, karena Daniello Corp memiliki beberapa perusahaan yang mengelola maskapai penerbangan.

Setelah sibuk dengan mengamati isi gudangnya dan menekuni beberapa dokumen di hadapannya. Ricard mengambil ponselnya dan mengetikkan nama Zeline pada kolom search instagramnya. Tak lama wajah wanita itu muncul dan seketika pula Ricard mengumpat kasar.

"Damn! Shit!"

"Crazy! Celanaku tiba-tiba menyempit dan keras begitu saja! Hell! Siapa wanita ini sebenarnya!" umpat Ricard saat men-stalking akun instagram Zeline.

"Apa maksud dari perkataan ketiga sahabatnya semalam! Jangan bilang kalau ... Astaga! Damn!"

Ricard meraih gagang telepon dan menghubungi seseorang.

"Siapkan keberangkatanku ke Indonesia. Lusa aku ingin semuanya selesai," perintah Ricard tidak bisa diganggu gugat.

Ricard pergi ke kamar mandi yang berada dalam ruang kerjanya. Ia harus menuntaskan hal yang membuatnya pening seketika.

"Sialan! ini pertama kalinya aku menggunakan sabun! Oh, Zeline, Shit!" gerutu Ricard.

*****

KOMEN YAHH
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Melati Putih
... tambah seru aja nicerita
goodnovel comment avatar
Wiwik Wardoyo
sengaja pindah kesini dari aplikasi sebelah, demi baca novel ini thooorrr ......
goodnovel comment avatar
Muhammad Subhan
cerita bagus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • DESTINY ( INDONESIA )   08 - Ini Mimpi kan?

    Jangan lupa komentar dan juga kasih review bintang lima yah, Gengsssss!!!*****Zeline fokus pada acara makan malam serta persiapan pernikahan dadakan Mesya dan tunangannya. Malam ini di rumah Mesya diadakan makan malam sebelum esok harinya pemberkatan pernikahan dilaksanakan.Mesya yang akan menikah, tapi Zeline yang merasakan gundah gulana. Ibu Mesya berdiri di samping Zeline mengamati setiap pergerakan pekerja yang sedang mondar mandir menata kebun belakang rumah Mesya untuk dijadikan tempat makan."Zel, kau tidak bekerja?" tanya Rani, ibu Mesya. Zeline menoleh, menatap wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan fashionable di sebelahnya."Aku bukan peke

    Last Updated : 2020-11-26
  • DESTINY ( INDONESIA )   09 - Berkencan atau Menikah?

    Happy Reading, Gaish!!!*****Seketika gerombolan wanita yang menjadi tamu undangan Mesya dan Pradipta membubarkan diri. Adegan manis yang dilakukan oleh seorang pria tampan untuk seorang wanita cantik membuat mereka semua minder.Kini tinggal Zeline dan Fello berdiri saling tatap. Zeline pikir dirinya hanya bermimpi, namun ternyata semua ini sebuah kenyataan. Sebelah tangannya sedang menggenggam sebuket bunga mawar merah dan sebelah lagi digenggam oleh Fello. Iya, Fello!Pria yang dikenalnya melalui aplikasi kencan online itu berada tepat di depan wajahnya. Zeline masih kesulitan berkata-kata, tenggorokannya tercekat, otaknya juga masih sulit berpikir. Sampai pada akhirn

    Last Updated : 2020-11-26
  • DESTINY ( INDONESIA )   10 - Terciduk

    ****Ricard begitu terkejut mendengar ucapan yang dilontarkan Zeline padanya. Tidak menginginkan kado hanya menginginkan ciuman yang lebih panjang. Apakah Zeline terserang kejang otak atau tiba-tiba sarafnya putus. Wanita itu kenapa mendadak menjadi agresif.Baru saja Fello ingin mendekatkan wajahnya pada Zeline, wanita itu malah tertawa terbahak-bahak membuat Fello tersentak kaget.'Sepertinya benar, Zeline terkena serangan kejang otak' batin Fello. Zeline dengan santai menstaterkan kembali mobil dan menginjak pedal gas dengan kecepatan sedang. Wajah cantik Zeline semakin terlihat mempesona saat senyum tercipta di wajahnya."Ucapanmu tadi hanya becanda?" tanya Fello akhirnya dan

    Last Updated : 2020-11-26
  • DESTINY ( INDONESIA )   11 - Pikiran Kotor

    Jangan lupa komen yah dan juga kasih review bintang lima yah! Tahnk you muah muah****Sepanjang jalan menuju apartemen, Zeline terus memikirkan ucapan yang dilontarkan Fello padanya. Ajakan menjadi sepasang kekasih lalu menjadi istrinya. Selama Zeline berhubungan dengan pria manapun, belum ada yang menawarkan hubungan kejenjang yang lebih serius, meskipun Zeline memiliki keinginan menikah muda dari dulu.Namun, hari ini berbeda. Hari yang benar-benar membuatnya kehilangan kata-kata. Seorang pria tampan dari Benua Amerika rela terbang ke Benua Asia hanya untuk menemuinya. Bahkan yang Zeline tak habis pikir, pria itu datang masih sempat membawa sebuket bunga mawar di awal pertemuanny

    Last Updated : 2020-11-26
  • DESTINY ( INDONESIA )   12 - I'm Your

    Zeline berhasil menghindari godaan setan berwajah malaikat yang berada di ruang tengah apartemennya. Wanita itu memilih untuk menyibukan diri dengan merias diri di dalam kamar. Tidak sulit bagi Zeline yang sudah terbiasa dengan berbagai macam alat make up, tetapi ia tidak pernah mengaplikasikan make up yang terlalu mencolok bahkan berlebihan di wajahnya sendiri. Ia lebih suka make up yang flawless. Saat ini, Zeline sudah tampak cantik memukau dalam balutan gaun hitam panjang, yang berbelahan panjang sampai ke paha dengan model sabrina yang memperlihatkan sebagian ruas leher dan dadanya. Jika kemarin malam ia tampil sederhana, berbeda dengan hari ini. Zeline tampak all out dalam berpenampilan. Ia bisa saja memakai gaun putih miliknya yang menjuntai panjang, tapi ia tidak ingin menyaingi Mesya yang tentunya akan memakai wedding dress berwarna putih. Bisa-bisa ia yang akan disangka akan menikah di depan altar bersama

    Last Updated : 2021-06-02
  • DESTINY ( INDONESIA )   13 - Liburan Dadakan

    Demi apa pun, Fello mengajak Zeline menunjukkan Bali seakan minta ditunjukkan di mana ia bisa membeli kerak telur. Jakarta ke Bali membutuhkan waktu minimal dua jam perjalanan menggunakan pesawat. Lagi pula, banyak hal yang harus disiapkan sebelum ke sana.Tiket pesawat, penginapan serta kendaraan selama di sana.Meskipun Zeline tergolong dalam masyarakat menengah ke atas, tentunya ia tetap saja mempersiapkan keberangkatannya dari jauh hari. Tidak semendadak ajakan Fello yang harus di-iyakannya."Kalian mau ke Bali? Kapan?" Vera menyela percakapan Fello dan Zeline."Besok," ucap Fello enteng."What! Besok? Tidak semudah itu Fello, semua harus direncanakan. Untuk berlibur kita harus mencari tempat nyaman," jawaban Vera menjawab semua yang ingin Zeline ucapkan."Memangnya sesulit itu untuk berlibur di sini?" tanya Fello bingung."Bukan ... maksudnya tidak, hanya saja, kami semua terbiasa memakai fasilitas yang disediakan dari jau

    Last Updated : 2021-06-02
  • DESTINY ( INDONESIA )   14 - Terbongkar

    Zeline menelepon semua sahabatnya memberi kabar jika jadwal keberangkatan mereka ke Bali dimajukan menjadi nanti malam. Masih ada beberapa jam untuk bersiap. Namun sebelumnya, Zeline telah mengirimkan identitas para sahabat serta kekasih masing-masing sahabatnya pada Fello.Pria itu memintanya demi untuk kepentingan pemesanan tiket pesawat yang akan membawa mereka ke Bali nanti. Berapa banyak tabungan yang dimiliki pria itu, Zeline tidak habis pikir. Dari pada kepalanya sakit memikirkan hal yang sulit diterkanya, lebih baik ia berganti pakaian dan menyiapkan barang-barangnya kemudian berganti membereskan barang-barang Fello.Fello telah berbaik hati mengajaknya liburan dengan cuma-cuma akan terasa kurang ajar jika Zeline tidak melakukan sesuatu untuk pria itu.Barang wajib yang dibawa Zeline saat ke Bali yaitu Bikini tentu saja. Wanita perawan yang memiliki fobia sex itu tetap menyukai memamerkan bentuk tubuhnya yang proposional. Bermacam bikini ia bawa

    Last Updated : 2021-06-02
  • DESTINY ( INDONESIA )   15 - Good Job, Honey

    Sepasang bola mata abu-abu itu memandang lekat wajah Zeline. Tatapan tajam, tapi tidak terbaca. Zeline melepas pegangan pada kenop pintu dan berjalan mundur satu langkah. Fello masuk ke dalam kamar dan menguncinya.Keduanya berdiri saling bertatapan. Zeline mencoba memperhatikan dan membaca isi otak pria yang berdiri di depannya melalui matanya. Namun, tidak satu pun yang mampu terbaca oleh Zeline. Fello tidak menampilkan wajah marah ataupun bahagia, hanya datar.Fello berjalan perlahan, tatapannya menajam membuat Zeline mau tak mau ikut mundur teratur. Jantung Zeline berdetak begitu kuat, ia tidak bisa menebak apa yang akan dilakukan pria ini padanya. Tubuh Zeline menabrak pinggiran ranjang. Ia terduduk di sana. Keringat dingin membanjiri dahi Zeline."Ugh ... Yah, di sana, Babe! Lebih cepat.""Uh ... Arrghh ... Terussss ...""Kulum lebih dalam, Baby! Ya ..

    Last Updated : 2021-06-06

Latest chapter

  • DESTINY ( INDONESIA )   32. Bahagia (ENDING)

    Akhirnya mereka berdua memulai lembar pertama dari kisah besar yang akan mereka lalui kedepannya. Tidak ada yang pernah tahu seperti apa dan bagaimana. Mereka hanya berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya - BebbyShin - *****Kejutan yang benar-benar berhasil membuat terkejut Ricard dan Zeline yang diberikan oleh Kedua orang tua mereka masing-masing.Sebelumnya Jessie, ibu Ricard, ia sengaja datang ke Jakarta untuk menemui wanita yang sering menjadi bahan pembicaraan geng sosialitanya. Ia juga termakan ucapan, Lidya mengenai sosok kekasih Ricard, anak kesayangannya.Kegagalan perjodohan yang lalu, begitu menjadi pengalaman bagi Jessie untuk memilih calon menantunya. Ia tidak ingin sembarangan lagi memilihkan calon istri untuk anaknya. Wanita jaman sekarang hanya mementingkan kekayaa

  • DESTINY ( INDONESIA )   31. Tidak Terduga

    Mobil Ricard berbelok menuju parkiran lobby hotel ke tempat yang telah Papa Zeline tentukan. Zeline tidak tahu maksud serta tujuan Papanya mengajaknya bicara serius di sana. Ricard bersikukuh untuk ikut datang menemani kekasihnya menemui calon mertuanya.Zeline menempelkan ponselnya di telinganya, ia menghubungi papanya untuk menanyakan keberadaan dan posisinya di mana.Restoran. Satu kata itulah yang diucapkan Papanya dan Zeline bergegas ke sana untuk menemui orang tuanya itu.Kedua orang tua Zeline terlihat sedang duduk bersebelahan dan berbincang sesuatu yang serius ketika Zeline berjalan mendekati meja mereka."Akhirnya kau sampai juga," sapa Jacobs ketika melihat Zeline berdiri tak jauh dari mejanya.Jacobs malam itu terlihat mengenakan batik mewah berwarna perpaduan hitam, cokelat dan emas, sedangkan Marina memakai kebaya berwarna merah maroon, emas di padu padankan dengan songket merah sangat khas Indonesia."Maaf membuat Mam

  • DESTINY ( INDONESIA )   30. Terciduk (Lagi)

    Ricard terbangun lebih dulu saat bel penthousenya berbunyi. Ia meraba ponsel yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya, ia melirik pukul berapa saat ini, 09.14 waktu setempat. Ia mengambil boxer yang tergeletak tak berdaya di lantai akibat kegiatan urut mengurutnya semalam. Sebelum berjalan membukakan pintu, pria itu menunduk dan mencium kening Zeline yang masih begitu nyenyak terlelap.Tidak biasanya penthouse-nya kedatangan tamu pagi-pagi seperti ini. Tidak ada orang lain yang sering bertamu ke sana, kecuali Steven dan beberapa asistennya untuk urusan pekerjaan.Ricard mengklik interkom yang ada, untuk melihat siapa yang datang sebelum ia membuka pintunya. Pria itu membelakangi kamera sehingga hanya terlihat punggungnya saja. Ricard tak mau ambil pusing, ia berpikir itu adalah Steven. Dengan santai dan tanpa berpikir yang tidak-tidak, Ricard menekan password dan membuka pintu penthousenya untuk mempersilakan masuk tamunya.

  • DESTINY ( INDONESIA )   29. Akhirnya

    Fini duduk di sofa apartemen Steven. Wanita itu telah diberi izin untuk akses masuk. Sembari menunggu Steven pulang kerja, ia berinisiatif untuk mengistirahatkan tubuhnya yang sekarang mulai mudah letih.Fini dipaksa Zeline untuk berbicara panjang lebar dengan Steven. Mencari jalan keluar terbaik dari hal yang sudah terlanjur terjadi ini. Semalam nyatanya, ia hanya diselimuti kekecewaan dan emosi sehingga tidak bisa berpikir jernih saat memberi tahu pada Steven. Belum ada kesepakatan apa pun mengenai janin yang ada dalam rahimnya. Entah itu akan dibuang atau dipertahankan.Dari tempat duduknya ia memandang luas kota New York yang dipenuhi gedung-gedung pencakar langit yang tidak begitu berbeda dengan Ibu kotanya sendiri, Jakarta. Fini mengelus perut ratanya dengan lembut. Ia merasa gamang untuk membuang benih hasil hubungan tanpa statusnya bersama Steven.Namun, ia sama sekali belum siap untuk memiliki anak. Biarpun orang lain mengatakannya kejam atau pembunuh s

  • DESTINY ( INDONESIA )   28 - Penjelasan

    Empat hari sebelum keberangkatan Zeline dan Fini ke New York! Aku mau bunuh diri! Tulis Fini di obrolan grup yang langsung dicecar berbagai pertanyaan oleh para sahabatnya, tak terkecuali Zeline. Wanita yang kini tengah sibuk mempersiapkan brand kosmetiknya, sehingga jarang berkumpul dan berbincang dengan para sahabatnya. Entah itu lewat ponsel atau secara langsung. Tulisan Fini tentu mampu memancing ketiga sahabatnya yang lain bergabung dalam obrolan di grup. Apa maksudmu? Jangan gila, Fini! Ini bukan April mop, candaanmu tidak lucu! Tidak mendapatkan sosis besar milik suami orang itu, apa membuatmu begitu frustasi. Klienku saat ini banyak bule tampan, kau bisa memilihnya Jangan mati bunuh diri, dosamu makin menumpuk.

  • DESTINY ( INDONESIA )   27 - Long Distance Relationship

    Setelah baca part ini, please jangan caci maki Shin yah! Shin hanya sedikit memberikan kejutan hangat menuju ending cerita ini ***** Kini Zeline sudah berada di John F Kennedy International Airport. Ia sudah meminta Ricard tidak memaksanya untuk pulang ke Indonesia dengan menggunakan jet pribadinya. Zeline ingin menjadi manusia normal pada umumnya yang naik pesawat komersil. Meskipun tiket yang dipegangnya adalah tiket first class. Ricard tidak membiarkan kekasihnya pulang dengan tiket kelas ekonomi.Fini menarik dua koper besar miliknya dan begitu terkejut ketika melihat deretan koper milik Zeline."Oh my God! Jangan bilang semua koper ini milikmu?" pekik Fini.Zeline memutar bola matanya malas lantas melirik Ricard yang berdiri sambil membentuk huruf V dengan jarinya."Hanya sebagian kecil dan Zeline sudah berisik memarahiku." Ricard memberitahu

  • DESTINY ( INDONESIA )   26 - Hampir Saja

    Mesya berjalan mendekati pasangan kekasih yang tengah dimabuk cinta, tapi tetap bisa mengontrol diri mereka. Siapa lagi jika bukan Zeline dan Ricard. Mesya kini mengubah panggilannya mengikuti semua orang memanggil Fello dengan nama Ricard."Terima kasih banyak untuk semua hal yang kau sudah berikan pada kami selama di sini," ucap Mesya tulus."Hanya hal kecil yang bisa kuberikan pada kalian semua," kata Ricard merendah."Sesungguhnya, aku tidak ingin pulang. Aku ingin menetap dan selamanya berada di New York bersama dengan fasilitas-fasilitas mewah darimu. Tapi tentu saja itu hanya halusinasiku semata. Aku dan Pradipta memiliki kehidupan di Jakarta. Menyebalkan sekali." Curhat Mesya."Jadi, kau merasa terpaksa untuk pulang ke Jakarta?" tanya Zeline."Iya! Bayangkan saja, aku di sini seperti ratu. Kemana-mana pergi naik mobil mewah seharga 4 milyar lebih, jika di Jakarta aku akan kembali memakai Mini cooper milikku.""Dasar wanita gila!"

  • DESTINY ( INDONESIA )   25 - Hari Penuh Masalah

    Zeline dan Ricard sampai di Restoran tempat mereka membuat janji temu dengan para sahabat Zeline. Keduanya melangkah masuk ke dalam resto dengan diiringi tatapan iri dari para pengunjung lainnya. Terang saja, di New York Ricard begitu terkenal, ia bahkan setara dengan artis hollywood ketenarannya. Hanya saja, orang-orang tidak menggila jika bertemu di tengah jalan, memaksa meminta foto atau kontak fisik lainnya.Ricard mengeratkan pelukannya di pinggang Zeline. Wajah datarnya sama sekali tidak menyeramkan, bahkan terlihat menggemaskan. Entah mengapa, kali ini Ricard merasa begitu bangga berjalan di samping wanita yang kini menjadi kekasihnya.Jika dahulu ia selalu menolak bahkan memilih tempat privat agar tidak begitu dilihat bahkan diketahui masyarakat umum, berbeda dengan saat ini. Mungkin karena kali ini, kekasihnya adalah pilihan hatinya sendiri. Tidak melalui perjodohan konyol seperti sebelum-sebelumnya.Sedangkan Zeline memilih tak acuh terhadap tatapan ya

  • DESTINY ( INDONESIA )   24 - Meminta Restu

    Semua kembali makan dengan hikmat dan bijaksana. Sampai pada akhirnya ucapan Ricard membuat semua orang di sana tersedak."Apa boleh aku menikahi Zeline minggu depan?" Pertanyaan polos dan santai dilontarkan Ricard pada kedua orangtua ZelineTernyata lagi-lagi kejutan datang menghampiri mereka terutama untuk Zeline.'Crazy' batin ZelineSemuanya segera menegak air minum untuk membantu menormalkan pencernaan mereka kembali. Zeline mendelikkan matanya ke Ricard, tapi pria itu mengabaikannya.Papa Zeline menatap lekat wajah Ricard, begitu pun pria itu. Keduanya saling bersitatap, baik Mama, Zeline, Zacco dan Cindy tidak ada yang berani menginterupsi keduanya."Kau mau menikahi Zeline minggu depan?" tanya Jacobs, Papa Zeline.Ricard mengangguk mantap tanpa melepas pandangan-nya pada Jacobs."Tidak semudah itu anak muda." Jawaban Jacobs membuat semua orang di sana tercengang termasuk Ricard."Meskipun kau kaya raya d

DMCA.com Protection Status