Share

BAB 5 WUJUD ASLI SHEILA

Author: Rydepa
last update Last Updated: 2024-09-30 13:18:56

Sheila menyaksikan Ken dan Charlos terus terus berlari meski beberapa kali terjatuh, mereka dengan gigih berdiri.

Ia tertawa lucu menyaksikan perjuangan mereka. Ketika melihat ke langit, Sheila mengangkat alisnya heran. Ada sebuah perisai besar yang mengelilingi gedung apartemen dan sekitarnya.

Sheila sengaja melemparkan Charlos dan Ken, untuk mengetes apakah pemilik perisai datang untuk menghalangi atau melindungi kedua anak ini.

Ia merasakan perisai aktif saat di dalam apartemen, bahkan saat kedua anak itu jatuh. Perisai yang melindungi mereka bukanlah energi yang sama dari perisai tersebut.

Sheila waspada karena siapa pun yang mampu membuat perisai sebesar itu, bukanlah orang yang bisa Sheila hadapi sembarangan.

Hasilnya, pemilik perisai tidak keluar untuk ikut campur dan membiarkannya.

Terserah apa niatnya selama tidak mengganggunya, Sheila tidak peduli dan melanjutkan tujuannya. Tentakel Sheila melilit pinggang mereka berdua, dan membantingkan masing-masing ke arah yang berlawanan.

Ken dan Charlos merasakan keputusasaan saat pinggang mereka ditangkap oleh Sheila, tidak peduli seberapa cepat mereka berlari akan tetap tertangkap.

Cengkraman Sheila seakan-akan bermain dengan nyawa mereka, membuat keduanya tidak berdaya sekaligus ketakutan. Sama sekali tidak ada tanda-tanda dapat melarikan diri, seolah usaha mereka itu sia-sia.

Ken terlempar menabrak tiang lampu taman hingga patah, seketika ia merasakan nyeri yang luar biasa dan menghancurkan punggungnya.

Ada rasa sakit seperti ribuan pisau yang menusuk di dalam dada, setiap tarikan nafas Ken terasa sulit.

Kemudian tubuh Ken menghantam tanah setelah benturan, ia merasakan kembali nyeri tajam datang dari tulang rusuk dan pinggulnya.

Telinganya berdenging dan pandangan matanya menjadi kabur, hampir membuat pingsan. Ia sendiri ragu apakah akan bisa bangkit kembali dalam keadaan ini, dan menyelamatkan Charlos.

Ken mencoba mengatur nafas di tengah rasa sakit yang menusuk, tubuhnya terasa semakin berat.

Ken menggertakkan gigi, dengan tekad kuat memaksa dirinya agar tetap sadar. Ia akan menepati janjinya untuk melindungi Charlos, seperti yang dijanjikannya saat kecil.

Charlos terlempar menabrak bangku batu di taman, memecahkan setengah dari bangku tersebut. Punggung dan sisi tubuhnya langsung terasa diremukkan, suara pecahan bangku sama sama dengan suara tulangnya yang patah.

Rasa pedih itu menyebar dengan cepat ke seluruh tubuhnya, semakin bertambah ketika Charlos jatuh di atas kerikil tajam di taman. Setiap gerakan kecil menyebabkan rasa nyeri dan perih yang baru.

Dari sudut matanya, Charlos dapat melihat keadaan Ken. Rasa bersalah menghantam dirinya lebih besar dari rasa sakit fisiknya, ia benar-benar menyesal memperkenalkan Ken dengan Sheila. Harusnya Charlos tidak pernah melakukan hal itu, sehingga hal buruk ini hanya akan menimpanya.

"Oh, aku beruntung kalian berdua berkumpul bersama sekarang." Sheila tersenyum dengan mulut robek mengerikan dan bertepuk tangan. Suara serak dan kering itu tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

Senang melihat mereka berdua adalah anak-anak spesial yang langka, bahkan sulit untuk ditemukan oleh mereka para hantu di antara manusia. "Tahukah kalian betapa senangnya aku?" Sheila tertawa dengan gila.

Hantu dapat mendapatkan umur yang semakin panjang serta kekuatan yang kuat agar menjadi abadi, yaitu dengan memakan banyak sekali manusia.

Mulai dari perawan, bayi umur satu minggu, seorang yang lahir di tanggal tertentu, sekaligus anak spesial seperti Ken dan Charlos, yang ditandai dengan adanya cahaya di tubuh mereka.

Sheila cukup beruntung bertemu dengan Charlos saat mencari mangsa di klub malam. Ia melihat cahaya terang di sekitar tubuh Charlos. Semakin terang semakin kuat pula kekuatan yang akan didapat saat mereka memakannya.

Sheila mulai mendekati Charlos dan semakin beruntung lagi saat Charlos memperkenalkannya pada Ken.

Anak yang sama spesial seperti Charlos, hanya entah kenapa cahaya di tubuh Ken sedikit redup. Seolah ditekan oleh sesuatu dalam tubuhnya, tapi itu tidak masalah sama sekali bagi Sheila.

Tentakel itu mulai bergerak menuju bahu serta paha Ken, dan ujung tentakel itu meruncing saat bergerak menusuk. Ken melebarkan matanya dan mengerang kesakitan.

Sensasi luka dari tusukan tentakel itu terasa tajam dan panas sepeti dibakar api, rasa nyerinya begitu menusuk hingga ke tulang sumsum.

"Sial." Ken mengutuk dengan pelan sambil menghembuskan nafas terkesiap. Ia bisa merasakan dengan jelas darahnya disedot oleh tentakel, membuatnya semakin lemah.

Sekali lagi terdengar tawa dari Sheila yang menjengkelkan untuk di telinga Ken. Monster itu benar-benar bermain dengan mereka, seperti kucing mempermainkan mangsanya sebelum dimakan.

Tangan Ken bergerak dengan gemetar mencoba memegang tentakel untuk menariknya keluar, tapi menemukan bahwa itu sia-sia dan benar-benar menancap dengan kuat dalam dagingnya.

Hampir membuatnya menyerah, jika Ken tidak mengingat harus menyelamatkan Charlos. Satu-satunya dorongan yang membuatnya bertahan.

Keadaan Charlos juga tidak jauh berbeda dengan Ken, menahan rasa sakit dengan sekuat tenaga, serat ototnya terasa seperti dirobek dan dihancurkan. Ia juga berusaha menarik tentakel tersebut dari bahunya. Nafasnya tersengal dan seluruh kekuatannya hampir habis diserap tentakel.

"Brengsek, lepaslah!" Charlos menggertakkan gigi, merasakan sensasi panas dari tempat-tempat tertancapnya tentakel.

Rasa sakit parah yang menyengat membuatnya pusing, setiap tetes darah yang disedot juga membuat tubuhnya mendingin dan lemah.

"Charlos, bukankah kau berjanji untuk memberikan apa pun yang aku inginkan?" Sheila berbisik seperti setan yang sedang berbohong dengan manis, melangkah mendekati Charlos.

"Jadi, kenapa tidak diam saja dan patuh." Menatap wajah pucat Charlos yang semakin membuatnya bergairah.

Melepaskan salah satu tentakel yang menancap dengan ujung tajam berlumuran darah. Ujung tentakel melayang dan Sheila langsung menjilat darah yang menetes dengan lidah panjangnya.

Charlos menjerit tertahan kesakitan, luka yang terbuka di bahunya memberikan sensasi tajam dan menyengat, seperti racun yang menyebar cepat ke seluruh tubuhnya.

Setiap tetes darah yang keluar membuat tubuhnya gemetar lemah, tapi meski begitu kemarahan Charlos berkobar di dada.

"Persetan." Charlos mengumpat dengan susah payah. Sekalipun tubuhnya berada pada ambang kehancuran, ia tetap menggertakkan gigi tidak mau tunduk pada monster gila ini.

Mata hitam pekat Sheila menatap mata hijau menawan Charlos yang sekarang gemetar, mencoba menatap fokus padanya.

Sheila semakin merasakan kegembiraan di dalam hatinya. "Ah, Charlos. Lihat betapa indahnya dirimu saat ini," desis Sheila dengan suara lembut menakutkan.

Gigi seperti gergaji Sheila terlihat begitu tajam saat semakin tersenyum lebar. "Tapi ... mulutmu harus diberi pelajaran, benar sayang?" tanya Sheila semakin tersenyum gila, semakin banyak tentakel hitam keluar dari punggungnya.

Mereka bergerak menuju kedua tangan Charlos melilitnya. Ujung tajam tentakel menyayat panjang di sepanjang legan kiri Charlos, darah merah segar segera bocor dari sana.

"Ah ... kau selalu membuatku bersemangat, Charlos." Sheila mendekat, melihat lebih seksama setiap kerutan rasa sakit Charlos. Matanya bersinar dengan dengan kegialan.

Charlos ingin sekali menjerit untuk melampiaskan rasa sakit, tapi menutup rapat mulutnya. Menahan dengan sekuat tenaga, agar tidak memberi kepuasan yang diiginkan oleh orang gila ini.

Ken mendengar jeritan menyakitkan Charlos, semakin marah dan frustasi. Ia mengerahkan semua tenaga untuk melepaskan diri dari tentakel, saat melihat bagaiamana Sheila mempermainkan Charlos.

Sayang hasilnya tetap nihil, semakin keras Ken menarik, semakin dalam pula tentakel tersebut mengebor dalam daging Ken. Berulang kali ia mengutuk dirinya sendiri, karena ketidakberdayaannya untuk lepas. " ... Sial, kau tidak berguna."

Kehilangan darah dalam jumlah besar dengan sekejap, membuatnya semakin pusing. Pandangannya mulai kabur saat mencoba melihat sosok Charlos dan Sheila yang semakin samar.

Kesadaran Ken mulai menipis, ia hanya merasakan benda tajam menusuk perutnya sebelum pandangannya menjadi gelap.

Ken merasakan dirinya seperti tenggelam, dan mencoba membuka matanya hanya untuk melihat pemandangan aneh namun indah. Hatinya bergetar dengan penuh kebingungan dan waspada.

Ken terduduk di tengah hamparan kelopak bunga mawar hitam yang memancarkan cahaya merah lembut. Tubuhnya dengan tegang melihat sekitar.

Di sekelilingnya adalah sulur mawar berwarna hitam pekat, dengan duri tajam dan ujung berwarna merah.

Sulur berduri itu bergerak dan mendekat ke arah Ken, secara otomatis Ken segera berdiri dan mundur menjauh.

Kelopak mawar hitam itu melayang ke atas menjadi pusaran angin yang melingkar, di sana sebuah tangan hitam terulur pada Ken. Ia mundur dan menatap dengan penuh keraguan.

"Raih tanganku dan kau akan mendapat kekuatan." Suara itu lembut namun dingin tanpa sentuhan emosi.

Ken tidak segera menggapai tangan hitam tersebut, matanya menatap sejenak pada kelopak mawar yang masih berputar. Meski ada keraguan, tapi dorongan untuk menolong Charlos tumbuh kuat di hatinya.

Sulur mawar masih bergerak ke arah Ken, tapi hanya mengintari tanpa menyentuhnya. "Apakah aku bisa menyelamatkan, Charlos?"

"Tentu, sekarang gapailah." Ken melangkah tanpa ragu-ragu lagi, segera menangkap tangan hitam tersebut. Jantungnya berdebar, siap menghadapi konsekuensi apa pun yang akan datang nanti, ketika memakai kekuatan aneh ini.

Karena Ken tahu tidak ada yang gratis di dunia ini, semuanya punya harga yang harus dibayarkan. Sekarang Ken mengesampingkan hal tersebut, lebih penting nyawa Charlos untuk saat ini.

***

Related chapters

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 6 KEBANGKITAN

    Sheila menatap ke arah Ken yang pingsan dan mengerutkan kening, saat merasakan fluktuasi sihir dari tubuh Ken. Lalu tersentak, kaget saat tiba-tiba bersitatap dengan mata berwarna kemerahan, yang memancarkan rasa dingin dan haus darah milik Ken. Ken yang tiba-tiba membuka matanya, langsung mengirimkan sapuan rasa takut di hati Sheila, membuatnya mundur selangkah tanpa sadar. Momentum di sekitar Ken berubah, membuatnya membunyikan peringatan bahaya. Sulur mawar hitam berduri tiba-tiba muncul di sekitar tubuh Ken, merayap dan meliuk seperti ular. Sheila merasa seolah ditatap oleh banyak mata dari makhluk reptil berdarah dingin, seolah sedang mengamati mangsanya sebelum melahap habis mereka. Membuatnya gelombang dingin di tulang punggungnya. Bahaya, sulur itu berbahaya. Sheila semakin mengerutkan kening. Sulur itu bergerak merambat ke arah Ken, mencabut setiap tentakel yang menancap di tubuh. Ekspresi Ken berubah berkerut, menahan nafas dan mengatupkan bibirnya, saat mencabut tentak

    Last Updated : 2024-10-31
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 7 KEBENARAN DARI PENGLIHATAN

    Caroline sedang asik membaca buku ketika tiba-tiba tubuhnya tersentak. Ia diam mematung dengan pupilnya bersinar biru, lalu dengan cepat menutup matanya saat kilasan penglihatan dari kekuatannya yang muncul. Caroline melihat Charlos menindih Ken, sebelum dengan tergesa-gesa bangkit sambil membantu Ken. "Ken, lari!" Mata Caroline dengan tajam memperhatikan luka cakaran berdarah di bahu kiri putranya. Tempat itu adalah apartemen milik Charlos. Punggung Caroline langsung merasakan gelombang hawa dingin, setelah penglihatannya berakhir. Tubuhnya menggigil saat merasakan bahaya dan ketakutan yang dirasakan dalam penglihatannya. Caroline membuka mata, menarik nafas dalam-dalam, dan berusaha menenangkan diri saat mengepalkan tangannya yang mulai gemetar. Ia melemparkan buku dengan tergesa-gesa, mencari-cari ponsel dan mulai menghubungi nomor Charlos dengan cemas. Panggilan terhubung, tapi setelah sekian lama tidak ada yang menjawab. Hanya suara operator dingin yang menjawab, suara dingin

    Last Updated : 2024-11-12
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 8 IDENTITAS

    Ken terbangun dengan kepala terasa pening dan meringis, merasa sudah lama sekali kehilangan kesadaran. Hal terakhir yang diingat Ken adalah pingsan saat sedang menyiksa Sheila. Tubuh Ken tanpa sadar menegang waspada, dengan panik melihat sekeliling, mencari tahu di mana ia sekarang dan bagaimana keadaan Charlos. Ruangan ini gelap, tapi tidak sepenuhnya gelap. Ken masih bisa melihat dengan jelas lingkungan sekitarnya. Ken mencoba bangkit dan baru menyadari, bahwa ia sedang duduk di sebuah kursi. Kursi itu seperti yang biasa dipakai oleh seorang raja. Ada beberapa anak tangga yang berjumlah sekitar dua puluh, menuju ke bawah. Undakan tangga terakhir terhubung dengan sebuah kolam berbetuk persegi yang lumayan luas berisi air hitam, di mana sulur mawar muncul dari dalam kolam. Setiap sulur bergerak melingkari pagar-pagar di sisi kolam dengan tiang berukiran rumit, yang tidak bisa dilihat jelas oleh Ken dari tempatnya. "Kau sudah bangun?" Itu adalah suara wanita yang membantu

    Last Updated : 2024-11-13
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 9 KEMATIAN ALINA

    Semuanya bermula dari saat Alina sedang melahirkan Ken malam itu, Gerald merasakan kegugupan yang lebih besar daripada saat ia sedang melamar Alina. Menunggang kuda dengan lebih cepat dan tergesa-gesa untuk segera kembali ke mansion. Suara tapak kuda tampak terdengar lembut dan teredam saat menginjak tanah. Gerald pulang cukup terlambat setelah selesai menghadapi kemunculan tiba-tiba monster iblis di wilayahnya. Berita itu datang mendadak, sehingga ia terpaksa harus meninggalkan Alina. Gerald dengan cepat menyelasaikan pembasmian monster-monster terkutuk itu. Ketika kembali ke mansion Gerald disambut dengan sebuah penyerangan, yang membuat jantungnya berdebar kencang mengkhawatirkan keselamatan Alina. "Di mana istriku?" Kepala pelayan meski sudah tua, masih sanggup untuk bergerak melawan sekelompok penyusup asing, sambil menahan serangan berkata, "Dalta melindungi kamar Nyonya, Tuan." Aura biru gelap milik Gerald keluar mengelimuti pedang, setiap ayunan pedang menciptakan badai y

    Last Updated : 2024-11-14
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 10 KEKUATAN KEN

    Pupil mata Ken melebar, menatap ayahnya dengan tidak percaya. Tubuhnya yang awalnya bersandar, berangsur-angsur tegang sepanjang Gerald sedang bercerita. Ken tidak tahu bagaimana harus bereaksi seperti apa terhadap kebenaran yang dipaparkan. Ia memilih menunduk, menatap kosong pada selimut putih di tempat tidur. Perasaan yang dirasakan Ken terasa campur aduk, antara lega dan tidak berdaya. Sejak kecil, rasa bersalah atas kematian ibunya, selalu ia asumsikan sebagai kesalahannya. Kini dengan kebenaran dari Gerald, membuat otaknya menyadari bahwa sebagai bayi, ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menjaga keselamatan ibunya, sehingga memang itu bukan kesalahannya. Namun, rasa bersalah yang tertanam di hati Ken hanya sedikit berkurang. Ia merasa jika tidak ada dirinya, ibunya tidak perlu berkorban, dan ayahnya tidak kehilangan kekasih tercintanya. Perasaan ini terasa mencekik Ken. Tangan yang semula meremas erat ujung selimut kini berganti meremas baju di dadanya. Dada Ken terasa ses

    Last Updated : 2024-11-18
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 11 KEDATANGAN IBLIS

    Charlos keluar dari pusaran teleportasi milik Smith, masih sulit dipercaya bahwa kekuatan ini berasal dari ayahnya. Meski rumah Ken dan Charlos hanya lima belas menit jika berjalan kaki, ayahnya lebih suka menggunakan teleportasi untuk sampai ke rumah. Bagi Charlos sendiri, kenyataan bahwa dirinya adalah immortal bukan manusia masih terasa seperti. Ketika pertama kali mengetahui hal itu dari ayahnya, ia terpana. Charlos ingat dengan jelas reaksi pertamanya saat itu. "Ayah, apa kau sedang bercanda denganku?" Charlos memandang Smith dengan mata curiga, trauma karena selalu dijahili oleh ayahnya di masa lalu. Balasan dari Smith yaitu sentilan keras di dahi Charlos. "Siapa yang bercanda, hah?" Charlos terkejut dengan tindakan balasan ayahnya dan segera menutupi keningnya yang mulai berdenyut sakit. "Ibu, Ayah memukul diriku," adu Charlos memandang Caroline, meminta keadilan. Caroline selalu menjadi pelindung Charlos dari kecil, ketika ia tidak bisa melawan balik pada ayahnya. Mengad

    Last Updated : 2024-11-19
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 12 KONTRAK YANG LAIN

    Mirk mendecak dalam hatinya, mulai merasa jengkel. Ketika melihat Gerald maupun Smith tidak mau bekerja sama, tidak peduli pada apa yang dikatakannya. Mungkin ia hanya bisa menggunakan satu cara yang tersisa. Senyum Mirk sedikit memudar. "Aku bilang, aku hanya ingin berbicara dengannya. Kenapa kalian membuatnya menjadi sulit?" Kemudian menjentikkan jarinya. Ken langsung membungkuk dan jatuh berlutut. Ia mengerang kesakitan, begitu sakit hingga mengeluarkan air mata. Memegangi dadanya yang terasa sangat nyeri, seolah jantungnya ditarik secara paksa. Senyum di bibir Mirk kembali melebar, diam-diam senang melihat reaksi kesakitan Ken. Ini membuktikan bahwa kontrak dengan masternya masing terhubung, sehingga dapat menggunakannya untuk menghukum Ken. Sekaligus menakuti Gerald dan Smith. Mirk sebenarnya enggan menyakiti Ken. Terutama setelah akhirnya dapat menemukan keberadaan masternya, setelah sekian lama mencari. Namun, momen yang paling dinantikannya menjadi rumit, karena kebe

    Last Updated : 2024-11-20
  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 13 ALETTA

    Ken mengetuk beberapa kali pada tembok yang dihancurkan Gerald dan diperbaiki oleh iblis itu. Mengusapnya dengan takjub, bahwa tembok itu kembali seperti semula. Kepergian iblis itu di sore hari masih menyisakan ketegangan dan keheningan, setelah membuat kesepakatan tentang Ken yang akan berlatih di dunia manusia bersama Gerald. Charlos dengan sukarela ingin mengikuti Ken pergi ke dunia immortal, dengan alasan bahwa dia bisa menyembuhkan jika Ken terluka. Ken sendiri memperhatikan reaksi paman Smith yang tidak mencegah Charlos, meskipun sempat terdiam. Pada akhirnya, paman marah pada iblis itu dan bersikeras untuk membuat mereka berlatih di dunia manusia, untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki dunia immortal. Iblis itu menyetujui ketika paman Smith berkata, "Bukankah kau tidak perlu repot, ketika kami yang mengurusnya? Jadi kenapa tidak? Kau hanya tinggal menerima hasilnya, bukan?" Ken menghela nafas lega ketika melihat iblis itu pergi. Sejujurnya Ken lebih baik berlatih bersa

    Last Updated : 2024-11-25

Latest chapter

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 42 DACIA 2

    "Ken, berikan salah satu sulurmu, aku akan menaikinya." Ken melirik dengan kening berkerut, sedikit tidak setuju dengan gagasan yang diusulkannya. Meski khawatir dengan keselamatan Charlos, namun situasi memaksanya untuk segera bertindak. Ia bersedia mempercayai kemampuan Charlos, dan memberikan sulur besarnya sambil memperingatkan dengan serius. "Hati-hati." Charlos mengangguk dengan menyakinkan dan segera melompat ke atas sulur, permukaan sepatunya bergesekan dengan permukaan kasar sulur. Membuat langkahnya sempat goyah karena licinnya permukaan sulur. Menuntut ia untuk menginjakkan kakinya dengan hati-hati di antara duri besar yang tajam, tapi duri-duri itu menghilang di setiap langkahnya. Charlos menyeringai nakal, gembira melihat jalan mulus yang disediakan untuk memudahkannya bergerak. Berada di atas sulur memudahkannya melihat dengan jelas seluruh medan pertempuran. Kawanan serigala berlari mendekat dengan cepat, menyatu dengan kabut abu-abu di sekeliling hutan. Mata cyan

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 41 DACIA 1

    Dacia berdiri di tengah kawanan serigala spiritnya, mata cyannya bersinar semain tajam dengan kilau haus darah. "Kalian penyusup harus mati!" raung anak gadis itu, tubuhnya diselimuti aura gelap yang menyebarkan ancaman mematikan saat melambaikan tangannya. Serigala pemimpin melangkah maju, mengaum lantang setelah menerima isyarat serangan. Belasan serigala raksasa langsung menyerbu Ken dan Charlos, memperlihatkan deretan taring tajam mereka. Dari tubuh Ken sulur mawar hitam meledak keluar, duri tajamnya berdiri mengancam tak kalah mematikan. Dengan sekali lambaian tangannya, sulur-sulur itu mencambuk serigala dengan kuat, menghasilkan suara desing angin yang terbelah. Sulur bergerak gesit, melilit tubuh serigala dengan erat. Duri-durinya menancap ke dalam kulit dan menyedot energi serigala seperti lintah. Serigala meronta liar sekuat tenaga dan menggeram ganas, namun tubuhnya yang menggeliat dengan cepat tak berdaya di bawah cengkraman sulur yang tak kenal ampun. Hingga a

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 40 WARNA CYAN

    Ada dua kehebohan besar yang terjadi keesokan harinya. Yang pertama adalah kembalinya orang-orang yang hilang, disambut dengan suka cita oleh para keluarga terhadap hal tersebut. Banyak dari mereka memanggil tabib untuk segera memeriksa kondisi anggota keluarga yang kembali. Setelah dipastikan bahwa mereka sehat dan aman, semua orang tertawa bahagia dan menangis sekaligus. Peristiwa itu saja sudah menggemparkan seisi kota, tetapi kematian Jikia membuat seluruh kota semakin berisik dengan hiruk pikuk yang tak terduga. Tidak ada yang pernah menyangka kabar tak terduga tersebut, semua orang tercengang dengan kematian mendadaknya. Ketiadaan penjelasan yang jelas tentang kematiannya, seperti menabur api ke dalam minyak. Semakin memanaskan suasana dengan berbagai spekulasi liar dan dugaan konspirasi, menyebar secepat api yang membakar padang rumput. Namun pemakaman masih diadakan dengan khidmat, tanpa terpengaruh oleh semangat diskusi di luar. Semua orang tetap memberikan penghormatan

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 39 PERBANDINGAN

    Ken termenung sejenak, melihat punggung Reinard yang menghilang dalam gelapnya lorong. Menyaksikannya membuat dadanya dipenuhi rasa sesak. Kejadian ini menyadarkan Ken, tentang betapa beruntungnya ia memiliki Gerald sebagai ayahnya. Charlos sebagai sepupunya, selalu siap tanpa ragu berdiri mendukungnya, serta paman dan bibinya juga terus menyayangi tanpa henti. Mereka selalu berusaha sekuat tenaga untuk memberikan kasih sayang pada Ken, agar ia tidak pernah merasa kesepian tanpa adanya sosok ibu. Ken masih bisa merasakan apa yang disebut kasih sayang keluarga, sesuatu yang berbanding terbalik dengan kehidupan Reinard. Dalam potongan memori yang disampaikan sulur padanya, dia tumbuh tanpa cinta dan hanya menerima pelecehan sejak kecil. Ken dapat melihat Reinard kecil yang pendiam, dan harus bersikap hati-hati bahkan terhadap pelayan yang bertugas melayaninya. Statusnya di rumah terbalik menjadi Reinard yang seolah budak rendahan, sementara pembantunya menjadi seorang majikan. Ke

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 38 SUMPAH

    Ken tiba setelah kedua orang itu telah lenyap, menatap terpaku pada Charlos yang berlumuran darah dengan tercengang. Berdiri di tengah kegelapan dan genangan darah, Charlos memancarkan kekejaman dan hasrat membunuh yang kental. Cahaya obor yang goyah menyinari wajahnya yang diwarnai merah, menciptakan bayangan yang seolah gemetar menyaksikan aksi brutal Charlos. Potongan-potongan daging berserakan di sekitar jalan maupun dinding, bau amis tercium pekat di udara dan memenuhi hidungnya hingga terasa pusing. Genangan darah mengalir perlahan ke arah kakinya, seperti menyapa untuk memberitahu Ken perbuatan gila saudaranya. Ken merasakan kemarahan dalam diri Charlos saat menatapnya tanpa ekspresi, tangannya mengepal saat ia perlahan mulai berbicara, "Charlos ... sebenarnya aku baik-baik saja, jangan khawatir dengan perkataan mereka." "Aku yang tidak baik-baik saja!" raung Charlos yang mengagetkan Ken, membuatnya terdiam, hanya bisa tutup mulut dan mendengarkan. "Mereka memandangmu sepe

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 37 PENYIKSAAN

    Charlos mengerutkan kening, rahangnya mengatup erat. Menggertakkan gigi penuh kebencian menyaksikan cara mereka memandang Ken seolah dia adalah monster. Pemandangan itu menyulut kemarahannya, jelas-jelas Ken pernah menyelamatkan mereka. Tanpa Ken, mereka mungkin telah menjadi santapan hantu untuk mengisi kekuatan Pixy, tapi rasa terima kasih tampaknya tidak pernah terlintas di benak mereka. "Apa maksud dari pandangan kalian, berengsek?" Mata Charlos memancarkan rasa dingin, suaranya penuh dengan niat membunuh. Ia mengangkat pedangnya dengan aura hijau yang menyelimuti, memancarkan keganasan yang jauh lebih kuat daripada saat melawan Reinard. Tangannya mengepal erat saat memegang pedang, hingga sedikit gemetar karena emosinya yang membuncah. Dua orang itu menatap Charlos dengan heran, dalam pemahaman mereka kenapa bisa ada orang yang bisa berdampingan dengan monster kutukan itu. Salah satunya tidak bisa menahan untuk bertanya, "Kenapa kau bersamanya?" Ia menunjuk pada Ken dengan j

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 36 MENGGANGGU 4

    Charlos tentu saja mendengar jeritan Pixy, melirik sekilas kedatangan Ken sebelum beralih melihat pemandangan penyiksaan dibelakangnya. Sama seperti Ken, tidak banyak perubahan di wajahnya meski aroma amis dan tembaga dari darah Pixy tercium pekat di udara. Ia tetap tenang dengan mengangkat sebelah alisnya, sedikit heran terhadap tindakan Ken, namun tidak bertanya dan hanya menerima begitu saja. Bahkan Charlos cenderung penasaran terhadap Pixy yang bisa memicu kemarahan Ken, sehingga dia disiksa begitu parah. Sebab Ken jarang sekali marah, tapi apa pun itu Charlos menggeleng pelan. Ada rasa kasihan yang terpantul di pupil ungunya, tetapi senyum puas terlukis di bibirnya saat melihat keadaan tragis Pixy. Charlos menghela napas pendek, mengubah postur tubuhnya menjadi lebih santai. Menurunkan ujung tajam pedangnya ke tanah dengan bahu yang merosot rileks, aura agresi di tubuhnya untuk sementara di tekan. Matanya dipenuhi dengan kegembiraan saat Ken berada tepat dihadapan Re

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 35 MENGGANGGU 3

    "Pixy!" Reinard berteriak keras, matanya melebar dengan kepanikan saat melihat tubuhnya dilalap api, perhatiannya kembali terpecah di tengah pertarungan. "Sekali lagi, ke mana kau melihat, hah?" ejek Charlos dengan seringai lebar yang puas, nada suaranya menjengkelkan seperti pisau yang menusuk ego lawannya. Bajingan Reinard ini kembali mengalihkan pandangannya, membuat dirinya menjadi rentan di hadapan Charlos. Betapa bodohnya. Charlos mengangkat pedangnya, menebas secara horizontal. Menciptakan jejak aura hijau yang membelah udara dengan ancaman mematikan. Gerakannya secepat kilat, membuat udara gemetar oleh tindakannya. Merasakan bahaya yang mendekat, Reinard memaksa memusatkan kembali fokusnya pada Charlos. Rasa dingin memadat di matanya yang semakin suram, penuh kebencian yang siap menusuk siapa saja. "Dasar bajingan." Dengan sigap ia menangkis serangan itu. Aura biru keabu-abuannya menyala saat kedua pedang kembali beradu untuk kesekian kalinya. Percikan energi menyebar

  • DERRENT FAMILY : SHADOW OF THE PAST    BAB 34 MENGGANGGU 2

    Pixy keluar dari kepulan asap, sekujur tubuhnya tergores dan mengeluarkan darah. Meski begitu, ia segera menatap para tumbal, sedikit lega karena orang-orang itu tidak hancur dalam ledakan dan masih utuh. Sementara untuk gambar mantra yang hancur, Pixy masih bisa menggambarnya kembali. Asap hitam yang melayang kini menyebar dan mengeluarkan suara jeritan marah. Jeritan-jeritan itu menggema, menyebabkan telinga Pixy maupun yang mendengarnya berdenging dengan menyakitkan. Reinard dan Charlos juga mengerutkan kening tidak nyaman, merasakan kepala mereka berdenyut pusing akibat jeritan-jeritan melengking itu. Mereka tidak tahan mendengarnya, sehingga terpaksa berhenti dari pertarungan dan harus menutupi telinga untuk sementara. "Sial." Charlos dan Reinard memaki secara serempak. "Diam, aku akan segera memberi kalian makan. Bersabarlah! Jangan membuatku semakin marah, kau makhluk menjengkelkan!" geram Pixy, kemarahannya semakin memburuk ketika para jiwa itu mengacau setelah ritualnya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status