Beranda / Fiksi Remaja / DERREL / Bab 4 - Kemenangan Derrel

Share

Bab 4 - Kemenangan Derrel

Penulis: Cookies
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Seorang wanita dengan pakaian terbuka menuju tengah jalan antara motor ivanka dengan Derrel. Membawa bendera berwarna putih lalu berteriak.

"Satu!"

"Dua!"

"Tiga! mulai."  Setelah aba-aba terakhir motor Ivanka dan Derrel melaju dengan kencang di iringi dengan sorakan.

Derrel dan Ivanka saling menyalip untuk memimpin hingga menit terakhir Derrel segera menambah laju kecepatanya meninggalkan Ivanka di belakang.

"Yesss. My Baby Derrel." Pekik Melody melihat Derrel sampai pada garis finish lalu berlari kearah Derrel.

"Yuhuuuu! Derrel My Bro." Teriak Surya. Derrel membuka helmnya. Ivanka menggeram kesal menghampiri Derrel.

"Jangan seneng dulu lo bisa menang, tunggu pembalasan gw Derrel pembawa sial." Ancam Ivanka kepada Derrel lalu mengalihkan pandangnya kepada Melody.

"Dan, lo cantik. sampai ketemu lagi." Ivanka lalu meninggalkan arena balapan disusul 4 orang temannya. Lalu mengacungkan jari tengahnya. Devin segera menghampiri Derrel.

"30 juta" Devin mengangkat amplop berwarna coklat yang di yakini berisi uang.

"Derrel, traktir-traktir loh pokoknya." Ujar Tara.yang dibalas Derel dengan anggukan.

"Selamat baby. Aku tahu pasti kamu menang kan udah disemangatin sama aku, dan aku bakal nepatin janji aku. Aku bakal kasih kecupan sini sayang, cupcup." Ucapan melody membuat semua yang ada disana bersiul-siul. 

Derrel hanya memandang Melody dengan wajah datar. Melody menghampiri Derrel sedikit lagi ia akan mengecupnya. namun Derrel malah menoyor kepalanya.

"Jijik." Melody membelakan matanya. sedangkan semua orang tertawa melihat kelakuan pak ketu dan calon ibu negara.

"Duhduh. calon ibu negara kasian, mending kecup akang aja sini." Ujar Wira pura-pura prihatin.

"yee onta. menang banyak lu, bangke." Surya meggeplak kepala Wira.

"hp siapa yg bunyi?" Tanya devin

ketika mendengar bunyi getar hp.

"Mampus gw!" Melody panik begitu mengecek hpnya yang berada didalam tas. Layar hpnya menampilkan adanya panggilan masuk dari "Bunda".

"Siapa?" Tanya Tara.

"Bunda" Tara dan Gladys hampir saja matanya copot karena ikut kaget.

"Gw gak ikutan lo. ya?"

"Gw juga." Melody mencebikan bibirnya mendengar ucapan Gladys dan Tara yang tidak mau ikut disalahkan.

"Gw angkat telepon dulu guys." Melody pergi menjauh dari teman-temanya.

"Halo, bunda sayang. Kenapa telepon melody? Melody ngantuk bunda ganggu melody tidur aja, masa baru ketemu tadi udah kangen sama anak bunda yang cuantik ini. Kalo kangen tinggal ke kamar atuh kan aku ada di kamar." Melody mencoba menjawab dengan suara di serak-serakin, agar terdengar seperti orang bangun tidur dan dengan nada sesantai mungkin padahal hatinya sudah dugemdugem.

"Wong edan, Melody. kamu bilang kamu dimana?" Tanya Lestari.

"Melody ada di kamar, bunda." Jawab Melody menahan nafasnya.

"Ohhh kamu dikamar. Iya? kamu berubah jadi bantal gitu? cepat pulang atau kamu bunda kutuk jadi Bantal beneran. Mau?" Melody meringis mendengar amarah sang bunda. Bayangkan saja, kalian ada di posisi Lestari. Ia mengecek kamar anaknya, memastikan sudah tidur atau belum. Tapi yang ia temukan guling yang di tutupi selimut.

"M-melody keluar sebentar kok, bun."

"Melo-melody b-bentar lagi pulang bunda."

"Pulang sekarang! kamu ini anak gadis. jam segini masih keluyuran." Ujar Lestari dengan nada yang sedikit meninggi.

"Iya bunda. Melody bakal pulang tapi nanti dulu abis makan-makan, soalnya Derrel mau traktir anak-anak makan nanti Melody bawain sate papua deh bund." Melody mencoba bernegosiasi dengan Lestari.

"Gendeng! Sate adanya dari madura sama padang. gini nih kalo ga pernah buka buku. cepat pulang! Makan bisa dirumah memang bunda kurang kasih kamu makan? Pulang sekarang juga. Kalo gak, bunda gak bukain pintu dan uang jajan kamu bunda potong." Lestari memberi ancaman kepada Melody. Melody membelakan matanya.

"Bunda tega sama Melody. Melody janji! abis makan Melody langsung pulang." Bujuk Melody.

"PULANG!"

"Iya-iya, Melody pulangm" Melody menghentakan kakinya kesal. Negosiasinya dengan Lestari gagal lalu menghampiri teman-temanya.

"Ayo guys, kita balik." Ajak Melody.

"Yah. kok balik sekarang? kan mau makan-makan." Ujar tara.

"Besok kan juga gw traktir. Udah,ayo balik. gw di telpon bunda suruh balik." Ujar Melody.

"Anak bunda" Ledek Yogi.

"Bodo. daripada lo anak moa" Sarkas Melody dan membuat semuanya tertawa terbahak-bahak.

"Astaga. kamu ini berdoa banget."

"Berdosa!"

"Lo aja deh balik sendiri, gw males. pengen makan-makan dulu." Tolak Tara.

"Tadi aja diajak kesinigak mau. giliran disini gak mau pulang." Ujar Melody sebal.

"Masa gw balik sendiri. naik apa coba? kan kesini pake mobil lo"

"Mending lo minta anterin balik sama Derrel." Usul Gladys.

Derrel melayangkan tatapan tajam kearah Gladys. Tara setuju dengan ide Gladys yang mengusulkan Melody minta diantar sama Derrel.

"Nah bener. lo balik sama derrel aja."

Melody menghadap Derrel.

"Baby, anterin aku pulang. ya?"

"Ga!"

"Ayoo, anterin aku pulang. Jangan jahat sama calon pacar sendiri."

"Ga."

"Ayoo, anterin balik nanti aku dikunciin sama bunda. uang jajan aku dipotong, kamu gak kasian beb sama aku." Melody membujuk Derrel.

"Ga"

"Udh rel. lo anterin melody balik aja dulu, kasian anak orang." Wira ikut membujuk Derrel.

"ga!" Tolak Derrel dengan tegas

"Beby tega banget sama aku."

"Gw anterin balik." Melody menimang Tawaran Devin lalu mengangguk menerima.

"baby, aku pulang dulu. ya? sama devin. jangan cemburu loh, aku gak ada apa-apa sama devin, byee. sampai ketemu besok."

"put, gw pinjem helm lo dulu."

"Sip, pake aja." Devin menyodorkan helm milik Putri ke Melody.

"Naik"

"Baby, aku pulang dulu. ya? jangan nakal gak ada aku, jangan deket-deket cewek lain." Antisipasi Melody begitu melihat banyak sekali wanita-wanita kurang belaian sedang menatap Derrel dengan lapar. sementara Derrel hanya diam tidak menanggapi ucapan Melody.

"Byee. Duluan ya." Melody lalu naik ke motor Devin. Setelahnya motor Devin meninggalkan arena balap menuju rumah Melody.

"Pegangan. Dy?" Melody memeluk Devin.

Tidak terasa motor Devin telah sampai di depan gerbang rumah Melody.

"Lo kalo mau mati, sendiri aja jangan ngajak-ngajak gw. gila! jantungan gw." Melody memukul bahu Devin. Devin terkekeh.

"Aw. iya sorry."

"Gak mau lagi gw dibonceng sama lo." Melody melepaskan helmnya lalu memberikan ke Devin

"Makasih, ya. udah nganterin, lo mau mampir dulu?"

"Enggak usah. Gw langsung aja, udah sana masuk ntar diomelin bunda lo. langsung istirahat, salam buat bunda" Melody mengangguk. Ya begitulah, tidak ada yang tahu kedekatan antara Devin dan Melody. Devin Lalu menyalakan mesin motornya.

"Sekali lagi, makasih."

"Gw balik." Devin pergi meninggalkan rumah Melody.

"Dah devin. hati-hati lo jangan ngebut-ngebut." Melody masuk kedalam rumah dengan mengendap-endap. Bernafas lega ketika sampai dikamarnya. merebahkan dirinya di kasur tanpa mengganti bajunya Melody terlelap. Tanpa memikirkan kejadian yang akan menimpa dirinya esok.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
AZIZ PDC
gak ada yang seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • DERREL   Bab 5 - Tragedi Kantin

    Derrel memejamkan mata mendengarkan lagu melalui earphone yang menempel ditelinganya sambil menyenderkan tubuhnya. Suasana yang sepi dan tenang membuat memori tentang seseorang dimasa lalu terputar dengan sendirinya.senang, bahagia, sedih,, kecewa,dan rindu menjadi satu entahlah kata apa yang tepat untuk mendeskripsikan perasaanya saat ini."Woy. Dicariin ternyata ada disini."Suara nyaring Surya membuat Derrel membuka matanya melihat kedatangan tiga temannya, merasa terganggu dengan kehadiran mereka."Mabal sendirian aja, Bos." Ujar Wira"Ngajak-ngajak napa." Derrel berdecak ketika mendengar ketiga temannya memecahkan keheningan yang sejak tadi tercipta."Bacot." Derrel melepaskan earphone nya."Btw, dicariin sama baby melody lo noh." Ujar Wira"katanya gini. Heem heem bapak wira tolong perankan menjadi saya" Surya berdeham dan meminta Wira untuk memerankan dirinya. Yang

  • DERREL   Bab 6 - Setelah Tragedi Kantin

    Melody membuka matanya mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk begitu sudah dapat melihat dengan jelas ia melihat langit-langit berwarna putih."Melody sadar." Gladys begitu melihat Melody membuka matanya."Melody apa yang lo rasain? Kepala lo sakit, ya?" Tanya Gladys panik. Mereka begitu senang karena Melody membuka matanya. Melody hanya diam saja, tidak memberikan jawaban."Syukur deh lo bangun, gw degdegan anjir kalo sampe lo koit. Tapi kalo lo koit gak papa si, lumayan koleksi sepatu lo bisa buat gw." Ujar Tara dengan tidak tahu dirinnya.Melody tetap belum merespon ucapan Tara dan juga Gladys ia sibuk mengingat tentang apa yang terjadi."Gw kok ada di uks?" Tanya Melody begitu menyadari kalau dirinya sedang berada di uks dan juga tangan nya yang di infus."Lo tadi pingsan gara-gara liat darah. tuh, kepala lo luka." Jawab Tara menunjuk pelipis Melody yang te

  • DERREL   Bab 7 - Makan Malam Bersama (17+)

    Kediaman keluarga Aarav begitu ramai. Para pelayan sibuk menyiapkan makan malam mewah. Menyambut kepulangan Prasetyo King Aarav setelah selama sebulan Pras disibukan dengan acara pembukaan cabang baru di Inggris, dan mengatasi tikus-tikus kecil yang ingin menjatuhkan bisnisnya. Akhirnya setelah semuanya selesai Pras bisa pulang ke tanah air menemui keluarga kecilnya."Ini biar saya aja yang tata, kalian kerjakan yang lain saja." Vania ikut sibukMenyiapkan semuanya. ya, begitulah vania. Walaupun nyonya di keluarga Aarav. Namun, ia tidak bisa jika hanya berdiam diri saja. Tubuhnya seperti gatal jika tidak bergerak."Duh! Vania kebiasaan deh lo. Udah duduk yang anteng. Laki lo bentar lagi sampe kaya cacing pucuk lo, gak bisa diem." Lestari memprotes. Ia jengah melihat Vania yang berlalu lalang. Ia juga turut membantu namun tidak grasak grusuk seperti Vania."Gw tuh degdegan, keringet dingin nih gw." Vania mengipas-ngipas

  • DERREL   Bab 8 - PETRIOS

    Warning!Selamat menikmati hidangan"Kami malaikat..malaikat kematian jika kami diusik"-PETRIOSMelody memperhatikan pak supratman yang sedang menjelaskan tentang senyawa kimia yang sama sekali tidak ia mengerti. Lagi ia anak ips tapi disuruh belajar materi anak ipa.Melody membenamkan kepalanya ke lipatan tangan yang ia taruh diatas meja.Pikirannya terus melayang memikirkan kejadian antara dirinya dan Derrel saat berada di dalam kamar cowok itu.Dan itu sungguh begitu mengusik otaknya seperti kaset kusut yang selalu terputar berulang-ulang. Ia terus berpikir mengapa Derrel menciumnya? apakah Derrel sudah mulai suka padanya?ahhhhh kalo kaya gitu gak apa first k

  • DERREL   Bab 9 - Pesta Kemenangan

    Warning!Jangan lupa vote+komenSelamat menikmati hidangan~~~~~~~~DERREL~~~~~~~~Anggota Petrios saat ini sedang berada di dalam ruang rawat inap. Tempat Gerry di rawat. Lukanya tidak terlalu parah, hanya saja ia menerima 4 jahitan di lengannya Yang tergores belati cukup dalam saat melawan anak Cravit yang mengeroyoknya."Ma bro Gerry, gimana keadaan lo?kok lo gak dead?" Surya menyapa sembari berteriak."Babi! Lo mau gw mati gitu? Bukan alhamdulillah gw masih nafas. Sini lu anjir gw pites-pites pala lu." Geram Gerry. jika saja saat ini tanganya tidak di infus sudah ia ajak gulat Surya. Tawa seketika meledak."Gimana keadaan lo?" Tanya Derrel. Gerry menatap Derrel lalu mengangguk."Gak papa bro memar doang sama ini robek kena cium belati" Gerry menunjukan lengannya yang terbalut perban."Syukur kalo gitu.sor

  • DERREL   Bab 10 - Derrel Mabok (17+)

    Warning!Jangan lupa vote+komenSelamat menikmati hidangan~~~~~~~DERREL~~~~~~~~Melody melihat ke kanan kiri mencari keberadaan Derrel namun tak kunjung bertemu dengan cowok itu. Sepertinya Derrel benar-benar ingin menghindarinya hingga susah sekali di cari. ah mengesalkan sekali padahal ia ikut ke party anak petrios untuk bertemu Derrel."Kaesang!" Panggil Melody begitu melihat Kaesang yang berada di ruang tengah."Lo dateng mel?" Melody mengangguk."Lo liat beby Derrel gaK?" Tanya Melody. Kaesang mengernyitkan dahinya mencoba mengingat-ingat."Kayaknya tadi Derrel ke atas deh,Mel. Gak tau sih ke lantai 2 atau 3. Tapi feeling gw kayaknya ke lantai 3, tau sendiri si Derrel gak suka keramaian." Ujar Kaesang menunjuk lantai atas."Ohh oke makasih, Kaesang.""Sama-sama Melody cantik." Melody berlalu menuju lantai 3. Di

  • DERREL   Bab 11 - Siapa?

    Warning!Typo bertebaran!!Jangan lupa vote and komen guys!!~Selamat Menikmati Hidangan~~~~~~~~DERREL~~~~~~~~Pukul 10 pagi Melody masih bergelung di bawah selimut untung saja sekarang hari sabtu, sekolah libur. tubuhnya seperti remuk-remuk. Kepalamya juga terasa berat mungkin karena efek menangis semalaman. Malas sekali rasanya Melody bangun padahal cacing diperutnya sudah berdemo sejak tadi.Toktoktok"Sayang." Panggil Lestari sambil mengetuk pintu kamarnya. Lestari membawa sarapan untuk putrinya karena Melody sudah melewatkan waktu sarapannya. Melody membuka selimutnya."Masuk aja, Bun." Sahutnya. Lestari membuka pintu kamar dan melihat Melody yang masih bergelut di atas kasur lalu menghampiri putri semata wayangnya itu."Kata bibi, Kamu gak enak badan makanya gak ikut sarapan. Kamu sakit?". Lestari

  • DERREL   Bab 12 - Anak Baru

    Warning! SELAMAT MEMBACA ~~~~~DERREL~~~~~ Melody melihat area sekolah ternyata masih sepi hanya beberapa orang saja yang sudah datang yang kemungkinan murid rajin dan murid yang melaksanakan piket pagi ini. Ya jelas saja masih sepi pelajaran pertama dimulai pukul 07.00 pagi. Sedangkan, Melody datang pukul 06.10 terlalu rajin memang. Tapi tidak masalah demi menghindari Derrel ia rela menjadi rajin. Brukk "Awshhh." Melody mengerang merasakan sakit pada telapak tangan dan dengkulnya. "Arghh! Tali sepatu sialan." Melody berteriak, melihat tali sepatu yang terlepas dan mengakibatkan dirinya jatuh. Melody mengibaskan tangan begitu juga rok dan lututnya yang kotor. "sial banget gw pagi-pagi." Melody mengikat kembali tali sepatunya. "Awas aja lo, Ya. Sampe lepas lagi gw lempar." Melody berbicara kesal pada lalu memukul sepatunya. "Permisi." Melody segera menoleh begitu ada yang menepuk bahunya. Dan mendap

Bab terbaru

  • DERREL   Bab 13 - Bayaran (17+)

    WARNING!!SELAMAT MENIKMATI HIDANGAN:v~~~~~DERREL~~~~~~Melody baru saja melihat Derrel dari ruang ganti. Sepertinya cowok itu sudah selesai latihan basket. Dengan senyun yang merekah Melody segera menghampiri Derrel yang sedang sibuk dengan ponselnya."DOR." Melody mengejutkan Derrel. Namun, yang di kejutkan sepertinya tidak terkejut. terlihat dari wajahnya yang datar. Melody mengerucutkan bibirnya ke bawah"Ishhh kok gak kaget." Derrel menatap dingin Melody."Trik murahan." Derrel melewati Melody begitu saja. Melody segera menyusul Derrel dan berhenti di depan Derrel sambil merentangkan tangannya."Derrel, pulang bareng, ya?""Gak.""Pokoknya pulang bareng yuk." Dengan tidak tahu dirinya Melody menggandeng lengan Derrel yang langsung saja Derrel tepis dengan

  • DERREL   Bab 12 - Anak Baru

    Warning! SELAMAT MEMBACA ~~~~~DERREL~~~~~ Melody melihat area sekolah ternyata masih sepi hanya beberapa orang saja yang sudah datang yang kemungkinan murid rajin dan murid yang melaksanakan piket pagi ini. Ya jelas saja masih sepi pelajaran pertama dimulai pukul 07.00 pagi. Sedangkan, Melody datang pukul 06.10 terlalu rajin memang. Tapi tidak masalah demi menghindari Derrel ia rela menjadi rajin. Brukk "Awshhh." Melody mengerang merasakan sakit pada telapak tangan dan dengkulnya. "Arghh! Tali sepatu sialan." Melody berteriak, melihat tali sepatu yang terlepas dan mengakibatkan dirinya jatuh. Melody mengibaskan tangan begitu juga rok dan lututnya yang kotor. "sial banget gw pagi-pagi." Melody mengikat kembali tali sepatunya. "Awas aja lo, Ya. Sampe lepas lagi gw lempar." Melody berbicara kesal pada lalu memukul sepatunya. "Permisi." Melody segera menoleh begitu ada yang menepuk bahunya. Dan mendap

  • DERREL   Bab 11 - Siapa?

    Warning!Typo bertebaran!!Jangan lupa vote and komen guys!!~Selamat Menikmati Hidangan~~~~~~~~DERREL~~~~~~~~Pukul 10 pagi Melody masih bergelung di bawah selimut untung saja sekarang hari sabtu, sekolah libur. tubuhnya seperti remuk-remuk. Kepalamya juga terasa berat mungkin karena efek menangis semalaman. Malas sekali rasanya Melody bangun padahal cacing diperutnya sudah berdemo sejak tadi.Toktoktok"Sayang." Panggil Lestari sambil mengetuk pintu kamarnya. Lestari membawa sarapan untuk putrinya karena Melody sudah melewatkan waktu sarapannya. Melody membuka selimutnya."Masuk aja, Bun." Sahutnya. Lestari membuka pintu kamar dan melihat Melody yang masih bergelut di atas kasur lalu menghampiri putri semata wayangnya itu."Kata bibi, Kamu gak enak badan makanya gak ikut sarapan. Kamu sakit?". Lestari

  • DERREL   Bab 10 - Derrel Mabok (17+)

    Warning!Jangan lupa vote+komenSelamat menikmati hidangan~~~~~~~DERREL~~~~~~~~Melody melihat ke kanan kiri mencari keberadaan Derrel namun tak kunjung bertemu dengan cowok itu. Sepertinya Derrel benar-benar ingin menghindarinya hingga susah sekali di cari. ah mengesalkan sekali padahal ia ikut ke party anak petrios untuk bertemu Derrel."Kaesang!" Panggil Melody begitu melihat Kaesang yang berada di ruang tengah."Lo dateng mel?" Melody mengangguk."Lo liat beby Derrel gaK?" Tanya Melody. Kaesang mengernyitkan dahinya mencoba mengingat-ingat."Kayaknya tadi Derrel ke atas deh,Mel. Gak tau sih ke lantai 2 atau 3. Tapi feeling gw kayaknya ke lantai 3, tau sendiri si Derrel gak suka keramaian." Ujar Kaesang menunjuk lantai atas."Ohh oke makasih, Kaesang.""Sama-sama Melody cantik." Melody berlalu menuju lantai 3. Di

  • DERREL   Bab 9 - Pesta Kemenangan

    Warning!Jangan lupa vote+komenSelamat menikmati hidangan~~~~~~~~DERREL~~~~~~~~Anggota Petrios saat ini sedang berada di dalam ruang rawat inap. Tempat Gerry di rawat. Lukanya tidak terlalu parah, hanya saja ia menerima 4 jahitan di lengannya Yang tergores belati cukup dalam saat melawan anak Cravit yang mengeroyoknya."Ma bro Gerry, gimana keadaan lo?kok lo gak dead?" Surya menyapa sembari berteriak."Babi! Lo mau gw mati gitu? Bukan alhamdulillah gw masih nafas. Sini lu anjir gw pites-pites pala lu." Geram Gerry. jika saja saat ini tanganya tidak di infus sudah ia ajak gulat Surya. Tawa seketika meledak."Gimana keadaan lo?" Tanya Derrel. Gerry menatap Derrel lalu mengangguk."Gak papa bro memar doang sama ini robek kena cium belati" Gerry menunjukan lengannya yang terbalut perban."Syukur kalo gitu.sor

  • DERREL   Bab 8 - PETRIOS

    Warning!Selamat menikmati hidangan"Kami malaikat..malaikat kematian jika kami diusik"-PETRIOSMelody memperhatikan pak supratman yang sedang menjelaskan tentang senyawa kimia yang sama sekali tidak ia mengerti. Lagi ia anak ips tapi disuruh belajar materi anak ipa.Melody membenamkan kepalanya ke lipatan tangan yang ia taruh diatas meja.Pikirannya terus melayang memikirkan kejadian antara dirinya dan Derrel saat berada di dalam kamar cowok itu.Dan itu sungguh begitu mengusik otaknya seperti kaset kusut yang selalu terputar berulang-ulang. Ia terus berpikir mengapa Derrel menciumnya? apakah Derrel sudah mulai suka padanya?ahhhhh kalo kaya gitu gak apa first k

  • DERREL   Bab 7 - Makan Malam Bersama (17+)

    Kediaman keluarga Aarav begitu ramai. Para pelayan sibuk menyiapkan makan malam mewah. Menyambut kepulangan Prasetyo King Aarav setelah selama sebulan Pras disibukan dengan acara pembukaan cabang baru di Inggris, dan mengatasi tikus-tikus kecil yang ingin menjatuhkan bisnisnya. Akhirnya setelah semuanya selesai Pras bisa pulang ke tanah air menemui keluarga kecilnya."Ini biar saya aja yang tata, kalian kerjakan yang lain saja." Vania ikut sibukMenyiapkan semuanya. ya, begitulah vania. Walaupun nyonya di keluarga Aarav. Namun, ia tidak bisa jika hanya berdiam diri saja. Tubuhnya seperti gatal jika tidak bergerak."Duh! Vania kebiasaan deh lo. Udah duduk yang anteng. Laki lo bentar lagi sampe kaya cacing pucuk lo, gak bisa diem." Lestari memprotes. Ia jengah melihat Vania yang berlalu lalang. Ia juga turut membantu namun tidak grasak grusuk seperti Vania."Gw tuh degdegan, keringet dingin nih gw." Vania mengipas-ngipas

  • DERREL   Bab 6 - Setelah Tragedi Kantin

    Melody membuka matanya mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk begitu sudah dapat melihat dengan jelas ia melihat langit-langit berwarna putih."Melody sadar." Gladys begitu melihat Melody membuka matanya."Melody apa yang lo rasain? Kepala lo sakit, ya?" Tanya Gladys panik. Mereka begitu senang karena Melody membuka matanya. Melody hanya diam saja, tidak memberikan jawaban."Syukur deh lo bangun, gw degdegan anjir kalo sampe lo koit. Tapi kalo lo koit gak papa si, lumayan koleksi sepatu lo bisa buat gw." Ujar Tara dengan tidak tahu dirinnya.Melody tetap belum merespon ucapan Tara dan juga Gladys ia sibuk mengingat tentang apa yang terjadi."Gw kok ada di uks?" Tanya Melody begitu menyadari kalau dirinya sedang berada di uks dan juga tangan nya yang di infus."Lo tadi pingsan gara-gara liat darah. tuh, kepala lo luka." Jawab Tara menunjuk pelipis Melody yang te

  • DERREL   Bab 5 - Tragedi Kantin

    Derrel memejamkan mata mendengarkan lagu melalui earphone yang menempel ditelinganya sambil menyenderkan tubuhnya. Suasana yang sepi dan tenang membuat memori tentang seseorang dimasa lalu terputar dengan sendirinya.senang, bahagia, sedih,, kecewa,dan rindu menjadi satu entahlah kata apa yang tepat untuk mendeskripsikan perasaanya saat ini."Woy. Dicariin ternyata ada disini."Suara nyaring Surya membuat Derrel membuka matanya melihat kedatangan tiga temannya, merasa terganggu dengan kehadiran mereka."Mabal sendirian aja, Bos." Ujar Wira"Ngajak-ngajak napa." Derrel berdecak ketika mendengar ketiga temannya memecahkan keheningan yang sejak tadi tercipta."Bacot." Derrel melepaskan earphone nya."Btw, dicariin sama baby melody lo noh." Ujar Wira"katanya gini. Heem heem bapak wira tolong perankan menjadi saya" Surya berdeham dan meminta Wira untuk memerankan dirinya. Yang

DMCA.com Protection Status