Share

Bab. 102

Di rumah sakit, Tuan Prabujaya telah sadar dari pingsannya, tetapi alat bantu pernafasannya masih menempel di hidungnya yang bangir.

Daniel dengan setia berdiri di samping ranjangnya, menjaganya agar tetap merasa nyaman.

"Dimana aku?"

Itu adalah pertanyaan pertama yang lolos dari mulut Prabujaya ketika dia sadarkan diri.

Dia terlihat bingung saat tak berhasil mengenali ruangan itu sebagai kamar pribadinya.

"Anda ada di rumah sakit, Tuan. Dan sudah dua hari anda tidak sadarkan diri," jawab Daniel.

"Dua hari?" Prabujaya tampak linglung. Dia memutar bola matanya, berusaha mengingat kejadian terakhir kali.

Namun, yang berhasil diingat olehnya ialah ketika mereka dalam perjalanan pulang dari kantor kepolisian daerah kabupaten.

"Benar, Tuan. Tapi syukurlah anda sudah sadar. Saya sangat khawatir."

Prabujaya menghela napasnya pelan. Ketika mengingat sesuatu, dia lalu kembali bertanya pada aaistennya.

"Apa Erlangga tidak datang ke sini? Sepertinya dia tidak merasa khawatir sedikitpun," ucapny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status