Share

Bab. 104

Erlangga duduk diam di kursinya tepat di samping ranjang Prabujaya.

Er memandangi wajah tua Prabujaya yang mulai di tutupi keriput karena dimakan usia. Pipinya mulai merona menandakan kondisi tubuhnya yang mulai membaik.

Er akhirnya bisa bernafas lega ketika sang ayah membuka matanya setelah Erlangga duduk menunggu selama satu jam lebih.

"Er?"

"Papa udah bangun? Gimana keadaan Papa sekarang? Bagian mana yang sakit?" Er segera memberondongnya dengan pertanyaan sambil memeriksa tubuh ayahnya.

"Er, Papa baik-baik aja," jawab Prabujaya.

"Kapan kamu datang?" tanya Prabujaya.

"Satu jam yang lalu. Tadi Papa lagi tidur saat aku datang."

Prabujaya menghela napasnya panjang, kemudian berkata, "Apa Paman Daniel tidak mengabarimu? Tadi Papa memintanya untuk memberi tahu mu kalau Papa baik-baik aja, jadi kamu tidak perlu khawatir."

"Dia memang tidak ada mengabariku," ucap Erlangga. Dia melirik tajam ke arah Daniel yang berdiri di sisi lain ranjang.

Jelas itu adalah kalimat sindiran ditujukan pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status