Share

Kematian Amaliya

Penulis: Seccomander
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-15 11:44:12

"Eliza. Saya kecewa sama kamu. Kamu itu dan Amaliya sudah bersahabat sejak lama. Bahkan kamu sudah saya anggap seperti anak saya sendiri. Saya hanya bisa berdoa, semoga Amaliya tidak lagi memiliki sahabat ular kayak kamu!" hardik Arumi yang langsung pergi.

"Enak saja ya dia menghina kamu. Tante nggak terima!' pekik Della yang langsung menyusul Arumi.

"Arumi, tunggu!"

"Eliza itu korban, sama menderitanya dengan anak kamu. Kamu harus minta maaf sama Eliza!" suruh Della.

"Minta maaf?"

"Harusnya kamu dan keponakan kamu yang minta maaf. Ngaca dong! Biar kalian bisa melihat kebusukan kalian!" hardik Arumi yang langsung pergi meninggalkan Della yang menahan amarahnya.

-----

Amaliya akhirnya ke kantor dengan membawakan kendaraannya sendiri. Ia pun berpikir untuk tidak perduli lagi dengan permasalahannya dengan Eliza.

"Aku sudah lelah bertengkar dengan Mihran. Sebaiknya aku tidak ambil pusing lagi dengan Mihran," gumam Amaliya di dalam mobilnya.

Tiba-tiba

Sebuah mobil dari belakang mengejarny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DENDAM IBU TIRI   Fakta Polisi

    "Sekarang kalian buang mobil wanita itu seolah itu kecelakaan!" perintah Della pada orang bayarannya."Siap, Bos!"Hanya dalam hitungan detik, mobil Amaliya pun sudah dijatuhkan ke jurang dan meledak."Maafkan Tante, Amaliya. Tante terpaksa melakukan ini. Andai saja kamu mau mengalah dari awal dan tidak mencari masalah dengan Eliza, ini semua nggak akan terjadi sama kamu ...." ucap Della terisak.-----Mihran mulai cemas. Pikirannya kacau karena Amaliya belum pulang dan tidak bisa dihubungi. Karena cemas, bahkan ponselnya tidak lepas dari tangannya."Kamu ke mana, Mel? Kenapa kamu nggak bisa dihubungi?" ucap Mihran.Eliza pun kembali memainkan dramanya. Ia seolah gelisah dan mempertanyakan kabar Amaliya."Mihran, gimana kabar Amaliya. Sudah bisa dihubungi?" tanya Eliza yang sejak tadi mondar-mandir tidak jelas di ruang tamu."Belum. Nggak biasanya juga dia seperti ini," jawab Mihran."Aku jadi ikut kepikiran Amaliya. Semoga dia baik-baik saja ya," tutur Eliza. Mihran pun diam tidak

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-15
  • DENDAM IBU TIRI   Separuh Jiwaku Pergi

    Semua keluarga panik. Alia menangis tidak hentinya. Malik pun bergegas pergi ke lokasi untuk mencari info tentang kakaknya. Oma Siska dan Taher pun memutuskan pergi ke rumah Mihran.Sesampainya di rumah Mihran, sangat kebetulan Della yang membukakan pintu untuk Oma dan Taher. Tanpa basa-basi, Della pun mendapat tamparan dari Oma. Oma yakin, jika Della ada di belakang menghilangnya Amaliya."Di mana cucuku?""Jawab!" hardik Oma."Mana saya tahu," jawab Della ketus.Oma tetap dengan keyakinannya jika Della adalah penyebab menghilangnya Amaliya."Di dunia ini, yang benci Amaliya hanya dua orang. Kamu dan Eliza. Dia jelas tidak mungkin karena sedang hamil besar. Hanya kamu yang mampu melakukannya," gertak Oma."Bu, kita nggak bisa asal nuduh gini," bela Taher."Mas, kamu masih membela perempuan ini?" gertak Arumi."A-aku ....""Kalian punya buktinya? Enggak kan?! Kalau kalian menuduh tanpa bukti, saya bisa melaporkan kalian. Mau kalian di penjara?!" bentak Della yang langsung pergi.-----

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-15
  • DENDAM IBU TIRI   Amaliya Masih Hidup?

    Mihran tetap berusaha membujuk Alia agar mau berbicara lagi dengannya. Di bawah derasnya hujan, Mihran tetap berdiri di depan kamar Alia hingga akhirnya Alia membuka tirai jendelanya."Alia, ayah mohon. Walaupun bunda udah nggak ada, Alia masih punya ayah. Alia nggak akan kesepian. Ayah akan selalu ada bersama Alia ...." ucap Mihran terisak."Enggak. Ayah udah punya tante Eliza. Sebentar lagi juga ayah akan sibuk dengan tante Eliza dan anaknya. Ini semua gara-gara ayah. Sejak ayah menikahi tante Eliza, bunda jadi sering nangis. Bunda pasti udah nggak kuat lagi, makanya bunda pergi. Bunda mati gara-gara ayah. Alia benci sama ayah ...." teriak Alia histeris menutup kembali tirainya.Mihran pun terduduk lemah di tanah. Meratapi semua penyesalan yang sudah terlambat. Penyesalan yang tidak akan membuat istri yang begitu dicintainya kembali. Tidak akan membuat Alia memaafkannya."Bahkan sekarang anakku tidak mau memaafkan aku," lirih Mihran. Tangisnya pun pecah. Derasnya hujan pun tidak lag

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-16
  • DENDAM IBU TIRI   Amaliya Sadar?

    "Syukurlah, Tante. Mihran tidak jadi menggali kuburan itu. Tapi, Tante harus segera mencari bayi laki-laki untuk aku. Sebentar lagi waktu aku lahiran, nanti Mihran bisa curiga," ujar Eliza. Siang itu Tante Della mengabarkan jika Ayah Amaliya dan Malik berhasil menggagalkan rencana Mihran mencari tahu kebenaran soal makam Amaliya yang dibuatnya. Rahasia keduanya pun aman."Kamu tenang aja, El. Semuanya sudah Tante urus. Tante sudah menyuruh orang untuk mencari bayi laki-laki di rumah sakit," terang Della.------Di sebuah rumah sakit, Santi -- orang bayaran Della mukai melakukan penyamaran memakai baju seragam suster. Di sanalah dia akan mencari bayi laki-laki yang akan diakui sebagai anak Eliza."Aku harus segera mencari bayi laki-laki itu. Bisa ngamuk Tante Della kalau aku belum bisa menemukannya. Aku harus mencari di mana ruangan bayinya," ucap Santi.Santi pun mulai mencari ruang bayi di rumah sakit tempat Amaliya sedang menjalani perawatan. Saat sedang berjalan menyusuri lorong-l

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-16
  • DENDAM IBU TIRI   Ijinkan Anakku Lahir

    "Aku harus pergi, aku harus pergi ....""Apa jangan-jangan kamu suruhan mereka juga?" pekik Amaliya.Amaliya terus berteriak histeris. Ia ketakutan dan menjauhi Ridho. Ridho pun dibuat bingung karena sikap Amaliya yang ketakutan. Seperti mengalami trauma yang hebat.Mihran akhirnya kembali menuju rumah sakit Bakti Husada tempat semula ia pertama kali mencari keberadaan Amaliya."Kenapa suster itu bohong? Apa mungkin ada Amaliya di sana dan ada orang yang tidak ingin aku menemukan Amaliya? Aku harus segera ke sana. Tunggu aku, Mel. Kita sekarang akan benar-benar bertemu ...." ucap Mihran sambil membawa kendaraannya dengan sangat laju.------Eliza bersama Tante Della akhirnya menemui Santi di rumah sakit Bakti Husada. Tanpa basa-basi lagi, Della pun bertanya di mana keberadaan Amaliya."Di mana dia?""Dia di ruang VVIP. Masih dalam keadaan koma. Mari Bu, kita ke sana," ajak Santi. Ketiganya pun langsung menuju ruang perawatan Amaliya.Ridho terus meyakinkan Amaliya jika dia bukanlah or

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-16
  • DENDAM IBU TIRI   Amaliya Melahirkan

    Mihran terus membawa laju kendaraannya tanpa tahu ke mana arah yang hendak ia tuju. Rasa kecewanya membuat ia seolah tidak lagi mempunyai tujuan hidup. Harapannya sudah pupus.Mihran yang berharap jika Amaliya masih hidup akhirnya harus menerima kenyataan jika usahanya kini sia-sia. Mungkin inilah saatnya ia mengikhlaskan kepergian istri yang sangat dicintainya itu."Rasanya aku belum ikhlas melepas kepergian kamu, Mel. Aku berharap kalau kamu masih hidup," lirihnya."Jika kamu memang masih hidup, kembalilah. Tunjukkanlah jalanku menuju kamu. Aku akan selalu menunggu kamu selamanya ...." ucap Mihran yang menghentikan mobilnya di sebuah pinggiran jalan ibukota.------Della dan Eliza berjalan mendekati lokasi Amaliya yang terjatuh dari gerobak yang dinaikinya. Terlihat jika istri pertama Mihran sedang merintih kesakitan seperti hendak melahirkan bayinya.Eliza memutuskan bersembunyi. Dia tidak ingin menunjukkan dirinya di hadapan mantan sahabatnya itu. Eliza justru memiliki rencana lai

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-16
  • DENDAM IBU TIRI   Haruskah Mengikhlaskan?

    Della akhirnya sampai di rumah. Ia pun mulai menyusun strategi agar semua ART-nya maupun Mihran tidak mencurigai kehadiran bayi Amaliya yang diakui Eliza nanti."Tarjo, Ijah, Ani, ke sini kalian!" panggil Della berteriak."Iya, Bu."Ijah, kamu ke supermarket belanja semua barang di dapur yang sudah habis. Ani, kamu ambil pakaian di laundry ya. Oh ya Tarjo, kamu temani Ani ya ke laundry. Udah, sekarang kalian cepat pergi!" pekik Della."Baik, Bu."Akhirnya ketiga asisten rumah tangga Mihran itupun bergegas pergi. Walau sempat terjadi perdebatan antara Tarjo dan Ani serta Ijah, mereka pun akhirnya pergi ke tujuannya masing-masing.Setelah memastikan ketiga asistennya pergi, Della pun langsung menghubungi Eliza dan memastikan keadaan rumah kosong.[Halo, El. Situasi di rumah sudah aman. Kamu sudah bisa pulang sekarang.][Ok, Tante.]Ani dan Tarjo akhirnya pergi sesuai perintah Tante Della. Begitupun dengan Ijah. Namun, Ani menarik Tarjo ke sebuah taman untuk mengajaknya bicara."Ada apa

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-16
  • DENDAM IBU TIRI   Penyamaran Dimulai

    Diam-diam Ani menghubungi Oma Siska untuk mengabarkan soal kelahiran bayi istri kedua Mihran itu. Namun, Oma merasakan sebuah kejanggalan.[Bayinya sudah lahir?][Iya, Oma. Tapi ada yang aneh. Sebelumnya Tante Della menyuruh Ani, Tarjo sama Ijah pergi ke tempat yang jauh. Setelah kami pulang, Bu Eliza sudah melahirkan.][Aneh!][Bayinya laki-laki atau perempuan? Mihran senang nggak atas kelahiran bayinya?][Bapak sepertinya senang, Oma.][Ya sudah, makasih ya Ani atas informasinya.]"Apa ya yang sebenarnya terjadi?" gumam Oma Siska.-----Mihran kembali mendatangi makam Amaliya. Makam yang selalu didatanginya setiap hari. Hatinya memang hancur. Mihran seperti kehilangan arah dan tujuan hidupnya."Mel, aku tuh kangen banget sama kamu. Aku seperti nggak punya pegangan saat kamu nggak ada lagi. Aku butuh kamu, Amaliya ...." ucap Mihran terisak."Kamu pasti tahu kan, kalau anakku dari Eliza sudah lahir? Sejujurnya aku sedih, kenapa aku nggak bisa mendapat anak dari kamu. Apa semua ini sal

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17

Bab terbaru

  • DENDAM IBU TIRI   Selamat Tinggal Indonesia

    Permintaan Eliza untuk pindah ke Amerika membuat Mihran dilema. Di satu sisi, ia ingin mempertahankan rumah tangganya bersama Eliza.Mihran tidak ingin gagal. Terlebih harus kehilangan Dhika jika ia tidak bisa menuruti semua keinginan istrinya itu. Hanya berserah pada Allah dan berdoa, tempatnya mencurahkan semua kegelisahannya."Ya Allah, Engkaulah yang lebih tahu apa yang terbaik buat kami. Jika kepindahan kami ke Amerika itu yang terbaik menurutmu, mudahkanlah ya Allah. Tapi jika itu bukan yang terbaik untuk kami, berikanlah jalan lain agar kami bisa hidup dengan tenang, aamin ...."Mihran menyelesaikan doanya, walau ia belum juga bergerak dari sajadah. Hatinya cemas. Perasaannya tidak menentu. Membayangkan harus tinggal jauh dari Jakarta. "Selama ini aku tinggal di Jakarta, aku selalu teringat Amaliya. Aku nggak bisa move on darinya. Apalagi sekarang ada Ayu yang sangat mirip dengan Amaliya.""Aku nggak boleh tergoda sama Ayu. Aku kapok. Aku nggak mau mengkhianati istriku lagi.

  • DENDAM IBU TIRI   Pindah Ke Amerika?

    Arumi mencoba membujuk suaminya. Ia berharap jika sang suami mengubah keputusannya untuk mengajukan gugatan perceraian me pengadilan agama."Mas, tolong pikirkan lagi keputusan kamu, Mas," pinta Arumi memelas. Namun, sepertinya keputusan Taher sudah tak bisa diubah."Maafkan aku, Arumi. Keputusanku sudah bulat. Aku akan mengurus arsip perceraian kita agar aku juga bisa mengesahkan pernikahan aku dan Della," tutur Taher tegas.Jawaban suami yang telah didampingi puluhan tahun itu membuat Arumi syok. Ia tidak menyangka, jika suaminya itu lebih memilih cinta masa lalunya."Tega kamu, Mas. Tega kamu melakukan ini sama aku. Bunuh aja aku, Mas. Kamu bunuh aja aku sekalian. Bunuh, Mas!" teriak Arumi histeris.Teriakan Arumi yang terdengar nyaring akhirnya membuat Oma Siska bersama Malik dan Indah masuk ke dalam kamar Arumi. Terlihat pertengkaran itu membuat Arumi telah banjir air mata."Ada apa ini?"Oma Siska pun akhirnya menarik paksa anak lelakinya keluar dari kamar. Sedangkan Indah berus

  • DENDAM IBU TIRI   Gugatan Cerai

    Arumi yang mulai membaik akhirnya diijinkan pulang. Ditemani anak dsn menantunya, Arumi pulang ke rumah Oma Siska. Sesampainya di rumah, Oma pun menyambut hangat kedatangan anak perempuannya.Walau sudah ditalak oleh Taher, Arumi tetap tinggal di kediaman Oma Siska. Itu demi memenuhi keinginan mama mertuanya itu, setelah puluhan tahun menikah dengan Taher, Arumi telah dianggap anak oleh Oma Siska."Ma, mama istirahat di kamar dulu ya," ujar Indah. Indah pun memapah mama mertuanya untuk masuk ke kamarnya."Mama istirahat di sini dulu ya, Indah mau ambilkan makanan buat mama dulu," ujar Indah. Namun, belum saja melangkah Arumi langsung menarik tangan menantu perempuannya itu."Enggak usah, Indah. Mama enggak mau makan," sahut Arumi."Tapi mama harus makan, biar keadaan mama cepat pulih," bujuk Indah."Untuk apa, Indah? Toh mama sakit, papa kamu tidak perduli sama sekali. Sekalipun tidak mau menjenguk mama di rumah sakit," jawab Arumi dengan tatapan mata yang kosong.Indah pun terdiam. I

  • DENDAM IBU TIRI   Ancaman Eliza

    "Mel, kamu kok ke sini nggak bilang-bilang dulu?" ucap Ridho yang kaget melihat kedatangan Amaliya ke kantornya.Amaliya yang emosi mengetahui mamanya di celakai oleh Eliza pun mendatangi kantor Ridho dan ingin mengakhiri semuanya."Penyamaran ini harus segera di akhiri. Ini sudah terlalu lama, Ridho!" ucap Amaliya emosi."Kamu kenapa, Mel?""Eliza berusaha mencelakai mamaku. Kalau dia nekat, bisa aja dia membunuh mama sama seperti yang dia lakukan padaku. Aku nggak mau itu terjadi. Lebih baik kita akhiri semua penyamaran ini," tutur Amaliya."Enggak, Mel. Kamu harus bersabar. Sekarang ini aku sedang menyelidiki siapa Dhika sebenarnya. Karena aku yakin, Dhika bukan anak kandung Eliza," sahut Ridho.Ridho berusaha meyakinkan Amaliya. Menyusun kembali rencana agar mamanya bisa selamat tanpa harus membongkar penyamaran ini."Kamu harus sabar. Semua yang kita lakukan akan sia-sia kalau kita bongkar sekarang, Mel!" tegas Ridho.Della akhirnya sampai di rumah yang ditinggalinya. Rumah milik

  • DENDAM IBU TIRI   Jahatnya Eliza

    Bayangan itu kembali datang dalam ingatannya. Bagaimana menderitanya Oma Alia dan Mama Ainun saat harus terusir dari kehidupan Opa. Oma Siska sudah membuat keluarganya hancur berantakan. Bahkan. harus merasakan pedihnya terusir ke sana dan ke sini."Tidak. Dendam ini harus tetap ku lanjutkan. Aku enggak boleh menghentikan semua ini demi cintaku pada Amaliya. Aku harus tetap menjalankan semua rencana yang sudah ku susun," gumam Ridho.Indah akhirnya mencoba menghubungi suaminya untuk memberitahu soal kondisi mama mertuanya.[Halo, Mas. Mas, kamu di mana? Papa sudah menjatuhkan talak sama mama.][Papa talak mama, Indah?][Iya, Mas. Sekarang mama syok banget. Kamu cepat pulang ya, Mas. Kasih kekuatan sama mama. Aku nggak tega lihat kondisi mama sekarang.]Malik langsung mematikan teleponnya. Ia bergegas mendatangi ruangan papanya.Di ruangannya Taher sedang memandangi bingkai foto. Foto dirinya dan Arumi di saat masih bahagia."Sebenarnya aku berat harus berpisah dari Arumi. Sudah belasa

  • DENDAM IBU TIRI   Talak Untuk Arumi

    Della akhirnya sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani beberapa pemeriksaan dan hasilnya baik. Taher pun bersama Eliza terpaksa membawa Della ke rumah Taher yang lainnya. Itu karena Della masih meyakini jika ia istri Taher."Sementara ini biar tante kamu tinggal di sini. Tapi sebisa mungkin kamu nggak tinggal serumah. Setelah dua tertidur, saya akan pulang ke rumah yang lain. Pokoknya kamu tenang saja, tante kamu akan aman di sini," seru papa Amaliya itu."Baik, Om. Saya percayakan semuanya sama om ya," jawab Eliza tersenyum."Saya harus balik ke kantor dulu. Saya titip Della ya," pamit Taher yang bergegas pergi ke kantornya.Setelah Taher pergi, Della pun keluar dari kamarnya. Eliza tentu saja mengambil kesempatan yang ada. Hilangnya ingatan sang tante selain membuatnya aman, Eliza juga menyusun sebuah rencana baru."Aku ngerti perasaan tante. Tante yang sabar ya. Aku juga menjadi istri kedua, sama seperti tante," ujar Eliza. Della pun terkejut mendengar pengakuan sang keponaka

  • DENDAM IBU TIRI   Berpihak Pada Musuh

    Eliza terus mengalihkan agar Mihran membatalkan rencananya pergi ke rumah sakit. Namun, Mihran tetap bersikeras pergi menjenguk Tante Della."Mihran, kayaknya kita besok aja ya. Badanku lagi nggak enak dari tadi," dalih Eliza."Enggak usah. Sekarang aja ya. Kamu siap-siap!" pungkas Mihran. Eliza pun tidak dapat berkata apapun. Ia hanya bisa menggerutu dalam hati dsn berpikir bagaimana caranya agar rahasia itu tetap aman."Gimana ini, kalau Mihran ketemu Tante Della, bisa gawat. Kacau semuanya!" gumam Eliza dalam hati.Ani pun mencoba diam-diam mendatangi kamar Ayu. Ia harus menyelinap memberitahu sebuah informasi tentang sadarnya Tante Della."Yu, aku ada berita penting," ungkap Ani."Info apa?" tanya Ayu penasaran."Tante Della udah sadar. Sekarang Pak Mihran dan Bu Eliza sedang menuju rumah sakit. Yu, udah dulu ya. Ani mau kerja lagi, takut Ijah tahu bisa ngadu dia nanti," ujar Ani yang langsung meninggalkan kamar Ayu.Setelah memastikan Ani keluar dari kamarnya, Amaliya pun mengam

  • DENDAM IBU TIRI   Rahasia Terbongkar?

    Seperti dugaan Eliza, Mihran memang mencurigainya dan mulai menginterogasinya. Bahkan tekanan Mihran membuatnya sulit menutupi kepanikannya."Kamu curiga kalau Dhika itu bukan anak aku, sama seperti kakaknya Ayu?" pekik Eliza."Siapapun yang melihat kamu, pasti akan berkata yang sama. Kamu itu nggak bisa dekat dengan anak kandung kamu sendiri," cecar Mihran."Jadi mulai sekarang, kamu dekati Dhika. Ambil hatinya," suruh Mihran. Mihran pun bergegas masuk ke dalam kamarnya.Eliza pun mulai geram. Karena kata-kata Mihran, ia jadi dicurigai suaminya sendiri."Enggak adiknya, enggak kakaknya, sama saja bikin kesal!" gerutu Eliza."Semua rencana aku jadi berantakan!"-------Setelah berada di dalam kamarnya, Amaliya pun mencoba menghubungi Ridho untuk mempertanyakan soal kata-katanya yang justru semakin membuat Eliza akan membencinya.[Halo, Ridho. Maksud kamu apa sih tadi ngomong gitu sama Eliza?][Oh, aku sengaja ngomong gitu biar Mihran curiga. Aku juga ingin memancing emosi Eliza. Biar

  • DENDAM IBU TIRI   Rahasia Dhika

    Amaliya terus berpikir caranya keluar dari kamar sempit dan pengap ini. Memperhatikan sekeliling hingga akhirnya ia melihat sebuah jendela kecil. Amaliya akhirnya menggunakan sebuah meja kecil yang ada di dalam kamar untuk naik dan berusaha keluar melalui jendela kecil itu.Karena suara berisik dari dalam kamar, membuat kedua anak buah Eliza curiga dan akhirnya membuka pintu kamar yang terkunci."Heh, jangan kabur, luh!" teriak seorang pria bertubuh tinggi besar itu.Amaliya pun berhasil loncat keluar dan kabur meninggalkan rumah sempit tempat penyekapan. Namun, kedua anak buah Eliza tidak begitu saja menyerah. Keduanya pun mengejar Amaliya yang berlari sekuat tenaga. Sayangnya mereka pun berhasil menarik paksa Amaliya kembali."Lepaskan saya!"Amaliya terus berontak ketika kedua preman itu membawa paksa untuk kembali ke rumah penyekapan. Tiba-tiba ada 2 pria bertubuh tinggi besar datang menyelamatkannya. Kedua anak buah Eliza pun dibuat kocar-kacir setelah kalah baki hantam."Kalian

DMCA.com Protection Status