Share

50.Penyesalan Albern

“Jangan pergi, Mas Reno, jangan tinggalkan aku. Aku tidak bisa menjalani hidup ini lagi jika tanpa dirimu,” Harnum masih terus meracau memanggil nama Reno.

Albern kembali merasakan sakit di ulu hatinya, namun, dia langsung tersadar. Albern langsung memeluk tubuh Harnum dengan erat. Tiba-tiba Harnum membuka matanya, napasnya terlihat naik turun. Harnum berusaha untuk duduk, namun, perutnya terasa sakit.

Harnum memegang perutnya. “Ah! Perutku sakit sekali,” rintih Harnum. Bibirnya masih memucat.

Albern tersadar, lalu dia berlari ke dapur dan mengambilkan air hangat untuk Harnum. “Sayang, minumlah.” Albern memberikan air minum tersebut dan di minumkan ke mulut Harnum.

Harnum meminum air hangat tersebut hingga tandas, karena tenggorokannya terasa sangat dahaga sekali. “Mas Reno,” panggil Harnum. Dia masih Memanggil nama Reno.

Albern memejamkan matanya. Dia menarik napas, menahannya, lalu, membuangnya dengan kasar. “Harnum, sadarlah! Aku Albern, bukan Reno. Reno sudah lama tiada. Tolong l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status