Home / Romansa / DENDAM DAN CINTA KING MAFIA / 39.Albern dan Harnum Saling Memanas

Share

39.Albern dan Harnum Saling Memanas

Author: Rika Jhon
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Ketika bibir Albern hampir menyentuh bibir Harnum, tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu. Albern benar-benar merasa sangat kesal dibuatnya. Albern mengabaikan suara ketukan pintu tersebut, ia kembali mendekatkan wajahnya pada wajah Harnum.

"Al, ada yang mengetuk pintu, coba kau lihat dulu, barangkali ada keperluan penting," ucap Harnum.

Albern memeluk erat pinggang ramping Harnum, ia benar-benar merindukan momen ini. "Harnum, I love you, aku menginginkanmu," bisik Albern.

Harnum terdiam mendengar ucapan Albern. Ia mengerti apa maksud dari kata-kata sang King Mafia itu, yang menginginkan bercinta dengannya. Harnum menatap Albern dengan mata berkaca-kaca, hatinya kembali berdenyut karena ia merasa tidak memiliki harga diri lagi di hadapan Albern.

"Al, tolong hormati aku, aku mohon." Air mata sudah bercucuran di pelupuk mata Harnum.

"Aku sangat menghormatimu, Dewi Harnum!" tegas Albern.

Tanpa membuang waktu, Albern langsung membopong tubuh Harnum dan dibawanya ke atas ranjang. Harnu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   40.Albern Luluh Pada Harnum

    Emosi Albern semakin memuncak, ketika dia melihat Rully yang lagi dan lagi membela Harnum dan memasang badan untuk menyelamatkan nyawanya. Napas Albern sudah naik turun karena emosi, dia langsung menyelipkan belatinya dan dia langsung menendang perut Rully. Rully langsung terjengkang, ia memegangi perutnya yang terasa sangat sakit dan kram akibat tendangan dari sang King Mafia yang sangat kuat.Albern langsung menarik kerah baju Rully dan ia memukul wajahnya secara membabi-buta. Karena Albern tidak puas dengan semua itu, ia pun memukul dada dan perut serta wajah Rully. Kini, Rully sudah babak belur, darah bercucuran dari luka-luka di wajahnya, bibirnya pecah akibat pukulan Albern yang sangat kuat.Albern sudah seperti iblis yang kehausan akan nyawa orang, dia menginjak dada Rully hingga Rully terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah. Harnum yang melihat itu tidak bisa hanya berdiam diri saja, dia langsung berlari dan memohon kepada Albern agar menghentikannya."Tuan Al, aku mohon … aku m

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   41.Perasaan Yang Berbeda

    "Nona Harnum memang wanita yang sangat sempurna. Aku pun mengaguminya, dan mencintainya," ucap Rully.Monica seketika terdiam mendengar ucapan Rully tersebut. Entah mengapa, ketika Monica mendengar Rully mengatakan bahwa dia mencintai Harnum, Monica seperti merasakan ada sesuatu yang berbeda di dalam hatinya. Namun, dia masih bingung apa yang tengah dia rasakan itu, sebab, antara dirinya dengan Rully tidak memiliki hubungan spesial.Kini, Monica mengobati luka-luka Rully dalam diam. Dia sudah tidak banyak berbicara lagi, dia hanya fokus membersihkan dan mengobati luka-luka Rully saja. Sedangkan Rully memperhatikan perubahan sikap pada Monica. Rully menatap Monica dalam diam.'Mengapa Monica langsung berbeda dan berubah sikapnya, setelah aku mengatakan tentang perasaanku terhadap Nona Harnum?' batin Rully.Ketika Rully dan Monica sedang larut dalam pikiran masing-masing, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan adanya suara dari luar ruangan. Monica yang penasaran bergegas keluar, tapi, kare

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   42.Kecurigaan George

    "Apa yang tengah kalian lakukan, hah!?"Monica dan George terkejut mendengar suara tersebut, mereka langsung menoleh ke arah sumber suara, dan ternyata itu adalah suara Rully. Wajah Rully terlihat memerah, matanya menatap nyalang pada George dan Monica.Tiba-tiba Rully menerjang George, hingga terjadilah baku hantam. Monica yang melihat itu berteriak histeris meminta mereka untuk menghentikan perkelahian tersebut, namun, baik George maupun Rully, tidak ada yang mau mengalah.“Tuan Rully, Tuan George, mengapa kalian berkelahi? Tolong hentikan!” teriak Monica.“Aku akan menghabismu, George. Aku tidak menyangka bahwa kau juga ternyata laki-laki biadab. Tega sekali kau ingin melakukan perbuatan bejat terhadap Monica!” sentak Rully, “Seperti tidak ada wanita lain saja di luar sana. Monica itu tidak seperti wanita yang sering kau tiduri, brengsek!” teriak Rully.George tidak menerima ucapan Rully tersebut, karena dia tidak merasa bahwa dirinya akan melakukan perbuatan seperti yang Rully tud

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   43.Gelora Cinta

    “Aku merindukanmu,” bisik Albern.Harnum mengernyitkan keningnya. Ia merasa seperti ada yang aneh pada Albern. “Hey! Aku setiap hari, setiap malam ada di sini, selalu bersamamu, tapi mengapa kau merindukanku? Hmm,” ujar Harnum.“Entahlah … aku merasa seperti akan berpisah denganmu,” jawab Albern.Harum tercenung mendengar ucapan Albern. Karena, tidak seperti biasanya Albern berbicara seperti itu. Harnum menatap Albern dengan dalam, entah mengapa, tiba-tiba perasaannya merasa tidak enak ketika mendengar ucapan Albern tersebut, karena seolah-olah akan terjadi sesuatu yang buruk.“Al, apa maksudmu berbicara seperti itu? Aku tidak mengerti,” tanya Harnum.Albern tidak langsung menjawab pertanyaan Harnum tersebut, dia menyungingkan senyum dan mengelus kepala Harnum lalu mengecup keningnya. “Tidak apa-apa, mungkin karena ini perasaanku yang sangat dalam terhadap dirimu, mungkin karena aku yang sangat mencintaimu, jadi, di saat aku akan pergi meninggalkanmu, aku merasa cemas yang berlebihan,

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   44.Kekacauan di Klan AB

    Keesokan harinya, Albern bersama dengan para tangan kanannya sudah bersiap-siap untuk melakukan perjalanan menuju ke Negara Vietnam. Mereka seperti biasanya menggunakan pesawat jet pribadi, agar perjalanan mereka lebih mudah dan cepat tanpa hambatan.Albern sudah bekerja sama dengan para petugas di bandara, agar penyelundupan narkoba dan senjata api, bisa berjalan dengan lancar, karena kali ini, perjalanan bisnis gelap yang mereka lakukan beroperasi skala besar.Kali ini, Klan AB akan bekerja sama dengan dua kubu. Mereka akan menemui Din Khuong dan Lam Phuong. Mereka berdua merupakan bos besar dari kedua kubu tersebut.Perjalanan udara dari Negara Italia menuju Negara Vietnam memakan waktu selama 17 jam 30 menit. Penggunaan jet pribadi yang menggunakan jalur bandara khusus itu, mempermudah dan mempercepat akses perjalanan mereka.Albern dan Dhin Khuong dan juga Lam Phuong, melakukan pertemuan di sebuah tempat tersembunyi, agar transaksi mereka aman. Para anak buah Albern dari Klan AB

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   45.Pengkhianatan Willy

    “Markas ini sudah kami kepung! Lebih baik kalian menyerahkan diri!”Albern yang kala itu sedang terpuruk dan bersedih, seketika mendongakkan wajahnya, dia menatap ke segerombolan orang-orang yang mengenakan seragam hitam yang sudah menodongkan pistol pada mereka.Wajah Albern sudah memerah. Dia bangkit dan mengepalkan tangannya. Tentu saja Albern merasa sangat penasaran, siapa dalang dari semua ini, yang telah membocorkan rahasia terbesarnya dalam dunia kegelapan.Yang menjadi pertanyaan Albern adalah … mengapa tiba-tiba markas Klan AB sampai hancur seperti ini, sedangkan dia sudah bertahun-tahun berada di markas tersebut, tetapi tidak pernah ada polisi yang mengetahui markas mereka, dan sepak terjang mereka sebagai mafia.Mata Albern sudah menatap dalam pada Willy yang kala itu sudah mendudukkan wajahnya. Kini, Albern merasa curiga pada Willy. “Katakan padaku! Apakah kau yang berkhianat?” tanya Albern dengan tatapan tajam.Willy tidak langsung menjawab pertanyaan Albern tersebut, dia

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   46.Pertarungan sengit

    “Haha … kau dengar bukan, bagaimana suara jerit kesakitan dari wanita yang kau cintai itu. Jadi, lebih baik kau menyerahkan diri saja!” ucap pria bertopeng itu sembari mengejek Albern.Pria bertopeng itu menunjukkan rekaman, di mana pada saat itu Harnum sedang disandera di sebuah ruangan kosong, dengan posisi kedua tangannya diikat di tiang dengan rantai besi. Albern semakin emosi melihatnya, air matanya pun tidak terasa sudah membasahi pipinya. “Harnum,” gumam Albern.Di saat Albern tengah lengah, dia pun langsung dilumpuhkan. Punggungnya dipukul dari belakang, sehingga Albern terkapar. Albern langsung dibawa menuju ke kantor polisi, namun, ketika di tengah perjalanan, Albern kembali beraksi, dia kembali melawan para polisi itu.Pertarungan sengit pun kembali terjadi di dalam mobil polisi tersebut. Albern menghujami para polisi itu dengan menggunakan belatinya, lalu, dia menendang tubuh mereka hingga terlempar ke luar.Baku tembak pun kembali terjadi antara kubu Klan AB dengan kubu p

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   47.Albern Menyelamatkan Harnum

    Albern menembaki mereka sembari berusaha melepaskan rantai besi di tangan Harnum dengan tembakan. Namun, di saat dia sedang fokus menyelamatkan Harnum, tiba-tiba sebuah tembakan mengenai perutnya. Albern tidak tinggal diam, dengan susah payah dia menembaki mereka satu persatu hingga mereka semuanya tewas.Keadaan Albern yang terkena luka tembak itu, tidak mempedulikan rasa sakitnya, dia langsung memeluk Harnum dan menciumnya secara berulang kali. Tangan Harnum yang sudah terlepas dari ikatan itu, langsung membalas pelukan Albern. Harnum berlinangan air mata.Albern masih terus mengecupi kepala Harnum. “Syukurlah kau selamat, aku sangat mencemaskanmu dan khawatirkanmu,” ucap Albern.Sedangkan Willy sedang sibuk dengan keadaan Jennifer. Mata Harnum tertuju pada mereka berdua. Harnum yang belum mengetahui kejadian yang sebenarnya tentang pengkhianatan yang dilakukan oleh Willy dan Jennifer itu, berniat ingin membantu mereka, namun Albern mencegahnya.“Harnum, mereka berdua ini adalah pen

Latest chapter

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   90.Ex of Mafia

    Tanpa terasa, kini twins A sudah berusia 4 tahun. Dan pada saat itu di mansion AB sedang mengadakan pesta ulang tahun twins A yang ke 4.Perayaan ulang tahun yang sangat meriah itu begitu terasa. Apalagi semua keluarga para tangan kanan Albern hadir di sana. Willy, Rully, George, dan Neil, bersama istri dan anak mereka ikut menghadiri pesta tersebut.Anak-anak mereka yang berusia tidak jauh beda dengan twins A, kini sedang berlari-larian bersama twins A. Nora dan Nancy pun juga sudah memiliki anak berusia 3 tahun yang berjenis kelamin perempuan.Kebahagiaan makin terpancar di wajah semuanya. Mereka selalu kompak dan saling mendukung satu sama lain itu, menjadi kelebihan yang dimiliki oleh mereka.“Happy birthday twins A, Ardam Barnard dan Aveline Barnard, cucu-cucu oma. Tak terasa, ya, usia kalian sudah 4 tahun. Kalian semakin cantik dan tampan,” ucap Mama Marsha.“Ardam tampan seperti Daddy, dan adik Aveline cantik seperti Mommy,” ujar Ardam.Semua orang tertawa mendengarnya. Ardam m

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   89.Twins Baby

    Albern meneguk ludahnya dengan susah payah. Wajahnya memucat karena dia merasa panik. Dan dia justru berlari ke sana kemari karena otaknya tiba-tiba buntu.Harnum yang melihatnya merasa kesal. “By, apa yang kau lakukan? Mengapa kau malah lari ke sana ke mari. Perutku sakit, By, aku kontraksi,” ujarnya.“Ah, iya, Sayang. A-aku … aku … aduh, bagaimana ini? Sayang, maafkan aku karena aku telah membuatmu seperti ini. Kau pasti merasa pusing ‘kan karena ucapanku tadi sehingga membuatmu tidak nyaman dan banyak pikiran dan mengakibatkan kau merasa kesakitan di perutmu, lalu kontraksi.” Albern berbicara panjang tanpa jeda.Wajah Harnum meringis menahan sakit yang tiada tara. ”T-tidak begitu, By. Ah … mungkin ini memang sudah waktunya. Karena aku memang sudah hamil 9 bulan. Jadi, aku kontraksi.”“Aduh, By, ah … tolong panggilkan Bibi dan para asisten … bukan … ah maksudku panggil ketua pelayan di mansion ini.”Albern yang sedang panik itu sudah tidak mengingat lagi siapa nama ketua pelayannya,

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   88.Pindah Rumah

    Sementara itu di dalam kamar tamu, tepatnya di kamar pasangan George dan Nora. Malam itu Nora terlihat selalu murung. George sedari tadi memperhatikannya.Nora membelakangi George. Dia sudah menggunakan selimut. George yang awalnya sedang sibuk di layar laptop, kini dia menghentikan kegiatannya tersebut karena dia merasa bahwa sang istri sedang banyak pikiran.Lalu, ia langsung menghampirinya. George ikut merebahkan tubuhnya dan dia memeluk sang istri dari belakang. Tangan kanannya membelai-belai kepala Nora, sedangkan tangan kirinya mengelus-elus perut Nora.Dia sangat tahu bahwa Nora sedang memikirkan tentang dirinya yang belum mengandung. Apalagi Nora melihat Jennifer dan Monica yang sudah melahirkan, yang sudah memiliki anak, serta Harnum yang tengah mengandung.“Kau sudah mendengarkan ucapan Nona Harnum, lalu mengapa kau masih melamun dan memikirkan tentang itu, hmm?” George mencium pipi Nora, kemudian beralih ke telinganya dan menggigitinya.“Lepaskan, Sayang, aku sedang tidak i

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   87.Monica Melahirkan

    Malam itu pun juga Monica langsung dibawa ke rumah sakit dan langsung ditangani oleh tim medis.Monica melahirkan secara normal, sama halnya seperti Jennifer waktu itu. Karena mereka ingin merasakan menjadi seorang ibu seutuhnya sehingga mereka berusaha dan berjuang melahirkan tanpa operasi.Sebenarnya Rully dan kedua orang tuanya menyarankan agar dia di operasi caesar saja, tetapi Monica tidak mau. Dia benar-benar berusaha dan berjuang melahirkan secara normal.Tangisan bayi kini menggema di dalam ruangan persalinan. Bayi Monica dan Rully itu berjenis kelamin laki-laki. Pancaran kebahagiaan kian terpancar di wajah Rully dan Monica. Mereka benar-benar merasa sangat bahagia atas kelahiran putra pertamanya tersebut.Bayi laki-laki itu diberi nama Rafael Morgan. Harnum tiada henti memandang baby Rafael tersebut. Rasanya dia pun ingin segera melahirkan kala itu juga.Begitu pula dengan Nora dan Nancy, keduanya nampak ikut berbahagia menyambut kelahiran baby Rafael. Nora dan Nancy yang bel

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   86.Keputusan Berat

    Semuanya saling berpandangan ketika mereka melihat Harnum yang tengah merajuk. Bibirnya terlihat memberengut. Perasaan wanita yang sedang hamil benar-benar sangat sensitif sekali, tidak bisa salah sedikit akan mengenai hatinya.Albern merayunya agar tidak marah lagi, sedangkan kedua pasang suami istri itu bergegas keluar ketika melihat suasana yang semakin menegangkan. Mereka turun ke lantai bawah dan menuju ke gazebo di belakang mansion. Kini, mereka berempat duduk di sana. Sementara Albern tengah sibuk merayu dan membujuk Harnum. “Sayangku, mengapa kau marah? Kami tadi tidak bermaksud membuatmu bersedih.”“Aku tadi sedang berbicara membahas Neil dan George, tetapi kalian malah saling berpandangan seperti itu. Apa maksud kalian? Kau juga samanya. Aku membencimu!” Harnum masih saja marah pada Albern. “Sudah, sana pergi! Aku ingin sendiri.” Harnum pun langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.Albern yang melihat itu bertambah pusing. “

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   85.Menemukan Nora

    George bergegas keluar dari mobil. Dia berlari kencang ke arah dermaga. George langsung memeluk tubuh seseorang yang dia anggap adalah Nora.“Nora, Sayang, akhirnya aku menemukanmu.” George semakin mengeratkan pelukannya.Sementara perempuan yang dipeluk tersebut berusaha sekuat tenaga melepaskan pelukan George. “Tuan, tolong lepaskan, saya bukan Nora.”Deg!Deg!Jantung George berdetak semakin cepat dan bertalu-talu. Dia melepaskan pelukannya dan menatap wajah perempuan tersebut yang ternyata memang bukan Nora.“M-maaf, aku salah orang. Aku kira kau istriku karena postur tubuhmu sama persis,” ujar George.Dia melangkah dengan lunglai meninggalkan bandara. Air mata semakin deras membasahi pipinya. Langkah kakinya berjalan tanpa arah. Neil dan Nancy yang melihatnya ikut meneteskan air mata.Lalu, mereka menuntun George untuk duduk di sebuah bangku yang terletak di pinggir pantai. Di pantai tersebut terdapat banyak penginapan.“George, ayo, kita ke penginapan saja agar kau bisa beristir

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   84.Harnum Hamil

    Pagi itu, Albern terlihat sudah rapi. Dia sudah mengenakan pakaian untuk berangkat ke kantor. Dan kini dia tengah mengenakan arloji.Biasanya, Harnum sudah menyiapkan semua pakaiannya dan segala kebutuhannya untuk berangkat ke kantor. Namun, pagi itu Harnum justru masih bergulat dalam selimut, dia belum bangun sehingga Albern berinisiatif untuk bersiap-siap tanpa membangunkan sang istri.Akan tetapi, dia merasa aneh karena tidak biasanya Harnum bersikap seperti itu. Istrinya tersebut adalah tipikal wanita yang pekerja keras, dan bukanlah wanita pemalas. Karena sebelum subuh, Harnum sudah bangun dan menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim, juga menjalankan kewajiban sebagai seorang istri. Walaupun di mansionnya terdapat banyak asisten rumah tangga, tetapi di dalam hal memasak untuk sang suami, Harnum lah yang selalu mengerjakannya. Meskipun Albern sudah berulang kali melarang sang istri agar tidak melakukan aktivitas apa-apa, tetapi Harnum yang sejak kecil sudah terbiasa bekerja

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   83.Nora Pergi

    Malam hari pun tiba. Nora yang sejak siang tadi tengah merajuk, kini dia sudah terlelap terlebih dahulu. Begitu pula dengan Nancy, dia juga sudah mengurung diri di dalam kamar. Kini, seperti biasanya George dan Neil tengah duduk di mini bar markas tersebut. Wajah George terlihat saat kusut sekali. Neil yang sedari tadi memperhatikan rekannya itu, merasa sangat penasaran.“Hei, George, ada apa denganmu? Mengapa kau sejak siang tadi terlihat sangat berbeda, dan mengapa ketika kita sedang berbincang-bincang dengan King dan yang lainnya, tapi kau tiba-tiba meninggalkan kami begitu saja?” tanya Neil. Dia benar-benar merasa sangat penasaran sekali melihat wajah George yang sangat kusut tersebut.George menghela napas dengan berat. Dia menyugar rambutnya, dan bahkan dia terkadang menarik-narik rambutnya karena merasa kesal sendiri. Neil pun semakin merasa keheranan melihatnya. Dia menepuk-nepuk pundak George.“George, berceritalah padaku agar bebanmu lebih ringan. Ada apa? Kau tidak seperti

  • DENDAM DAN CINTA KING MAFIA   82.Malam Pengantin

    Nancy terlihat malu-malu, tetapi dia menganggukkan kepala. Neil yang mendapati respon itu langsung tersenyum sumringah.Perlahan, Neil mendekati Nancy yang masih mengenakan gaun pengantin itu. Dia terlihat sangat kesulitan, lalu dia membuka resleting gaun tersebut.Neil meneguk ludahnya ketika melihat punggung Nancy yang sangat putih mulus tanpa cela itu. Tangannya gemetar ketika mengelus punggung sang istri yang begitu lembut. Nancy memejamkan mata. Tubuhnya panas dingin dan gemetar mendapati perlakuan manis dari sang suami. Perlahan, Neil mendekatkan wajahnya pada punggung Nancy, lalu dia mengecupnya, kemudian mengecup pundak Nancy dan beralih ke tengkuknya, kemudian turun ke lehernya. Nancy mendongakkan wajahnya. Karena Neil mendapatkan akses dari sang istri, dia pun membalik tubuh Nancy hingga menghadapnya. Neil tak jemu-jemu menatap kecantikan sang istri.Kemudian, Neil memegang kedua rahang Nancy, lalu dia mengecup bibirnya dan melumatnya dengan lembut, tetapi penuh dengan gai

DMCA.com Protection Status