Share

Bab 72.

DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 72

"Nadya, tolong aku Nadya. Mas Hendra sepertinya kena serangan jantung. Aku harus bagaimana?"

Aku terdiam sejenak dengan hati berdebar. Wajah Sindy yang polos dan memelas seakan membayang di wajahku. Juga kata-katanya di pemakaman Tante Liana kemarin. Dia rela berpura-pura atas kematian madunya demi meraih simpati orang lain. Dia membuang identitas demi hidup nyaman berlimpah harta, bahkan tak mengakui hubungan darahnya dengan sang kakak. Bagaimana aku harus percaya pada orang seperti dia?

"Nadya…"

"Sindy, Kau salah menghubungi orang. Seharusnya yang kau panggil itu dokter, bukan aku. Lagi pula, bukankah kau bisa menyetir? Di rumahmu ada ART kan? Bawalah Om Hendra ke rumah sakit."

"Tapi aku…"

"Maaf ya. Ini sudah larut malam. Aku tadi lupa mematikan ponsel. Bye Sindy. Segeralah hubungi dokter." Ujarku lalu menyudahi percakapan dan mematikan ponsel tanpa menunggu jawaban darinya..

Apa sebenarnya yang ingin dia rencanakan?

Tiba-tiba saja, aku teringat
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
Zabdan N Iren
masih d kelilingi orang-orang jahat .pasti ulah sindy
goodnovel comment avatar
Lila Khalila
makin seruu....
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
kok masih saja hidup Nadya dikelilingi orang jahat
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status