Share

Bab 66. Konferensi pers

Penulis: Yazmin Aisyah
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-13 11:22:05

DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 66

Siang hari, Bunda memberi kejutan dengan membawa Violet ke kamar rawat inapku. Bayi mungilku datang bersama Mbok Asih, yang langsung berlinang air mata karena melihatku tergolek lemah dengan luka lebam di bibir, serta perban di kepala dan lengan. Karena aku sudah tidur cukup lama berkat obat tidur yang diberikan dokter, tenagaku sudah mulai pulih. Vio bayiku yang belum genap berusia dua bulan itu menggapai gapaikan tangannya ke arahku.

"Oh sayang. Mama kangen."

Aku menciumi wajah mungilnya. Bayiku merengek seakan minta digendong. Tapi Bunda segera menjauhkannya dariku dan memberinya susu dalam botol.

"Nadya nggak boleh gendong dulu ya. Itu luka di lengan kirimu belum sembuh. Sabar. Vio nggak akan kemana-mana kok." Ujar Bunda.

"Kalau sudah sembuh, antar aku ke klinik laktasi ya Bang. Mudah mudahan ASI-ku bisa keluar lagi." Ujarku sambil memandang Vio yang lahap menyusu dari dalam botol dengan hati sedih. Karena sempat depresi saat Papa meninggal, A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Zabdan N Iren
pasti jalang nya ayah si haris
goodnovel comment avatar
Srie Anggie
ternyata banyak banget psikopatnya,,, perang duni ke 2 segera dimulai
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
kok g habis2 pembunuh berdarah dingin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU   Bab 67. Malam pertama yang kedua

    DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 67Aku berdiri, namun tangan wanita itu terulur, seakan menahan apapun gerakan yang ingin aku lakukan. "Kau wanita yang pemberani. Tapi seperti kataku tadi, berhati hatilah."Usai mengucapkan kata-kata itu, dia lalu pergi dengan cepat. Langkah kaki bersepatunya meninggalkan gema di dadaku. Aku terdiam dengan dada berdebar, kali ini tak sanggup melakukan apa apa. Bagaimana bisa ada orang yang begitu serupa? Aku tidak pernah bisa melupakan wajah Jenny, wanita yang menjadi selingkuhan Mas Haris. Bagaimana wajahnya yang cantik mengeras dan berang luar biasa saat tahu dirinya di pecat dari kampus.Apakah hidupku yang penuh bahaya masih belum berakhir?Pintu terbuka lagi. Kali ini wajah Bang Emir tiba-tiba muncul. Aku langsung menghambur ke dalam pelukannya. Abangku satu satunya adalah saudara kandung ku yang tersisa. Wajahnya sungguh mirip Papa, membuatku semakin terisak."Nadya." Bang Emir memegang kedua bahuku. "Kenapa kau selalu membuat Abang khawatir?

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-14
  • DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU   Bab 68. Berkenalan dengan Sindy

    DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 68Entah kapan hidupku yang penuh kejutan ini akan kembali berjalan normal. Seakan akan dalam dunia sinetron, baru saja aku menikmati malam pertama yang kedua bersama suamiku, subuh buta seperti ini aku dikejutkan oleh pesan singkat dari Tante Eva. Berulang kali aku membaca pesan itu. Setengah tak percaya."Sayang? Kamu sudah bangun?"Aryan masuk, dia baru kembali dari dapur. Pasti habis menyiapkan bahan bahan untuk dimasak setelah shalat subuh nanti.Aku menoleh. Wajahku yang terlihat tegang itu pasti terlihat olehnya. Aryan meraih ponsel dari tanganku. Dia mendesah."Mandi dan sholat dulu. Habis sarapan, kita ke Lapas." Ujarnya sambil mengelus kepalaku."Kira-kira apa yang ditinggalkan Tante Liana untukku Bang?""Aku tidak bisa menduga-duga. Aku harap bukan sesuatu yang buruk."Aku mengangguk. Sayup sayup di kejauhan, adzan subuh berkumandang. Aku bangkit menuju kamar mandi. Belum sempurna pintu kututup, suara Aryan terdengar lagi."Sayang, mau dite

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-16
  • DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU   Bab 69. Pemakaman Tante Liana

    DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 69Aku menatap wanita itu. Usianya mungkin tak jauh beda denganku dan jelas dia lebih muda dari Jenny. Sikapnya yang polos itu bisa saja dengan mudah membuat orang percaya. Tapi pengalaman mengajarkan padaku bahwa aku tak bisa begitu saja mempercayai orang lain. Apalagi yang baru ku kenal.Aku membalas senyumnya, berniat mengikuti alur permainannya. Dia tampak senang sekali melihatku mau membalas senyumnya."Aku berharap bisa menjadi sahabatmu.""Bagiku, sahabat yang paling baik setelah seorang wanita menikah adalah suaminya sendiri." Jawabku pelan, sambil meremas tangan Aryan yang sejak tadi berdiam diri mengamati kami. 'Tentu saja Intan adalah pengecualian. Selain sahabat, dia juga saudaraku.' Bantah ku dalam hati.Aryan membalas remasan tanganku dan memberiku isyarat agar segera pergi."Senang berkenalan denganmu Sindy. Saya dan Nadya permisi." Ujar Aryan sopan. Tanpa menunggu jawaban Sindy, kami berlalu dan naik ke dalam mobil. Dari kaca spion dap

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-16
  • DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU   Bab 70.

    DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 70PoV INTANAku menatap lelaki yang baru dua hari ini menjadi suamiku. Sejak setengah jam yang lalu, tangannya tak henti berselancar di atas layar ponsel mahalnya. Entah apa yang dia kerjakan di sana. Aku yang sejak tadi mondar mandir dari dapur ke ruang tengah, tempatnya duduk, bahkan sama sekali tak mampu mengalihkan perhatiannya dari benda pipih itu.Aku duduk di sebelahnya dan meletakkan secangkir vanilla late buatanku sendiri. Biasanya jika kami mampir ke coffee shop, minuman itulah yang akan di pesannya."Terima kasih Sayang."Surya meletakkan ponselnya dia atas meja. Dia tersenyum sambil mengusap pipiku sekilas. Namun, aku tetap bisa menangkap takut wajahnya yang menegang. Layar ponsel nya sudah gelap dan aku telah berjanji pada diriku sendiri untuk memberinya privacy.Surya menyesap kopinya, lalu memejamkan mata, seakan akan tengah merasakan nikmat yang menjalar di seluruh tenggorokan. Perlahan, raut wajahnya mulai mengendur."Jadi kita beran

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-17
  • DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU   Bab 71

    DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 71PoV NADYA"Ayo semangat!"Aku nyengir mendengar Aryan berteriak seakan sedang menjadi supporter sepak bola. Dia lalu berjalan ke dapur, hendak membuatkanku susu almond. Aku tengah memangku Vio, menyodorkan pu*ing payudaraku ke bibir mungilnya yang kini sibuk menjilati dan berusaha menghisap. Di hari pertama kemarin, belum ada setetespun ASI yang keluar sehingga membuatku sedih. Tapi setelah hari ketiga, aku bisa tersenyum karena akhirnya, ASI ku keluar meski baru satu dua tetes saja. Vio yang awalnya terbiasa memakai dot selama tiga minggu ini, awalnya menolak dan menangis keras. Dia mengalami bingung puting. Tapi dengan kesabaran dan ketelatenan, bayiku akhirnya bisa menyusu lagi."Harus sering sering disusui ya Mbak. Dan kalau bayi tidur, bisa dirangsang dengan alat pompa. InsyaAllah kalau tekad Mbak Nadya kuat, adik Vio bisa minum ASI lagi."Bu Farida sang konselor laktasi yang kami kunjungi sangat ramah dan membantu. Dia mengajariku bagaimana p

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-17
  • DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU   Bab 72.

    DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 72"Nadya, tolong aku Nadya. Mas Hendra sepertinya kena serangan jantung. Aku harus bagaimana?"Aku terdiam sejenak dengan hati berdebar. Wajah Sindy yang polos dan memelas seakan membayang di wajahku. Juga kata-katanya di pemakaman Tante Liana kemarin. Dia rela berpura-pura atas kematian madunya demi meraih simpati orang lain. Dia membuang identitas demi hidup nyaman berlimpah harta, bahkan tak mengakui hubungan darahnya dengan sang kakak. Bagaimana aku harus percaya pada orang seperti dia?"Nadya…""Sindy, Kau salah menghubungi orang. Seharusnya yang kau panggil itu dokter, bukan aku. Lagi pula, bukankah kau bisa menyetir? Di rumahmu ada ART kan? Bawalah Om Hendra ke rumah sakit.""Tapi aku…""Maaf ya. Ini sudah larut malam. Aku tadi lupa mematikan ponsel. Bye Sindy. Segeralah hubungi dokter." Ujarku lalu menyudahi percakapan dan mematikan ponsel tanpa menunggu jawaban darinya..Apa sebenarnya yang ingin dia rencanakan? Tiba-tiba saja, aku teringat

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-19
  • DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU   Bab 73. Bertahanlah, aku menunggumu disini

    DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 73"Nadya… Sayang…"Ada yang menepuk-nepuk pipiku. Lalu sepasang tangan memeluk tubuhku yang menegang. Ponsel ditangan, yang tanpa sadar ku cengkraman erat-erat ditarik orang. Lalu suara isak tangis samar terdengar.Allah, aku rasanya tak ingin bangun lagi jika kenyataan yang nanti akan kuterima terlalu menyakitkan. Tidak cukupkah aku kehilangan Mama dan Papa. Kenapa harus Intan juga?Tiba-tiba suara tangis bayi melengking, membuatku terkejut. Reflek, aku melepaskan diri dari pelukan sosok tubuh beraroma maskulin yang sangat kukenal tadi. Aku membuka mata dan mendapati Vio menangis keras dalam gendongan Mbok Asih. Mbok Asih sendiri sibuk menenangkan Vio sambil mengusap air matanya sendiri.Aku mengerjakan, mengulurkan tangan hendak mengambil Vio, tapi tangan Aryan menahanku."Kau yakin kuat menggendong Vio?"Aku mengangguk, merasakan dadaku yang mengeras, merespon suara Vio yang meminta ASI. Aryan memberi isyarat pada Mbok Asih, yang segera memberikan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-20
  • DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU   Bab 74.

    DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 74Aku melangkah ke bibir danau dengan tangan tetap dalam genggaman Aryan. Air danau yang pekat di malam seperti ini membuat hatiku gentar. Jika dari atas saja aku merasa takut, apalagi Intan di dalam sana. Danau ini luas sekali. Tentu saja, setelah Danau Toba, Danau Ranau adalah yang terbesar di Sumatera. Danau dengan pemandangan indah yang memanjakan mata ini telah menelan sahabatku."Kami sedang bersampan, tapi ponsel Intan jatuh. Dia terkejut dan refleks menjangkaunya. Sampan kehilangan keseimbangan hingga dia jatuh ke dalam air." Ujar Surya tadi."Tapi Intan itu seorang perenang Surya. Bagaimana caranya dia tidak bisa menyelamatkan diri?" Tanyaku tak percaya.Surya tertunduk."Kami bersampan sampai ke tengah. Kata Intan untuk terakhir kalinya sebelum pulang.""Dan kau? Apa yang kau lakukan?""Maaf, aku tidak bisa berenang Nadya.""APA?!""Ssstt… sayang…" Aryan menarikmu, memeluk bahuku. Dia membiarkanku menangis untuk kesekian kalinya."Jangan me

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-21

Bab terbaru

  • DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU   Bab 102 (ENDING)

    AYAHKU SEORANG PEMBUNUH 20 (ENDING)Dengan perasaan ngeri, aku melihat Surya menggenggam revolver itu, menelitinya sesaat dan tersenyum. Dengan wajah menggila, dia menciumi senjata itu. Aku memandangnya dengan benci. Ternyata, dia tak pernah berubah. Dia masih menjadi budak Sindy."Tembak mereka berdua. Farrel lebih dulu. Aku ingin menikmati saat-saat Intan menjadi gila karena kehilangan suaminya.""Kalian memang pasangan gila." Aku lalu menatap Surya, pada matanya yang kini fokus padaku."Aku tak pernah menyangka. Ku pikir penjara akhirnya akan membuatmu sadar. Permintaan maafmu itu palsu belaka. Dan kau pernah memohon padaku untuk melihat anakmu. Lihat itu!" Aku menunjuk Axel yang berada dalam bekapan tangan Anis, "Itu anakmu, Surya. Anak yang ada dalam perutku saat kau menenggelamkan aku di danau ini."Surya tampak terguncang. Matanya mengawasi Axel, yang tak lagi meronta. Dia tengah menyimak pembicaraan kami."Dia kerap bertanya, apakah benar Ayahnya seorang pembunuh? Kini, kau in

  • DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU   Bab 101

    AYAHKU SEORANG PEMBUNUH 19Mas Farrel dapat merasakan tatapanku yang membeku, terpaku pada mobil berbody besar yang tengah memasuki halaman parkir hotel. Dengan dada berdebar kencang, aku menunggu sampai mobil itu benar-benar berhenti. Lalu sepasang kaki jenjang memakai stoking hitam turun. Sepatunya mempunyai heels setinggi lima sentimeter, masih tampak luwes jika dibawa berjalan cepat. Naik ke atas, ada rok span dari kulit yang juga berwarna hitam, dipadu jaket dengan bahan dan warna sama. Aku bersiap melihat wajah Sindy disana. Tapi kemudian aku terkejut.Wanita itu bukan Sindy. Meski ada kacamata hitam besar yang menutupi hampir separuh wajahnya, aku tahu dia bukan Sindy. Wajah Sindy telah melekat dalam ingatanku bertahun-tahun lamanya. Terakhir kali aku melihatnya di depan sekolah Axel beberapa hari yang lalu, wajahnya juga tak berubah. Namun, wanita ini, meski aku tak mengenalnya, ada bagian dari dirinya yang mengingatkanku pada seseorang. Entah siapa.Wanita itu menurunkan kaca

  • DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU   Bab 100

    AYAHKU SEORANG PEMBUNUH 18Nadya memelukku erat, berusaha meredam getaran tubuhku. Dia tadi langsung naik taksi ke sekolah dan mengambil alih mobil. Kami akhirnya pulang ke rumahku. Dia lalu menyuruhku merebahkan diri di atas sofa, menyelimuti tubuhku dan meminta Bik Marni membuatkan teh hangat."Bagaimana Sindy bisa berkeliaran di luar? Dan dia tahu anak-anak ada di sekolah yang sama.""Mungkin hanya kebetulan In. Tenanglah.""Apa kau percaya kebetulan, Nad? Bukankah tak pernah ada kebetulan dalam hidup kita selama ini?"Nadya terdiam. Aku memejamkan mata. Bayangan wajah Sindy tak juga mau hilang dari benakku. Bibirnya yang tertawa lebar tanpa suara itu seakan menantangku, mengatakan bahwa penjara tak mampu membuatnya terkurung."Bagaimana kabar keluarga Salma?"Aku berusaha mengalihkan pembicaraan. Bik Marni datang membawakan dua gelas teh hangat dan sepiring bakwan yang masih panas. Aku segera meraih gelas itu, menghangatkan tanganku yang masih terasa dingin."Salma masih di Malays

  • DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU   Bab 99

    AYAHKU SEORANG PEMBUNUH (17)PoV INTANAku meletakkan tas di tas meja dengan hati kalut. Kematian Mantan Ibu mertuaku, yang tanpa sengaja kutemukan di dalam rumahnya akan menjadi babak baru. Bagaimana bisa aku masuk ke dalam rumahnya tepat saat Ibu tiada? Apa yang sebenarnya terjadi? Aku beruntung karena tak menyentuh Ibu sedikitpun, begitu pula Mas Farrel. Meski begitu menghadapi interogasi polisi ternyata sangat melelahkan. Terutama ketika fakta bahwa aku adalah korban percobaan pembunuhan yang pernah dilakukan oleh si pemilik rumah."Aku akan menelepon Om Helmi, bersiap jika kita butuh pengacara." Mas Farrel memelukku. Kami baru saja pulang dari pemakaman Ibu.Aku mengangguk, menyandarkan kepala ke sandaran sofa sambil memejamkan mata. Setelah sekian lama waktu berlalu, bukankah seharusnya semua akan baik-baik saja? Tapi kenapa aku justru seakan menghadapi hidup yang penuh misteri. Waktu empat belas tahun yang telah berlalu seakan hanya sebuah jeda, sebelum aku akhirnya tiba pada a

  • DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU   Bab 98

    AYAHKU SEORANG PEMBUNUH 16POV SURYA"Kita adalah partner paling hebat. Dulu, sekarang, kelak. Aku akan memaafkanmu karena mengabaikanku di penjara. Tapi mulai saat ini, tetaplah disini. Kita lanjutkan semua yang dulu terpaksa terjeda."Suaranya masih seperti dulu, penuh desah dan merayu. Aku menatap matanya dan seketika kenangan itu terlempar ke masa empat belas tahun silam. Di ruang pelantikan, ruangan yang tadinya akan menjadi tempat pelantikan ku, aku merangkak di kaki Intan, memohon ampun. Bukan untuk memintanya mencabut segala tuntutan karena itu tak mungkin lagi. Aku berlutut meminta maaf darinya, meski aku tahu kesalahanku tak termaafkan.Selain itu, aku telah menyadari bahwa sebulan tanpa dirinya adalah siksaan. Aku benar-benar sakit, sampai nyaris bunuh diri. Semua orang melihatku yang sangat terpukul karena kehilangan istri. Namun, yang terjadi adalah, aku tengah dihantam gelombang rasa sesal dan bersalah. Rasa yang ternyata sangat menyiksa."Aktingmu luar biasa. Kau layak

  • DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU   Bab 97

    AYAHKU SEORANG PEMBUNUH 15POV SURYAAku terbangun dengan kepala pusing seperti biasa. Terlalu banyak tidur hingga kehilangan orientasi waktu. Entah sudah berapa lama aku disini. Seminggu? Dua minggu? Sebulan? Dua bulan? Rasanya aneh sekali. Bangun, makan, lalu tidur. Bangun, makan dan tidur lagi. Ku pandangi tubuhku. Perlahan tapi pasti, tulang tulang yang kemarin hanya terbungkus kulit, kini berisi. Aku tak pernah kelaparan disini seperti saat di rumah. Jika Mbak Wulan hanya memberiku sepiring nasi ditabur garam setiap hari, disini, segala rupa makanan mewah terhidang dalam jumlah banyak. Aku bisa makan sepuasnya.Tiba-tiba saja aku teringat Ibu. Dadaku langsung berdebar kencang. Ada rasa yang ngelangut disini, sebuah rasa yang tak nyaman. Wajah tua itu membayang, berkerut dan nyaris lupa cara tersenyum. Setelah aku menghancurkan keluarga karena ulahku sendiri, Ibu pasti sangat menderita. Kini, di usianya yang melewati tujuh puluh tahun, Ibu tampak sepuluh tahun lebih tua. Bungkuk,

  • DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU   Bab 96

    AYAHKU SEORANG PEMBUNUH (14)PoV INTANAxel turun dari mobil sambil memandang rumah Surya dengan alis mengerut. Dia yang selama ini hidup berkecukupan, sepertinya merasa heran ada rumah yang tampak demikan menyedihkan. Untung saja, halamannya tidak berupa semak belukar lagi.Tanpa berkata-kata, aku menggandeng tangannya menuju pintu. Mas Farrel menyusul di belakang sambil menjunjung kantong berisi kotak kue. Dalam hati, aku bertanya tanya, adalah yang seperti kami? Aku adalah korban percobaan pembunuhan mantan suamiku sendiri. Dan kini aku justru kerap menyambangi keluarganya karena satu alasan : demi Axel."Mama. Berhenti. Aku nggak mau masuk."Suara Axel membuat langkahku terhenti seketika. Kutatap wajah tampan jagoanku. Matanya terpaku pada daun pintu kayu yang lapuk dimakan rayap. Rumah sunyi, tapi aku tahu Ibu ada di dalam, mungkin tengah merenungi hari yang suram usai anak kesayangannya divonis hukuman penjara demikian lama. Terlalu sering menangis membuat penglihatannya kabur.

  • DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU   Bab 95

    AYAHKU SEORANG PEMBUNUH 13"Apa maksud Mbak Wulan? Aku hanya bertemu Surya satu kali, di sini, tiga hari yang lalu."Mbak Wulan menyipitkan matanya. "Kau kesini?"Aku mengangguk dengan canggung. "Hanya ingin memastikan bahwa dia tak akan menemui anakku sebelum mendapat izin dariku."Mbak Wulan menatapku curiga."Dan apa yang kau katakan hingga dia pergi? Dia bilang pada Ibu, seorang wanita menawarinya pekerjaan dengan gaji besar. Aku pikir itu kau."Aku menggeleng."Aku sama sekali tidak melakukan itu Mbak."Mbak Wulan lalu duduk dengan wajah sedih di bangku bambu yang ada di teras."Harusnya dia tidak seenaknya pergi. Aku toh ikhlas memberinya makan walau hanya sepiring nasi setiap hari, tanpa lauk."Suaranya membuatku terenyuh. Aku memang gampang iba. Mas Farrel menarikku keluar. Dikeluarkannya beberapa lembar uang seratus ribuan dan diberikannya padaku."Sayang, Berikan pada mertuamu. Kasihan dia."Aku mengangguk tanpa kata-kata dan berjalan melewati Mbak Wulan di teras. Masuk ke d

  • DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU   Bab 94

    AYAHKU SEORANG PEMBUNUH (12)PoV INTANAku berdiri di depan rumah, bolak balik mengecek jalan raya, menunggu mobil antar jemput sekolah. Farin sudah pulang sejak tadi. Sementara Axel, seharusnya dia sudah tiba sejak setengah jam yang lalu. Sopir mobil jemputan tidak bisa kuhubungi, mungkin sengaja tidak mengangkat telepon agar konsentrasi pada stir. Tepat pukul tiga lebih tiga puluh, bersamaan dengan adzan ashar berkumandang dari masjid komplek, sosoknya muncul dari ujung jalan. Axel pulang berjalan kaki! Dia melangkah sambil menundukan kepala, sementara kakinya bergantian menyepaki kerikil, daun daun kering, dan apa saja yang bisa dia raih dengan kakinya. Dikuasai rasa terkejut, sejenak aku tak mampu melakukan apa-apa. Hingga kemudian aku turun dari teras rumah dan berlari menyongsongnya."Axel, kok jalan kaki? Katanya naik jemputan."Axel langsung meraih tanganku dan menciumnya sebelum melangkah masuk."Axel kok nggak jawab Mama?"Axel berbalik, dan aku terkejut mendapati sinar mat

DMCA.com Protection Status