Share

Crash Melody 144

Crash Melody 144

Lalu perkelahian itu terjadi begitu saja. Zevan dan Endra saling tinju. Endra tak mau mengalah karena dia merasa Zevan tak berhak menghakimi apa pun yang dia lakukan pada Dania. Gadis itu kekasihnya. Terlebih, dia meninggalkan Dania karena memang kondisinya urgent.

Sementara itu, Zevan sendiri juga tak mau mengalah karena dorong egonya yang tinggi. Dari dulu, di kamusnya tak pernah ada kata kalah kalau sudah berurusan dengan Endra.

Pada akhirnya keduanya dipisahkan oleh security kantor. Laki-laki berpostur gempal itu menarik Endra dari belakang. Dia lalu meminta Zevan untuk pergi.

“Pak Endra ada masalah apa sama kakaknya? Kok bisa sampe berkelahi gitu?” tanya si satpam.

“Biasa. Dia memang suka cari ribut sama saya,” balas Endra, “ngomong-ngomong, makasih ya.”

Endra lalu bergegas berjalan ke dalam gedung.

Selama berjalan menuju ruangannya, setiap orang yang bersisipan dengan Endra menatap raut laki-laki itu dengan raut penasaran. Endra mengabaikannya. Mereka hanya in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status