Share

Crash Melody 147

Crash Melody 147

Endra meletakkan laptopnya di meja. Dia lalu menghembuskan napas panjang. Sebelumnya Endra pernah pacaran dan putus dengan seorang gadis. Tapi rasanya tak menyakitkan sekarang. Apa karana rasa sayangnya pada Dania terlalu dalam?

Pikiran Endra buyar saat dia mendengar suara ketukan di pintu. “Masuk,” katanya.

“Pak Endra nggak makan siang,” tanya Karra setelah dia masuk ruangan Endra.

“Gue lagi males keluar kantor, Kar,” balas Endra.

Karra lalu duduk di kursi yang ada di seberang meja Endra. “Pak Endra masih galau karena putus dari Mba Dania ya?” tanyanya.

Endra tak menyahut. Dia hanya tersenyum masam.

“Maaf kalau saya lancang,” sahut Karra.

Endra tersenyum. “Enggak apa-apa kok,” katanya, “yang lo omongin benar.”

Karra menghembuskan napas lemah. “Karra tau Pak Endra pasti sedih banget karena Pak Endra pasti cinta banget sama Mba Dania. Tapi, life must go on, Pak. Pak Endra nggak bisa kaya gini terus,” kata Karra.

Endratersenyum miris. “Thanks ya,” katanya.

Karra mengang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status