Beranda / Romansa / Cold Marriage / 6 - Siapa Olivia dan Ivan?

Share

6 - Siapa Olivia dan Ivan?

Penulis: Velvet
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-13 11:26:54

Terik matahari yang sangat terang benderang ini membuat seluruh manusia malas untuk keluar. Termasuk Olivia. Ia tidak berniat untuk berbelanja seperti biasanya. Hanya mendekam di dalam kandangnya saja.

Perutnya pun kini sudah menebarkan nada. Tanda bahwa ia merasakan lapar dan ingin segera diisi.

Olivia beranjak dari kasur dan menuju dapur.

Dilihatnya satu buah yang mencolok mata. Ia tertarik memakan buah tersebut.

“Livia!”

Denyut nadi Olivia seketika berhenti selama satu detik setelah mendengarkan teriakan tersebut.

“Kamu lagi hamil! Nggak boleh makan nanas!”

“Tapi—“

“Nggak ada tapi-tapian,” ucapnya pada Olivia. “Mbak Asti! Ini siapa yang suruh taruh nanas di sini?!”

Aulia meneriaki Asti sekarang.

“Ma! Aku tuh nggak hamil! Mana ada aku berhubungan sama laki-laki yang nggak aku kenal!? Pacaran aja aku juga ogah!”

Sudah dua minggu ini Olivia dianggap hamil oleh mamanya. Sejak Ivan mengatakan hal itu saat mencoba meminang Olivia.

Awalnya Olivia tak menggubris hal tersebut dan langsung mengusir Ivan dari rumahnya. Gila saja, pikirnya. Ada manusia tak diundang datang ke rumahnya dan tiba-tiba mengatakan bahwa Olivia mengandung anaknya.

“Pokoknya sekarang mama nggak mau tau. Sebelum perutmu membesar, kamu menikah. Mama yang siapin semuanya nanti. Kalau kamu nggak mau ikut, ya nanti mama sama Ivan aja,” geram Aulia.

Olivia memutar matanya malas. Melihat ke sekitar. Yang penting ia bisa menghindar dari tatapan kuntilanak mamanya ini. Seram!

“Nanti aku mau beli tespek, Ma! Aku buktiin kalau aku nggak hamil,” imbuhnya.

Lantas dia tak menghiraukan siapapun yang melihat dirinya dan Aulia bertengkar. Pokoknya yang bisa ia rasakan kali ini adalah lapar. Makan adalah nomor satu baginya saat ini.

Setelah mengisi perutnya yang kosong tadi. Olivia segera meminta tolong Asti untuk membelikan beberapa tespek untuknya.

“Nah, kan! Kalau gini mama nanti pasti bisa percaya sama aku,” ujarnya setelah mengambil beberapa sampel untuk tespeknya.

Olivia keluar dari kamar mandi dan membawa tiga sampel tespek itu. Wajahnya tersenyum tenang sebab ketiga tespek tersebut menunjukkan hasil negatif. Ia merasa percaya diri sebab ia merasa tak pernah melakukan apapun. Yakin! Masih gadis seutuhnya! Tidak ada yang robek sama sekali! Begitu batinnya.

“Nih, Ma?”

Olivia menyodorkan ketiga benda putih tipis itu pada Aulia—mamanya yang kini sedang tegang itu.

Aulia mendesah. Tampaknya bukan desahan lega karena anaknya tidak hamil. Melainkan desahan kecewa bahwa ia tak segera menimang cucu yang akan mengamankan perusahaan keluarga ini.

Padahal sedikit lagi ia bisa menyuruh Olivia untuk menikah dengan cara ini.

Aulia tahu bahwa Olivia masih berumur 22 tahun. Namun Olivia juga tak ingin melanjutkan kuliah. Mau jadi apa dian anti kalau hanya bermalas-malasan di rumah?

***

“Pa?”

Ucapan itu membuat seorang pria yang sedang sibuk memilah-milah dokumen terbangun.

“Mama kok di sini?”

“Iya, Pa. Soalnya kalau nungguin Papa pulang nanti lama. Papa langsung mandi terus tidur. Nggak ada waktu ngobrol,” ucap Aulia pada Billy—suaminya.

Aulia mengunjungi suaminya di kantor.

“Pa?”

“Iya, Ma. Apa? Kalau mau ngomong ya ngomong aja. Papa tuh baru sibuk, lhoh?”

“Pa …. Papa beneran mau kasih perusahaan ini ke Rio?”

Billy melepaskan kacamatanya perlahan. Menatap istrinya yang sepertinya sedang memelas di depan meja kerjanya.

“Ya siapa lagi? Rio sudah cukup umur juga. Cucu pertama dan laki-laki di keluarga besar kita. Papa berencana untuk bagi profit untuk pensiun papa. Istilahnya papa adalah stakeholder perusahaan ini,” papar Billy.

Perbincangan ini membuatnya mengabaikan dokumen-dokumen yang harus ia cek tadi. Terkait flow perusahaan pengantar paket yang termasuk besar di Indonesia ini.

“Kenapa nggak Olivia aja yang mengurus perusahaan ini, Pa?” rengek Aulia.

“Olivia belum dewasa. Kuliah saja tidak mau. Menikah juga tidak mau. Mama tau sendiri. Keluarga besar kita kayak gimana?! Anak pertama laki-lakilah yang mewarisi bisnis keluarga dan harus keturunan tionghoa.”

“Yaa ini mama juga bukan chinese!?”

“Mama kan istri papa!”

Aulia terkekeh. “Ya juga, sih.”

Sudah sekian kali Aulia mencoba untuk menggagalkan rencana suaminya ini. Ia tak rela apabila perusahaan ini diambil alih oleh keponakannya dan bukan anaknya sendiri.

Aulia pun pulang dengan harapan kosong. Konsentrasinya hancur selama di jalan. Semua ide sudah ia kerahkan namun tetap saja tak ada yang berhasil. Ia harus berusaha lebih keras lagi. Entah bagaimana caranya agar Olivia bisa mewarisi perusahaan ini. Bagaimanapun Olivia tetap darah daginya. Ia harus mementingkan keberlangsungan hidup anaknya ini.

***

“Kamu mau menikahi gadis itu!?” desak Li Hua.

Hari secerah ini tiba-tiba harus didatangkan petir yang menggelegar. Iya, menggelegar rumah keluarga Chen, Li Hua, dan Ivan.

“Nggak! Nggak bisa! Mama nggak setuju!”

“Ma—“

Li Hua melanjutkan ucapannya. “Mama sudah tau siapa gadis itu!”

“Maksudnya?” tanya Ivan heran.

Sungguh Ivan tak paham apa yang dimaksud mamanya ini.

“Itu, kan!? Anaknya Koh Billy?!”

“Siapa, Ma!? Yang jelas dong kalau ngasih tau,”

Li Hua terlihat mengomel dengan wajah memerah ala emak-emak kulit putih.

“Itu! Perusahaan rivalnya papamu!”

Sama sekali Ivan tidak mengerti hal ini. Pikirannya masih buyar mencerna kalimat yang diutarakan mamanya.

Ivan masih meminta penjelasan. “Pelan-pelan, Ma, jelasinnya?”

Li Hua mendesah sabar. Mencoba menahan emosinya yang mencuat. “Olivia itu anaknya Koh Billy. Koh Billy itu direkturnya Sky Express!”

Ivan kemudian mengusap wajahnya. “Astaga, aku nggak tau, Ma!”

“Dah! Pokoknya nggak boleh!” larang Li Hua pada anaknya.

Ivan tak pandai berdebat kali ini. Karena hal ini sudah membuat mamanya muak. Apalagi sebenarnya Ivan juga tak terlalu mengenal Olivia. Jadi untuk kali ia cukupkan untuk menelan informasi yang diberikan oleh mamanya.

Kemudian mereka berpisah dan kembali ke kamar masing-masing.

Namun langkah Ivan hanya pelan. Sepertinya pria ini sedang mengasah otaknya.

“Sky Express? Sky Express?!” Ivan mengulang kembali nama perusahaan tersebut berkali-kali.

Hingga akhirnya dia berhenti di depan lemari kamarnya. Ia teringat akan sesuatu yang selalu mengganggunya selama beberapa bulan ini. Sepertinya ini bukan pertama kali ia mendengar nama itu.

Bukan! Bukan karena nama perusahaan logistik itu memang terkenal seperti perusahaan keluarganya. Namun ada hal lain yang mengingatkannya akan sesuatu.

Tak lama, Ivan mendapati sebuah map transparan yang berisi beberapa lembar dokumen. Map yang ada di lemarinya untuk menyimpan hal-hal penting miliknya.

Dibukalah map itu.

Sudah ada sebuah lembaran putih di genggaman tangannya. Ia pun membaca isi dalam lembaran putih itu. Kemudian ia teringat akan ucapan seseorang yang beberapa tahun silam dikenalnya.

Setelah membaca isi dalam kertas tersebut, ia memutuskan untuk mengunjungi seseorang.

“Hmm Sky Express,” ucapnya lagi dalam hati. Nama itu selalu terngiang dalam kepalanya.

Ivan bergegas menyalakan mobil dan melesat jauh. Tanpa berpamitan sama sekali dengan orang rumah.

Saat dalam perjalanan, jemarinya selalu mengetuk setir mobil mewah itu dan sambil berpikir.

“Jadi anak kecil yang dimaksud itu ….”

Bab terkait

  • Cold Marriage   7 - Wasiat

    Sejujurnya Ivan tak bersungguh-sungguh dalam perkataannya kemarin saat berdialog dengan mamanya. Tentang rencananya menikahi Olivia. Yang benar saja, Ivan tak mengenal Olivia. Jadi ia hanya bermaksud menggertak mamanya dan membatalkan perjodohannya dengan Bella.Namun setelah mengetahui secercah celoteh dari seseorang, Ivan kembali mencari Olivia setelah satu bulan mereka tak bertemu kembali. Sebulan setelah Ivan secara tak diundang datang ke rumah Olivia. Mengatakan bahwa dirinya menghamili wanita muda tersebut.Pasalnya saat Ivan pergi setelah berdebat dengan mamanya, ia bertemu dengan seseorang yang dianggapnya sangat berharga.“Waktu itu … saya ingat sekejap kejadiannya.”Ivan memasang wajah antusias. Siap mendengarkan setiap ucapan yang keluar dari mulut tersebut.“Saat itu opa kamu berniat membelikan es krim buat kamu. Kamu masih kecil sekali. Mungk

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-15
  • Cold Marriage   8 - Otak Mesum

    Bukankah setiap kebetulan selalu didasari oleh suatu alasan?Bagi Ivan memang bukan kebetulan. Baginya ini adalah jalan hidupnya. Itulah mengapa ia selalu dekat dekat opanya. Rupanya selama ini ada alasan dibalik kedekatannya dengan opa dan omanya.“Oma? Coba dilihat lagi?”Omanya menajamkan penglihatannya saat memandangi layar benda pipih itu.“Iya. Oma yakin! Meski pandangan oma saat itu samar-samar karena pusing!”Ivan semakin menggaruk kepalanya. Mencoba meyakinkan pandangan omanya terhadap foto yang ia ambil beberapa hari lalu.“Ya ini gadis kecil waktu itu!”Desahan kalut terembus oleh Ivan.Baiklah. Jadi wanita bar-bar itu yang dijodohkan opa denganku?! Hff tapi bagaimana lagi? Aku sudah janji dengan opa dan oma untuk mencari gadis kecil yang ikut menolong kami saat

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-17
  • Cold Marriage   9 - Proposal

    Meski Ivan sangat tahu bahwa dirinya tidak mencintai Olivia, ia memiliki motivasi untuk membahagiakan opa dan omanya. Selama dia bertumbuh hingga sekarang, merekalah yang lebih sering merawatnya.Orang tua Ivan sempat menolak dengan perjodohan yang diajukan oleh Mei.“Kemarin kita sudah diskusi. Saya tidak mau menjodohkan Ivan dengan anak dari pemilik perusahaan itu, Mi.”“Tapi—”Begitu kata Li Hua. Dia kekeuh menolak perjodohan ini.Li Hua berkata lagi, “Bella. Pokoknya Bella yang boleh jadi istri Ivan.”Kedua wanita itu beradu mulut. Persis seperti Ivan dengan Li Hua. Namanya juga anak dan ibu.Mei tetap bersikukuh mempertahankan keinginan suaminya.“Tapi kan papi udah nggak ada?!” Li Hua mencari alasan lagi yang sejujurnya agak menyakitkan bagi Mei. 

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-21
  • Cold Marriage   10 - Sudah Ditetapkan

    “Ci anjingnya jenis apa? Besar banget!”Sebuah komentar yang terpampang di video Tik-tok milik Olivia. Pagi ini ia mengawali hari untuk mengecek beberapa komentar yang ada di akunnya.Kemarin adalah kali pertama Olivia mengunggah video bersama anjing besarnya yang berwarna cokelat dan putih itu.Setelah membaca puluhan komentar, Olivia memutuskan untuk beranjak dari ranjangnya menuju ke taman belakang.Kolam renang yang luas itu menyapa kedua bola matanya. Dengan gemericik air yang menghiasi pendengarannya.Tampaknya Olivia sedang membuka kamar berpintu kaca. Kamar itu seperti transparan karena jendelanya juga berkaca. Di samping kamar tersebut tumbuh sebuah pohon mangga yang terawat. Seolah meneduhi kamar itu.“Nah ini! Chu ini jenisnya Alaskan Malamute! Impor dari Cina,” ucap Olivia melalui rekamannya yang baru. Sembari memeluk anjin

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-23
  • Cold Marriage   11 - Tak Ada Kata Kabur

    Pilihan hati orang tua hampir tidak pernah salah. Ini yang dirasakan oleh Aulia. Baginya Ivan adalah seseorang yang tepat untuk Olivia. Meski mereka berdua belum bisa merasakan cinta. Namun Aulia yakin nanti akan ada saatnya mereka bisa memadu perasaan itu.“PREWED, MA?!”Astaga! Amarah Olivia membuncah. Tidak ada angin, tidak ada hujan. Seketika Aulia memintanya untuk menjadwalkan foto pre-wedding bersama Ivan.“Wah! Parah banget! Aku tertekan kalau begini!” teriaknya dalam hati.Mungkin tahun ini adalah tahun di mana Olivia tidak bisa berkehendak sesuka hati lagi. Sepertinya alam sudah tidak mengijinkannya. Sudah terlalu lama Olivia membangkang dan bertindak sesuai kemauannya.Bukankah terkadang kita harus bisa menerima apa yang sedang diujikan oleh semesta ini? Tidak semua bisa dilakukan sesuai keinginan hati. Ada saatnya seseorang diberikan co

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-29
  • Cold Marriage   12 - Menikah Denganku!

    “Nes?”Olivia berdeham setelah menyapa temannya melalui telepon. “A-aku boleh nginep di rumahmu?”Nessa mengernyitkan matanya. Ada perasaan ragu di wajahnya.“Kenapa, Ci?”“Mmm aku nggak mau di rumah aja, sih?”Olivia enggan menceritakan hal yang dialaminya kini. Seraya membayangkan kejadian tempo lalu saat ia pergi dari rumah dan berakhir menginap di sebuah hotel mewah yang ternyata menjadi malapetaka untuknya. Kartu kreditnya diblokir semua oleh papanya—pemegang kartu kredit utama.“Ta-tapi rumahku jelek?” Nessa menjawab dengan bimbang. Antara merasa kasihan dengan temannya ini atau harus mengikuti pesan dari Aulia.“Pokoknya aku mau tidur di rumah kamu. Nggak apa-apa, ya?”Nessa menggaruk keningnya kasar. “Aku ijin mamaku dulu, ya?&

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-29
  • Cold Marriage   13 - Hari Semakin Dekat

    “Aaargh!”Teriakan itu sempat mengusir burung-burung kecil yang sedang hinggap di batang pohon sebelah kamar Olivia.Ia sudah berpindah dari hotel ke sebuah kos eksklusif. Olivia mendapatkan lantai dua sehingga ia bersebelahan dengan pohon salam dengan daunnya yang tipis.Rambut Olivia pagi ini sangat berantakan. Wajahnya memerah karena emosi yang memuncak dan tak tahu apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Bumi seolah sedang memberikan racun padanya kali ini.Ia memikikan perkataan Ivan di malam dua hari yang lalu.Saat itu Ivan juga mengajaknya pulang namun Olivia kekeuh menolaknya. Sehingga Ivan berkata, “oke. Aku kasih kamu waktu lagi. Tapi kalau aku sudah muak dan nggak tahan … aku jemput dan paksa kamu.”Olivia juga mematikan ponselnya. Ia berusaha keras untuk tidak menghubungi siapapun. Karena ia merasa tidak ada yang berp

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Cold Marriage   1 - Olivia

    Hidup Olivia yang semula manis kini berada dalam suatu tempat yang ia sebut api penyucian. Entah apa yang membuatnya menyebut frasa tersebut.Yang ia tahu kini ia sedang berdandan ayu di depan cermin di sebuah ruangmake-up. Dengan rasa kesal yang membendung tinggi dalam hati dan benaknya.Bukankah seharusnya pengantin merasa bahagia ketika menyambut pernikahannya?“Ck! Menikah!?” decitnya sendiri ketika perias tersebut telah selesai menata wajah cantiknya itu.Pasalnya, Olivia tidak ingin menikah selama hidupnya. Ia hanya melihat dirinya menghabiskan waktu bersama anjingnya yang beranak-pinak dan berlarian di rumah besarnya.Uang? Punya. Rumah keren? Punya. Mobil? Lebih dari satu. Lantas mengapa Olivia menikah dengan laki-laki yang disebut super sempurna itu? Padahal dirinya juga memiliki segalanya.Orang tua bangkrut? Tidak j

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-16

Bab terbaru

  • Cold Marriage   13 - Hari Semakin Dekat

    “Aaargh!”Teriakan itu sempat mengusir burung-burung kecil yang sedang hinggap di batang pohon sebelah kamar Olivia.Ia sudah berpindah dari hotel ke sebuah kos eksklusif. Olivia mendapatkan lantai dua sehingga ia bersebelahan dengan pohon salam dengan daunnya yang tipis.Rambut Olivia pagi ini sangat berantakan. Wajahnya memerah karena emosi yang memuncak dan tak tahu apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Bumi seolah sedang memberikan racun padanya kali ini.Ia memikikan perkataan Ivan di malam dua hari yang lalu.Saat itu Ivan juga mengajaknya pulang namun Olivia kekeuh menolaknya. Sehingga Ivan berkata, “oke. Aku kasih kamu waktu lagi. Tapi kalau aku sudah muak dan nggak tahan … aku jemput dan paksa kamu.”Olivia juga mematikan ponselnya. Ia berusaha keras untuk tidak menghubungi siapapun. Karena ia merasa tidak ada yang berp

  • Cold Marriage   12 - Menikah Denganku!

    “Nes?”Olivia berdeham setelah menyapa temannya melalui telepon. “A-aku boleh nginep di rumahmu?”Nessa mengernyitkan matanya. Ada perasaan ragu di wajahnya.“Kenapa, Ci?”“Mmm aku nggak mau di rumah aja, sih?”Olivia enggan menceritakan hal yang dialaminya kini. Seraya membayangkan kejadian tempo lalu saat ia pergi dari rumah dan berakhir menginap di sebuah hotel mewah yang ternyata menjadi malapetaka untuknya. Kartu kreditnya diblokir semua oleh papanya—pemegang kartu kredit utama.“Ta-tapi rumahku jelek?” Nessa menjawab dengan bimbang. Antara merasa kasihan dengan temannya ini atau harus mengikuti pesan dari Aulia.“Pokoknya aku mau tidur di rumah kamu. Nggak apa-apa, ya?”Nessa menggaruk keningnya kasar. “Aku ijin mamaku dulu, ya?&

  • Cold Marriage   11 - Tak Ada Kata Kabur

    Pilihan hati orang tua hampir tidak pernah salah. Ini yang dirasakan oleh Aulia. Baginya Ivan adalah seseorang yang tepat untuk Olivia. Meski mereka berdua belum bisa merasakan cinta. Namun Aulia yakin nanti akan ada saatnya mereka bisa memadu perasaan itu.“PREWED, MA?!”Astaga! Amarah Olivia membuncah. Tidak ada angin, tidak ada hujan. Seketika Aulia memintanya untuk menjadwalkan foto pre-wedding bersama Ivan.“Wah! Parah banget! Aku tertekan kalau begini!” teriaknya dalam hati.Mungkin tahun ini adalah tahun di mana Olivia tidak bisa berkehendak sesuka hati lagi. Sepertinya alam sudah tidak mengijinkannya. Sudah terlalu lama Olivia membangkang dan bertindak sesuai kemauannya.Bukankah terkadang kita harus bisa menerima apa yang sedang diujikan oleh semesta ini? Tidak semua bisa dilakukan sesuai keinginan hati. Ada saatnya seseorang diberikan co

  • Cold Marriage   10 - Sudah Ditetapkan

    “Ci anjingnya jenis apa? Besar banget!”Sebuah komentar yang terpampang di video Tik-tok milik Olivia. Pagi ini ia mengawali hari untuk mengecek beberapa komentar yang ada di akunnya.Kemarin adalah kali pertama Olivia mengunggah video bersama anjing besarnya yang berwarna cokelat dan putih itu.Setelah membaca puluhan komentar, Olivia memutuskan untuk beranjak dari ranjangnya menuju ke taman belakang.Kolam renang yang luas itu menyapa kedua bola matanya. Dengan gemericik air yang menghiasi pendengarannya.Tampaknya Olivia sedang membuka kamar berpintu kaca. Kamar itu seperti transparan karena jendelanya juga berkaca. Di samping kamar tersebut tumbuh sebuah pohon mangga yang terawat. Seolah meneduhi kamar itu.“Nah ini! Chu ini jenisnya Alaskan Malamute! Impor dari Cina,” ucap Olivia melalui rekamannya yang baru. Sembari memeluk anjin

  • Cold Marriage   9 - Proposal

    Meski Ivan sangat tahu bahwa dirinya tidak mencintai Olivia, ia memiliki motivasi untuk membahagiakan opa dan omanya. Selama dia bertumbuh hingga sekarang, merekalah yang lebih sering merawatnya.Orang tua Ivan sempat menolak dengan perjodohan yang diajukan oleh Mei.“Kemarin kita sudah diskusi. Saya tidak mau menjodohkan Ivan dengan anak dari pemilik perusahaan itu, Mi.”“Tapi—”Begitu kata Li Hua. Dia kekeuh menolak perjodohan ini.Li Hua berkata lagi, “Bella. Pokoknya Bella yang boleh jadi istri Ivan.”Kedua wanita itu beradu mulut. Persis seperti Ivan dengan Li Hua. Namanya juga anak dan ibu.Mei tetap bersikukuh mempertahankan keinginan suaminya.“Tapi kan papi udah nggak ada?!” Li Hua mencari alasan lagi yang sejujurnya agak menyakitkan bagi Mei. 

  • Cold Marriage   8 - Otak Mesum

    Bukankah setiap kebetulan selalu didasari oleh suatu alasan?Bagi Ivan memang bukan kebetulan. Baginya ini adalah jalan hidupnya. Itulah mengapa ia selalu dekat dekat opanya. Rupanya selama ini ada alasan dibalik kedekatannya dengan opa dan omanya.“Oma? Coba dilihat lagi?”Omanya menajamkan penglihatannya saat memandangi layar benda pipih itu.“Iya. Oma yakin! Meski pandangan oma saat itu samar-samar karena pusing!”Ivan semakin menggaruk kepalanya. Mencoba meyakinkan pandangan omanya terhadap foto yang ia ambil beberapa hari lalu.“Ya ini gadis kecil waktu itu!”Desahan kalut terembus oleh Ivan.Baiklah. Jadi wanita bar-bar itu yang dijodohkan opa denganku?! Hff tapi bagaimana lagi? Aku sudah janji dengan opa dan oma untuk mencari gadis kecil yang ikut menolong kami saat

  • Cold Marriage   7 - Wasiat

    Sejujurnya Ivan tak bersungguh-sungguh dalam perkataannya kemarin saat berdialog dengan mamanya. Tentang rencananya menikahi Olivia. Yang benar saja, Ivan tak mengenal Olivia. Jadi ia hanya bermaksud menggertak mamanya dan membatalkan perjodohannya dengan Bella.Namun setelah mengetahui secercah celoteh dari seseorang, Ivan kembali mencari Olivia setelah satu bulan mereka tak bertemu kembali. Sebulan setelah Ivan secara tak diundang datang ke rumah Olivia. Mengatakan bahwa dirinya menghamili wanita muda tersebut.Pasalnya saat Ivan pergi setelah berdebat dengan mamanya, ia bertemu dengan seseorang yang dianggapnya sangat berharga.“Waktu itu … saya ingat sekejap kejadiannya.”Ivan memasang wajah antusias. Siap mendengarkan setiap ucapan yang keluar dari mulut tersebut.“Saat itu opa kamu berniat membelikan es krim buat kamu. Kamu masih kecil sekali. Mungk

  • Cold Marriage   6 - Siapa Olivia dan Ivan?

    Terik matahari yang sangat terang benderang ini membuat seluruh manusia malas untuk keluar. Termasuk Olivia. Ia tidak berniat untuk berbelanja seperti biasanya. Hanya mendekam di dalam kandangnya saja.Perutnya pun kini sudah menebarkan nada. Tanda bahwa ia merasakan lapar dan ingin segera diisi.Olivia beranjak dari kasur dan menuju dapur.Dilihatnya satu buah yang mencolok mata. Ia tertarik memakan buah tersebut.“Livia!”Denyut nadi Olivia seketika berhenti selama satu detik setelah mendengarkan teriakan tersebut.“Kamu lagi hamil! Nggak boleh makan nanas!”“Tapi—““Nggak ada tapi-tapian,” ucapnya pada Olivia. “Mbak Asti! Ini siapa yang suruh taruh nanas di sini?!”Aulia meneriaki Asti sekarang.“Ma! Ak

  • Cold Marriage   5 - Hamil?

    “That you were Romeo, you were throwing pebbles.” — Taylor Swift.***Ivan memejamkan matanya. Hari yang tak biasa telah terjadi. Seperti laba-laba telah bersarang di otaknya.“Mah!? Ini maksudnya apa?”Li Hua berkata, “mama sudah nggak bisa nunggu. Mama mau kamu menikah.”Lantas Ivan semakin stress, ia mengacak adul rambutnya yang lemas itu.“Aku belum mau!” tolak Ivan mentah-mentah. Melihat Li Hua menyicip beberapa masakan di sebuah hotel.Tampaknya Li Hua sedang merencanakan pernikahan baginya. Itu yang ada di pikiran Ivan. Sebab mamanya bertemu dengan pihak wedding organizer di hotel yang mereka kunjungi ini.Kemudian Ivan menarik tangan Li Hua dan mengajaknya keluar dan pulang.Ivan mengantar Li Hua ke rumah. Lantas ia be

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status