Chapter: 13 - Hari Semakin Dekat“Aaargh!”Teriakan itu sempat mengusir burung-burung kecil yang sedang hinggap di batang pohon sebelah kamar Olivia.Ia sudah berpindah dari hotel ke sebuah kos eksklusif. Olivia mendapatkan lantai dua sehingga ia bersebelahan dengan pohon salam dengan daunnya yang tipis.Rambut Olivia pagi ini sangat berantakan. Wajahnya memerah karena emosi yang memuncak dan tak tahu apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Bumi seolah sedang memberikan racun padanya kali ini.Ia memikikan perkataan Ivan di malam dua hari yang lalu.Saat itu Ivan juga mengajaknya pulang namun Olivia kekeuh menolaknya. Sehingga Ivan berkata, “oke. Aku kasih kamu waktu lagi. Tapi kalau aku sudah muak dan nggak tahan … aku jemput dan paksa kamu.”Olivia juga mematikan ponselnya. Ia berusaha keras untuk tidak menghubungi siapapun. Karena ia merasa tidak ada yang berp
Terakhir Diperbarui: 2021-11-04
Chapter: 12 - Menikah Denganku!“Nes?”Olivia berdeham setelah menyapa temannya melalui telepon. “A-aku boleh nginep di rumahmu?”Nessa mengernyitkan matanya. Ada perasaan ragu di wajahnya.“Kenapa, Ci?”“Mmm aku nggak mau di rumah aja, sih?”Olivia enggan menceritakan hal yang dialaminya kini. Seraya membayangkan kejadian tempo lalu saat ia pergi dari rumah dan berakhir menginap di sebuah hotel mewah yang ternyata menjadi malapetaka untuknya. Kartu kreditnya diblokir semua oleh papanya—pemegang kartu kredit utama.“Ta-tapi rumahku jelek?” Nessa menjawab dengan bimbang. Antara merasa kasihan dengan temannya ini atau harus mengikuti pesan dari Aulia.“Pokoknya aku mau tidur di rumah kamu. Nggak apa-apa, ya?”Nessa menggaruk keningnya kasar. “Aku ijin mamaku dulu, ya?&
Terakhir Diperbarui: 2021-10-29
Chapter: 11 - Tak Ada Kata KaburPilihan hati orang tua hampir tidak pernah salah. Ini yang dirasakan oleh Aulia. Baginya Ivan adalah seseorang yang tepat untuk Olivia. Meski mereka berdua belum bisa merasakan cinta. Namun Aulia yakin nanti akan ada saatnya mereka bisa memadu perasaan itu.“PREWED, MA?!”Astaga! Amarah Olivia membuncah. Tidak ada angin, tidak ada hujan. Seketika Aulia memintanya untuk menjadwalkan foto pre-wedding bersama Ivan.“Wah! Parah banget! Aku tertekan kalau begini!” teriaknya dalam hati.Mungkin tahun ini adalah tahun di mana Olivia tidak bisa berkehendak sesuka hati lagi. Sepertinya alam sudah tidak mengijinkannya. Sudah terlalu lama Olivia membangkang dan bertindak sesuai kemauannya.Bukankah terkadang kita harus bisa menerima apa yang sedang diujikan oleh semesta ini? Tidak semua bisa dilakukan sesuai keinginan hati. Ada saatnya seseorang diberikan co
Terakhir Diperbarui: 2021-10-29
Chapter: 10 - Sudah Ditetapkan“Ci anjingnya jenis apa? Besar banget!”Sebuah komentar yang terpampang di video Tik-tok milik Olivia. Pagi ini ia mengawali hari untuk mengecek beberapa komentar yang ada di akunnya.Kemarin adalah kali pertama Olivia mengunggah video bersama anjing besarnya yang berwarna cokelat dan putih itu.Setelah membaca puluhan komentar, Olivia memutuskan untuk beranjak dari ranjangnya menuju ke taman belakang.Kolam renang yang luas itu menyapa kedua bola matanya. Dengan gemericik air yang menghiasi pendengarannya.Tampaknya Olivia sedang membuka kamar berpintu kaca. Kamar itu seperti transparan karena jendelanya juga berkaca. Di samping kamar tersebut tumbuh sebuah pohon mangga yang terawat. Seolah meneduhi kamar itu.“Nah ini! Chu ini jenisnya Alaskan Malamute! Impor dari Cina,” ucap Olivia melalui rekamannya yang baru. Sembari memeluk anjin
Terakhir Diperbarui: 2021-10-23
Chapter: 9 - ProposalMeski Ivan sangat tahu bahwa dirinya tidak mencintai Olivia, ia memiliki motivasi untuk membahagiakan opa dan omanya. Selama dia bertumbuh hingga sekarang, merekalah yang lebih sering merawatnya.Orang tua Ivan sempat menolak dengan perjodohan yang diajukan oleh Mei.“Kemarin kita sudah diskusi. Saya tidak mau menjodohkan Ivan dengan anak dari pemilik perusahaan itu, Mi.”“Tapi—”Begitu kata Li Hua. Dia kekeuh menolak perjodohan ini.Li Hua berkata lagi, “Bella. Pokoknya Bella yang boleh jadi istri Ivan.”Kedua wanita itu beradu mulut. Persis seperti Ivan dengan Li Hua. Namanya juga anak dan ibu.Mei tetap bersikukuh mempertahankan keinginan suaminya.“Tapi kan papi udah nggak ada?!” Li Hua mencari alasan lagi yang sejujurnya agak menyakitkan bagi Mei. 
Terakhir Diperbarui: 2021-10-21
Chapter: 8 - Otak MesumBukankah setiap kebetulan selalu didasari oleh suatu alasan?Bagi Ivan memang bukan kebetulan. Baginya ini adalah jalan hidupnya. Itulah mengapa ia selalu dekat dekat opanya. Rupanya selama ini ada alasan dibalik kedekatannya dengan opa dan omanya.“Oma? Coba dilihat lagi?”Omanya menajamkan penglihatannya saat memandangi layar benda pipih itu.“Iya. Oma yakin! Meski pandangan oma saat itu samar-samar karena pusing!”Ivan semakin menggaruk kepalanya. Mencoba meyakinkan pandangan omanya terhadap foto yang ia ambil beberapa hari lalu.“Ya ini gadis kecil waktu itu!”Desahan kalut terembus oleh Ivan.Baiklah. Jadi wanita bar-bar itu yang dijodohkan opa denganku?! Hff tapi bagaimana lagi? Aku sudah janji dengan opa dan oma untuk mencari gadis kecil yang ikut menolong kami saat
Terakhir Diperbarui: 2021-10-17
Chapter: L.A.M - 18Kepala Alan terasa pening ketika diseruduk oleh pertanyaan tersebut. Makanan yang ia kunyah tadi juga tak kunjung ia telan. Mengapa demikian? Mungkinkah memang Alan memiliki wanita lain yang memang dicintainya?“Kenapa nanya gitu, Ra?” Rupanya pertanyaan tadi datang dari Nara.Nara pun terkekeh. “Ah! Aku cuma bercanda. Soalnya … kalian nggak keliatan kayak pasangan menikah. Nggak bucin!”Kinan berdeham kecil. Tenggorokannya tiba-tiba terasa gatal. “Gitu, ya?”Lantas Nara kembali memandang Kinan dengan tatapan candanya. “Kalian cuma malu kan kalau di depan umum?” ledeknya.“Ah, nggak! Kata siapa?” ucap Alan.Sesuatu menyita momen Kinan. Ketika Alan membalas Nara. Tak hanya dengan perkataan. Ia juga langsung merangkul pinggangnya. Sehingga Kinan t
Terakhir Diperbarui: 2022-04-27
Chapter: L.A.M - 17“Lho? Anakmu ke mana? Kok nggak ikutan kita aja?”Lantas Vina menjawab pertanyaan salah satu temannya itu. “Ohh … iya, biarin aja mereka berdua. Kita senang-senang aja.”Vina dan teman-temannya yang sesama sudah menjadi ibu maupun nenek itu segera memasuki restoran ala jawa tersebut.Saat sudah memesan makanan, mereka pun mengobrol.“Kamu kapan gendong cucu, Jeng?” tanya satu orang pada Vina.Vina terkekeh tanpa jawaban.Rupanya malah membuat bibir temannya itu semakin menjadi. “Cucumu yang di Jakarta kan nggak pernah diajakin pulang ke Klaten?”“Iya lho, Jeng. Kapan? Suruh Alan cepet-cepet punya anak,” sambung teman satunya.Vina tertawa lagi. “Ya juga. Mungkin mereka juga baru berusaha.” Lalu ia pun berbisik pada dirinya sendiri, “u
Terakhir Diperbarui: 2022-04-27
Chapter: L.A.M - 16Bukan pernikahan seperti ini yang Kinan inginkan. Ia hanya ingin bahagia bersama orang yang ia cintai sampai maut memisahkan. Namun malah tangisan yang ia dapatkan.Mereka berdua masih saling memandang tetapi Alan menatap Kinan dengan penuh ceria.Dok dok dokSeketika suara ketukan pintu itu membuyarkan kesedihan Kinan.Alan mengkerutkan dahinya dan langsung membuka pintu depan. Siapa pagi-pagi begini datang?“Mama?” Alan kaget.Setelah saling menyapa, Vina masuk ke dalam rumah.Harapannya datang ke rumah ini untuk melihat kedua anaknya berbahagia sebagai pasangan baru. Namun bukan itu yang ia pandang sekarang.“Kinan kenapa nangis!?” tanya Vina. Melihat mata sembab menantunya itu.Alan datang dan kembali tertawa lagi.
Terakhir Diperbarui: 2022-04-22
Chapter: L.A.M - 15Kinan sangat paham bahwa ini tidak baik untuk kesehatan jantungnya. Mengharap sesuatu yang sepertinya susah untuk didapatkan yaitu hati suaminya sendiri.Sebab sejak tadi Alan memanggilnya, belum ada secercah ucapan lagi yang keluar dari mulut sang suami.Menunduklah Kinan karena merasa kecewa lagi. Sepertinya memang Alan masih berada di alam bawah sadarnya sehingga ia tak merasa benar-benar memanggil nama istrinya.Mungkinkah Mas Alan bukan memanggilku? Melainkan wanita lain? ‘Nan?’ Siapa dia? Nanda? Nana? Nancy?“Kinan? Udah baikan?”Pertanyaan yang mampu membuat mulut Kinan bungkam. Rupanya memang namanya yang dipanggil.Entah mengapa Kinan sering merasa tidak perlu sulit-sulit untuk menjelaskan hal yang ada di pikirannya. Alan selalu bisa membacanya. Namun mungkin semua hany
Terakhir Diperbarui: 2022-04-15
Chapter: L.A.M - 14Selamat membaca…***Setelah selesai mengunci pintu rumah, Alan masuk ke dalam kamarnya. Ia pun berbaring di kasur.Niatnya untuk beristirahat. Namun apa daya jika otaknya tidak bisa diajak bekerja sama? Sama sekali? Iya. Sama sekali.Sebetulnya ini tidak terlalu larut malam. Lamun bukankah overthinking tidak mengenal waktu?Alan berbaring ke sana ke mari. Ia merasa tidak nyaman tidur di ranjang sendiri. Mengecek ponselnya berkali-kali. Berharap malam ini sama seperti malam yang lalu sebelum ia menyandang status menjadi seorang suami. Kinan mengiriminya pesan, inginnya.“Kinan baik-baik saja, kan?” Berulang kali ia ucapkan dalam hati. Mengapa terlihat sangat cemas? Bukankah ia berniat mendiamkan Kinan sejak awal menikah?Ia masih berusaha memejamkan mata tetapi bukannya semakin berlabuh di pulau m
Terakhir Diperbarui: 2022-04-14
Chapter: L.A.M - 13Sepanjang hari Kinan merasa tak ada harapan. Semua keoptimisannya telah sirna.Setelah melihat-lihat furnitur, Kinan dan Alan duduk berdua di sebuah restoran Thailand. Di hadapan mereka sudah tertata panci rebus berisi kuah tomyam dan pemanggang. Serta beberapa sayuran dan daging-dagingan yang telah dibumbui.Aroma kuah itu semerbak. Meski begitu, Kinan seolah tak bernafsu untuk memakannya segera. Reaksinya sangat berbeda saat berada di rumah mertuanya kala itu. Ia sangat semangat untuk mengambil makan.“Bentar lagi mereka datang,” kata Alan. Namun tak mendapat respon dari Kinan.Diam seribu bahasa. Itu yang dilakukan Kinan setelah sampai di restoran ini.“Kamu kenapa diam aja?”Alan berusaha menghidupkan suasana yang memang sudah tampak mati ini semenjak mereka menikah.
Terakhir Diperbarui: 2022-04-13