Share

Bab 0531

"Yudha, kenapa kamu datang cepat sekali hari ini?"

Tepat pada saat itu, kebetulan Melanie kembali dari luar. Dia menatap Amel dengan tenang. "Kenapa teriak-teriak? Pantatmu sakit lagi?"

"Ada apa?" Yudha mengerutkan kening. "Kamu mukul dia?"

"Mana mungkin?" Melanie tersenyum tak berdaya. "Demamnya parah tadi pagi, jadi harus disuntik obat. Sejak tadi dia ngeluh terus pantatnya sakit."

Tatapannya kepada Amel berubah penuh peringatan. "Jangan bikin susah Paman Yudha."

"Iya." Amel menundukkan sedih dan berbaring lagi di tempat tidur dengan patuh, mengundang rasa iba.

Yudha menyentuh kepala si kecil dengan lembut. "Nggak apa-apa. Yang sabar, besok nggak sakit lagi."

"Ya, terima kasih Paman Yudha." Amel tidak berani bicara macam-macam.

Melanie mulai menyuapi si kecil makan malam. Gerakannya lembut. "Ayo, makan yang banyak biar cepat sembuh."

Amel menurut dan makan dengan lahap, sepertinya sudah mulai membaik.

Setelah Melanie selesai menyuapi, Yudha memanggilnya keluar.

"Amel 'kan sudah mendi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status