Share

Bab 0380

Dia mengatupkan rahangnya dan menatap benci pada Yara. "Kamu pasti nggak tahu. Saat aku di luar negeri, aku nggak bisa tidur semalaman, membayangkan kamu di sini tidur di samping Yudha. Membayangkan Zaina dan Santo masih melindungimu."

"Aku jelas-jelas sudah mencuri bakatmu, merampas orang tuamu, hidupmu, pria yang paling kamu cintai, tapi kenapa?" Dia hampir berteriak, "Kenapa aku masih belum puas?"

Yara merasa orang di hadapannya benar-benar gila. Gila.

"Aku akhirnya mengerti sekarang." Melanie mencengkeram lengan Yara. "Aku ingin kamu mati, hanya ketika kamu mati aku bisa tenang."

"Aku bisa mencuri, tapi aku takut cuma bisa memilikinya sementara saja." Dia meremas lengan Yara keras-keras melampiaskan kekesalannya. "Hanya ketika kau mati, semua itu bisa benar-benar menjadi milikku."

"Gila!" Yara mengibaskannya.

Melanie tertawa tanpa peduli.

"Lihat, kamu bahkan nggak punya kekuatan untuk memukulku, Yara, kenapa kamu belum mati juga?"

"Kamu ingin lihat Zaina, Santo, Kakek Susilo, bahka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status