Share

Bab 0152

"Kita rahasiakan dulu saja." Yara tampak khawatir. "Bibi baru saja bangun belum lama ini. Emosinya harus selalu dijaga. Karena sudah ada Paman di sana, Melanie kemungkinan nggak akan berani main-main. "

"Benar juga." Siska menganalisis secara rasional. "Yang terpenting, kalau terjadi sesuatu pada keluarganya sekarang, dia dan Yudha mungkin nggak akan bisa menikah."

Dia menatap Yara dengan iri lagi. "Kamu masih panggil mereka Paman dan Bibi?"

"Siska!" Mata Yara memerah seketika.

Dulu, karena Silvia memperlakukannya dengan buruk, dia meragukan dirinya sendiri. Mungkin dia memang anak yang tidak pantas untuk dicintai.

Kalau dipikir-pikir sekarang, perhatian Zaina padanyalah yang memberinya kehangatan di waktu-waktu itu.

Mungkin, semuanya memang sudah ditakdirkan.

Dia memikirkan Tanto lagi, memeluk Siska dengan hati sesak. "Siska, semuanya akan membaik pada waktunya, percayalah."

"Gadis bodoh." Siska mengusap lembut rambut Yara. Dia tahu Yara pergi menemui Tanto hari ini.

Dia tidak terkeju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status