Home / Romansa / Cinta yang Terenggut / Gara-gara Burung Dara Goreng

Share

Cinta yang Terenggut
Cinta yang Terenggut
Author: Sofia Grace

Gara-gara Burung Dara Goreng

Author: Sofia Grace
last update Last Updated: 2021-03-13 11:58:10

“Kamu ini gimana sih, Mas?! Aku tadi kan pesan burung dara goreng, bukan ayam goreng Kanton! Kamu kan tahu aku sudah lama nggak makan burung dara goreng kesukaanku. Sekalinya mau makan, malah dibelikan menu lain. Maksudnya apa, sih?”

Jonathan menarik napas dalam-dalam berusaha menenangkan dirinya. Sabar…sabar…, batinnya mengalah.

Lalu dengan nada suara tenang, suami Theresia itu menerangkan baik-baik, ”Sayang, dengarkan dulu penjelasanku, ya. Menu burung dara yang kamu minta itu sedang kosong. Jadi aku belikan ayam goreng Kanton yang juga kesukaanmu sebagai gantinya. Kan cara masaknya mirip-mirip, Sayang. Cuma bedanya satu daging burung dara, sedangkan satunya lagi daging ayam. Malah ini dikasih krupuk kecil-kecil yang kamu suka.”

“Tapi aku sedang nggak ingin makan ayam goreng Kanton! Aku mau burung dara goreng! ”teriak Theresia penuh amarah. Wajah cantiknya cemberut, menunjukkan ketidakpuasannya terhadap menu masakan yang dibawa pulang suaminya.

“Baiklah. Kamu mau burung dara goreng buatan restoran mana? Aku belikan. Atau kita sekalian pergi makan di sana aja. Gimana?”

“Aku mau makan di rumah. Malas harus dandan rapi hanya untuk makan di restoran.”

“Kamu udah cantik pakai baju ini, Sayang. Nggak usah dandan lagi.”

“Kamu kan tahu, sekarang kalau makan di luar aku mesti motret masakannya dan upload di Instagram supaya dilihat followers-ku. Jadi aku mesti tampil keren, dong. Malu-lah kalau cuma pakai baju seadanya! Gimana, sih? Kamu kok nggak menaruh perhatian sama kebiasaan istrimu? Udah nggak cinta lagi, ya?!”

Jonathan mengelus dada melihat sikap istrinya yang semakin kekanak-kanakkan. Padahal dia tadi sudah berjuang mengemudikan mobilnya di tengah hujan deras hanya untuk membelikan makanan kesukaan istrinya di restoran langganan mereka.

Kebetulan hari ini sopir pribadinya tidak masuk kerja karena sedang sakit. Tetapi sesampainya di rumah Theresia malah marah-marah karena masakan yang dibelikan suaminya tidak sesuai dengan harapannya. Aku sendiri belum sempat membersihkan tubuhku di kamar mandi, keluhnya dalam hati.

Dipandanginya ayam goreng Kanton yang sudah dihidangkan pembantu rumah tangga mereka di atas sebuah piring berbentuk oval yang terbuat dari kaca. Kelihatannya enak, kok, gumamnya dalam hati.

Bukankah Theresia biasanya juga menggemari ayam goreng ini? Lalu mengapa dia masih mempermasalahkannya?  Nanti kalau aku membelikan burung dara goreng yang diinginkannya di restoran lain, dianggapnya salah lagi karena nggak sesuai dengan ekspektasinya. Begini salah, begitu salah. Lalu aku harus bagaimana?

“Kok diam aja sih, Mas?! Ayo cepat berangkat belikan burung dara goreng buat istrimu yang kelaparan ini!”

“Lalu kamu maunya dari restoran mana?”

“Terserah! Pokoknya yang rasanya mirip dengan masakan restoran langganan kita!”

“Gimana kalau kupesankan lewat aplikasi online saja? Hujan sudah berhenti, pasti banyak driver yang stand by untuk menerima orderan.”

“Aku nggak mau! Aku ingin kamu yang pergi membelikan sendiri. Masa sih, gitu aja keberatan. Benar-benar nggak perhatian sama istri sendiri. Hu-uh!”

Theresia lalu berjalan meninggalkan suaminya yang melongo kebingungan. Wanita cantik berambut ikal panjang dan disemir warna coklat tua yang membuatnya kelihatan trendy itu masuk ke dalam kamar tidurnya dan membanting pintu keras sekali.

Jonathan menggeleng-gelengkan kepalanya prihatin. Sampai kapan dia bersikap tidak hormat padaku seperti ini? Dan bodohnya aku kenapa mau diperlakukan secara sewenang-wenang oleh istriku sendiri? batinnya menyesali diri.

Dengan lesu laki-laki tampan berbadan kekar itu melangkah gontai keluar dari rumahnya yang megah dan masuk ke dalam mobilnya kembali. Beberapa saat kemudian mobil mewah hitam pekat itu meluncur meninggalkan pintu gerbang yang yang selama dua puluh empat jam dijaga ketat oleh petugas security.

***

“Hmm….”

“Gimana, Sayang? Enak?”

“Lumayan, agak mirip dengan restoran langganan kita. Kamu beli di mana?”

“Di restoran sebelahnya. Kan mereka saingan, jadi menunya agak mirip.”

Theresia sontak menghentikan aktivitas makannya dan matanya melotot tajam pada suaminya. Ada apalagi ini? pikir Jonathan lemas.

“Berani-beraninya kamu belikan aku makanan di sana! Kamu kan tahu aku pernah melihat seekor tikus berlari keluar dari dalam dapurnya waktu aku mau ke toilet! Ih, jijik! Kamu sengaja mau meracuniku, ya?!”

Jonathan tersentak. Dia tadi sama sekali lupa akan peristiwa yang membuat trauma istrinya membeli makanan di restoran itu. Keringat dingin mulai mengalir di pelipis lelaki berusia tiga puluh enam tahun itu.

“Ma…maafkan aku, Sayang. Aku tadi benar-benar lupa akan kejadian itu. Pikiranku hanya fokus tentang bagaimana caranya aku mendapatkan burung dara goreng yang mirip dengan restoran langganan kita. Yah, akhirnya aku terpikir untuk membeli di restoran sebelahnya.”    

“Dasar bodoh! ”umpat Theresia seraya melemparkan sepotong burung dara goreng ke arah suaminya. Untung Jonathan sempat mengelak dan benda itu jatuh ke lantai.

“Ambil! ”perintah perempuan cantik itu galak.

Jonathan yang tidak mau ribut segera melaksanakan perintah istrinya. Diambilnya potongan tubuh burung dara itu dengan sehelai tisu dan diletakkannya di atas meja makan.

“Makan!”       

“Hah? Apa maksudmu, Sayang?”      

“Aku ingin kau memakannya.”

“Tapi kan sudah jatuh ke lantai, Sayang. Kotor….”          

“Aku ingin kita sama-sama keracunan.”

“Demi Tuhan, Theresia. Berhentilah bersikap kekanak-kanakkan! Kau tidak akan mati hanya karena makan masakan yang kubelikan!”

“Kalau begitu, kenapa kamu takut memakan potongan burung dara yang jatuh itu? Memakannya juga tidak akan membuatmu mati!”

Jonathan menatap nanar wajah istrinya yang cantik jelita namun tampak sangat angkuh. Kemana perginya aura kebaikan di dalam dirinya yang dulu memikat hatiku? batin laki-laki itu penuh tanda tanya. Hanya karena frustasi dinyatakan tidak mampu mempunyai keturunan oleh dokter-dokter kandungan yang kami temui, Theresia seolah-olah berubah menjadi monster yang mengerikan!

Sudah hampir setahun ini aku bersabar menghadapinya, bahkan sampai merendahkan martabatku sendiri sebagai seorang suami. Tapi dia justru malah semakin melunjak dan sewenang-wenang terhadapku.      

“Apa lihat-lihat?! Cepat makan sana. Aku ingin tahu kamu akan keracunan atau nggak,” ucap Theresia dengan ekspresi pongah dan nada suara menantang.

“Dasar nggak waras,” sahut suaminya acuh tak acuh seraya beranjak meninggalkan meja makan. Dia ingin mandi air hangat. Tubuhnya sudah terasa letih sekali.

“Apa kau bilang? Jahanam kau, Jonathan! Aku tahu sekarang. Kau benar-benar ingin meracuniku, kan?! Supaya aku mati dan dirimu menjadi pewaris tunggal kekayaan ayahku! Dasar laki-laki hina, bisanya kerja menumpang pada mertua. Benar-benar nggak tahu malu! Kubunuh kau, kubunuh kau!”

Perempuan yang sedang kalap itu berlari mengejar suaminya yang sudah hampir sampai di depan pintu kamar tidur mereka. Dipukulinya bertubi-tubi laki-laki yang hampir sepuluh tahun mengarungi bahtera rumah bersamanya itu.

Jonathan diam saja membiarkan tubuhnya dipukuli sedemikian rupa oleh istrinya sendiri. Tubuhnya yang perkasa mampu menahan rasa sakit atas pukulan-pukulan Theresia yang sekenanya dan sebenarnya hanya untuk mencari perhatian itu.

Related chapters

  • Cinta yang Terenggut   Minum Obat Penenang

    Akhirnya wanita itu menghentikan aksinya dan bersimpuh di lantai sambil menangis tersedu-sedu. Jonathan menatapnya dengan perasaan iba campur dongkol. Bukan baru sekali ini istrinya melakukan kekerasan fisik terhadapnya. Dirinya selalu berusaha bertahan karena memahami alasan di balik sikap istrinya itu.“Sudahlah, Sayang,” ucap Jonathan lembut seraya memeluk Theresia yang masih menangis. “Aku yang bersalah. Aku minta maaf.”Begitulah, setiap kali terjadi perselisihan diantara mereka berdua, laki-laki yang sudah sepuluh tahun membina rumah tangga dengan Theresia itu selalu menyalahkan dirinya sendiri di hadapan istrinya. Dengan begitu, wanita cantik itu akan mereda emosinya dan tidak histeris lagi.“Aku mau minum obat….”“Jangan, Sayang. Kamu harus berusaha mengendalikan dirimu sendiri. Jangan bergantung terus pada obat penenang.”“Obat itu memang diresepkan untukku supaya aku bisa tenang, kan? Ambi

    Last Updated : 2021-03-15
  • Cinta yang Terenggut   Curhat Kepada Sahabat

    Bastian menepuk-nepuk pundak Jonathan dengan perasaan sangat iba. Dia merasa beruntung perkawinannya sendiri dikaruniai dua orang anak perempuan yang lucu-lucu.Walaupun terkadang masih terdengar suara sumbang mengapa dia dan istrinya tidak mencoba untuk mempunyai anak laki-laki, hal itu tidak dipedulikannya. Bagi dirinya anak laki-laki dan perempuan itu sama saja. Bahkan dikaruniai seorang anak tanpa kesulitan apapun itu sudah merupakan anugerah yang luar biasa dari Tuhan, batinnya dalam hati seraya membandingkan nasibnya dengan Jonathan.“Bro, apakah kau keberatan mengadopsi anak? Barangkali ketidakmampuan istrimu mengandung itu merupakan suatu pertanda dari Tuhan agar kalian memelihara anak-anak yang telantar. Secara finansial, kalian berdua sangat mampu mengasuh beberapa anak sekaligus!”Jonathan menghela napas panjang. Sepasang mata elangnya menerawang ke langit-

    Last Updated : 2021-03-17
  • Cinta yang Terenggut   Sekretaris Jonathan Mau Mengundurkan Diri

    “Iya, Pak. Saya sangat berterima kasih. Bapak ini pimpinan saya, tapi malah memanggil saya dengan sebutan Ibu. Jadi sungkan rasanya.”“Hahaha…, nggak-lah. Dirimu pantas mendapatkannya. Kinerjamu sangat baik, Bu. Saya malah nggak pernah terpikir Ibu akan menikah. Maaf, bukannya saya menghina. Tapi Bu Rosa kelihatannya sangat menikmati pekerjaan Ibu. Sudah dua puluh tahun lebih kan, Ibu bekerja di perusahaan ini?”“Dua puluh empat tahun tepatnya, Pak.”“Nah, apa nggak mau digenapin dua puluh lima tahun aja? Seperti usia kawin perak.”“Hehehe…maunya sih begitu, Pak. Tapi usia saya sudah tidak muda lagi untuk menikah. Dan setelah resmi menjadi suami-istri, saya berencana membantu usaha garmen suami saya.”“Oh, calon suami ibu adalah seorang pengusaha garmen?”“Usaha kecil-

    Last Updated : 2021-03-19
  • Cinta yang Terenggut   Calon Sekretaris Baru yang Rupawan

    Demikianlah percakapannya dengan Rosa seminggu yang lalu. Tak terasa hari ini keponakan yang direkomendasikannya itu datang juga menemui kepala HRD untuk menjalani prosedur penerimaan karyawan baru.Dalam hati sebenarnya Jonathan hampir pasti akan mempekerjakan gadis itu untuk menggantikan posisi tantenya. Dia merasa tak enak hati kalau sampai menerima orang lain sebagai sekretarisnya. Pertama, dirinya kuatir akan menyinggung perasaan wanita yang lebih senior darinya itu. Kedua, takutnya Rosa tidak akan sepenuh hati mengalihkan seluruh tugasnya kepada orang baru. Hal itu dapat berakibat fatal bagi kinerja Jonathan selanjutnya.Bayangkan, wanita itu mengetahui segala informasi penting mengenai kedua perusahaannya! Dia bisa saja menjualnya kepada perusahaan pesaing jika merasa tidak puas dengan kebijakan yang kubuat, pikir sang direktur utama itu waspada. Ironis sekali, seorang pimpinan pun

    Last Updated : 2021-03-22
  • Cinta yang Terenggut   Theresia Mengajak Menonton Bioskop

    Aku mau nonton film Brad Pitt yang terbaru. Nanti jam 7 malam main di Q-Mall. Kamu belikan tiketnya di aplikasi, ya.Begitulah bunyi pesan WA Theresia untuknya lima belas menit yang lalu. Jonathan segera membalasnya. Iya, Sayang. Aku belikan sekarang. Nanti sebelum jam 5 sore aku sudah sampai di rumah.Sempat terpikir dalam benak laki-laki itu untuk menanyakan istrinya mau makan apa. Tapi sesaat kemudian dia mengurungkan niatnya. Daripada nanti makanan yang kubelikan nggak sesuai dengan keinginannya, malah berabe, gumamnya dalam hati. Kalau Theresia sampai mengajak nonton bioskop, berarti suasana hatinya sedang dalam kondisi baik. Aku tidak ingin mengacaukannya.

    Last Updated : 2021-03-24
  • Cinta yang Terenggut   Petaka di Gedung Bioskop

    “Aku pakai baju ini bagus nggak, Mas?”“Bagus. Cantik kok, Sayang.”“Apa nggak kependekkan roknya?”“Nggak, kok. Kaki kamu kelihatan langsing dan putih kok, pakai rok jeans itu.”“Sungguh?”“Sungguh, Sayangku. Buat apa aku bohong?”“Tapi aku kurang pede, Mas. Umurku udah tiga puluh tiga tahun. Udah kalah keren sama cewek-cewek umur dua puluhan yang suka jalan-jalan ke mal pakai rok mini.”&ldqu

    Last Updated : 2021-03-27
  • Cinta yang Terenggut   Dikerjai

    Ketika dia mulai tenggelam dalam keasyikannya menikmati popcorn dan cerita film di depannya, tiba-tiba terdengar suara di sebelahnya berkata, “Mas, popcorn-ku udah abis. Tapi aku masih lapar….”“Oh, ya makan popcorn-ku aja. Ini,” sahut laki-laki itu seraya menyodorkan kotak popcorn-nya.“Aku kan tadi udah bilang nggak mau makan popcorn campur asin dan manis. Kamu ini gimana sih, Mas?”“Hush, jangan keras-keras, Yang. Nggak enak sama penonton lainnya. Terus kamu mau makan apa lagi?”“Kentang goreng.”“Ok. Lalu apa

    Last Updated : 2021-03-28
  • Cinta yang Terenggut   Mesra Sesaat

    Jonathan menatap istrinya tak percaya. Semakin lama kok dia semakin pintar bersilat lidah! pikirnya heran. Theresia yang ditatap sedemikian rupa menjadi semakin berang.“Apa lihat-lihat?! Kalau mau marah, marah saja. Nggak usah ditahan-tahan.”“Aku nggak mau ribut di pinggir jalan seperti ini.”“Lha, kamu sendiri kok yang berhentikan mobil di sini!”“Terserah kamu-lah, There. Apapun yang kukatakan selalu salah bagimu.”“Karena kamu memang bersalah. Dasar pecundang! Jangan lupa, kamu bisa menjadi seperti sekarang ini karena siapa?!&r

    Last Updated : 2021-03-29

Latest chapter

  • Cinta yang Terenggut   Sepuluh Tahun Kemudian

    "Terima kasih, Min," sahut Jonathan sembari menerima uluran tangan sahabatnya. Suasana mulai diliputi keharuan."Kudoakan Valentina segera memperoleh kesembuhan,Bro," kata Bastian sembari menepuk-nepuk bahu kawan baiknya itu. "Jadi kalian sekeluarga bisa cepat kembali ke negeri ini dan kita bersama-sama mengembangkan kantor ini lagi.""Thanks a lot, Bro."Begitulah ketiga orang itu kemudian saling berpelukan. Hati mereka terenyuh sekali. Mina sampai menitikkan air mata. Dia sangat menyayangi Jonathan layaknya saudara sendiri. Kepergiannya kali ini yang entah sampai kapan membuatnya merasa sangat kehilangan.Keesokkan harinya Bastian dan Mina mengadakan acara perpisahan kecil-kecilan di kantor. Mereka memesan sejumlah hidangan prasmanan untuk disantap bersama. Jonathan berpidato singkat di hadapan segenap anak buahnya. Dia mengucapkan terima kasih atas kerja keras mereka

  • Cinta yang Terenggut   Amanah Theresia

    "Aku senang sekali bertemu Karin, Mas. Terima kasih sudah membawanya padaku," ucap Theresia lirih. Seulas senyum bahagia tersungging di bibirnya. Sorot matanya tampak teduh, menenangkan hati Jonathan yang memandanginya."Apa lagi yang kau inginkan, Sayang? Akan berusaha kupenuhi," kata pria itu sepenuh hati. Dirinya benar-benar hendak membahagiakan istrinya ini di sisa-sisa hidupnya.Tangan Theresia menyentuh wajah suaminya. Terasa rambut-rambut kasar di sekeliling mulut laki-laki itu. "Dulu kamu rajin sekali bercukur, Mas. Kenapa sekarang malas?" tanyanya ingin tahu.Jonathan mendesah. Dia memang sudah tak memperhatikan penampilannya lagi semenjak dokter berkata umur istrinya tinggal menunggu waktu. Kesedihan dalam hatinya begitu besar sehingga tak ingin apapun selain menemani Theresia sepanjang waktu. Pekerjaannya pun ditinggalkannya untuk sementara. Untungnya Bastian dan Mina tak keberatan. Mereka memahami sang

  • Cinta yang Terenggut   Damai

    "Aku tahu apa saja permintaan Theresia padamu, Karin. Dia ingin kamu menikah denganku sepeninggal dirinya. Lalu kita dan Valentina pergi menyusuri klinik-klinik di Tiongkok sesuai data yang dikumpulkannya. Aku yakin kau takkan sanggup menolaknya. Kondisi istriku yang mengenaskan membuat siapapun yang masih punya hati nurani pasti mengabulkan apapun permintaannya. Aku mengerti jika kamu pun demikian. Tapi jika kau keberatan menjadi istriku, tak usah memaksakan diri. Cukup di depan There saja kau berjanji. Tak perlu kau korbankan masa depanmu demi menikah dengan laki-laki tua seperti diriku." "Cukup!" sela gadis itu seraya menutup mulut Jonathan dengan telapak tangannya. "Aku memang berjanji pada Mbak There. Tapi bukan karena terpaksa. Aku...aku...bersedia melakukannya dengan setulus hati." "Benarkah itu?" tanya laki-laki itu memastikan. Ekspresi wajahnya mulai melembut. Karin mengangguk. "Aku bukan sedang berbahagia

  • Cinta yang Terenggut   Mama Karin

    Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar dibuka. Karin terperanjat. Di depan pintu muncullah seorang gadis kecil yang... ya, Tuhan. Mirip sekali dengan dirinya semasa kecil! Bedanya anak perempuan itu duduk di atas kursi roda yang didorong ayahnya. Sedangkan si Karin kecil dulu bebas berjalan dan berlarian kemana pun dia suka."Mama, kenapa menangis? Tante ini juga. Apa yang membuat kalian sedih?" tanya anak itu polos. Dia memandang kedua wanita itu bergantian. Tatapan matanya menyiratkan rasa ingin tahu yang besar.Anak ini kritis sekali, puji Karin dalam hati. Dia juga mempunyai empati yang tinggi terhadap orang lain. Dia adalah...anak kandungku!Theresia langsung meminta Jonathan agar menaruh anak mereka di atas ranjang, supaya dekat dengan dirinya dan Karin. Suaminya menyanggupi. Diangkatnya sang putri dari atas kursi roda dan didudukkannya di depan dua wanita tersebut."Valen, kenalkan ini...Mama K

  • Cinta yang Terenggut   Pertemuan yang Mengharukan

    Tak lama kemudian mobilMercedes Benz berwarna hitam itu sampai di depan pintu gerbang berwarna hitam yang berdiri kokoh. Seorang petugas sekuriti mengangguk dan memberi hormat pada Jonathan yang membuka kaca jendela. Tak lama kemudian laki-laki berkumis tebal dan berbadan tegap itu menghubungi seseorang melalui walkie-talkie. Beberapa saat kemudian pintu gerbang terbuka lebar secara otomatis. Mobil Jonathan langsung meluncur masuk ke dalam. Pintu gerbang otomatis menutup kembali. Dada Karin mulai berdebar-debar. Akhirnya aku sampai juga ke rumah ini, batinnya gundah. Untuk bertemu dengan musuh bebuyutanku. Tapi kali ini dia tak bisa bersikap arogan dan sewenang-wenang lagi. Sebaliknya dia justru akan memohon ampun atas dosa-dosanya. Sontak Karin menggigit bibirnya. Tapi...bukankah aku sendiri juga bersalah kepadanya? batinnya pilu. *** "There, lihat siapa yang da

  • Cinta yang Terenggut   Keputusan Karin

    Sang pimpinan yang mengetahui bahwa Karin berasal dari kota buaya menawarinya pertama kali dibandingkan guru-guru lainnya. Gadis itu tak mampu menolak karena merasa sungkan dengan kebaikan dan bimbingan orang itu selama dia bekerja. Akhirnya diterimanya tawaran tersebut dengan berdoa dalam hati semoga dia tidak diusik oleh masa lalunya kembali.Gadis itu berusaha menghibur diri dengan berpikir tak ada salahnya kembali ke kampung halaman. Dia bisa berkumpul kembali dengan Rosa bibinya dan Mina sahabat baiknya. Jonathan dan Theresia selama ini tak pernah terdengar kabarnya. Tak mungkin mereka tiba-tiba datang mengusiknya.Berbulan-bulan dia hidup tenang di kota kelahirannya ini. Kalaupun berjalan-jalan ke mal, tak pernah sekalipun dia kebetulan bertatap muka dengan orang-orang dari masa lalu yang tak ingin ditemuinya kembali. Hidupnya benar-benar tenteram. Pekerjaannya menyenangkan. Sesekali dia berkunjung ke rumah Rosa dan Mina untuk se

  • Cinta yang Terenggut   Akhirnya Karin Tahu

    Jonathan terperangah. Benar kata Mimin, cetusnya dalam hati. Karin sudah bukan gadis lugu seperti dulu. Penderitaan yang dialaminya bertahun-tahun telah mengasahnya sedemikian rupa sehingga menjadi seorang wanita dewasa yang tegas dan berkarakter kuat.Sorot mata tajam gadis itu membuat hati Jonathan menciut. Dia menghela napas panjang lalu berkata, "Aku minta maaf sudah mengganggumu, Rin. Seandainya bukan karena terpaksa sekali, aku pun takkan datang menemuimu...."Jonathan menelan ludahnya. Dia merasa tak percaya diri berhadapan dengan gadis yang dulu pernah mengisi hari-harinya. Pria itu menunduk, tak berani menatap wajah Karin.Rupanya gadis itu tersentuh dengan perkataan mantan kekasihnya. Sikapnya mulai melunak. "Duduklah, Mas," katanya datar. "Ceritakan maksud dan tujuanmu datang kemari."Pria tersebut mengangguk. Dia lalu duduk di salah satu bangku. Sementara itu Karin menarik sal

  • Cinta yang Terenggut   Lin Laoshi

    "Sudahlah, Sayang," hibur Jonathan seraya memeluk istrinya yang histeris. "Tenangkanlah dirimu. Apappun yang terjadi kita akan selalu bersama-sama. Hentikan menghujat Tuhan. Kita sekarang belum tahu apa rencanaNya. Tapi aku yakin, segala sesuatu akan indah pada waktuNya.""Kurang apa aku selama ini, Mas? Apa kesalahanku sehingga aku diberi penyakit mematikan seperti ini? Apa dosaku?" isak wanita itu tak henti-hentinya. Tiba-tiba dia terperangah mendengar perkataannya sendiri. Tangannya sampai menutup mulutnya saking terkejutnya. Ya, Tuhan! jeritnya dalam hati. Inikah hukuman atas dosaku pada Karin?Ingatannya melayang pada gadis yang beberapa tahun lalu diancamnya sampai menangis histeris seperti dirinya saat ini. Karin, gadis yang waktu itu tengah mengandung Valentina, buah cintanya bersama Jonathan."Ini karma akibat dosaku pada Karin, Mas," ucapnya lirih. Dia sudah tidak histeris lagi. Tapi air matanya masih mengucur

  • Cinta yang Terenggut   Berita Buruk

    Dia lalu duduk di samping istrinya. Diraihnya tangan wanita itu. Diciuminya punggung tangannya dengan penuh kasih sayang."Kita pulang ke Indonesia saja, yuk. Menenangkan diri sejenak sembari mencari-cari informasi lagi tentang pengobatan buat Valentina," ajaknya sembari tersenyum lembut pada Theresia."Kamu capek ya, Mas, bolak-balik Surabaya-Singapore terus?" tanya istrinya seraya mengusap pipi Jonathan mesra."Nggak juga. Udah biasa, kok. Cuma aku menguatirkan kesehatanmu, Sayang. Aku mau mengajakmu berlibur mencari udara segar di pegunungan seperti Batu atau Tretes gitu. Setelah refreshing selama beberapa hari, pikiranmu pasti akan lebih rileks. Tubuh juga menjadi lebih segar. Kamu nggak akan terus-terusan pusing seperti ini. Bagaimana?"Sang istri mengangguk pasrah. Dia lalu bergelayut manja pada pundak suaminya. "Kupikir-pikir aku juga kangen sama rumah kita di Surabaya, Ma

DMCA.com Protection Status