Sebagian orang membuat keputusan yang salah demi kepentingan pribadi. Ke depannya Yovnne akan lebih berhati-hati, kejadian semacam ini tidak boleh terjadi lagi."Kalau kamu tidak mau mengaku, kamu tahu hukuman apa yang akan kamu dapatkan?" Petugas interogasi menatap Yvonne dengan tajam. "Kamu sedang hamil. Setidaknya kamu mesti memikirkan anakmu.""Aku sudah bilang, aku mengakui kesalahanku yang menyebabkan kerugian bagi pihak rumah sakit. Aku bersedia menerima semua hukuman yang diberikan pihak rumah sakit." Yvonne mengepalkan tangannya.Rumah sakit hanya memecat Yvonne dan menuntut ganti rugi, tetapi pemerintah sengaja membesar-besarkan masalah ini.Begitu Yvonne menyerah, Negara Mauro akan memanfaatkan kesalahan Yvonne untuk menekan Negara Zava.Kedua petugas berbisik, Yvonne tidak dapat mendengar pembicaraan mereka. Yang pasti masalah besar sudah berada di depan mata.Tak berapa lama, firasat Yvonne pun terbukti. Karena Yvonne keras kepala, mereka memutuskan menggunakan cara lain u
Yvonne dikurung, tanpa air maupun makanan.Sesekali terdengar suara tangisan bayi yang seperti disiksa. Setiap mendengar suara tersebut Yvonne meringkuk sambil memeluk perutnya.Yvonne takut anaknya disiksa ....Satu hari, dua hari ....Yvonne tidak tahu sudah berapa lama dirinya dikurung. Dia tidak dapat melihat apa pun.Selain kegelapan, Yvonne tidak bisa melihat apa pun. Dia tidak mengetahui apa yang terjadi di luar sana.Pada hari pertama dan kedua, sesekali Yvonne mengetuk pintu untuk meminta bantuan, tetapi tidak ada seorang pun yang menjawabnya. Akhirnya Yvonne menyerah dan memutuskan untuk menunggu.Yvonne berusaha menyimpan tenaga, tetapi dia haus dan lapar."Siapa yang bisa menolongku?" Yvonne meringkuk di sudut ruangan.Pikiran Yvonne mulai kacau, terkadang dia bahkan berhalusinasi.Setiap mendengar suara isak tangis, tubuh Yvonne bergetar ketakutan.....Negara Dianda.Shawn bertemu Waster di sebuah hotel bintang tujuh yang sangat mewah.Hotel ini memiliki desain yang elega
Waster tidak menyetujui pemikiran Shawn. "Negara Mauro selalu mengadang perkembangan Negara Zava. Mereka menangkap orang itu untuk mengintimidasi Negara Zava. Kalau bukan orang yang penting, kurasa tidak perlu ....""Waster, hal ini sangat penting untukku," kata Shawn dengan serius.Agar Negara Mauro bersedia melepaskan Yvonne, Shawn harus memberikan keuntungan untuk mereka. Sebagai pengusaha minyak di Negara Mauro, Keluarga Lotex tidak mungkin menolak kerja sama ini. Walaupun ada pihak yang keberatan, Keluarga Lotex akan mencari cara untuk meyakinkan mereka."Sebaiknya kamu menemui pihak kedutaan ....""Aku tidak punya waktu sebanyak itu." Shawn tidak berharap kepada pihak kedutaan, terlalu banyak prosedur yang harus dijalankan.Yvonne sedang hamil besar, Shawn hanya ingin segera membebaskan Yvonne. Shawn khawatir Negara Mauro akan mencelakai Yvonne.Meskipun mengalami sedikit kerugian, jumlah uang ini tidak seberapa dibandingkan dengan keselamatan Yvonne.Waster agak menyayangkan kep
Aurora berlari ke depan Simon. "Dylan koma?"Simon mengenal Aurora, putri yang diadopsi Paulo dan Kamila. Hanya saja Simon bingung, kenapa Aurora terkejut mendengar kabar Dylan?"Kamu kenal Dylan?" tanya Simon.Simon juga menatap putrinya dengan kebingungan. Apakah Aurora dan Dylan memiliki hubungan khusus?Aurora bergegas menjelaskan, "Aku sering berkomunikasi sama Dylan waktu mencari makam Ibu. Jadi kami kenal.""Oh." Simon mengangguk.Berbeda dengan Simon, Paulo mengenal tabiat putrinya. Jika hanya teman biasa, Aurora tidak akan secemas ini saat mendengar kondisi Dylan.Paulo menghela napas, Aurora sudah dewasa, saatnya dilepaskan."Sana, jenguk dia," kata Paulo.Aurora tercengang mendengar ucapan Paulo. "Ayah ....""Pergilah!" Paulo melambaikan tangan. "Asal jangan lupa pulang.""Em, terima kasih, Ayah." Aurora berlari ke kamar dan bergegas mengemas kopernya.Simon tidak memahami sikap Paulo. "Kamu menyuruh anakmu jauh-jauh pergi menjenguk Dylan? Kamu salah minum obat?""Kamu tidak
Pria yang membuka pintu memiliki postur yang sangat tinggi, bahkan lebih tinggi daripada Shawn.Pria ini memiliki kulit yang cerah dan halus. Dia memiliki mata bulat berwarna biru, rambutnya disisir rapi menjuntai ke belakang, dan tatapannya sangat tajam.Meskipun bukan tipe pria yang tampan, dia memiliki aura yang kuat."Aku sudah lama menunggumu," kata pria ini sambil mempersilakan Shawn masuk ke dalam rumah.Shawn mengenakan kemeja dan jas. Karena buru-buru dan belum sempat beristirahat, penampilan Shawn tampak lesu dan pakaiannya agak kusut.Rambut yang berantakan dan kumis yang belum dicukur sama sekali tidak memengaruhi ketampanan Shawn. Sebaliknya, penampilan Shawn justru memancarkan kharisma pria dewasa.Shawn duduk di sofa sambil memutar lehernya yang terasa berat.Emilio bertanya, "Sudah dapat?"Shawn menaruh sebuah dokumen ke atas meja.Emilio merupakan anggota Keluarga Lotex. Pemimpin Keluarga Lotex yang sekarang telah berusia 80 tahun. Selain tua, Beliau terkena serangan j
Tenggorokan Yvonne kering sampai tidak sanggup berbicara. Dia menutupi matanya dengan menggunakan tangan, cahaya yang menyilaukan membuat matanya pedih.Yvonne mencium aroma makanan yang lezat. Kemudian dia menurunkan tangan, lalu melihat ke sekeliling untuk mencari sumber aroma makanan.Karena ingin memanfaatkan Yvonne, mereka tidak berani menyiksanya terlalu parah. Jika Yvonne terluka, konflik di antara kedua negara justru akan makin memanas.Apalagi opisisi partai menentang keras penahanan yang mereka lakukan kepada Yvonne. Dalam menghadapi berbagai tekanan, mereka hanya bisa menyiksa mental Yvonne untuk memaksanya bicara."Mau minum? Mau makan?" Mereka menaruh minuman dan makanan lezat ke hadapan Yvonne."Asalkan kamu mengaku bahwa dirimu adalah mata-mata dan sengaja membocorkan data penelitian, kamu boleh minum dan menyantap makanan ini."Tenggorokan Yvonne terasa kering dan sakit, dia hanya bisa menggelengkan kepala."Keras kepala!" kata petugas penahanan. Mereka terkejut melihat
Yang menerobos masuk ada kelompok partai yang dipimpin oleh kakeknya Emilio.Kedua partai selalu berselisih, termasuk masalah ini. Mereka memiliki agenda yang berbeda, tetapi kakeknya Emilio lebih berkuasa."Kita bisa memanfaatkan tahanan ini untuk menekan Negara Zava. Apa maksudmu melepaskannya?""Kemampuanmu hanya sebatas memanfaatkan seorang wanita hamil untuk menulis artikel negara? Kalian tidak lihat, negara yang berkoalisi dengan Negara Zava menentang tindakan kita yang menahan warga Negara Zava seenaknya? Sekarang kita sedang menjadi sorotan dunia. Kalian mau memperparah keadaan?""Selama wanita ini mengakui perbuatannya, Negara Zava tidak bisa berkutik.""Kayaknya sebelum kalian mendapatkan informasi yang berguna, wanita ini sudah mati."Noda darah mengalir mengotori gaun yang dikenakan Yvonne. Perlahan-lahan, Yvonne mulai kehilangan kesadaran.Karena takut nyawa Yvonne terancam, kakek Emilio langsung membawa Yvonne pergi. Jika terjadi sesuatu kepada Yvonne, bagaimana mereka me
Dada Shawn terasa sesak."Dia akan baik-baik saja." Emilio mencoba untuk menenangkan Shawn.Shawn mengangkat tangan, dia tidak mau mendengar apa pun. Saat ini dia perlu menenangkan diri.Tak ada seorang pun yang bisa memahami perasaan Shawn. Dia menatap Emilio dan berkata, "Wanita itu adalah istriku."Emilio mengerutkan bibir. "Maaf. Harusnya aku menyelamatkannya lebih cepat ....""Maaf, siapa keluarga pasien?" tanya perawat."Aku." Shawn bangkit berdiri dan berjalan ke depan perawat. Shawn gugup, dia tidak sanggup mendengar kabar buruk. "Istriku ....""Pasien kehilangan banyak darah. Antara ibu dan anak ....""Ibu," jawab Shawn tanpa menunggu perawat menyelesaikan pertanyaannya.Shawn telah membuat keputusan. Jika hanya bisa menyelamatkan satu orang, Shawn pasti menyelamatkan Yvonne."Silakan tanda tangan." Perawat memberikan selembar kertas kepada Shawn.Jika Shawn menandatangani surat persetujuan ini, berarti dia membunuh anaknya secara tidak langsung. Namun Shawn tidak memiliki pil