Waster tidak menyetujui pemikiran Shawn. "Negara Mauro selalu mengadang perkembangan Negara Zava. Mereka menangkap orang itu untuk mengintimidasi Negara Zava. Kalau bukan orang yang penting, kurasa tidak perlu ....""Waster, hal ini sangat penting untukku," kata Shawn dengan serius.Agar Negara Mauro bersedia melepaskan Yvonne, Shawn harus memberikan keuntungan untuk mereka. Sebagai pengusaha minyak di Negara Mauro, Keluarga Lotex tidak mungkin menolak kerja sama ini. Walaupun ada pihak yang keberatan, Keluarga Lotex akan mencari cara untuk meyakinkan mereka."Sebaiknya kamu menemui pihak kedutaan ....""Aku tidak punya waktu sebanyak itu." Shawn tidak berharap kepada pihak kedutaan, terlalu banyak prosedur yang harus dijalankan.Yvonne sedang hamil besar, Shawn hanya ingin segera membebaskan Yvonne. Shawn khawatir Negara Mauro akan mencelakai Yvonne.Meskipun mengalami sedikit kerugian, jumlah uang ini tidak seberapa dibandingkan dengan keselamatan Yvonne.Waster agak menyayangkan kep
Aurora berlari ke depan Simon. "Dylan koma?"Simon mengenal Aurora, putri yang diadopsi Paulo dan Kamila. Hanya saja Simon bingung, kenapa Aurora terkejut mendengar kabar Dylan?"Kamu kenal Dylan?" tanya Simon.Simon juga menatap putrinya dengan kebingungan. Apakah Aurora dan Dylan memiliki hubungan khusus?Aurora bergegas menjelaskan, "Aku sering berkomunikasi sama Dylan waktu mencari makam Ibu. Jadi kami kenal.""Oh." Simon mengangguk.Berbeda dengan Simon, Paulo mengenal tabiat putrinya. Jika hanya teman biasa, Aurora tidak akan secemas ini saat mendengar kondisi Dylan.Paulo menghela napas, Aurora sudah dewasa, saatnya dilepaskan."Sana, jenguk dia," kata Paulo.Aurora tercengang mendengar ucapan Paulo. "Ayah ....""Pergilah!" Paulo melambaikan tangan. "Asal jangan lupa pulang.""Em, terima kasih, Ayah." Aurora berlari ke kamar dan bergegas mengemas kopernya.Simon tidak memahami sikap Paulo. "Kamu menyuruh anakmu jauh-jauh pergi menjenguk Dylan? Kamu salah minum obat?""Kamu tidak
Pria yang membuka pintu memiliki postur yang sangat tinggi, bahkan lebih tinggi daripada Shawn.Pria ini memiliki kulit yang cerah dan halus. Dia memiliki mata bulat berwarna biru, rambutnya disisir rapi menjuntai ke belakang, dan tatapannya sangat tajam.Meskipun bukan tipe pria yang tampan, dia memiliki aura yang kuat."Aku sudah lama menunggumu," kata pria ini sambil mempersilakan Shawn masuk ke dalam rumah.Shawn mengenakan kemeja dan jas. Karena buru-buru dan belum sempat beristirahat, penampilan Shawn tampak lesu dan pakaiannya agak kusut.Rambut yang berantakan dan kumis yang belum dicukur sama sekali tidak memengaruhi ketampanan Shawn. Sebaliknya, penampilan Shawn justru memancarkan kharisma pria dewasa.Shawn duduk di sofa sambil memutar lehernya yang terasa berat.Emilio bertanya, "Sudah dapat?"Shawn menaruh sebuah dokumen ke atas meja.Emilio merupakan anggota Keluarga Lotex. Pemimpin Keluarga Lotex yang sekarang telah berusia 80 tahun. Selain tua, Beliau terkena serangan j
Tenggorokan Yvonne kering sampai tidak sanggup berbicara. Dia menutupi matanya dengan menggunakan tangan, cahaya yang menyilaukan membuat matanya pedih.Yvonne mencium aroma makanan yang lezat. Kemudian dia menurunkan tangan, lalu melihat ke sekeliling untuk mencari sumber aroma makanan.Karena ingin memanfaatkan Yvonne, mereka tidak berani menyiksanya terlalu parah. Jika Yvonne terluka, konflik di antara kedua negara justru akan makin memanas.Apalagi opisisi partai menentang keras penahanan yang mereka lakukan kepada Yvonne. Dalam menghadapi berbagai tekanan, mereka hanya bisa menyiksa mental Yvonne untuk memaksanya bicara."Mau minum? Mau makan?" Mereka menaruh minuman dan makanan lezat ke hadapan Yvonne."Asalkan kamu mengaku bahwa dirimu adalah mata-mata dan sengaja membocorkan data penelitian, kamu boleh minum dan menyantap makanan ini."Tenggorokan Yvonne terasa kering dan sakit, dia hanya bisa menggelengkan kepala."Keras kepala!" kata petugas penahanan. Mereka terkejut melihat
Yang menerobos masuk ada kelompok partai yang dipimpin oleh kakeknya Emilio.Kedua partai selalu berselisih, termasuk masalah ini. Mereka memiliki agenda yang berbeda, tetapi kakeknya Emilio lebih berkuasa."Kita bisa memanfaatkan tahanan ini untuk menekan Negara Zava. Apa maksudmu melepaskannya?""Kemampuanmu hanya sebatas memanfaatkan seorang wanita hamil untuk menulis artikel negara? Kalian tidak lihat, negara yang berkoalisi dengan Negara Zava menentang tindakan kita yang menahan warga Negara Zava seenaknya? Sekarang kita sedang menjadi sorotan dunia. Kalian mau memperparah keadaan?""Selama wanita ini mengakui perbuatannya, Negara Zava tidak bisa berkutik.""Kayaknya sebelum kalian mendapatkan informasi yang berguna, wanita ini sudah mati."Noda darah mengalir mengotori gaun yang dikenakan Yvonne. Perlahan-lahan, Yvonne mulai kehilangan kesadaran.Karena takut nyawa Yvonne terancam, kakek Emilio langsung membawa Yvonne pergi. Jika terjadi sesuatu kepada Yvonne, bagaimana mereka me
Dada Shawn terasa sesak."Dia akan baik-baik saja." Emilio mencoba untuk menenangkan Shawn.Shawn mengangkat tangan, dia tidak mau mendengar apa pun. Saat ini dia perlu menenangkan diri.Tak ada seorang pun yang bisa memahami perasaan Shawn. Dia menatap Emilio dan berkata, "Wanita itu adalah istriku."Emilio mengerutkan bibir. "Maaf. Harusnya aku menyelamatkannya lebih cepat ....""Maaf, siapa keluarga pasien?" tanya perawat."Aku." Shawn bangkit berdiri dan berjalan ke depan perawat. Shawn gugup, dia tidak sanggup mendengar kabar buruk. "Istriku ....""Pasien kehilangan banyak darah. Antara ibu dan anak ....""Ibu," jawab Shawn tanpa menunggu perawat menyelesaikan pertanyaannya.Shawn telah membuat keputusan. Jika hanya bisa menyelamatkan satu orang, Shawn pasti menyelamatkan Yvonne."Silakan tanda tangan." Perawat memberikan selembar kertas kepada Shawn.Jika Shawn menandatangani surat persetujuan ini, berarti dia membunuh anaknya secara tidak langsung. Namun Shawn tidak memiliki pil
"Yvonne, kita pulang setelah kamu sembuh. Dio menunggu kita di rumah." Shawn memeluk erat Yvonne.Yvonne tercengang, dia memiliki firasat yang buruk."Kamu .... Apa maksudmu?" tanya Yvonne dengan suara serak."Aku ...." Shawn tidak sanggup menjawab pertanyaan Yvonne. Jika mengetahui anaknya tidak selamat, Yvonne pasti sedih. Bagaimanapun anak itu tumbuh di dalam rahim Yvonne ...."Aku tahu kondisiku parah, tapi anak kita sudah berusia 8 bulan. Kalaupun lahir prematur, anak kita tetap selamat." Suara Yvonne terdengar bergetar dan terisak. "Jangan bilang terjadi sesuatu kepada anak kita. Aku nggak percaya!""Aku juga tidak mau percaya." Shawn menempelkan wajahnya yang berlinang air mata di pipi Yvonne.Tubuh Yvonne bergetar hebat. Mendengar jawaban Shawn, berarti telah terjadi sesuatu pada anaknya. Wajah Yvonne sontak memucat."Aku nggak senang saat mengetahui kehamilanku. Aku mau fokus bekerja, apalagi kita sudah punya Dio. Tapi aku ... aku mencintai anakku, aku senang memilikinya. Kamu
Shawn menundukkan kepala sambil mengepalkan tangan.Setelah menenangkan diri, tiba-tiba sebuah kalimat terbesit di kepala Shawn. Dia langsung mengangkat kepala.Yvonne mengalami pendarahan karena kandungannya. Namun Yvonne sendiri adalah seorang dokter, dia mengatakan bahwa anaknya pasti selamat. Kandungan Yvonne berusia 8 bulan, organ tubuh bayi telah terbentuk sempurna.Kalaupun anaknya tidak bisa selamat, Shawn harus melihat jasad anaknya. Namun dokter tidak menunjukkan mayat bayi kepada Shawn.Sejak tadi pikiran Shawn hanya tertuju kepada Yvonne dan mengabaikan anaknya.Ada yang tidak beres, anaknya pasti masih hidup! Hanya saja Shawn tidak bisa berbuat seenaknya di negeri orang, dia memerlukan bantuan Emilio.Shawn mengeluarkan ponsel dan bergegas menelepon Emilio. "Aku memerlukan bantuan ...."....Di pagi hari, Yasmine mendapati dirinya terbangun dalam keadaan telanjang dan sekujur tubuhnya dipenuhi bekas kecupan.Yasmine memijat kening sambil berusaha mengingat-ingat kejadian t