Shawn menundukkan kepala sambil mengepalkan tangan.Setelah menenangkan diri, tiba-tiba sebuah kalimat terbesit di kepala Shawn. Dia langsung mengangkat kepala.Yvonne mengalami pendarahan karena kandungannya. Namun Yvonne sendiri adalah seorang dokter, dia mengatakan bahwa anaknya pasti selamat. Kandungan Yvonne berusia 8 bulan, organ tubuh bayi telah terbentuk sempurna.Kalaupun anaknya tidak bisa selamat, Shawn harus melihat jasad anaknya. Namun dokter tidak menunjukkan mayat bayi kepada Shawn.Sejak tadi pikiran Shawn hanya tertuju kepada Yvonne dan mengabaikan anaknya.Ada yang tidak beres, anaknya pasti masih hidup! Hanya saja Shawn tidak bisa berbuat seenaknya di negeri orang, dia memerlukan bantuan Emilio.Shawn mengeluarkan ponsel dan bergegas menelepon Emilio. "Aku memerlukan bantuan ...."....Di pagi hari, Yasmine mendapati dirinya terbangun dalam keadaan telanjang dan sekujur tubuhnya dipenuhi bekas kecupan.Yasmine memijat kening sambil berusaha mengingat-ingat kejadian t
Yasmine tidak bodoh, dia tahu ada seseorang yang sengaja mencelakainya.Hanya saja Yasmine tidak tahu siapa yang menjebaknya?"Pakai bajumu dan pulang."Di saat Neil membalikkan badan, Yasmine menarik tangannya dan masih berusaha menjelaskan, "Kak Neil, dengarkan aku! Aku dijebak ....""Apakah informasi ini penting buat aku?" Neil menatap Yvonne dengan dingin.Neil tidak memahami Yasmine. Dia tidak tahu apa tujuan wanita ini.Citra Yasmine di mata Neil sudah hancur."Kamu ... mau menceraikan aku?" tanya Yasmine.Pria mana yang bisa menerima perselingkuhan istrinya?Neil menatap Yasmine. "Aku nggak akan menceraikan kamu asalkan kamu memberi tahu keberadaan Anas."Yasmine merasa seperti disiram menggunakan sebaskom air dingin. Dia langsung tersadar dan refleks melepaskan tangan Neil.Yasmine melangkah mundur sambil bertanya, "Kamu bersikap baik demi mencari tahu keberadaan Anas?"Neil tidak membantah. "Iya."Tak ada kata-kata yang bisa menggambarkan perasaan Yasmine saat ini. Ternyata se
Meskipun telah membereskan Yasmine, Yura masih mengkhawatirkan Dylan.[ Dylan memang masih koma, tapi bagaimana kalau tiba-tiba dia sadarkan diri? ]Pria misterius membalas.[ Kamu mau membunuhnya? Tidak boleh! Kalau terjadi sesuatu pada Dylan, aku akan memberi tahu semuanya kepada Shawn. ]Yura merasa tidak berdaya. Di sisi lain, dia juga tidak bisa menemukan identitas dari sosok yang mengancamnya.[ Aku mengerti. ]....Negara Mauro.Shawn tidak memiliki kuasa di Negara Mauro, tetapi dia mendapatkan beberapa informasi dengan bantuan Emilio. Shawn mendapatkan rekaman CCTV rumah sakit, data diri dokter dan perawat yang menangani Yvonne.Dari rekaman CCTV, tidak tampak gerak-gerik yang mencurigakan.Berdasarkan catatan medis, anak yang dikandung Yvonne lahir dalam keadaan tidak bernapas. Jasad bayi berada di ruang khusus. Jika Shawn ingin melihatnya, pihak rumah sakit bersedia membawa Shawn ke sana."Kamu curiga sama dokter yang menangani istrimu? Aku yakin, mereka tidak mungkin berani
"Sebentar, aku cek dulu apakah jasad bayi sudah dikremasi." Staf rumah sakit menghubungi pihak yang bertanggung jawab untuk mengurus mayat.Sebelumnya pihak rumah sakit mengatakan bersedia membawa Shawn untuk menemui jasad bayinya, tetapi sekarang Shawn malah dipersulit.Sekarang pihak rumah sakit malah mengatakan harus memeriksanya dulu."Oh begitu." Staf rumah sakit menutup teleponnya. "Kamu terlambat, jasad sudah dikremasi. Berdasarkan aturan rumah sakit, jasad yang meninggal harus dikremasi secepatnya."Janji yang diberikan berbeda dengan fakta. Sekarang pihak rumah sakit mencari 1001 alasan untuk membohongi Shawn."Itu tanggung jawab kalian.""Benar! Maafkan kelalaian kami. Ada kesalahan komunikasi.""Apakah kamu pikir minta maaf bisa menyelesaikan masalah?" Emosi Yvonne kembali melonjak. Dia susah payah mengandung anaknya selama 8 bulan, bagaimana dia bisa terima kalau melihat jasad anaknya saja dipersulit?Shawn memeluk Yvonne yang mengamuk. Saat ini tak ada kata-kata yang bisa
"Jangan-jangan ....""Bukan," jawab Shawn. "Emilio memastikan bukan pihak Negara Mauro yang menculik anak kita."Sebagai pebisnis, keuntungan adalah nomor satu, pertemanan nomor dua. Shawn memiliki banyak musuh yang tak terhitung jumlah, dia sendiri pun tidak bisa menebak siapa yang menculik anaknya.Sementara Yvonne, dia banyak bersinggungan dengan orang-orang iri melihat lonjakan kariernya.Jumlah musuh Shawn dan Yvonne terlalu banyak, tidak akan habis kalau diselidiki satu per satu.Saat ini Shawn dan Yvonne hanya ingin mengetahui hidup dan mati anaknya. Pertanyaan ini bagaikan siksaan yang membelenggu hati.....Emilio mendapatkan informasi terbaru, dia langsung kembali menemui Shawn.Khaz, dokter yang menangani Yvonne telah melarikan diri."Dokter yang menangani istrimu bernama Khaz. Dua hari yang lalu dia minta izin, tapi ternyata malah melarikan diri," kata Emilio."Cepat cari!" Yvonne mendesak Shawn.Shawn menggenggam tangan Yvonne, lalu menjawab Emilio, "Aku harus pulang. Sete
Selama Yvonne tidak ada, Yura pasti mencari cara untuk kembali ke sisi Shawn .Sekarang Yvonne benar-benar kelelahan, dia tidak memiliki tenaga untuk mengurus Yura. Di sisi lain, Yvonne juga tidak ingin berinteraksi dengan Yura.Yvonne bersandar di dalam pelukan Shawn sambil berpura-pura tidak melihat Yura. Begitu masuk ke dalam mobil, Yvonne membenamkan kepalanya di dalam dekapan Shawn. Mobil pun melaju pergi, mereka langsung kembali ke rumah.Simon pulang sendiri.Begitu mengetahui kepulangan Yvonne, Samantha membereskan rumah dan menyiapkan kamar, sementara Leah menyiapkan hidangan lezat untuk menyambut Yvonne dan Shawn.Begitu memasuki rumah, Yvonne merasakan getaran yang bergejolak di dalam hatinya. Dia merasa sudah lama meninggalkan rumah ini.Samantha tersenyum riang menyambut kepulangan Yvonne. "Sudah pulang?"Samantha juga mengajak Dio untuk menyapa Yvonne dan Shawn. Sesaat mendengar suara Samantha, Leah langsung buru-buru berlari ke depan. "Tuan, Nona."Tangisan Yvonne pun pe
Dio baru melepaskan pelukannya setelah Shawn berjanji membelikan mainan baru.Samantha menggendong Dio sambil berbicara kepada Shawn dan Yvonne, "Sana, kalian mandi dulu."Shawn mengangguk, lalu merangkul Yvonne dan kembali ke kamar. Sesampainya di kamar, Shawn menutup pintu, lalu memeluk Yvonne. Shawn tahu, Yvonne pasti sedih melihat Dio yang mengacuhkannya."Aku tahu kamu sangat menyayangi Dio, kamu sudah susah payah melahirkannya. Dio juga pasti mencintaimu, hanya saja dia tidak mengingat wajahmu. Pelan-pelan, ya! Nanti dia juga bakal menyadari kamu adalah ibunya."Meskipun memahami maksud Shawn, Yvonne tidak dapat membendung kesedihannya. Shawn menepuk pelan pundak Yvonne.Shawn baru melepaskan pelukannya setelah Yvonne tenang. "Aku siapkan air hangat."Shawn masuk ke kamar mandi dan menyalakan air hangat yang memenuhi bak mandi. Setelah suhunya cukup, Shawn membantu Yvonne untuk melepaskan pakaiannya."Aku bisa sendiri." Yvonne menahan tangan Shawn."Aku bantu," jawab Shawn.Shawn
"Hmm?" Shawn menoleh.Yvonne ingin mengatakan, jangan-jangan semua ini perbuatan Yura? Hanya saja Yvonne tidak memiliki bukti."Kamu mau bicara apa?" Shawn duduk di samping Yvonne.Meskipun ragu, Yvonne tetap bertanya, "Yura kembali karena Dylan kecelakaan?""Bukan." Shawn menggelengkan kepala. "Dylan yang mengutus Yura kembali.""Dylan yang mengutusnya kembali?" Yvonne mengira kalau Yura mencelakai Dylan agar bisa kembali ke sisi Shawn. Namun, ternyata Yura kembali sebelum Dylan mengalami kecelakaan.Kalau begitu, Yura tidak memiliki alasan untuk mencelakai Dylan. Berarti kecurigaan Yvonne salah?Namun Yvonne tahu bagaimana perasaan Yura terhadap Shawn. Bagaimanapun Yura pasti mencari cara untuk kembali ke sisi Shawn."Ada apa?" tanya Shawn.Yvonne menggelengkan kepala. "Nggak.""Istirahatlah." Shawn menyelimuti Yvonne."Em." Yvonne memejamkan matanya.Shawn baru meninggalkan kamar setelah Yvonne tidur. Ketika Shawn keluar, Samantha menghampirinya dan bertanya, "Aku lihat Yvonne makin