"Sebentar, aku cek dulu apakah jasad bayi sudah dikremasi." Staf rumah sakit menghubungi pihak yang bertanggung jawab untuk mengurus mayat.Sebelumnya pihak rumah sakit mengatakan bersedia membawa Shawn untuk menemui jasad bayinya, tetapi sekarang Shawn malah dipersulit.Sekarang pihak rumah sakit malah mengatakan harus memeriksanya dulu."Oh begitu." Staf rumah sakit menutup teleponnya. "Kamu terlambat, jasad sudah dikremasi. Berdasarkan aturan rumah sakit, jasad yang meninggal harus dikremasi secepatnya."Janji yang diberikan berbeda dengan fakta. Sekarang pihak rumah sakit mencari 1001 alasan untuk membohongi Shawn."Itu tanggung jawab kalian.""Benar! Maafkan kelalaian kami. Ada kesalahan komunikasi.""Apakah kamu pikir minta maaf bisa menyelesaikan masalah?" Emosi Yvonne kembali melonjak. Dia susah payah mengandung anaknya selama 8 bulan, bagaimana dia bisa terima kalau melihat jasad anaknya saja dipersulit?Shawn memeluk Yvonne yang mengamuk. Saat ini tak ada kata-kata yang bisa
"Jangan-jangan ....""Bukan," jawab Shawn. "Emilio memastikan bukan pihak Negara Mauro yang menculik anak kita."Sebagai pebisnis, keuntungan adalah nomor satu, pertemanan nomor dua. Shawn memiliki banyak musuh yang tak terhitung jumlah, dia sendiri pun tidak bisa menebak siapa yang menculik anaknya.Sementara Yvonne, dia banyak bersinggungan dengan orang-orang iri melihat lonjakan kariernya.Jumlah musuh Shawn dan Yvonne terlalu banyak, tidak akan habis kalau diselidiki satu per satu.Saat ini Shawn dan Yvonne hanya ingin mengetahui hidup dan mati anaknya. Pertanyaan ini bagaikan siksaan yang membelenggu hati.....Emilio mendapatkan informasi terbaru, dia langsung kembali menemui Shawn.Khaz, dokter yang menangani Yvonne telah melarikan diri."Dokter yang menangani istrimu bernama Khaz. Dua hari yang lalu dia minta izin, tapi ternyata malah melarikan diri," kata Emilio."Cepat cari!" Yvonne mendesak Shawn.Shawn menggenggam tangan Yvonne, lalu menjawab Emilio, "Aku harus pulang. Sete
Selama Yvonne tidak ada, Yura pasti mencari cara untuk kembali ke sisi Shawn .Sekarang Yvonne benar-benar kelelahan, dia tidak memiliki tenaga untuk mengurus Yura. Di sisi lain, Yvonne juga tidak ingin berinteraksi dengan Yura.Yvonne bersandar di dalam pelukan Shawn sambil berpura-pura tidak melihat Yura. Begitu masuk ke dalam mobil, Yvonne membenamkan kepalanya di dalam dekapan Shawn. Mobil pun melaju pergi, mereka langsung kembali ke rumah.Simon pulang sendiri.Begitu mengetahui kepulangan Yvonne, Samantha membereskan rumah dan menyiapkan kamar, sementara Leah menyiapkan hidangan lezat untuk menyambut Yvonne dan Shawn.Begitu memasuki rumah, Yvonne merasakan getaran yang bergejolak di dalam hatinya. Dia merasa sudah lama meninggalkan rumah ini.Samantha tersenyum riang menyambut kepulangan Yvonne. "Sudah pulang?"Samantha juga mengajak Dio untuk menyapa Yvonne dan Shawn. Sesaat mendengar suara Samantha, Leah langsung buru-buru berlari ke depan. "Tuan, Nona."Tangisan Yvonne pun pe
Dio baru melepaskan pelukannya setelah Shawn berjanji membelikan mainan baru.Samantha menggendong Dio sambil berbicara kepada Shawn dan Yvonne, "Sana, kalian mandi dulu."Shawn mengangguk, lalu merangkul Yvonne dan kembali ke kamar. Sesampainya di kamar, Shawn menutup pintu, lalu memeluk Yvonne. Shawn tahu, Yvonne pasti sedih melihat Dio yang mengacuhkannya."Aku tahu kamu sangat menyayangi Dio, kamu sudah susah payah melahirkannya. Dio juga pasti mencintaimu, hanya saja dia tidak mengingat wajahmu. Pelan-pelan, ya! Nanti dia juga bakal menyadari kamu adalah ibunya."Meskipun memahami maksud Shawn, Yvonne tidak dapat membendung kesedihannya. Shawn menepuk pelan pundak Yvonne.Shawn baru melepaskan pelukannya setelah Yvonne tenang. "Aku siapkan air hangat."Shawn masuk ke kamar mandi dan menyalakan air hangat yang memenuhi bak mandi. Setelah suhunya cukup, Shawn membantu Yvonne untuk melepaskan pakaiannya."Aku bisa sendiri." Yvonne menahan tangan Shawn."Aku bantu," jawab Shawn.Shawn
"Hmm?" Shawn menoleh.Yvonne ingin mengatakan, jangan-jangan semua ini perbuatan Yura? Hanya saja Yvonne tidak memiliki bukti."Kamu mau bicara apa?" Shawn duduk di samping Yvonne.Meskipun ragu, Yvonne tetap bertanya, "Yura kembali karena Dylan kecelakaan?""Bukan." Shawn menggelengkan kepala. "Dylan yang mengutus Yura kembali.""Dylan yang mengutusnya kembali?" Yvonne mengira kalau Yura mencelakai Dylan agar bisa kembali ke sisi Shawn. Namun, ternyata Yura kembali sebelum Dylan mengalami kecelakaan.Kalau begitu, Yura tidak memiliki alasan untuk mencelakai Dylan. Berarti kecurigaan Yvonne salah?Namun Yvonne tahu bagaimana perasaan Yura terhadap Shawn. Bagaimanapun Yura pasti mencari cara untuk kembali ke sisi Shawn."Ada apa?" tanya Shawn.Yvonne menggelengkan kepala. "Nggak.""Istirahatlah." Shawn menyelimuti Yvonne."Em." Yvonne memejamkan matanya.Shawn baru meninggalkan kamar setelah Yvonne tidur. Ketika Shawn keluar, Samantha menghampirinya dan bertanya, "Aku lihat Yvonne makin
"Gosip dari mana?" Neil mendesak ibunya.Neil tidak bodoh, semua orang-orang terdekat mengetahui bahwa Anas menghilang. Namun tidak ada seorang pun yang mengetahui apakah Anas sengaja bersembunyi atau sudah meninggal. Lantas, kenapa ibunya mengatakan Anas sudah meninggal?Yasmine juga mengatakan bahwa Nyonya Sanchez telah membunuh Anas. Neil tidak berani bertanya kepada ibunya, dia tidak sanggup menghadapi kenyataannya.Apakah ucapan Nyonya Sanchez barusan mengakui perbuatannya secara tidak langsung?"Kamu lagi menginterogasi ibumu sendiri?" Tiba-tiba Nyonya Sanchez meninggikan suaranya. "Begini caramu berbicara kepada ibumu sendiri?"Di saat bersamaan, Valdo Lokra, selaku ayah kandung Yasmine pun angkat bicara. Tentu saja Valdo berpihak kepada putrinya. Valdo dan istrinya telah mengetahui kematian Anas. Meskipun terlibat dalam membuat rencana, Nyonya Sanchez yang turun tangan untuk menyingkirkan Anas.Oleh sebab itu, Keluarga Lokra memegang rahasia Nyonya Sanchez. Terlepas apakah Yasm
Shawn sontak menoleh ke arah Dylan sambil bertanya kepada Neil, "Ada apa ini? Bagaimana kondisinya?"Neil memeriksa kondisi Dylan, lalu menjawab Shawn, "Tidak apa-apa, ternyata cuma suara dari peralatan medis yang lagi beroperasi."Shawn lega sekaligus merasa sedih, dia tidak tega melihat kondisi Dylan yang berbaring tak berdaya.Ketika Aurora memasuki bangsal sambil membawa sebuah baskom kosong, dia terkejut melihat Shawn dan Neil yang berada di dalam ruangan. "Kalian sudah datang?"Shawn melirik Aurora, lalu pergi meninggalkan ruangan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Neil mengikuti Shawn, dia mengira kalau Shawn tidak mengenal Aurora. "Entah sejak kapan Dylan pacaran. Saat pertama kali datang, aku mengira wanita itu adalah orang jahat.""Lalu?" tanya Shawn."Wanita itu baik banget."Shawn menghentikan langkahnya dan membalikkan badan untuk menatap Neil. "Bagaimana kamu tahu dia baik?""Aku melarangnya masuk ke bangsal Dylan, tapi dia malah tidur di bangku rumah sakit. Karena melih
Keesokan hari.Ketika Yvonne bangun tidur, dia melihat sebuah wajah menggemaskan yang berada di hadapannya. Dio memiliki wajah yang mirip dengan Shawn.Saat Yvonne mengulurkan tangan untuk mengusap wajah Dio, tiba-tiba Dio malah berlari pergi.Tak berapa lama Shawn masuk ke dalam kamar. Tadi malam Yvonne tertidur pulas, dia bahkan tidak tahu jam berapa Shawn pulang.Namun melihat lingkaran mata Shawn yang gelap, Yvonne tahu tadi malam Shawn kurang tidur. Selama beberapa hari ini Shawn sangat kelelahan, wajahnya terlihat lesu."Sebaiknya kamu tidur lagi." Yvonne bangun dari tempat tidur.Shawn beranjak ke samping tempat tidur dan menggenggam telapak tangan Yvonne. "Xavier sudah menghubungi detektif internasional, aku harus segera ke sana untuk menemuinya. Aku mengutus beberapa pengawal untuk melindungi kalian. Aku akan kembali setelah masalah di sana selesai."Yvonne memahami kesulitan Shawn, dia kasihan melihat Shawn yang bolak-balik mengurus setumpuk masalah. Yvonne merasa sangat bers