Dylan melihat Yura mengenakan kalung berlian milik Shawn."Yura, kamu ngapain?" Dylan mengerutkan alis.Yura terkejut melihat kemunculan Dylan. Yura gugup, wajahnya tampak pucat.'Bagaimana ini?' pikir Yura.Dylan melangkah masuk ke dalam ruang rapat, dia melihat satu set perhiasan berlian yang berceceran di samping kotak beludru berwarna merah.Dylan tidak perlu bertanya, pasti Yura yang menyentuh perhiasan ini."Pak Shawn bahkan tidak pernah menyentuh perhiasan ini, Beliau menyimpannya di brankas. Baru-baru ini Pak Shawn memerintahkanku untuk mengeluarkan perhiasan ini untuk diberikan kepada Yvonne. Kenapa malah kamu yang memakai perhiasannya?" Selama ini Dylan merasa Yura adalah wanita yang pintar dan pekerja keras, kenapa dia ....Yura menjelaskan dengan tenang, "Aku juga wanita, aku menyukai perhiasan dan barang mewah. Maaf, tadi aku khilaf mencobanya. Aku menerima semua hukuman yang diberikan."Yura tertangkap basah, dia tidak bisa mengelak. Daripada dipecat secara tidak terhorma
Negara Mauro tidak mengizinkan seorang penyusup bekerja di Rumah Sakit Maine dan tinggal di Negara Mauro.Tindakan Yvonne dikecam oleh pemerintah dan masyarakat Negara Mauro."Yvonne bisa dipenjara," kata Paulo.Simon menghubungi Paulo dan menceritakan semua masalah yang menimpa Yvonne. Paulo pun menghubungi Shawn untuk menawarkan bantuan.Paulo diam-diam mengutus orang untuk menyelidiki perkembangan masalah Yvonne."Hukum di sini tidak peduli wanita hamil, lansia, atau anak-anak. Apalagi Yvonne adalah orang asing, dia bisa dituduh sebagai mata-mata." Paulo merasa masalah ini sangat rumit.Raut wajah Shawn terlihat datar. Walaupun Yvonne berada di posisi yang tidak menguntungkan, Shawn tidak mungkin tinggal diam dan menunggu."Aku dan Keluarga Lotex menjalin kerja sama. Aku akan coba menemui mereka, siapa tahu ada cara," jawab Shawn.Paulo mengangguk. "Kalau butuh bantuan, segera hubungi aku."Shawn tidak menjawab Paulo. Setelah membaca surat peninggalan Kamila, awalnya Shawn sedih men
Yura menjelaskan, "Dylan kecelakaan saat perjalanan ke bandara. Sekarang masih di ruang operasi, kondisinya sangat parah."Raut wajah Shawn sontak berubah, Dylan mengalami kecelakaan? Di saat segenting ini?Shawn tidak bisa kembali, dia harus mencari tahu keberadaan Yvonne."Dia dirawat di rumah sakit apa?" tanya Shawn."Di Rumah Sakit Medika, yang paling dekat sama lokasi kecelakaan.""Em." Shawn menutup panggilannya dan langsung menghubungi Neil.Walaupun Neil sudah tidak bekerja sebagai dokter, dia memiliki banyak koneksi di dunia medis. Ditambah, Neil sendiri pun memahami ilmu kedokteran. Shawn ingin meminta Neil untuk mengecek kondisi Dylan.....Saat ini Neil dan Yasmine sedang berjalan-jalan di pusat perbelanjaan.Demi mendapatkan informasi keberadaan Anas, Neil mengorbankan waktu dan tenaga untuk mengambil hati Yasmine.Yasmine tenggelam dalam kasih sayang yang diberikan Neil. Akhirnya Yasmine mendapatkan cinta Neil, semua pengorbanannya telah berbuah."Yang ini cantik." Yasmin
Yura sendirian di rumah sakit, dia tampak duduk di depan ruang operasi.Skala rumah sakit ini tidak terlalu besar. Sesampainya di sana, Neil mengerutkan alis saat melihat kondisi rumah sakit."Kok Kak Dylan dibawa ke rumah sakit kayak gini?" Yasmine bergumam.Sesaat melihat kemunculan Neil, Yura terkejut dan bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?""Shawn yang menyuruhku," jawab Neil."Oh ...." Sorotan mata Yura terlihat kecewa.Yasmine menatap Yura dan bertanya, "Kamu kelihatan nggak senang?"Yura mengangkat kepalanya. Raut wajahnya terlihat tenang, tetapi serius bercampur arogan. "Kamu salah paham."Yura adalah sekretarisnya Shawn, dia memiliki hak untuk bersikap arogan. Ada banyak orang yang harus menghubungi Yura untuk menemui Shawn.Yasmine bukan orang biasa, dia adalah putri tunggal Keluarga Lokra yang terhormat. Yasmine sama sekali tidak merasa terintimidasi."Neil adalah temannya Shawn, sementara aku adalah istrinya Neil. Bukankah seharusnya kamu menghormati aku?" Yasmine menyering
[ Kamu tidak perlu tahu aku siapa. Yang perlu kamu tahu, Yasmine mencurigaimu. Wanita itu berbahaya kalau dibiarkan terus. ]Orang yang mengirimkan pesan seolah menyaksikan semua yang terjadi di rumah sakit.Apakah pengirim pesan ini berada di rumah sakit? Yura melihat ke sekeliling.Yura melihat seorang pria yang mengenakan jas dan topi berwarna hitam sedang duduk di lorong rumah sakit. Pria tersebut memalingkan wajah dan kabur, seakan menyadari tatapan Yura.Yura berlari dan mengejar pria itu. Sesampainya di lantai dua, sosok tersebut menghilang begitu saja. Yura hanya melihat lorong rumah sakit yang sunyi.Yura tidak menyerah, dia berdiri di tengah koridor sambil melihat ke sekeliling untuk mencari sosok tersebut.[ Jangan mencariku lagi. Kalau kamu keras kepala, aku akan memberi tahu Shawn bahwa kamu yang mencelakai Dylan. ]Yura pun panik membaca ancaman tersebut, siapa orang yang memata-matainya ini? Dia juga mengenal Shawn?Yura membalas.[ Apa maumu? ]Pria tersebut membalas.[
"Aku nggak punya maksud apa-apa." Yura mengangkat kepalanya tanpa rasa bersalah. "Aku dan Dylan adalah rekan kerja. Aku melakukan semua ini demi kebaikan dia.""Semoga ucapanmu benar." Yasmine tersenyum kecut."Neil, apa maksud istrimu? Kenapa dia menyindirku terus? Apakah menurutmu aku akan mencelakai Dylan? Walaupun pendapat kita berbeda, tujuan kita sama, yaitu menyelamatkan Dylan. Kenapa istrimu terus menuduhku yang mencelakai Dylan? Apa untungnya aku mencelakai Dylan? Kenapa aku mencelakainya?"Yura sudah lama bekerja untuk Shawn, hubungan dengan Xavier dan Dylan pun sangat dekat. Yura tidak memiliki alasan untuk mencelakai Dylan."Yasmine tidak tahu hubunganmu dan Dylan. Jangan masukkan ke dalam hati ucapannya," jawab Neil.Di saat bersamaan, perawat membawa Dylan keluar dari ruangan. "Pasien siap dimasukkan ke dalam ambulans."Yura melirik ke arah Dylan, sorotan matanya terlihat gugup. Meskipun khawatir, Yura masih bisa berpura-pura memedulikan keadaan Dylan. "Segera bawa Dylan,
Dokter yang menangani Dylan adalah Alfano. Neil dan Alfano bersahabat, makanya Alfono bersedia membantu Neil untuk menangani operasi yang mendadak ini.Kondisi Dylan tidak begitu baik."Pasien berhasil diselamatkan, masih bernapas ...," kata Alfano.Sesaat mendengar Dylan selamat, Yura tersentak hingga ponsel yang dipegang terjatuh ke lantai."Prang!" Layar ponsel Yura pecah.Yasmine melirik Yura dengan tatapan curiga. Yasmine yakin, Yura pasti melakukan sesuatu untuk mencelakai Dylan.Neil masih mengira kalau Yura mencemaskan kondisi Dylan. "Kamu nggak perlu khawatir. Kata dokter, Dylan berhasil melewati masa kritis."Yura menunduk untuk menutupi perasaannya. "Em, iya. Aku ... lega."Alfano menggelengkan kepala. "Tolong dengarkan aku dulu."Neil kembali menatap Alfano. "Kenapa? Katamu Dylan berhasil diselamatkan ....""Pasien masih bernapas, tapi ...." Alfano menghela napas panjang. "Aku sudah berusaha."Neil merasakan firasat yang buruk. "Apa apa dengan Dylan?""Pasien masih bernapas
Yasmine jahat dan licik, tetapi dia tulus mencintai Neil.Yura memperhatikan Yasmine yang bermesraan dengan Neil. Meskipun baru kenal, Yura tidak menyukai Yasmine.Kemudian Yura menarik kembali tatapannya, lalu mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Shawn."Pak, Dylan ...."....Shawn baru menemui Keluarga Lotex.Namun Keluarga Lotex adalah warga Negara Mauro dan merupakan pemegang saham terbesar Rumah Sakit Maine.Sebagai pebisnis, mereka harus memprioritaskan keuntungan. Yang kedua, mereka sama sekali tidak memiliki alasan untuk menolong Yvonne. Bagi mereka, Yvonne adalah biang keladi yang telah menyebabkan kerugian besar.Demi menjaga hubungan baik dengan Shawn, yang bisa Keluarga Lotex lakukan hanyalah berjanji tidak akan mencampuri masalah Yvonne.Shawn tahu, Keluarga Lotex tidak bersedia membantu karena tidak ada keuntungan yang mereka dapatkan.Di saat Shawn mengeluarkan ponsel untuk menghubungi seseorang, dia menerima telepon dari Yura.Shawn menjawab panggilan Yura, di ujung te