Begitu teleponnya diangkat, Shawn berkata, "Aku butuh bantuanmu, cari orang yang bisa dipercaya untuk melakukan tes DNA."Kemudian Shawn mengajak Samantha ke rumah sakit untuk melakukan pengambilan darah.Shawn berdalih ingin membawa Samantha untuk memeriksa kesehatan.....Di Negara Mauro.Yvonne diangkat menjadi dokter Utama termuda di Rumah Sakit Maine.Para kolega memberikan selamat kepada Yvonne.Yvonne berterima kasih kepada mereka. "Hari ini aku traktir.""Dokter Jane, Dokter Kepala memanggilmu ke ruangan." Seorang perawat datang untuk memanggil Yvonne."Baik, aku segera ke sana," jawab Yvonne.Seseorang menggoda Yvonne. "Jangan-jangan dokter kepala mau mentraktirmu?""Dasar!" Jeff menggelengkan kepala.Jeff adalah salah satu orang yang tulus memberikan ucapan selamat kepada Yvonne.Yvonne adalah dokter termuda yang dipromosikan, tentu saja para dokter yang telah berjuang bertahun-tahun iri melihat pencapaian Yvonne. Di saat yang lain membutuhkan bertahun-tahun untuk menjadi dok
"Ada apa?" tanya Harvey."Dylan merekam hubunganmu dengan wanita itu, dia menyebarkan videonya di dalam negeri. Kamu punya banyak kenalan dan rekan bisnis, sebaiknya kamu pulang untuk mengurus ....""Apa?" Harvey merasa seperti disambar petir, bolanya matanya tampak menonjol. "Shawn bukan manusia! Dia mau merusak reputasiku.""Daripada menghabiskan waktu di sini, lebih baik kamu segera pulang," jawab Yvonne.Harvey panik setelah mendengar cerita Yvonne. "Iya, aku harus segera pulang."Yvonne mengangguk. "Kamu pulang duluan. Lusa aku juga mau pulang beberapa hari.""Kamu mau pulang?" Harvey penasaran. "Ngapain? Demi Shawn?""Bukan, ada konferensi. Rumah sakit mengutus 3 orang untuk menghadiri acara itu, salah satunya aku. Aku nggak tenang memikirkan masalah Niko, sebaiknya aku memang pulang sebentar." Selain itu, Yvonne ingin mengunjungi Samantha dan Dio."Yang penting bukan demi Shawn." Harvey lega mendengarnya. "Hubungi aku begitu kamu pulang.""Oke."....Di dalam negeri.Hasil tes D
"Ka-kamu .... Kenapa kamu ke sini?" Saking gugupnya, Simon sampai tidak bisa berkata-kata.Simon menggenggam erat ponselnya, dia jelas terlihat tegang dan ketakutan."Berikan ponselnya." Shawn mengulurkan tangan.Pengawal Shawn maju, lalu merebut ponsel Simon dan memberikannya kepada Shawn.Shawn meletakkan ponselnya di telinga. "Yvonne."Sebenarnya Shawn tidak tahu Simon sedang mengobrol dengan siapa. Namun melihat Simon yang gugup dan ketakutan, Shawn yakin bahwa dia sedang berbicara dengan Yvonne.Di ujung telepon, Yvonne telah mendengar suara Shawn. Kemudian Yvonne menarik Jeff dan memberikan ponselnya.Jeff langsung memahami maksud Yvonne. "Halo? Ini siapa?"Shawn mengerutkan alis saat mendengar suara pria di ujung telepon. Apakah dia salah menebak? Namun kenapa Simon begitu ketakutan?Shawn menutup panggilan tersebut, lalu berjalan ke depan Simon dan bertanya, "Katakan, di mana Yvonne?"Simon berusaha tetap tenang. "Di-dia sudah meninggal.""Jasad itu bukan mayat Yvonne. Kamu ada
Orang yang berlari memecahkan lamunan Shawn."Jangan lari-lari." Perawat menarik pasien tersebut.Shawn pergi menginterogasi para dokter yang menangani Yvonne.Simon menolak bicara, tetapi dokter-dokter yang lain belum tentu sekeras Simon.Keuntungan adalah hal yang paling menggiurkan di dunia ini. Shawn tidak percaya para dokter itu akan menolak penawaran Shawn demi melindungi Simon.Dylan membawa mereka ke sebuah ruangan.Tak hanya dokter, para perawat yang menangani Yvonne pun dibawa ke sini.Shawn tidak menggunakan kekerasan, melainkan menawarkan sebuah keuntungan yang menggoda. "Aku dengar kalian semua bekerja sebagai dokter jaga? Siapa pun yang bisa memberi tahu keberadaan Yvonne, aku akan mengirimnya untuk bekerja di Rumah Sakit Militer."Meskipun sama-sama bekerja sebagai dokter jaga, reputasi Rumah Sakit Militer jauh berada di atas rumah sakit biasa. Kemampuan dokter jaga di Rumah Sakit Militer setara dengan kemampuan dokter kepala di rumah sakit biasa.Siapa yang tidak tergod
Jika Olivia memang mengetahui keberadaan Yvonne, bukankah seharusnya dia percaya diri? Kenapa dia malah kelihatan gugup?Meskipun ingin cepat menemukan keberadaan Yvonne, Shawn bukanlah orang bodoh, dia masih bisa berpikir dengan jernih."Buktikan dulu kamu mengetahui keberadaan Yvonne," kata Shawn dengan tenang.Olivia makin gugup, dia sama sekali tidak mempersiapkan apa pun. Ditambah, dia juga tidak tahu kenapa Shawn memercayai kebohongannya?Olivia bahkan tidak tahu apakah Yvonne benar sudah meninggal atau masih hidup. Bagaimana dia membuktikannya?"Aku akan memberitahumu setelah kamu melepaskan Thiago." Olivia mulai panik. "Kalau kamu nggak melepaskan Thiago, kamu nggak akan pernah menemukan Yvonne."Dylan tertawa mendengar ancaman Olivia. Dylan mentertawakan kebodohannya.Shawn tidak akan melepaskan kemungkinan sekecil apa pun dalam menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan Yvonne. Jika tidak, Shawn tidak mungkin datang menemuinya.Sesaat melihat tawa Dylan, kepercayaan diri Olivia
Olivia ragu dirinya bisa menyelamatkan Thiago. Oleh karena itu, dia menghubungi Graham untuk meminta bantuan.Bagaimanapun Graham adalah kakeknya Shawn. Meskipun Shawn berhati dingin dan membenci Keluarga Jamison, Graham adalah kakek kandungnya.Olivia yakin kalau Graham bisa meluluhkan hati Shawn dan menyelamatkan Thiago.Namun, Shawn tampak tenang saat melihat kemunculan Graham.Graham berjalan menggunakan kruk, raut wajahnya kelihatan loyo dan kurang sehat. Walaupun ada dokter yang merawat, Graham tidak dapat menyembunyikan kondisi fisik maupun mentalnya yang lemah."Shawn." Graham menurunkan egonya di hadapan Shawn. Graham yang sekarang sudah tidak bisa bersikap arogan seperti dulu.Graham menyesali keputusannya yang salah, jauh di dalam lubuk hatinya masih mengharapkan pengampunan Shawn.Seharusnya Graham tidak mengkhianati Shawn dan membela Ruben. Seandainya dulu Graham menjaga hubungan baik dengan Shawn, semuanya tidak akan jadi seperti ini.Namun penyesalan tak ada gunanya, sem
Jackal memahami kekhawatiran dan jalan pikiran Graham.Jackal berbisik kepada Graham sambil menatap Olivia putus asa, "Tuan, aku tahu Anda mengkhawatirkan kelangsungan keturunan Keluarga Jamison. Tapi Thiago salah, dia telah membunuh Yvonne, aku yakin Tuan Shawn tidak akan mengampuninya."Jackal hanya berpikir secara rasional, menyelamatkan Thiago dari tangan Shawn adalah hal yang mustahil. Kalau dipikir-pikir, Shawn sudah berbaik hati tidak menghabisi Thiago, ini adalah batas kemurahan hatinya. Apalagi Graham sudah tidak memiliki apa-apa untuk melawan Shawn."Sebenarnya Anda menginginkan penerus keturunan," kata Jackal.Graham memahami maksud Jackal. Kemudian Graham menoleh dan menatap Olivia sambil berpikir. "Em, kamu benar, tapi Thiago berada di tangan Shawn. Bagaimana ...."Jackal menjawab dengan tenang, "Thiago adalah putra Tuan Ruben. Kaki Tuan Ruben memang cacat, tapi kondisi kesehatannya tidak bermasalah."Graham tersenyum sambil mengangguk, kerutan-kerutan di matanya terlihat
Direktur rumah sakit sedang berbicara kepada dokter kepala, "Aku mendapatkan perintah dari yang di atas. Kita dilarang untuk membocorkan hasil penelitian jantung buatan kepada Negara Zava. Konferensi kali ini diadakan di Negara Zava atas perintah pemegang saham yang baru. Tapi kalau hasil penelitian dibocorkan kepada negara lain, lalu apa untungnya buat negara kita sendiri?"Direktur rumah sakit hanya menjalankan perintah dari para pemegang saham."Jane memang memberikan kontribusi besar, tapi jangan lupa, dia adalah orang Negara Zava. Menurutmu dia akan membela siapa? Kenapa kamu malah mengajaknya untuk menghadiri konferensi? Harusnya dia jangan dilibatkan sejak awal, membuat masalah saja." Direktur rumah sakit tidak puas mengetahui keputusan yang dibuat dokter kepala."Aku tidak berpikir sejauh itu. Tadinya aku merasa dia memberikan banyak kontribusi, makanya aku mengajak dia untuk menghadiri konferensi jantung buatan.""Sekarang dia sudah diangkat jadi dokter utama, jangan terlalu b