Orang yang berlari memecahkan lamunan Shawn."Jangan lari-lari." Perawat menarik pasien tersebut.Shawn pergi menginterogasi para dokter yang menangani Yvonne.Simon menolak bicara, tetapi dokter-dokter yang lain belum tentu sekeras Simon.Keuntungan adalah hal yang paling menggiurkan di dunia ini. Shawn tidak percaya para dokter itu akan menolak penawaran Shawn demi melindungi Simon.Dylan membawa mereka ke sebuah ruangan.Tak hanya dokter, para perawat yang menangani Yvonne pun dibawa ke sini.Shawn tidak menggunakan kekerasan, melainkan menawarkan sebuah keuntungan yang menggoda. "Aku dengar kalian semua bekerja sebagai dokter jaga? Siapa pun yang bisa memberi tahu keberadaan Yvonne, aku akan mengirimnya untuk bekerja di Rumah Sakit Militer."Meskipun sama-sama bekerja sebagai dokter jaga, reputasi Rumah Sakit Militer jauh berada di atas rumah sakit biasa. Kemampuan dokter jaga di Rumah Sakit Militer setara dengan kemampuan dokter kepala di rumah sakit biasa.Siapa yang tidak tergod
Jika Olivia memang mengetahui keberadaan Yvonne, bukankah seharusnya dia percaya diri? Kenapa dia malah kelihatan gugup?Meskipun ingin cepat menemukan keberadaan Yvonne, Shawn bukanlah orang bodoh, dia masih bisa berpikir dengan jernih."Buktikan dulu kamu mengetahui keberadaan Yvonne," kata Shawn dengan tenang.Olivia makin gugup, dia sama sekali tidak mempersiapkan apa pun. Ditambah, dia juga tidak tahu kenapa Shawn memercayai kebohongannya?Olivia bahkan tidak tahu apakah Yvonne benar sudah meninggal atau masih hidup. Bagaimana dia membuktikannya?"Aku akan memberitahumu setelah kamu melepaskan Thiago." Olivia mulai panik. "Kalau kamu nggak melepaskan Thiago, kamu nggak akan pernah menemukan Yvonne."Dylan tertawa mendengar ancaman Olivia. Dylan mentertawakan kebodohannya.Shawn tidak akan melepaskan kemungkinan sekecil apa pun dalam menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan Yvonne. Jika tidak, Shawn tidak mungkin datang menemuinya.Sesaat melihat tawa Dylan, kepercayaan diri Olivia
Olivia ragu dirinya bisa menyelamatkan Thiago. Oleh karena itu, dia menghubungi Graham untuk meminta bantuan.Bagaimanapun Graham adalah kakeknya Shawn. Meskipun Shawn berhati dingin dan membenci Keluarga Jamison, Graham adalah kakek kandungnya.Olivia yakin kalau Graham bisa meluluhkan hati Shawn dan menyelamatkan Thiago.Namun, Shawn tampak tenang saat melihat kemunculan Graham.Graham berjalan menggunakan kruk, raut wajahnya kelihatan loyo dan kurang sehat. Walaupun ada dokter yang merawat, Graham tidak dapat menyembunyikan kondisi fisik maupun mentalnya yang lemah."Shawn." Graham menurunkan egonya di hadapan Shawn. Graham yang sekarang sudah tidak bisa bersikap arogan seperti dulu.Graham menyesali keputusannya yang salah, jauh di dalam lubuk hatinya masih mengharapkan pengampunan Shawn.Seharusnya Graham tidak mengkhianati Shawn dan membela Ruben. Seandainya dulu Graham menjaga hubungan baik dengan Shawn, semuanya tidak akan jadi seperti ini.Namun penyesalan tak ada gunanya, sem
Jackal memahami kekhawatiran dan jalan pikiran Graham.Jackal berbisik kepada Graham sambil menatap Olivia putus asa, "Tuan, aku tahu Anda mengkhawatirkan kelangsungan keturunan Keluarga Jamison. Tapi Thiago salah, dia telah membunuh Yvonne, aku yakin Tuan Shawn tidak akan mengampuninya."Jackal hanya berpikir secara rasional, menyelamatkan Thiago dari tangan Shawn adalah hal yang mustahil. Kalau dipikir-pikir, Shawn sudah berbaik hati tidak menghabisi Thiago, ini adalah batas kemurahan hatinya. Apalagi Graham sudah tidak memiliki apa-apa untuk melawan Shawn."Sebenarnya Anda menginginkan penerus keturunan," kata Jackal.Graham memahami maksud Jackal. Kemudian Graham menoleh dan menatap Olivia sambil berpikir. "Em, kamu benar, tapi Thiago berada di tangan Shawn. Bagaimana ...."Jackal menjawab dengan tenang, "Thiago adalah putra Tuan Ruben. Kaki Tuan Ruben memang cacat, tapi kondisi kesehatannya tidak bermasalah."Graham tersenyum sambil mengangguk, kerutan-kerutan di matanya terlihat
Direktur rumah sakit sedang berbicara kepada dokter kepala, "Aku mendapatkan perintah dari yang di atas. Kita dilarang untuk membocorkan hasil penelitian jantung buatan kepada Negara Zava. Konferensi kali ini diadakan di Negara Zava atas perintah pemegang saham yang baru. Tapi kalau hasil penelitian dibocorkan kepada negara lain, lalu apa untungnya buat negara kita sendiri?"Direktur rumah sakit hanya menjalankan perintah dari para pemegang saham."Jane memang memberikan kontribusi besar, tapi jangan lupa, dia adalah orang Negara Zava. Menurutmu dia akan membela siapa? Kenapa kamu malah mengajaknya untuk menghadiri konferensi? Harusnya dia jangan dilibatkan sejak awal, membuat masalah saja." Direktur rumah sakit tidak puas mengetahui keputusan yang dibuat dokter kepala."Aku tidak berpikir sejauh itu. Tadinya aku merasa dia memberikan banyak kontribusi, makanya aku mengajak dia untuk menghadiri konferensi jantung buatan.""Sekarang dia sudah diangkat jadi dokter utama, jangan terlalu b
Shawn tersenyum sinis. "Tidak tahu malu? Jangan menyentuh keluargamu? Kamu yang mencari masalah, aku tidak pernah menyakiti orang tanpa alasan."Simon terdiam, memang dia yang menyembunyikan Yvonne dan membohongi Shawn.Shawn telah menghancurkan reputasi yang Simon bangun dengan susah payah. Simon dipaksa pensiun atas tuduhan melakukan mal-praktik hingga menyebabkan pasiennya meninggal."Kalaupun kamu menangkap istri dan anakku, aku tetap tidak mengetahui keberadaan Yvonne. Aku tidak tahu apa-apa." Simon masih bersikeras untuk melindungi Yvonne."Kamu memang tidak pantas dikasihani." Shawn menarik sebuah kursi, lalu duduk dan menyilangkan kedua kakinya. Dia tampak arogan. "Dylan, bawa istri dan anaknya ke sini."Simon pun panik, dia tidak ingin melibatkan keluarganya dalam masalah ini. "Kalau aku tahu keberadaan Yvonne, aku pasti akan memberitahumu. Tapi aku tidak tahu apa-apa, aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu.""Dokter yang ikut mengurus jasad Yvonne sudah mengakui semuanya. Yvonn
Simon tertawa puas melihat kemarahan Shawn. "Kamu memang tampan dan kaya raya, tapi temperamenmu benar-benar buruk. Wanita mana yang tahan hidup bersamamu? Daripada marah-marah, lebih baik kamu introspeksi diri."Tiba-tiba Shawn bangkit dari tempat duduknya. Jika Dylan tidak menahan, mungkin Shawn sudah menendang Simon sampai sekarat."Pak, tenangkan dirimu. Dia sengaja membuatmu marah," kata Dylan."Tanyakan saja kepada Yvonne." Simon tampak percaya diri."Cepat, berikan alamatnya! Jangan banyak omong kosong." Dylan memelototi Simon.Melihat kemarahan Shawn yang telah mencapai puncak, Simon pun berhenti menantangnya. "Yvonne akan pulang untuk menghadiri konferensi tahunan."Jawaban Simon langsung membuat Shawn dan Dylan memutar otak. Konferensi?Satu-satunya konferensi yang mungkin dihadiri Yvonne adalah acara yang berhubungan dengan dunia medis. Sementara konferensi medis terdekat yang akan diadakan adalah penelitian yang dilakukan Pusat Penelitian Jantung Maine."Dia bekerja di Ruma
Shawn melihat seorang wanita hamil yang berjalan mengitari air mancur, sepertinya dia sedang menunggu taksi.Yvonne mengenakan mantel tebal yang dipadukan dengan gaun elegan berwarna putih. Walaupun sedang hamil besar, Yvonne masih bisa beraktivitas normal.Walaupun rambut terurai menutupi setengah bagian wajah, Shawn dapat melihat pancaran kelembutan yang tersirat di mata Yvonne.Shawn langsung membuka pintu dan berlari ke arah Yvonne.Meskipun menunduk, Yvonne menyadari ada orang yang sedang berlari ke arahnya.Shawn mengadang jalan Yvonne. Setiap Yvonne bergeser ke kanan ataupun kiri, Shawn menghalanginya.Yvonne pun kesal, apa maksud orang ini? Yvonne belum menyadari bahwa orang yang mengadangnya adalah Shawn."Kamu jalan nggak pakai ...,"Yvonne berbicara sambil mengangkat kepala. Sesaat melihat wajah Shawn, Yvonne langsung menelan kembali semua kata-katanya."Tolong minggir." Yvonne buru-buru menundukkan kepala, suaranya terdengar gemetar.Walaupun hanya beberapa detik, Shawn meng