Shawn melihat seorang wanita hamil yang berjalan mengitari air mancur, sepertinya dia sedang menunggu taksi.Yvonne mengenakan mantel tebal yang dipadukan dengan gaun elegan berwarna putih. Walaupun sedang hamil besar, Yvonne masih bisa beraktivitas normal.Walaupun rambut terurai menutupi setengah bagian wajah, Shawn dapat melihat pancaran kelembutan yang tersirat di mata Yvonne.Shawn langsung membuka pintu dan berlari ke arah Yvonne.Meskipun menunduk, Yvonne menyadari ada orang yang sedang berlari ke arahnya.Shawn mengadang jalan Yvonne. Setiap Yvonne bergeser ke kanan ataupun kiri, Shawn menghalanginya.Yvonne pun kesal, apa maksud orang ini? Yvonne belum menyadari bahwa orang yang mengadangnya adalah Shawn."Kamu jalan nggak pakai ...,"Yvonne berbicara sambil mengangkat kepala. Sesaat melihat wajah Shawn, Yvonne langsung menelan kembali semua kata-katanya."Tolong minggir." Yvonne buru-buru menundukkan kepala, suaranya terdengar gemetar.Walaupun hanya beberapa detik, Shawn meng
"Shawn, aku tidak pernah memaksamu untuk mencintaiku. Tapi jangan sekali-sekali menghina martabatku!" Yvonne membalikkan badan dan hendak membuka pintu kamar.Shawn yang menyadari kesalahannya pun langsung menahan Yvonne. "Maaf."Shawn tidak bisa menahan amarahnya saat mengingat semua ucapan Simon.Ucapan Simon bagaikan pisau tajam yang menikam jantung Shawn. Dia makin emosi saat melihat perut Yvonne yang begitu besar, makanya ...."Yvonne, kalau aku tidak mencintai wanita itu, mau memberikanku 10 anak pun, aku tidak akan menikahinya. Saat kamu ditangkap Thiago, aku sengaja bersikap cuek agar dia tidak menyakitimu dan Dio. Semakin aku menunjukkan kepedulianku, dia malah akan menyakiti kamu ...."Yvonne sontak mengangkat kepala, dia bahkan melupakan wajahnya yang cacat.Yvonne kaget mendengar penjelasan Shawn. Jadi ... selama ini Yvonne salah paham? Shawn bersikap acuh untuk melindungi Yvonne?Mata Shawn bergetar saat melihat luka di wajah Yvonne. Simpul tenggorokannya terlihat bergulir
Shawn teringat dengan Simon. Ternyata Simon membohongi Shawn, anak yang dikandung Yvonne bukan anak pria lain.Shawn menggertakkan gigi. "Simon! Aku tidak akan melepaskan dia."Shawn hampir termakan jebakan Simon. Jika dipikir-pikir, saat itu Simon memang sengaja membuat Shawn marah. Hanya saja Shawn keburu emosi dan memercayainya."Simon?" Yvonne terkejut."Dia bilang kamu kabur sama pria lain ...." Shawn menceritakan semuanya."Simon bilang begitu?" Yvonne menatap Shawn dengan tajam. "Jadi ... kamu percaya aku mengandung anak dari pria lain?""Aku ... tidak percaya." Shawn menghindari tatapan Yvonne.Shawn merasa bersalah. Saat itu dia memang marah, tetapi harusnya dia tidak memercayai ucapan Simon.Waktu itu Shawn takut, bagaimana kalau Yvonne benar tidak mencintainya dan kabur demi pria lain?Untungnya sekarang semua sudah jelas, Yvonne bersembunyi karena salah mengartikan kata-kata Shawn. Dia mengira kalau Shawn tidak mencintainya ...."Kamu merasa bersalah?" tanya Yvonne.Yvonne
Yang membuka pintu adalah Elina, istri Simon.Walaupun Shawn tidak menyakiti Simon, usia Simon tak muda lagi. Dia jatuh sakit begitu dipulangkan ke rumah.Elina menatap Shawn dengan dingin sambil berbicara dengan ketus, "Ngapain kamu ke sini? Masih belum puas mencelakai suamiku?"Yvonne langsung menatap Shawn. Apa yang Shawn lakukan kepada Simon sampai begitu dibenci?Namun sekarang bukan saat yang tepat untuk menginterogasi Shawn, ada masalah penting yang harus dibereskan. Yvonne mengadang di depan Shawn, lalu menjawab Elina, "Aku datang mencari Dokter Simon. Apakah aku boleh menemuinya?""Kamu muridnya Simon?" tanya Elina."Benar." Yvonne mengangguk."Kamu boleh masuk, tapi dia tidak boleh." Elina tidak sungkan-sungkan menolak Shawn.Shawn terlihat masam, sudah untung dia tidak membuat perhitungan dengan Simon yang telah membohonginya.Selama ini tidak ada seorang pun yang berani memperlakukan Shawn seperti ini.Melihat perubahan emosi Shawn, Yvonne langsung menarik lengannya dan ber
Begitu melihat Yvonne, Simon langsung berkata, "Maaf."Meskipun Simon belum menceritakannya, Yvonne tahu Shawn pasti mengancam Simon. Yvonne dapat menebaknya dari cara Elina memperlakukan Shawn dengan ketus.Yvonne memahami temperamen Shawn. "Tidak apa-apa. Shawn pasti mengancam kamu.""Tidak cuma mengancam ...." Elina datang menyajikan segelas teh."Eli," Simon memotong ucapan istrinya."Diminum dulu tehnya." Elina menaruh secangkir teh ke atas meja.Elina tidak tahu bahwa Shawn menculik Simon karena Yvonne. Seandainya Elina tahu, dia mungkin tidak akan mengizinkan Yvonne masuk ke rumah, apalagi menyeduhkan teh.Simon jarang menceritakan masalahnya kepada Elina, terutama masalah serumit situasi Yvonne. Simon tidak ingin membuat istrinya cemas.Elina adalah istri yang baik, dia tidak tega melihat suaminya ditindas."Siapa namamu?"tanya Elina."Aku Yvonne," jawabnya sambil tersenyum. Yvonne juga tak lupa menutupi wajahnya dengan menggunakan rambut, dia tidak ingin membuat Elina ketakuta
"Aku antar sampai ke mobil," kata Elina seakan takut kalau Shawn akan menyakiti Yvonne.Walaupun hanya berjalan ke halaman, Elina mengunci rapat pintu rumahnya, seolah takut kalau Shawn akan menerobos masuk untuk mencelakai Simon.Melihat ekspresi Shawn yang masam, Yvonne khawatir kalau emosinya meledak. Yvonne tidak berani membayangkan apa yang bisa dilakukan Shawn kepada Elina.Yvonne tersenyum. "Tidak perlu repot-repot. Dokter Simon lagi sakit, sebaiknya kamu segera menemaninya."Yvonne benar, Simon sendirian di rumah. Takutnya dia membutuhkan bantuan."Tapi kamu ....""Kalau ketemu orang jahat, aku bakal lapor polisi," kata Yvonne sambil melirik Shawn.Elina mengangguk. "Baiklah, hati-hati.""Tenang saja." Yvonne tersenyum lembut.Elina tersenyum kepada Yvonne, tetapi memasang wajah ketus saat menatap Shawn.Elina sangat membenci Shawn yang telah menangkap suaminya. Di mata Elina, Shawn adalah orang jahat.Elina membuka pintu rumah sambil berpesan, "Hati-hati, ya! Kalau ketemu oran
"Ada apa?" Shawn sedang tidak ingin mengurus masalah pekerjaan, dia ingin fokus menemani Yvonne.Dylan terlihat ragu-ragu melihat keberadaan Yvonne."Aku nggak boleh dengar, ya? Em, kalau gitu berhenti di tepi jalan saja, aku pulang naik taksi.""Bukan ...." Dylan merasa serba salah."Jangan bertele-tele!" Shawn tidak ingin membuat Yvonne salah paham lagi.Shawn menyadari masalah di dalam hubungannya, mereka kurang memercayai satu sama lain. Kalau tidak, Yvonne tidak akan salah paham sampai melarikan diri.Shawn tidak ingin membuat Yvonne merada diabaikan. Lagi pula tidak ada yang perlu Shawn rahasiakan."Rumah sakit menelepon, katanya ...." Bukannya Dylan mau merahasiakan sesuatu, tetapi dia tidak berani mengorek trauma Yvonne.Sikap Dylan justru membuat Yvonne penasaran, ada rahasia apa yang sampai membuat Dylan cemas?Yvonne menatap Dylan dan menunggunya bicara.Sesaat melihat tatapan kesal Shawn, Dylan memberanikan diri dan berkata, "Tuan Graham memasukkan seorang wanita ke dalam s
"Aku selalu merindukanmu."Shawn mengangkat kedua alisnya. "Lalu?""Kamu bilang bersamaku hanya demi Dio, sementara aku yang memutuskan untuk melahirkan Dio. Aku nggak mau menggunakan Dio untuk mengekangmu. Kamu punya hak untuk memilih wanita yang kamu cintai, makanya ....""Makanya kamu meninggalkanku?" Pupil Shawn bergetar. "Apakah harus berterima kasih atas kemurahan hatimu?""Tidak perlu berterima kasih." Yvonne mengangkat kepala.Shawn mempercepat langkahnya, lalu menarik Yvonne ke dalam kamar. Kemudian Shawn menutup pintu dan memeluk Yvonne ke tempat tidur.Yvonne berusaha menundukkan kepala agar wajahnya tidak terlihat.Shawn berbaring di samping Yvonne, lalu mengusap wajahnya secara perlahan. "Kamu tidak perlu menyembunyikan wajahmu."Yvonne tidak percaya diri, dia khawatir kalau Shawn jijik melihat wajahnya. Yvonne sudah berbulan-bulan hidup dengan wajah seperti ini, dia terbiasa menutupinya.Shawn membenamkan wajahnya di sela leher Yvonne sambil mengusap lembut perutnya yang