"Aku nggak tertarik mendengar omong kosongmu. Katakan, kamu sengaja ingin menyakitiku atau ada yang menyuruhmu?" tanya Yvonne.Niko menggelengkan kepala. "Selama ini aku menganggapmu sebagai keluarga, aku nggak ada niat untuk menyakitimu. Aku ... aku diancam.""Diancam siapa?""Aku juga nggak tahu siapa orangnya, dia mengirimkan pesan anonim. Aku juga menyelidikinya, tapi nggak ada informasi apa pun," Niko menjawab sambil mengeluarkan ponsel dan menunjukkannya kepada Yvonne. "Lihat ini."Yvonne sontak mengerutkan alisnya. "Bukannya ibumu dipenjara?""Aku pergi ke penjara untuk mengecek, tapi ibuku nggak ada di sana. Aku nggak tahu siapa yang mengirimkan pesan ini kepadaku, nomor dan identitasnya dirahasiakan, aku nggak bisa menyelidikinya." Nasi telah menjadi bubur, tak ada gunanya lagi merahasiakan semuanya. Niko terpaksa menceritakan yang sejujurnya, "Mereka menggunakan nyawa ibuku untuk mengancamku, aku ...."Yvonne langsung memotong ucapan Niko. "Mereka menyuruhmu untuk mencelakai
Raut wajah Yvonne terlihat gugup, kemunculan Shawn terlalu tiba-tiba."Kok kamu ke sini?" Yvonne berusaha menenangkan diri dan tersenyum canggung.Shawn mengangkat kepala, dia menatap Yvonne dengan datar dan tenang. "Kamu habis dari mana?""Aku ... ada sedikit urusan." Yvonne tidak berani menatap mata Shawn, dia berjalan ke arah meja dan menuang segelas air untuk menutupi kebohongannya. "Kamu belum menjawab pertanyaanku. Kok kamu ada di sini?"Suara Shawn terdengar dingin. "Anakku sakit, apakah aku tidak boleh datang?"Yvonne merasa sangat bersalah, dia tidak tahu harus berbuat apa. Shawn menatap Yvonne selama beberapa detik, tapi tampaknya Yvonne tidak memiliki niat untuk menceritakan yang sejujurnya.Shawn sangat marah melihat anaknya yang dicelakai. Ada yang mencelakai Dio, tetapi Yvonne malah menutupinya dari Shawn. Apakah Yvonne tidak memercayai Shawn? Atau ada alasan lain?"Aku mau membawa Dio," kata Shawn.Yvonne kaget dan langsung menatap Shawn. "Kenapa? Apa hakmu membawanya?"
Para pengawal mengikuti Shawn pergi meninggalkan rumah sakit.Shawn tidak pulang ke rumah, dia membawa Dio ke vila yang sempat digunakan untuk menyekap Yvonne.Menurut Shawn tempat ini lebih aman karena tidak banyak orang yang mengetahui tempat ini. Ditambah vila ini pun dijaga selama 24 jam, keamanannya lebih terjamin.Tak lama setelah Shawn tiba, Neil beranjak mengikuti dari belakang. Shawn yang menyuruh Neil datang.Meskipun Neil sudah tidak bekerja sebagai dokter, koneksi yang dimiliki sangatlah luas. Shawn meminta Neil mencari dokter hebat yang dapat diandalkan untuk merawat Dio.Sebenarnya Neil adalah seorang dokter yang hebat, tetapi dia terpaksa meninggalkan profesinya dan mengambil andil di perusahaan keluarga. Demi hubungannya dengan Anas, Neil harus mendengarkan semua perintah ibunya.Neil menghubungi semua dokter spesialis anak yang dikenal, akhirnya dia menemukan seorang dokter yang cocok."Serahkan padaku," kata Neil."Em, aku ingin cepat," jawab Shawn."Tenang saja." Kem
Setelah ada yang angkat bicara untuk membela Shawn, selanjutnya beberapa dewan direksi yang lain pun menunjukkan dukungannya kepada Shawn secara gamblang.Semua orang tahu bagaimana kemampuan Shawn selama memimpin perusahaan. Meskipun saham yang dimiliki para dewan direksi tidak besar, mereka mendapatkan keuntungan yang banyak selama masa kepemimpinan Shawn. Jika presdir perusahaan diganti, apakah para dewan direksi ini masih bisa mendapatkan keuntungan dividen sebanyak sekarang?Hampir semua orang meragukan Ruben, apalagi setelah bisnis ilegal yang dilakukan Thiago tersebar. Mereka merasa Ruben gagal mendidik anaknya, bagaimana dia mampu memimpin perusahaan?Namun melihat Graham yang berani mengadakan rapat besar, dia telah menghubungi sebagian dewan direksi untuk mendukung Ruben. Oleh sebab itu Ruben tetap percaya diri.Awalnya Graham mendukung Thiago yang masih muda dan juga cerdas, tetapi sekarang kasus Thiago masih berada di dalam tahap penyelidikan polisi sehingga mustahil memint
Shawn tidak memedulikan Ruben, dia bahkan enggan meliriknya."Ayah, lihat anak itu! Semua gara-gara Ayah yang terlalu memanjakannya, dia jadi tidak tahu sopan santun." Ruben geram melihat sikap Shawn.Graham tenggelam di dalam pikirannya, dia tahu jelas bagaimana watak Shawn. Apakah Shawn sungguh tidak memedulikan perusahaan? Atau jangan-jangan Shawn memiliki rencana lain?"Ayah ...," panggil Ruben."Tutup mulutmu!" Graham memelototi Ruben.Graham tidak bodoh, dia tahu bahwa Ruben tak jauh lebih baik daripada Shawn."Karena pandangan setiap orang berbeda, maka rapat hari ini cukup sampai di sini. Untuk sementara belum ada keputusan yang bisa dibuat." Graham menyadari ada yang tidak beres, makanya dia langsung membubarkan rapat."Pak Graham, aku yakin pasti ada alasan kenapa Pak Shawn bersikap acuh. Selama ini Pak Shawn telah bekerja keras, kami semua menyaksikannya sendiri. Aku rasa mencopot jabatan Pak Shawn bukanlah keputusan yang tepat." Masih ada dewan direksi yang berusaha membela
Yvonne tersentak melihat pemandangan yang ada di hadapannya.Wanita itu tidak menyadari kehadiran Yvonne, dia membelai meja kerja sambil membayangkan sosok Shawn."Huhu ...." Dio merengek pelan.Wanita yang merupakan salah satu sekretaris Shawn pun terbangun dari khayalan dan sontak menatap ke arah pintu. Sekretaris tersebut tidak melihat siapa pun, tetapi pintu yang ditutup terlihat agak bergoyang.Kemudian sekretaris tersebut berjalan ke arah pintu untuk memeriksa keadaan. Setelah memastikan tidak ada orang, dia merapikan pakaiannya dan pergi meninggalkan ruangan Shawn.Yvonne bersembunyi di sudut ruangan sambil menggendong Dio. Yvonne sangat kaget, dia masih tidak memercayai apa yang dilakukan oleh sekretaris Shawn.Yvonne menundukkan kepala, lalu menatap Dio sambil menarik napas panjang. Dio mengedipkan kedua matanya yang bulat, dia belum mengerti apa-apa. Hanya saja, sesekali Dio menatap Yvonne sambil tersenyum tipis.Yvonne mengecup kening Dio, lalu berlari ke arah lift dan buru-
Sudahlah .... Yang penting kemarahan Shawn telah mereda."Dokter itu bersedia menjadi dokter pribadi Dio?" Yvonne lanjut bertanya."Tidak," jawab Shawn.Tak peduli seberapa banyak uang yang Shawn tawarkan, Caleb sama sekali tidak tergoda. Caleb memiliki impian tersendiri, dia tidak bisa menerima tawaran Shawn. Namun jika Dio membutuhkan pertolongan, Caleb akan selalu sigap untuk merawatnya.Neil teringat akan Caleb karena Caleb berencana untuk mengembangkan kariernya di negara ini. Demi kekasihnya, Caleb rela mengorbankan pekerjaannya di luar negeri dan pindah ke sini. Caleb adalah dokter yang hebat, dia pasti akan sukses di mana pun dirinya berada.Caleb tidak bisa menerima tawaran Shawn karena prinsip pribadi. Sebagai seorang dokter, Caleb memiliki tanggung jawab untuk mengobati semua anak-anak yang membutuhkan perawatan, bukan hanya Dio seorang. Itu adalah bentuk tanggung jawab seorang dokter terhadap sumpah profesinya.Yvonne merasa semua orang yang memutuskan untuk menjadi dokter
Shawn mengerutkan alis, kenapa Yvonne melontarkan pertanyaan seperti ini?Shawn tercengang selama beberapa saat, dia agak kaget dengan perubahan topik yang terjadi secara tiba-tiba."Dia hanya sekretarisku." Shawn tidak pernah mengamati sikap sekretarisnya. "Kenapa kamu bertanya seperti itu?"Yvonne mengernyit saat mengingat tindakan sekretaris Shawn. "Saat ke kantor, aku melihatnya di ruanganmu."Shawn tidak merasa ada janggal, sekretarisnya memang sering memasuki ruangan untuk merapikan meja. "Terus?"Yvonne mengerutkan bibir, apakah dugaannya salah? Namun Yvonne melihat jelas pose sekretaris yang berbaring di atas meja Shawn.Yvonne tidak mungkin salah lihat, dia tidak buta."Kamu cemburu? Kamu tidak tenang melihat aku punya sekretaris wanita? Aku tidak keberatan mengganti posisinya." Shawn tersenyum kecil.Yvonne mengedipkan mata. "Kamu mengira aku cemburu?""Kalau bukan cemburu, lantas apa?" Shawn berbalik tanya.Saat melihat tindakan sekretarisnya Shawn, Yvonne memang kaget dan j