Dio yang berada di dalam pelukan Yvonne tampak gelisah. Dio menggerakkan kedua tangan dan kakinya sambil merintih kecil. Sesekali Dio terlihat cemberut, tetapi tidak menangis.Dio terlihat resah karena tidak enak badan.Yvonne mengecup pipi Dio, lalu bertanya kepada Samantha, "Kapan Ibu menyadari Dio sakit?"Samantha menjawab, "Nggak lama sebelum menelepon kamu."Yvonne mengangguk, sekarang mereka hanya bisa menunggu hasil pengecekan darah.Sembari menunggu hasil cek darah, Yvonne membawa Dio ke lorong yang sepi. Yvonne berharap suasana yang tenang dapat membuat Dio merasa lebih baik.Namun kenyataan berbeda dengan harapan, Dio malah menangis semakin keras. Dio masih kecil, dia belum bisa berbicara dan mengungkapkan bagian tubuh yang sakit. Dia hanya bisa menangis untuk mengutarakan perasaannya.Yvonne tahu Dio pasti menderita, tapi sekarang tak banyak hal yang bisa dilakukan."Bu, aku mau minta dokter untuk memeriksa Dio sebentar. Ibu tolong tunggu hasil pemeriksaan darahnya, ya!" Yvo
"Aku dengar Dio sakit? Bagaimana keadaannya sekarang?" tanya Niko.Yvonne berpura-pura tidak terjadi apa-apa, nada bicaranya terdengar datar. "Siapa yang bilang Dio lagi sakit?""Kata Bibi Samantha," jawab Niko.Yvonne berpura-pura terkejut. "Ibuku?"Seketika sebuah ide pun terbesit di kepala Yvonne. Dia menemukan cara untuk membongkar kebohongan Niko."Apakah Dio benar-benar sakit?" Niko mendesak Yvonne untuk menjawab pertanyaannya.Tatapan Yvonne terlihat dingin dan tajam, dia mengira kalau Niko berbeda dengan Kayla. Selama ini Yvonne berusaha mendukung dan menganggap Niko sebagai bagian dari Keluarga Staford, tapi nyatanya ...."Iya," jawab Yvonne.Niko bertanya dengan cemas, "Parah, nggak?""Sekarang kami lagi di rumah sakit. Kalau kamu khawatir, datanglah untuk menjenguknya," jawab Yvonne."Oke, di rumah sakit apa? Aku ke sana sekarang."Yvonne memberikan alamat rumah sakit kepada Niko, lalu menutup teleponnya dan langsung menghubungi Shawn."Halo?""Apakah kamu bisa mengirimkan b
Yvonne merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan, para pengawal tersebut adalah orang-orang kepercayaan Shawn.Sesaat Yvonne tiba di lift, dia berpapasan dengan Niko yang baru tiba.Niko kelihatan cemas dan gugup. "Di mana Dio? Aku mau menjenguknya."Yvonne mengamati ekspresi Niko dengan tenang. Yvonne sedang berusaha menilai apakah kekhawatiran Niko tulus atau hanya sandiwara semata.Yvonne merasa Niko tulus memedulikan Dio. Entah karena Niko terlalu pintar bersandiwara atau dia memang mengkhawatirkan Dio."Niko, ikut aku." Yvonne masuk ke dalam lift."Ada apa?" tanya Niko. "Ada masalah apa?""Kita bicarakan nanti," jawab Yvonne."Oh." Niko mengangguk.Setelah pintu lift terbuka, Yvonne langsung keluar dan beranjak ke taman yang ada di belakang rumah sakit. Yvonne berjalan dengan diikuti Niko."Kak, ada apa mengajakku ke sini?" Niko kebingungan.Sebelum bicara, Yvonne melihat ke sekeliling untuk memastikan tidak ada yang menguping pembicaraan mereka. "Aku mau tanya, kamu yakin ibuku y
"Aku nggak tertarik mendengar omong kosongmu. Katakan, kamu sengaja ingin menyakitiku atau ada yang menyuruhmu?" tanya Yvonne.Niko menggelengkan kepala. "Selama ini aku menganggapmu sebagai keluarga, aku nggak ada niat untuk menyakitimu. Aku ... aku diancam.""Diancam siapa?""Aku juga nggak tahu siapa orangnya, dia mengirimkan pesan anonim. Aku juga menyelidikinya, tapi nggak ada informasi apa pun," Niko menjawab sambil mengeluarkan ponsel dan menunjukkannya kepada Yvonne. "Lihat ini."Yvonne sontak mengerutkan alisnya. "Bukannya ibumu dipenjara?""Aku pergi ke penjara untuk mengecek, tapi ibuku nggak ada di sana. Aku nggak tahu siapa yang mengirimkan pesan ini kepadaku, nomor dan identitasnya dirahasiakan, aku nggak bisa menyelidikinya." Nasi telah menjadi bubur, tak ada gunanya lagi merahasiakan semuanya. Niko terpaksa menceritakan yang sejujurnya, "Mereka menggunakan nyawa ibuku untuk mengancamku, aku ...."Yvonne langsung memotong ucapan Niko. "Mereka menyuruhmu untuk mencelakai
Raut wajah Yvonne terlihat gugup, kemunculan Shawn terlalu tiba-tiba."Kok kamu ke sini?" Yvonne berusaha menenangkan diri dan tersenyum canggung.Shawn mengangkat kepala, dia menatap Yvonne dengan datar dan tenang. "Kamu habis dari mana?""Aku ... ada sedikit urusan." Yvonne tidak berani menatap mata Shawn, dia berjalan ke arah meja dan menuang segelas air untuk menutupi kebohongannya. "Kamu belum menjawab pertanyaanku. Kok kamu ada di sini?"Suara Shawn terdengar dingin. "Anakku sakit, apakah aku tidak boleh datang?"Yvonne merasa sangat bersalah, dia tidak tahu harus berbuat apa. Shawn menatap Yvonne selama beberapa detik, tapi tampaknya Yvonne tidak memiliki niat untuk menceritakan yang sejujurnya.Shawn sangat marah melihat anaknya yang dicelakai. Ada yang mencelakai Dio, tetapi Yvonne malah menutupinya dari Shawn. Apakah Yvonne tidak memercayai Shawn? Atau ada alasan lain?"Aku mau membawa Dio," kata Shawn.Yvonne kaget dan langsung menatap Shawn. "Kenapa? Apa hakmu membawanya?"
Para pengawal mengikuti Shawn pergi meninggalkan rumah sakit.Shawn tidak pulang ke rumah, dia membawa Dio ke vila yang sempat digunakan untuk menyekap Yvonne.Menurut Shawn tempat ini lebih aman karena tidak banyak orang yang mengetahui tempat ini. Ditambah vila ini pun dijaga selama 24 jam, keamanannya lebih terjamin.Tak lama setelah Shawn tiba, Neil beranjak mengikuti dari belakang. Shawn yang menyuruh Neil datang.Meskipun Neil sudah tidak bekerja sebagai dokter, koneksi yang dimiliki sangatlah luas. Shawn meminta Neil mencari dokter hebat yang dapat diandalkan untuk merawat Dio.Sebenarnya Neil adalah seorang dokter yang hebat, tetapi dia terpaksa meninggalkan profesinya dan mengambil andil di perusahaan keluarga. Demi hubungannya dengan Anas, Neil harus mendengarkan semua perintah ibunya.Neil menghubungi semua dokter spesialis anak yang dikenal, akhirnya dia menemukan seorang dokter yang cocok."Serahkan padaku," kata Neil."Em, aku ingin cepat," jawab Shawn."Tenang saja." Kem
Setelah ada yang angkat bicara untuk membela Shawn, selanjutnya beberapa dewan direksi yang lain pun menunjukkan dukungannya kepada Shawn secara gamblang.Semua orang tahu bagaimana kemampuan Shawn selama memimpin perusahaan. Meskipun saham yang dimiliki para dewan direksi tidak besar, mereka mendapatkan keuntungan yang banyak selama masa kepemimpinan Shawn. Jika presdir perusahaan diganti, apakah para dewan direksi ini masih bisa mendapatkan keuntungan dividen sebanyak sekarang?Hampir semua orang meragukan Ruben, apalagi setelah bisnis ilegal yang dilakukan Thiago tersebar. Mereka merasa Ruben gagal mendidik anaknya, bagaimana dia mampu memimpin perusahaan?Namun melihat Graham yang berani mengadakan rapat besar, dia telah menghubungi sebagian dewan direksi untuk mendukung Ruben. Oleh sebab itu Ruben tetap percaya diri.Awalnya Graham mendukung Thiago yang masih muda dan juga cerdas, tetapi sekarang kasus Thiago masih berada di dalam tahap penyelidikan polisi sehingga mustahil memint
Shawn tidak memedulikan Ruben, dia bahkan enggan meliriknya."Ayah, lihat anak itu! Semua gara-gara Ayah yang terlalu memanjakannya, dia jadi tidak tahu sopan santun." Ruben geram melihat sikap Shawn.Graham tenggelam di dalam pikirannya, dia tahu jelas bagaimana watak Shawn. Apakah Shawn sungguh tidak memedulikan perusahaan? Atau jangan-jangan Shawn memiliki rencana lain?"Ayah ...," panggil Ruben."Tutup mulutmu!" Graham memelototi Ruben.Graham tidak bodoh, dia tahu bahwa Ruben tak jauh lebih baik daripada Shawn."Karena pandangan setiap orang berbeda, maka rapat hari ini cukup sampai di sini. Untuk sementara belum ada keputusan yang bisa dibuat." Graham menyadari ada yang tidak beres, makanya dia langsung membubarkan rapat."Pak Graham, aku yakin pasti ada alasan kenapa Pak Shawn bersikap acuh. Selama ini Pak Shawn telah bekerja keras, kami semua menyaksikannya sendiri. Aku rasa mencopot jabatan Pak Shawn bukanlah keputusan yang tepat." Masih ada dewan direksi yang berusaha membela