Home / Romansa / Cinta sang Lady Killer / Chapter 13 - Anya got sick

Share

Chapter 13 - Anya got sick

Author: Riantie A
last update Last Updated: 2021-08-21 11:29:39

Anya menatap datar ke arah Daniel dan seorang wanita berambut pendek yang terkesan sangat seksi karena di padu oleh pakaiannya yang ketat menonjolkan lekuk tubuhnya. Mereka baru saja masuk ke dalam apartemen ketika Anya sedang menonton televisi.

"Anya. Kau belum tidur?" tanya Daniel dalam bahasa Indonesia. Ia melirik jam yang menunjukkan pukul sebelas malam.

Anya tersenyum pelan. "Aku akan tidur" jawab Anya juga dalam bahasa Indonesia. 

"Daniel, who is she?" Tanya wanita bertubuh ramping, matanya menatap penuh penasaran. 

"She is my maid" jawab Daniel tersenyum. 

"My my" wanita tersebut tersenyum misterius sembari meneliti tubuh Anya dari kepala hingga ke kakinya.

"Aku permisi" Anya melangkah masuk kamar karena terganggu akan tatapan wanita kencan Daniel. 

"Anya" panggil Daniel. Ia melepaskan pelukan di bahu wanita berambut pendek dan menghampiri Anya.

"Wajahmu pucat Anya. Kau sungguh tidak apa-apa?"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 14 - Beautiful

    "Apa jadwalku hari ini?" tanya Daniel kepada sekretarisnya ketika ia sampai ke ruang kerja pribadinya. Daniel duduk, mengambil dan membaca berkas laporan tentang proyek Mahattan House dengan wajah serius, sesekali kening mengerut dan mencoret beberapa bagian dalam berkas tersebut dengan bal poin. "Siang ini anda akan bertemu dengan Mr Park Joseph di restoran Fig & Olive, dan jam 3 sore akan bertemu dengan Mr Deriel Anhartd" jelas Arlene dengan buku catatan di tangannya. "Dan untuk besok? Apa jadwalku kosong?" tanya Daniel kembali. Ia ingin menghabiskan waktunya di rumah, sudah sangat lama ia tidak mengambil masa cuti dan bersantai di rumah, hari liburnya akan menyenangkan kalau ia bisa mengganggu Anya dan membuat gadis itu geram. Ekspresi gusar sang gadis menjadi suatu kesenangan bagi Daniel. laki-laki itu tersenyum lembut membayangkan wajah Anya yang memerah karena marah. "Jadwal anda kosong sampai sore hari, malamnya anda akan mengha

    Last Updated : 2021-08-21
  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 15 - Party

    Sepanjang jalan, tidak ada yang mau memecahkan kesunyian yang tercipta di antara Daniel dan Anya, beberapa saat kemudian mobil Daniel berhenti di parkiran sebuah hotel. Laki-laki itu membukakan pintu mobil dan mengulurkan tangannya bak gentleman. Anya tersipu malu akan perlakuan lembut yang tidak ia rasakan selama ini, gadis itu menerima uluran tangan Daniel dan keluar dari mobil, menatap ke sekeliling hotel yang tampak ramai akan para tamu undangan yang juga baru tiba di hotel tersebut. Daniel membuka lengannya, meminta Anya untuk mengamit lengannya dan mereka pun melangkah masuk ke dalam hotel tersebut. Di dalam ballroom hotel yang mewah tersebut ratusan tamu yang sudah lebih dahulu menghadiri pesta pertunangan tersebut, ruangan ballroom di penuhi dengan warna kuning keemasan membuat ruangan tersebut tampak glamor dan elegan. Anya terpukau dengan suasana mewah tersebut, baru kali ini ia menghadiri suatu pesta yang begitu mewah, beberapa menit kemudian acara pertuna

    Last Updated : 2021-08-21
  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 16 - Childhood memory

    Daniel menatap tajam Jason dan tersenyum terpaksa. "Kabarku baik, senang bertemu denganmu" Jawab Daniel dengan wajah datar, ia juga berbahasa Indonesa. Baik Deriel maupun James bingung dengan suasana yang tiba-tiba berubah menegangkan dan bahasa yang tidak mereka pahami, sedangkan Jason hanya tersenyum menyeringai. "Senang juga bertemu denganmu kak" ujar Jason. Daniel pamit undur diri kepada James dan melangkah ke arah Anya yang sedang asik mengobrol dengan Mia. "Kita pulang" Laki-laki itu lalu menarik tangan Anya. "Tapi Daniel, aku belum pamit dengan Mia" Sela Anya tidak setuju. Daniel menatap tajam ke arah Anya. "Jangan membantah" Suara Daniel terdengar sangat rendah, menandakan bahwa ia sedang marah. Anya terkejut melihat tatapan dingin Daniel, ini kedua kalinya tatapan dingin laki-laki itu melayang kepadanya. Gadis itu seketika diam membisu dan menuruti Daniel. Jason yang melihat kepergiaan Daniel yang tergesa

    Last Updated : 2021-08-21
  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 17 - Jason

    Anya menyiapkan sarapan pagi dan secangkir kopi untuk Daniel, dalam sela kegiatannya ia masih mengingat tatapan dingin Daniel. Ini pasti akan menjadi pagi yang canggung. "Selamat pagi" Sapa Daniel dan duduk di kursi makannya. "Pagi" Sapa Anya sedikit canggung. Daniel mengangkat cangkir kopi dan menghirup aroma harum lalu menyeruputnya dengan pelan. "Kopi buatan mu memang enak Daniel tersenyum samar lalu memulai sarapannya. Anya menjadi heran sejenak, ia pikir pagi ini akan jadi suasana canggung namun dugaannya salah, Daniel bersikap seperti biasanya. Gadis itu menghela napas lega. Setelah menyelesaikan sarapannya, Daniel berdiri dan melangkah ke pintu apartemennya, Anya mengikuti dari belakang. "Hati hati di jalan, semoga harimu menyenangkan". Daniel mengacak pelan rambut Anya. "Aku pergi" Daniel melangkah masuk ke lift apartemen. Alis Anya terangkat bingung, ini bukan Daniel yang biasanya, laki-laki

    Last Updated : 2021-08-21
  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 18 - Jealousy

    "Kau terlihat senang Anya" tebak Daniel ketika melihat raut wajah senang Anya. Mereka sedang duduk di ruang tamu, menonton televisi bersama. "Benarkah?" tanya Anya semakin tersenyum lebar. "Berhenti tersenyum seperti itu,kau terlihat seperti badut" Daniel mendengus tidak suka. Laki-laki itu terganggu akan senyum sang gadis. Karena bukan dia yang membuatnya tersenyum. Anya berdecak pelan, ia mencibir tanpa suara. "Jadi apa yang membuatmu senang?" tanya Daniel sambil menonton televisi. "Waktu aku pergi berbelanja aku bertemu dengan teman lamaku dan kami berbincang bincang sesaat. Aku sangat senang bertemu dengannya" Jelas Anya antusias. "Rupanya kau punya teman juga" komentar Daniel tanpa minat. Anya kembali berdecak pelan. "Dasar..." "Dasar apa?" Daniel menoleh dan menantang Anya. "Tidak apa apa" Ucap Anya menelan kekesalannya mentah-mentah. "Buatkan kopi untukku"

    Last Updated : 2021-08-21
  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 19 - Childhood memory 2

    "Maaf membuatmu datang kemari" Jason tersenyum menyambut Anya yang baru sampai di restoran tempat pertama kali mereka bertemu. "Tidak apa apa, lagipula aku juga senang bertemu denganmu" Anya mengambil tempat duduk di depan Jason. Mereka menyantap makan siang dengan santai. Anya terdiam sejenak ketika mengingat berkas tentang keluarga William yang ia temukan sebulan yang lalu di ruang kerja Daniel. "Kau yakin tidak mengenal Daniel Millard?" Tanya Anya memastikan. Jason menggelengkan kepalanya sambil mengunyah makan siangnya. "Tidak, kenapa?" Anya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Ia tidak ingin melibatkan dirinya dengan masalah yang tidak ia ketahui. Ia melanjutkan makannya, sesaat mereka larut dengan makanan mereka masing masing. Jason melihat jam yang menunjukkan pukul dua siang. "Oh tidak, aku akan terlambat" Jason berdiri ketika mengingat sesuatu. "Maaf kak Ira, aku ad

    Last Updated : 2021-08-21
  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 20 - Sign of fall

    "Welcome back" Sapa Anya ketika melihat Daniel yang duduk di ruang tamu. "I am home" Jawab Daniel lelah. Anya mengerutkan keningnya. "Kau kenapa Daniel? Apa terjadi sesuatu di kantor?". Daniel menghela napas panjang. "Tidak ada apa apa, si penumpang gratis dimana? Apa dia belum pulang?" "Namanya Erick Daniel, dia sedang mandi baru saja juga pulang" Anya memutar bola matanya. "Sampai kapan dia akan menjadi parasit di rumahku?" Gumam Daniel kepada dirinya. "Sampai aku mendapatkan apa yang aku mau" jawab Erick sembari menggosokkan rambutnya dengan handuk kecil. Anya membulatkan matanya ketika melihat laki laki itu bertelanjang dada. "Hei, pakai bajumu" Gadis segera menatap ke arah lain. Ia wanita normal, tentu saja akan malu melihat badan laki laki yang terbentuk sempurna dengan sixpack dan betapa tegapnya tubuh tersebut. "Apa salahnya aku bertelanjang dada? Tidak ada larangan bertelanjang di sini kan?" tanya E

    Last Updated : 2021-08-21
  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 21 - Lunch box

    Anya membuka pelan matanya, tadi malam ia tertidur dengan posisi duduk karena tidak ingin membangunkan Daniel yang tertidur di pahanya. Gadis itu menatap menatap pintu kamar dan terkejut lalu segera duduk di atas tempat tidur. "Kenapa aku sudah ada di kamar?" Anya menebak bahwa Daniel lah yang memindahkannya. Tanpa sadar ia tersenyum. Anya melihat jam yang sudah menunjukkan jam delapan pagi, gadis itu sontak terkejut dan segera beranjak dari tempat tidur menuju ke ruang makan namun hanya melihat Erick yang sedang mengoles selai kacang ke roti. "Dimana Daniel?" tanya Anya melihat ke sekelilingnya. "Morning" sapa Erick tersenyum. "Ah morning" Sapa Anya yang lupa sapaan paginya. "Daniel sudah berangkat kerja setengah jam yang lalu, kau mau?" Erick menawarkan roti selai kacang ke arah Anya. Anya memukul dahinya, ia merutuki ketidakbecusannya dalam bekerja, karena ia tertidur pasti Daniel melewatkan sarapan paginya. "Maaf, aku

    Last Updated : 2021-08-21

Latest chapter

  • Cinta sang Lady Killer   Extra Part 3 (End)

    “Kau tidak apa-apa Anya?” tanya Daniel meletakkan coklat yang ia terima dari Carla, salah satu wanita kencannya. “Ini untukmu, seorang teman memberikannya kepadaku dan berkata selamat atas honeymoon kedua kita” Ucap Daniel melepaskan dasinya. Anya hanya diam menundukkan kepalanya. “Hei. Kau kenapa Anya? Mengapa diam saja? Apa kau sakit?” tanya Daniel. Anya mengangkat wajah dan menatap kepada Daniel lalu menggelengkan kepalanya, ia sangat membenci dirinya sendiri sekarang ini. adegan ciuman pipi yang ia lihat tidak bisa ia keluarkan dari kepalanya. “Baiklah. Aku akan mandi dulu. Istirahatlah” Daniel melangkah ke kamar mandi. Sepeninggal Daniel ke kamar mandi, Anya menatap kotak coklat, mengambilnya dan membukanya perlahan. Coklat berbentuk bulat tersusun rapi dan cantik dalam kotak yang berwarna coklat keemasan. Ia mengambil satu dan memasukkannya ke mulutnya. Coklat tersebut langsung melebur didalam mulutnya, ia kembali

  • Cinta sang Lady Killer   Extra Part 2

    Anya memeluk erat kedua anaknya, ia sebenarnya tidak ingin berpisah dengan Jason dan Evan namun sifat keras kepala Daniel membuatnya tidak punya pilihan lain. Anya menangis sembari mengeratkan pelukannya.“Mom, jangan menangis, kami akan baik-baik saja disini” ujar Jason.“Ya. Lagi pula kami akan tinggal dengan grandma dan grandpa. Jadi mom tidak perlu khawatir” sambung Evan.“Tapi. Bagaimana jika kalian sakit? Siapa yang akan merawat kalian?” tanya Anya khawatir.“Grandma” jawab kembaran itu serentak.“Bagaimana dengan sekolah. Siapa yang akan mengantar kalian?” tanya Anya kembali.“Grandpa” ujar Evan. Jason mengangguk.“Tapi.. tapi”“Anya. Kau berlebihan. Kita hanya pergi seminggu, berhentilah menangis” potong Daniel yang sedari tadi melihat adegan dramatis tersebut.“Tapi kita akan pergi ke Itali Daniel, bukan San Fra

  • Cinta sang Lady Killer   Extra Part 1

    Anya meletakkan dua piring berisi sosis dan roti panggang lalu menuangkan susu pada kedua gelas panjang dan meletakkan secangkir kopi yang sudah selesai ia siapkan. Anya menganggukkan kepala dengan puas ketika melihat semua menu sarapan sudah tersaji dengan lezat diatas meja. Ia menatap ke lorong penghubung ruang makan dengan ruang keluarga, tidak ada tanda-tanda penghuni rumah akan masuk ke ruang makan. “Jason, Evan” panggil Anya. “Yes mom” jawab dua anak laki-laki berusia delapan tahun yang berlari ke ruang makan. “Good morning mom” sapa kedua laki-laki kembar tersebut lalu mengecup pipi Anya sekilas. Anya tersenyum lembut. “Good morning sweetheart”. “Dad belum siap?” tanya Anya ketika melihat hanya dua anaknya yang masuk ke ruang makan. “Aku disini my beloved one. Good morning” Sapa Daniel yang baru ikut bergabung di r

  • Cinta sang Lady Killer   Epilog

    1 Tahun kemudianLos Angeles, California. Daniel menatap bahagia kearah Anya yang sedang berjalan bersama dengan ayah angkatnya di atas karpet merah. Ia memakai setelan tuksedo putih berdasi kupu-kupu. Anya yang memakai baju pengantin berwarna putih dan kepalanya yang ditutupi oleh jaring putih membuat gadis itu seperti putri dalam cerita dongeng.Robert menyerahkan Anya ke tangan Daniel yang disambut dengan senang hati oleh anak angkatnya. Butuh waktu setahun bagi Daniel untuk sembuh dari rasa sakit dalam hatinya. Rasa bersalah Daniel kepada adiknya membuat laki-laki itu lebih memfokuskan pikirannya dalam pekerjaan. Selama setahun Daniel berubah menjadi seperti Daniel 20 tahun yang lalu, yang datang kepadanya untuk ambisi besar. Namun kali ini tidak ada diiringi oleh dendam melainkan rasa bersalah yang mendalam. Kehadiran Anya dalam hidup Daniel membuat laki-laki bisa bersikap seperti semula dalam waktu setahun. Terdengar lama namun cukup

  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 55 - Sorry Brother

    Daniel mengambil sebuah handphone, sudah beberapa hari ia tidak mengecek handphonenya. Ia menghidupkan pesan suara. "Daniel. ini aku Richard, aku tidak bisa menghubungimu jadi aku mengirimkan hasil penyelidikanku ke e-mailmu. Tolong hubungi aku kalau kau mendengar pesan suara ini" Daniel mengerutkan keningnya dan segera memeriksa e-mailnya, terdapat sebuah file P*F dan rekaman suara. "Jay, aku ingin memberikan tugas untukmu. Kau harus membunuh Reyna, lakukan apapun yang kau bisa. Aku tidak perduli yang terpenting dia mati. Kau mengerti" Suara Cathrina yang Daniel dengar membuat lelaki itu mengkatubkan rahangnya. Anya segera menggenggam tangan Daniel. "Aku tidak apa-apa Anya" ujar Daniel. Bukti tersebut akan semakin memperjelas kesalahan Cathrina. Daniel menggenggam erat handphonenya, menatap penuh kebencian. Handphone Daniel bergetar, ia heran melihat ibunya menelpon. Mungkin ibunya masih mengkhawatirkannya, pikir Daniel.

  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 54 - Back to Indonesia

    “Good morning mom. Good morning dad” sapa Daniel lalu duduk di kursi makan. Robert menatap khawatir kepada anaknya. “Aku baik-baik saja dad”. Robert menghela napas lalu mengangguk. Ia sudah mendengar semuanya dari Elianor bahwa Daniel sudah tau semuanya. “Aku memasakkan menu kesukaanmu Daniel. chicken stew dan fried shrimp” Elianor meletakkan sepiring udang tepung goreng didepan anaknya. Daniel tersenyum. “Thank you mom”.Laki-laki itu mengedarkan pandangannya mencari Anya. “Dimana Anya?” Sedetik kemudian Anya muncul dibalik tembok pembatas ruang makan dan dapur. “Aku disini” jawabnya lalu meletakkan dua cangkir kopi dimeja. “Hm. My favorite coffee” komentar Robert sambil menghirup aroma yang menguar dari cangkir. “Kopi buatan Anya memang yang terbaik” Daniel setuju. Anya dan Elianor duduk di kursi makan dan mereka memulai sarapan pagi mereka. “Mom, hari ini kami akan terbang ke Indonesi

  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 53 - Their First Time

    20 tahun yang lalu.Jakarta, Indonesia. Robert dan Elianor masuk kedalam rumah keluarga William. Mereka terkejut dengan perkataan Evan akan memberikan Daniel untuk mereka adopsi. Robert dan Elianor sudah lama menginginkan seorang anak namun tuhan berkehendak lain. “Mengapa kau mengatakan akan memberikan Daniel untuk kami adopsi?” tanya Robert membuka percakapan.Ia paling tau betapa sayangnya Evan kepada Daniel. Karena rasa sayangnya kepada Daniel dan Reyna akhirnya Evan memutuskan untuk bercerai dengan Reyna karena takut kehilangan perempuan itu jika tidak menceraikannya. Enam tahun yang lalu, Cathrina datang menemui Evan yang masih hidup bahagia dengan Reyna. Ia mengatakan bahwa ia sedang mengandung anaknya Evan. Evan memang pernah terjebak semalam dengan Cathrina ketika sedang dalam perjalanan bisnis ke luar kota, entah bagaimana ia bangun dengan tubuh telanjang dan Cathrina tidur disampingnya tanpa mengenakan sehelai benang pun. Cath

  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 52 - The Truth

    20 tahun yang lalu.Jakarta, Indonesia. Jason kecil menangis sesenggukan setelah diusir oleh Daniel dari kamarnya. Ia tidak mengerti mengapa kakaknya begitu marah kepadanya. Perasaan sedih membuat Jason membutuhkan seseorang untuk menghiburnya. Ia memutuskan masuk kedalam kamar ibunya, pintu ia buka perlahan. Ia takut jika ibunya sedang tidur dan terjaga karena kehadirannya maka ia akan mendapatkan makian dari ibunya. “Aku tidak mau tau. Kau harus menghilang dengan semua barang bukti. Kau ingin aku dipenjara huh?” teriak Cathrina marah. Jason terkejut dengan nada tinggi tersebut, Ia memutuskan untuk menutup kembali pintu kamar ibunya. Kehadirannya akan membuat emosi ibunya semakin meninggi. “Hei. Jangan membantah denganku. Kita berdua yang merencanakan pembunuhan ibunya Daniel” bentak Cathrina di telepon. Gerakan Jason terhenti ketika mendengar perkataan ibunya, ia tidak menduga bahwa ibunya lah yang telah membunuh ibunya Daniel. “M

  • Cinta sang Lady Killer   Chapter 51 - Misunderstanding

    Daniel mengernyitkan keningnya melihat nama Jason tertera dilayar handphonenya. “Halo Jason. ada apa kau menelpon ku?”. “Mengapa kakak tidak bilang kalau kak Ira kecelakaan?” tanya Jason to the point. Daniel sadar bahwa ia belum memberitahu Jason. hubungan mereka yang buruk selama 20 tahun ini membuat Daniel tidak terbiasa memberitahu hal yang penting kepada Jason. “Aku lupa. Maaf” Jason tertegun dan menatap handphone dengan bingung. Baru kali ini kakaknya meminta maaf kepadanya. “Tidak apa-apa. Bisakah aku berkunjung ke apartemen mu?” “Tenang saja. Aku akan membawa Vero” lanjut Jason. “Aku tidak mengatakan apapun” Daniel memutar bola matanya. Dari nada bicara Jason seakan mengejeknya karena terlalu overprotective. Jason tersenyum. “Aku hanya memperjelas keadaan” “Besok saja kau berkunjung” Ucap Daniel mengalah. “Baiklah. Sampaikan salamku untuk kak Ira” “Ya” Daniel memutuskan teleponnya lalu k

DMCA.com Protection Status