"Katakan lagi, kau memanggil pria itu dengan sebutan apa?" Athena dan Yelizaveta berdiri tidak jauh dari kekacauan di depan mereka. Malam sudah begitu larut, lampu-lampu penerangan begitu temaram, belum lagi tidak ada seorangpun yang melewati tempat itu. Sungguh menakutkan. "Kakak." jawab gadis awal dua puluh tahun itu polos. Sayangnya jawaban itu menghasilkan kerutan di wajah cantik Athena. "Ada berapa kakakmu?" Yelizaveta memandangi Athena seperti makhluk asing, "apa kau benar-benar stress setelah gagal menikah? Tentu saja hanya satu! Zhestkiy bersaudara hanya ada dua orang." Athena yang masih belum percaya menyentuhkan tangannya yang dingin pada ujung dagunya, menyaksikan pria tinggi yang menggunakan setelan jas lengkap. Lengan kemejanya digulung hingga siku, sedangkan jas coklat itu ia sampirkan di bahu. Otot-otot di lengan itu ikut bergerak ketika tangannya bergerak. Tanpa sadar Athena menelan ludahnya. "Apa dia kakak sepupumu? Aku dengar keluarga Zhestkiy banyak di sini."
Diam.Hening.Nikolov masih menatap Athena sambil tersenyum, Athena melihat bolak-balik dari Yelizaveta ke Nikolov, sedangkan Yelizaveta melihat kakak dan Athena secara bergantian. Begitu seterusnya hingga gadis bersurai hitam legam itu menutup wajah sang kakak dan menjauhkannya dari Athena, yang akhirnya bernafas lega."Apa maksudmu? Kau tidak boleh merebut Athena dariku! Dia adalah pengawal dan asisten pribadiku sekarang! Salahmu meninggalkan Athena hingga dia mengundurkan diri dari perusahaan!" gadis awal dua puluhan itu memajukan bibirnya, keningnya berkerut, seperti tengah menantang sang kakak.Nikolov, hanya bisa tersenyum, "hmm, baiklah. Aku tidak akan mengambil Athena darimu." tetapi, mengapa Nikolov malah berkedip ke arahnya?"Oke, ayo pergi dari sini. Malam sudah terlalu larut, aku akan mengantar kalian berdua kembali ke hotel."Mereka berdua kembali ke hotel bersama Nikolov. Mantan bossnya duduk di depan, sedangkan ia duduk di belakang bersama Yelizaveta. Selama perjalanan,
"Oh, Queen Tiffany!"Mendengar namanya disebut, Tiffany menjauhkan tubuhnya yang masih berada dalam dekapan Nikolov. Wajahnya tersipu malu, entah karena ia baru saja jatuh ke dalam pelukan seorang pria asing, atau karena salah satu tamu di sana mengenalinya."Oh! Ini benar Queen Tiffany! Kapan kau akan tampil? Jam berapa grupmu akan tampil? Aku akan menjadi penonton di garis terdepan!" Tiffany sedikit kebingungan, sebab di negara luar seperti ini, nona muda yang cantik ini mengenalinya dan berbicara dengan bahasa yang ia mengerti.Sebagai seorang artis, Tiffany berusaha untuk menjaga penampilan publiknya. "Terima kasih nona atas dukungannya, kami akan tampil pukul sembilan." jawab Tiffany menampilkan senyuman seorang entertaimentnya."Benarkah? Kalau begitu aku akan menunggu! Kakak, kau akan menemaniku untuk melihat penampilan Tiffany, bukan?" Yelizaveta menggoyang-goyangkan tangan sang kakak, meminta pria tinggi di sampingnya untuk setuju dengan ajakannya.Dari sudut matanya, Athena
"Siapa yang berani—" lidah pria asing itu menjadi kelu setelah berbalik untuk melihat siapa orang yang berani mengganggu urusannya. Di belakangnya, Nikolov Zhestkiy mendominasi, tubuhnya yang jauh lebih tinggi membuat pria itu terkejut, serta, pegangan ditangannya semakin sakit. "Tuan, aku rasa kau sudah mendengar sendiri bahwa nona ini tidak mau minum denganmu." Pegangan itu semakin kuat, hingga seperti menjadi sebuah cengkraman yang hendak mematahkan tangannya. Tidak kuasa menahan rasa sakit, dengan wajah yang memerah, pria itu berkata. "Iya, ya, ya! Aku mengerti, sekarang lepaskan aku!" Nikolov melepaskan tangan itu darinya. Warna merah dan jejak tangan tercetak di tangan pria itu. Setelah memberi tatapan kesal kepada Athena, pria asing itu kemudian pergi dengan tergesa-gesa. "Anda tidak perlu melakukan itu, bagaimana jika dia memilih untuk membuat keributan?" ujar Athena, berdiri di sisi Nikolov yang menjulang. Selama ini ia selalu berjalan di bekalang Nikolov, melihat punggungn
Beberapa saat yang lalu, Athena masih melihat wanita berambut hitam dan menggunakan gaun berwarna silver itu berada di tempat duduknya. Tidak mungkin seseorang membawanya secara paksa di tengah keramaian seperti ini tanpa menyebabkan keributan. Apa Yelizaveta pergi ke kamar mandi?"Apa dia pergi ke kamar mandi?" Athena menyuarakan isi pikirannya. Wanita itu tidak berhenti bergerak gelisah, ia hampir saja berlari ke sana kemari, mengelilingi hiruk pikuk keramaian tamu untuk mencari keberadaan Yelizaveta, sebelum Nikolov memegang tangannya dan berkata, "tenanglah. Aku akan menyuruh orang-orang ku mencari Zavet."Meskipun Nikolov sudah bilang begitu, namun Athena masih belum tenang. Ia seperti memiliki trauma dengan sesuatu atau seseorang yang menghilang begitu saja. Nikolov yang melihat seluruh kepanikan di wajah Athena meraih kedua bahunya, membawa wajah memucat itu untuk fokus kepada dirinya. Mata biru itu melihat tepat ke arah Nikolov."Ini bukan salahmu, dia pasti akan baik-baik saj
"Ka-kak! Apa yang kau lakukan di sini?!" Yelizaveta sampai terlonjak kaget melihat siapa pengemudi mobil hitam yang berhenti di hadapan mereka. Gadis awal dua puluhan itu mengusap matanya berkali-kali sebelum meyakinkan sekali lagi bahwa tidak ada yang salah dengan penglihatannya.Nyatanya, Nikolov Zhestkiy masih berdiri di hadapannya.Tidak ubahnya seperti Yelizaveta, wajah terkejut Athena ia tarik dengan cepat setelah Nikolov mencuri pandang ke arah dirinya."Apa yang aku lakukan? Tentu saja menjemputmu." balasnya begitu santai."Kau tahu jika bukan itu yang aku maksudkan! Aku benar-benar marah padamu! Bagaimana bisa kau menghilang tidak ada kabar, tidak membalas pesan dariku, tidak mengangkat telpon dariku juga tidak mengantarku pulang tetapi malah muncul di sini dengan tiba-tiba?!" Pertengkaran adik dan kakak itu mengundang perhatian dari orang-orang yang berlalu lalang, dengan sang adik yang tidak berhenti memukul kakaknya, sedangkan sang kakak yang menerima semua pukulan itu den
"Apa maksudmu kau menginginkanku?" tanya Athena yang meletakkan sendoknya kembali ke atas piring."Ya. Apa maksudmu menginginkan Athena dariku?" timpal Yelizaveta yang juga tidak mengerti. Nikolov mulai menerangkan secara jelas."Intinya adalah, aku ingin Athena kembali menjadi sekretarisku." terang pria berambut gelap itu."Kau bahkan bukan seorang direktur lagi, apa yang sedang kau rencanakan?" tanya sang adik semakin penasaran."Untuk sekarang, aku belum bisa menjelaskannya kepadamu. Tetapi karena aku sudah kembali ke sini, maka aku ingin Athena kembali bekerja bersamaku." Nikolov menepikan piringnya yang sudah kosong, ia merapatkan tangannya di atas meja seraya melihat ke arah Athena dan Yelizaveta secara bergantian.Yelizaveta melipat tangannya, "kau pergi meninggalkan Athena hingga dia harus bekerja mengawasiku, sekarang setelah kembali, dengan mudahnya kau mengatakan menginginkannya kembali? Hah, apa kau pikir Athena adalah sebuah barang?"Perdebatan terjadi diantara kedua saud
Berbagai perasaan dirasakan oleh Athena saat dia memasuki gedung perusahaan ZY Corp, gedung yang selalu ia datangi setiap harinya selama empat tahun sebelum berhenti bekerja di sana. Ada perasaan nostalgia di dalamnya, juga ada perasaan sedih yang menghantui. Bagaimanapun juga, ZY Corp adalah perusahaan impian semua orang, termasuk dengan dirinya.Meskipun ia sering mengeluh dengan atasannya (Direktur Nikolov) terlepas dari itu semua, tidak dipungkiri ZY Corp adalah tempat kerja yang paling sempurna— itu bukan karangannya sendiri karena ia pernah membaca sebuah artikel mengenai hal ini.Seperti masa lalu, ia akan berjalan di belakang di belakang punggung kurus Nikolov, mengikutinya kemanapun selama jam kerja belum berakhir. Hari ini, setelah tiga tahun ia kembali lagi berjalan di belakang Nikolov Zhestkiy, melihat ke arah punggungnya yang terlihat sangat berbeda, bukan sebagai karyawan perusahaan itu lagi."Itu.. apa kau melihatnya?""Kau benar! Bukankah itu Direktur Nikolov?""Wanita