Berbagai perasaan dirasakan oleh Athena saat dia memasuki gedung perusahaan ZY Corp, gedung yang selalu ia datangi setiap harinya selama empat tahun sebelum berhenti bekerja di sana. Ada perasaan nostalgia di dalamnya, juga ada perasaan sedih yang menghantui. Bagaimanapun juga, ZY Corp adalah perusahaan impian semua orang, termasuk dengan dirinya.Meskipun ia sering mengeluh dengan atasannya (Direktur Nikolov) terlepas dari itu semua, tidak dipungkiri ZY Corp adalah tempat kerja yang paling sempurna— itu bukan karangannya sendiri karena ia pernah membaca sebuah artikel mengenai hal ini.Seperti masa lalu, ia akan berjalan di belakang di belakang punggung kurus Nikolov, mengikutinya kemanapun selama jam kerja belum berakhir. Hari ini, setelah tiga tahun ia kembali lagi berjalan di belakang Nikolov Zhestkiy, melihat ke arah punggungnya yang terlihat sangat berbeda, bukan sebagai karyawan perusahaan itu lagi."Itu.. apa kau melihatnya?""Kau benar! Bukankah itu Direktur Nikolov?""Wanita
Tempat tujuan mereka selanjutnya adalah sebuah resort. Berdasarkan perkataan Nikolov, ia memiliki pertemuan di resort mewah itu dengan beberapa orang kolega bibinya yang kini ada di Rusia. Melewati beberapa ruangan dan lorong, Nikolov tiba-tiba saja berhenti dan menoleh ke arah Athena."Boss! Anda akhirnya datang juga!" seorang pria berkepala pelontos dan berkacama hitam berlari ke arah mereka berdua."Hmm. Apa mereka semua sudah datang?" tanya pria yang lebih tinggi. Pria berkepala plontos yang ia tebak adalah salah satu bawahan Nikolov menggeleng sambil meluruskan tubuhnya. "Belum, boss Chen belum datang.""Cih, dasar pria tua itu." gumam Nikolov entah pada siapa."Sekretaris Athena, kau bisa menunggu di sini. Jika ingin pulang lebih dulu, kau bisa menghubungi Mr. Ili atau menyuruh salah satu dari anggota gang mengantarmu pulang." kata Nikolov kepada Athena."Kau meninggalkanku di sini?" protes Athena."Aku membiarkanmu ikut denganku hanya sampai di sini. Aku tidak ingin kau melihat
Suara pukulan yang menggema di seluruh ruangan membuat Athena menjadi tidak nyaman. Ia ingin menutup telinganya, menghentikan suara itu berputar di dalam kepalanya. Ia ingin menutup matanya, namun yang ia lihat adalah Nikolov yang tidak berhenti memukul pria yang sudah tidak mampu bergerak dengan matanya yang kelam.Athena terbiasa dengan Direktur Nikolov tiga tahun lalu yang sangat dingin, tidak banyak bicara dan sulit untuk ditebak, ia juga mulai membiasakan dirinya dengan Boss Nikolov yang sering tersenyum serta banyak bicara sekarang, namun pria di hadapannya, bukan lagi Nikolov dari keduanya. Bukan direktur yang ia habisakan waktu bersama selama empat tahun, bukan pula pria yang baru ia temui minggu lalu.Nikolov yang ini, membuatnya takut. Dia yang tidak peduli dengan darah yang mengalir bukan hanya dari tangannya, namun juga dari pria yang mungkin bisa kehilangan nyawanya.Athena terdiam dan seluruh tubuhny menggigil.Ia..ketakutan."Ni-nikolov aku pikir kau bisa berhenti sekar
"Direktur...?" Ia hanya ditatap dengan lama oleh Nikolov, tanpa mengatakan sepatah katapun hingga Athena kembali memanggil sang atasan."Direktur Nikolov?" ujarnya lagi."Hmm." jawab Nikolov yang mengusap wajahnya sendiri. Ia terlihat begitu lelah dan mulai kembali tersenyum, menghilangkan aura gelap yang sebelumnya mengelilinginya."Aku tidur di luar. Jangan khawatir." ujarnya yang kemudian kembali berbalik duduk di balik mejanya."Jadi, apa kau sudah mempelajari isi map yang aku berikan untukmu?" tanya Nikolov. Athena mendekat dan mengangguk."Ya, tidak semua, namun aku sudah cukup paham. Aku juga sudah menyusun beberapa jadwal untuk anda." ujar wanita itu dengan nada profesionalnya. Sejujurnya semalaman Athena tidak bisa tidur hingga ia mulai membaca map yang diberikan Nikolov padanya. Walaupun pada akhirnya pikirannya melayang entah kemana.Intinya adalah, Nikolov yang tidak pernah terlihat selama tiga tahun ini masih berkontribusi besar dalam dunia bisnis. Dengan kata lain, selam
"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan denganku hingga kau mengganggu waktuku, sekretaris Athena?" tanya Nikolov merapikan pakaiannya. Athena membuka jendela ruangan itu agar udara segar bisa masuk ke dalam ruangan sebelum meletakan sebuah map di hadapan Nikolov. "Rapat para pemegang saham Unity Group segera mungkin akan dilaksanakan. Big Boss sendiri yang akan menghadirinya." lapor Athena. Ia sudah cukup terbiasa dengan Big Boss karena mereka sering berkomunikasi mengenai pekerjaan. "Hanya itu? Aku tahu pasti ada hal lain yang ingin kau katakan." Nikolov paham dengan tabiat Athena dengan baik, dia tidak akan menggganggu Nikolov tanpa alasan yang jelas. "Perubahan nama properti atas nama Tiffany. Apa anda benar-benar akan memberikan aset yang anda miliki untuknya?" tanya Athena berdiri dengan tegak walaupun ekspresi wajah Nikolov sudah berubah. "Aku rasa itu bukan urusanmu pada siapa aku ingin memberikan aset yang aku miliki." jawab Nikolov, menautkan kedua tangannya di atas meja. Ma
Memasuki kamar mandi wanita, hanya ada dirinya dan Tiffany di sana. Athena berdiri di depan pintu, memperhatikan aktris muda yang tengah mencuci tangannya dari pantulan cermin. Ia menunggu detik demi detik hingga wanita itu mengangkat kepalanya dan menyadari keberadaan Athena di sana. "Sekretaris Athena." ujar Tiffany yang sedikit terkejut melihat Athena dari pantulan cermin di hadapannya. Seperti seorang aktris yang profesional, keterkejutan itu hanya berlangsung beberapa saat sebelum dia mengangkat sudut bibirnya. "..." "Apa kau butuh sesuatu dariku?" tanya Tiffany lagi masih belum berbalik. Ia menutup keran air yang menyala dan mengeringkan tangannya. "Aku hanya ingin memastikan apakah wanita yang datang bersama CEO dari DMD Corp adalah aktris terkenal Tiffany atau bukan." Setelah berpikir beberapa saat, Athena akhirnya ingat siapa pria yang datang bersama Tiffany. DMD Corp sedang berada dalam puncak kejayaan sekarang. Mereka adalah perusahaan yang besar, ZY Corp maupun Unity h
Big Boss melempar mantelnya sebelum mendudukkan tubuhnya di atas sofa berwarna pastel dengan marah. Wanita paruh baya itu mengangkat satu kakinya, duduk seperti seorang boss besar seraya menghisap rokoknya yang pertama. Hanya butuh beberapa hisapan, dan tidak sampai dua menit, rokok pertama sudah menghilang menjadi debu. Rokok keduapun ia hidupkan, sama sebelumnya, sang Big Boss menghisapnya dalam dan kuat, menghembuskan asap itu memenuhi seluruh ruangan. Setelah rokok kedua, barulah emosi sang wanita menjadi lebih stabil.Athena membuka kaca jendela, tidak ingin mati muda karena menghirup asap rokok yang terlalu banyak."That stupid Nikolov. Apa yang dia pikirkan?" dengan sabar, Athena duduk di hadapan sang Big Boss yang menggerutu tanpa henti."Beberapa tahun yang lalu dia datang kepadaku dengan sebuah ambisi untuk balas dendam kepada si sialan Dimitri. Jika bukan karena ambisinya yang besar untuk balas dendam dan memonopoli dunia bisnis, aku akan berpikir ribuan kali untuk membantu
"Direktur, apa yang kau lakukan—" Athena berlari menyusuri tangga, bergegas menghentikan apapun yang sedang dilakukan oleh atasannya. "Kakak, aku mohon, tolong berhenti." Yelizaveta merangkak, memeluk kaki Nikolov yang tidak berhenti memukul Ivan pada bagian wajah. Air mata yang sudah membasahi wajah sang adik seperti tidak digrubris oleh Nikolov, ia juga tidak peduli dengan Ivan yang sudah tidak bergerak di lantai. Kejadian itu mengingatkan Athena dengan kejadian beberapa bulan lalu, ketika ia memukul putra boss Jian hingga seluruh wajahnya lebam dan berdarah. "Direktu, hentikan!" Athena meraih tangan Nikolov, namun apalah daya, tenaga Nikolov tentu berbeda dengan tenaganya sendiri. "Direktur.." bisik Athena lagi. "Kakak!" Nikolov seperti larut dalam dunianya sendiri, matanya begitu gelap, merah gelap karena emosi yang sudah tidak terbendung. Seolah semua emosi yang ia tahan selama ini ia luapkan tanpa ampun kepada Ivan. "Direktur Nikolov!" Athena menarik tangan itu sekuat tenan