Maafkan untuk typo(s) yang pembaca temukan *bow walaupun sudah dengan teliti biasanya masih ada yang terlewat. Terimakasih untuk yang sudah mampir (〃゚3゚〃) dan menikmati cerita sampai sejauh ini~~~ I love you~~ ⊂((・▽・))⊃
"Rusia?" Athena bertanya dengan nada bigung. Seingatnya, sang atasan tidak memiliki jadwal yang mengharuskannya untuk terbang ke Rusia dalam waktu singkat. Dari balik kemudi, Nikolov mengangguk, "Ya. Setelah bertemu dengan Presdir, aku sadar jika saat ini, kekutan yang aku miliki masih belum seberapa. Aku masih belum cukup kuat untuk menghadapinya."Presdir Nikolai memiliki semua kalangan dalam genggaman tangannya, para petinggi, orang terkenal hingga orang yang memiliki pengaruh besar. Ia begitu kuat, ia juga memiliki kekuasaan yang luar biasa, berhadapan dengan lawan seperti presdir, jika kau tidak cukup kuat maka kau harus siap untuk hancur, sehancur-hancurnya. Bahkan jika lawannya adalah keluarganya sendiri, darah dagingnya sendiri, putranya sendiri. Athena sadar darimana keinginan direktur Nikolov untuk ke Rusia itu berasal."Aku akan mengunjungi bibiku, jika dia berpihak kepadaku, maka aku bisa melindungi semua orang dari Presdir." Nikolov mengepalkan tangannya yang memegang sti
“Hallo, direktur.” Athena mengangkat panggilan telepon dari Nikolov tidak lama setelah pesan dari sang atasan. Athena berdiri untuk keluar mencari tempat yang lebih tenang ketika bicara dengan Nikolov. Dari sudut matanya, ia bisa merasakan tatapan menggoda dari Sara yang tidak melepaskan matanya hingga Athena menghilang dari pintu kantin.“Athena apa kau sudah menerima pesan dariku?” suara dari balik panggilan bertanya. Suara Nikolov yang berat seperti berbisik tepat di sebelahnya, masuk ke dalam telinga hingga membuat Athena merinding. Nikolov yang berbicara lembut seperti ini sangat berbeda dengan Nikolov yang selalu berbicara dengan nada dingin nan ketus. Hingga sekarang, Athena masih belum terbiasa. “Ya, aku sudah menerimanya.”“Hmm” gumam Nikolov.Mereka terdiam dalam keheningan yang jujur saja, membuat Athena merasa canggung. Sebagai seorang bawahan, ia tidak mungkin mematikan panggilan dari boss-nya begitu saja. Namun, entah kenapa, dari pihak yang berseberangan juga urung untu
"Apa kau pernah ke Rusia sebelumnya?" di tengah ketenangan perjalanan menuju Rusia, gadis muda yang duduk tidak jauh darinya bertanya dengan suara yang pelan, Athena yang tengah membaca jadwal maupun pekerjaan di tablet-nya menoleh sekilas untuk melihat ke arah si wanita. Yelizaveta menunggunya untuk menjawab pertanyaan itu sesegera mungkin."Tidak pernah." jawabnya singkat. Wajah milik gadis muda itu menampilkan raut angkuh, "aku sudah sering ke Rusia. Aku sering mengunjungi bibiku di sana. Dia adalah wanita yang mengerikan, bisa dibilang bossnya mafia. Apa kau tahu jika keluarga Zhestkiy berasal dari Rusia? Jika bukan karena kakek yang memutuskan untuk mencari pengalaman dan berani mengambil risiko, kami semua masih menjadi mafia besar di Rusia sampai sekarang. Aku dengar kakek dari kakeknya kakek adalah boss mafia yang paling ditakuti dan di segani bahkan oleh para Yakuza Jepang."Yelizaveta berbicara panjang lebar tidak peduli apakah Athena mendengarkan perkataannya atau tidak. S
Di hari senin yang lumayan cerah, Athena sudah bersiap-siap di hadapan cermim. Hari ini ia menggunakan atasan berwarna putih. Ia menyingsingkan lengan bajunya hingga siku, tidak lupa dengan rok selutut beserta sepatu berwarna senada. Ia juga menyisir rambut pirangnya dengan rapi, menggerainya dan menatanya di satu sisi. Setelah meyakinkan penampilannya sempurna, wanita dua puluh tujuh tahun itupun bergegas menuju ZY Corp. Tempat kerjanya selama empat tahun terakhir.Kesan yang ia miliki dengan pekerjaan yang sudah ia geluti selama empat tahun? Jika diberi rating dari satu hingga sepuluh, maka ia akan memberi nilai pekerjaannya sembilan koma lima dari sepuluh. Lingkungan kerjanya bagus, gajinya besar beserta bonus tidak terduga yang sering ia dapatkan. Masalahnya hanya satu, yaitu atasannya, Nikolov Zhestkiy.Apa Direktur Nikolov orang yang jahat? Tidak, dia adalah pria normal yang sedikit sulit untuk dibaca. Terlalu normal hingga membuat Athena merasa sedikit bosan dan monoton.Athena
Perjalanan yang semula diperkirakan akan menghabiskan waktu dua jam, menjadi jauh lebih lama. Selama perjalanan itu, hanya diisi dengan keheningan. Walaupun sedikit, Athena merasa kasihan karena semua usaha yang sudah dilakukan sang atasan sejauh ini tidak main-main untuk meluluhkan hati Miss Tiffany.Ya, bagaimana lagi, kau tidak bisa memaksakan perasaan seseorang kepadamu. Setidaknya Miss Tiffany bukanlah wanita murahan yang akan menerima sang direktur hanya karena uang yang ia miliki.'Apa ia perlu menyemangati sang atasan?' Athena menggeleng. Keinginan Athena untuk menyemangati direktur itupun terhenti. Ia juga tidak banyak bertanya, karena sekali lagi— itu tidak berada dalam ranahnya, mempertanyakan perasaan sang atasan hingga melewati garis batasan antara bawahan dan atasan. Ia masih ingin bekerja di sana."Direktur, kita sampai." Athena membangunkan Nikolov yang tertidur selama perjalanan. Nikolov memijit pangkal hidungnya dan dalam beberapa detik kemudian, raut lelah diwajahny
Seluruh dunianya terasa berputar. Bukan hanya rasa sakit di seluruh tubuhnya, ia juga merasakan rasa sakit yang teramat pada kepalanya. Suara erangan keluar dari bibir plum nan pucat. Perlahan, bulu mata nan panjang itu bergerak ketika kelopak mata yang menyimpan mata indah berwarna biru itu terbuka. Ia berusaha menggerakan tubuhnya, namun kedua tangannya tidak bisa digerakan.Athena akhirnya ingat kejadian terakhir sebelum ia pingsan. "Direktur!" Suaranya tidak terdengar baik, namun ia masih mencari keberadaan sang direktur. Setelah memokuskan matanya berkali-kali, akhirnya Athena mulai bisa melihat dengan jelas serta mengamati setiap sudut ruangan tempatnya berada.Tempat itu begitu kecil dan sempit, beberapa kursi usang ditumpuk di sebelahnya, belum lagi penerangan yang minim serta tidak ada cahaya yang bisa masuk dari luar, membuat ruangan itu begitu pengap dan lembab. Ia tidak tahu sudah berapa lama dirinya pingsan, sudah berapa lama ia terkurung di sana, atau apakah sekarang sia
Ucapan Athena menjadikannya pusat perhatian bukan hanya dari Nikolov, namun juga dari pria mengerikan yang di panggil 'paman' oleh sang direktur. Nikolov menggeser kertas putih di hadapannya dan berkata, "aku tidak bisa melakukan ini. Kakek menyerahkan posisi ini kepadaku. Ayah juga masih sehat, tidak ada alasan untukmu begitu khawatir, paman. Lagi pula, Aleksei tidak begitu cocok untuk posisi ini.""Apa kau mengatakan jika putraku tidak lebih baik darimu? Atau, apakah pria tua itu yang mengatakannya padamu sendiri?" jika sebelumnya masih terdengar ketidakpedulian dari dalam suara si paman, sekarang seluruh perkataannya syarat dengan keseriusan. Jelas jika ia tidak suka dengan bagaimana Nikolov berbicara mengenai putranya."Aku tidak mengatakan apapun, paman yang menyimpulkannya sendiri." Mungkin berkat Athena yang tiba-tiba bersuara ketika ia kehilangan dirinya dengan keberadaan sang pamanlah yang membuat Nikolov menjadi lebih berani, getaran dalam suaranya juga sudah berkurang. Tida
Sekretaris Athena membuka matanya diantara rasa sakit di seluruh tubuhnya. Ia mengerang dan menutup rapat manik biru lautnya yang indah. "Oh Athena, kau sudah sadar." wanita berambut pirang itu mengenal suara itu dengan jelas, "ibu." ujarnya, merasakan kehangatan sang ibu yang mulai menangis. "Akhirnya kau sadar juga. Ibu takut kau tidak akan pernah sadar." Athena mengingat seluruh kejadian yang menimpanya, termasuk dengan alasan yang membuatnya berada di rumah sakit tanpa bisa bergerak seperti sekarang. Ia juga ingat bahwa dirinya tidak lagi bisa menahan rasa sakit di tubuhnya hingga akhirnya berakhir pingsan. Ah benar, Direktur Nikolov. "Ibu, bagaimana dengan Di—" "Dokter! Perawat! Putriku sudah bangun! Tolong periksa keadaannya." ia tidak bisa bertanya tentang keadaan direktur hari itu, maka ia akan menanyakannya lain waktu. Lain waktu itu ternyata tidak pernah datang. Luka yang ia alami cukup serius dan ia sudah koma selama tiga bulan hingga Athena harus dirawat untuk beberap