"Oh, Queen Tiffany!"Mendengar namanya disebut, Tiffany menjauhkan tubuhnya yang masih berada dalam dekapan Nikolov. Wajahnya tersipu malu, entah karena ia baru saja jatuh ke dalam pelukan seorang pria asing, atau karena salah satu tamu di sana mengenalinya."Oh! Ini benar Queen Tiffany! Kapan kau akan tampil? Jam berapa grupmu akan tampil? Aku akan menjadi penonton di garis terdepan!" Tiffany sedikit kebingungan, sebab di negara luar seperti ini, nona muda yang cantik ini mengenalinya dan berbicara dengan bahasa yang ia mengerti.Sebagai seorang artis, Tiffany berusaha untuk menjaga penampilan publiknya. "Terima kasih nona atas dukungannya, kami akan tampil pukul sembilan." jawab Tiffany menampilkan senyuman seorang entertaimentnya."Benarkah? Kalau begitu aku akan menunggu! Kakak, kau akan menemaniku untuk melihat penampilan Tiffany, bukan?" Yelizaveta menggoyang-goyangkan tangan sang kakak, meminta pria tinggi di sampingnya untuk setuju dengan ajakannya.Dari sudut matanya, Athena
"Siapa yang berani—" lidah pria asing itu menjadi kelu setelah berbalik untuk melihat siapa orang yang berani mengganggu urusannya. Di belakangnya, Nikolov Zhestkiy mendominasi, tubuhnya yang jauh lebih tinggi membuat pria itu terkejut, serta, pegangan ditangannya semakin sakit. "Tuan, aku rasa kau sudah mendengar sendiri bahwa nona ini tidak mau minum denganmu." Pegangan itu semakin kuat, hingga seperti menjadi sebuah cengkraman yang hendak mematahkan tangannya. Tidak kuasa menahan rasa sakit, dengan wajah yang memerah, pria itu berkata. "Iya, ya, ya! Aku mengerti, sekarang lepaskan aku!" Nikolov melepaskan tangan itu darinya. Warna merah dan jejak tangan tercetak di tangan pria itu. Setelah memberi tatapan kesal kepada Athena, pria asing itu kemudian pergi dengan tergesa-gesa. "Anda tidak perlu melakukan itu, bagaimana jika dia memilih untuk membuat keributan?" ujar Athena, berdiri di sisi Nikolov yang menjulang. Selama ini ia selalu berjalan di bekalang Nikolov, melihat punggungn
Beberapa saat yang lalu, Athena masih melihat wanita berambut hitam dan menggunakan gaun berwarna silver itu berada di tempat duduknya. Tidak mungkin seseorang membawanya secara paksa di tengah keramaian seperti ini tanpa menyebabkan keributan. Apa Yelizaveta pergi ke kamar mandi?"Apa dia pergi ke kamar mandi?" Athena menyuarakan isi pikirannya. Wanita itu tidak berhenti bergerak gelisah, ia hampir saja berlari ke sana kemari, mengelilingi hiruk pikuk keramaian tamu untuk mencari keberadaan Yelizaveta, sebelum Nikolov memegang tangannya dan berkata, "tenanglah. Aku akan menyuruh orang-orang ku mencari Zavet."Meskipun Nikolov sudah bilang begitu, namun Athena masih belum tenang. Ia seperti memiliki trauma dengan sesuatu atau seseorang yang menghilang begitu saja. Nikolov yang melihat seluruh kepanikan di wajah Athena meraih kedua bahunya, membawa wajah memucat itu untuk fokus kepada dirinya. Mata biru itu melihat tepat ke arah Nikolov."Ini bukan salahmu, dia pasti akan baik-baik saj
"Ka-kak! Apa yang kau lakukan di sini?!" Yelizaveta sampai terlonjak kaget melihat siapa pengemudi mobil hitam yang berhenti di hadapan mereka. Gadis awal dua puluhan itu mengusap matanya berkali-kali sebelum meyakinkan sekali lagi bahwa tidak ada yang salah dengan penglihatannya.Nyatanya, Nikolov Zhestkiy masih berdiri di hadapannya.Tidak ubahnya seperti Yelizaveta, wajah terkejut Athena ia tarik dengan cepat setelah Nikolov mencuri pandang ke arah dirinya."Apa yang aku lakukan? Tentu saja menjemputmu." balasnya begitu santai."Kau tahu jika bukan itu yang aku maksudkan! Aku benar-benar marah padamu! Bagaimana bisa kau menghilang tidak ada kabar, tidak membalas pesan dariku, tidak mengangkat telpon dariku juga tidak mengantarku pulang tetapi malah muncul di sini dengan tiba-tiba?!" Pertengkaran adik dan kakak itu mengundang perhatian dari orang-orang yang berlalu lalang, dengan sang adik yang tidak berhenti memukul kakaknya, sedangkan sang kakak yang menerima semua pukulan itu den
"Apa maksudmu kau menginginkanku?" tanya Athena yang meletakkan sendoknya kembali ke atas piring."Ya. Apa maksudmu menginginkan Athena dariku?" timpal Yelizaveta yang juga tidak mengerti. Nikolov mulai menerangkan secara jelas."Intinya adalah, aku ingin Athena kembali menjadi sekretarisku." terang pria berambut gelap itu."Kau bahkan bukan seorang direktur lagi, apa yang sedang kau rencanakan?" tanya sang adik semakin penasaran."Untuk sekarang, aku belum bisa menjelaskannya kepadamu. Tetapi karena aku sudah kembali ke sini, maka aku ingin Athena kembali bekerja bersamaku." Nikolov menepikan piringnya yang sudah kosong, ia merapatkan tangannya di atas meja seraya melihat ke arah Athena dan Yelizaveta secara bergantian.Yelizaveta melipat tangannya, "kau pergi meninggalkan Athena hingga dia harus bekerja mengawasiku, sekarang setelah kembali, dengan mudahnya kau mengatakan menginginkannya kembali? Hah, apa kau pikir Athena adalah sebuah barang?"Perdebatan terjadi diantara kedua saud
Berbagai perasaan dirasakan oleh Athena saat dia memasuki gedung perusahaan ZY Corp, gedung yang selalu ia datangi setiap harinya selama empat tahun sebelum berhenti bekerja di sana. Ada perasaan nostalgia di dalamnya, juga ada perasaan sedih yang menghantui. Bagaimanapun juga, ZY Corp adalah perusahaan impian semua orang, termasuk dengan dirinya.Meskipun ia sering mengeluh dengan atasannya (Direktur Nikolov) terlepas dari itu semua, tidak dipungkiri ZY Corp adalah tempat kerja yang paling sempurna— itu bukan karangannya sendiri karena ia pernah membaca sebuah artikel mengenai hal ini.Seperti masa lalu, ia akan berjalan di belakang di belakang punggung kurus Nikolov, mengikutinya kemanapun selama jam kerja belum berakhir. Hari ini, setelah tiga tahun ia kembali lagi berjalan di belakang Nikolov Zhestkiy, melihat ke arah punggungnya yang terlihat sangat berbeda, bukan sebagai karyawan perusahaan itu lagi."Itu.. apa kau melihatnya?""Kau benar! Bukankah itu Direktur Nikolov?""Wanita
Tempat tujuan mereka selanjutnya adalah sebuah resort. Berdasarkan perkataan Nikolov, ia memiliki pertemuan di resort mewah itu dengan beberapa orang kolega bibinya yang kini ada di Rusia. Melewati beberapa ruangan dan lorong, Nikolov tiba-tiba saja berhenti dan menoleh ke arah Athena."Boss! Anda akhirnya datang juga!" seorang pria berkepala pelontos dan berkacama hitam berlari ke arah mereka berdua."Hmm. Apa mereka semua sudah datang?" tanya pria yang lebih tinggi. Pria berkepala plontos yang ia tebak adalah salah satu bawahan Nikolov menggeleng sambil meluruskan tubuhnya. "Belum, boss Chen belum datang.""Cih, dasar pria tua itu." gumam Nikolov entah pada siapa."Sekretaris Athena, kau bisa menunggu di sini. Jika ingin pulang lebih dulu, kau bisa menghubungi Mr. Ili atau menyuruh salah satu dari anggota gang mengantarmu pulang." kata Nikolov kepada Athena."Kau meninggalkanku di sini?" protes Athena."Aku membiarkanmu ikut denganku hanya sampai di sini. Aku tidak ingin kau melihat
Suara pukulan yang menggema di seluruh ruangan membuat Athena menjadi tidak nyaman. Ia ingin menutup telinganya, menghentikan suara itu berputar di dalam kepalanya. Ia ingin menutup matanya, namun yang ia lihat adalah Nikolov yang tidak berhenti memukul pria yang sudah tidak mampu bergerak dengan matanya yang kelam.Athena terbiasa dengan Direktur Nikolov tiga tahun lalu yang sangat dingin, tidak banyak bicara dan sulit untuk ditebak, ia juga mulai membiasakan dirinya dengan Boss Nikolov yang sering tersenyum serta banyak bicara sekarang, namun pria di hadapannya, bukan lagi Nikolov dari keduanya. Bukan direktur yang ia habisakan waktu bersama selama empat tahun, bukan pula pria yang baru ia temui minggu lalu.Nikolov yang ini, membuatnya takut. Dia yang tidak peduli dengan darah yang mengalir bukan hanya dari tangannya, namun juga dari pria yang mungkin bisa kehilangan nyawanya.Athena terdiam dan seluruh tubuhny menggigil.Ia..ketakutan."Ni-nikolov aku pikir kau bisa berhenti sekar