Share

88. Curiga

Gabriel menekan tombol hijau, dan langsung terdengar suara Natalia yang cetar menggelegar separah angin topan yang melanda hutan dan pegunungan.

‘Sayang, kamu di mana??? Bukannya kamu sudah berjanji untuk mengantarkan aku setiap hari? Kenapa kamu ingkar janji? Hellooow, kamu sedang dengan siapa saat ini?’

Kuangkat kedua tanganku untuk menutupi gendang telingaku, mencegah agar tidak terjadi kerusakan di dalam sana.

‘Aku sedang di luar, sebentar lagi aku kembali,’ ucap Gabriel sambil melirik ke arah kaca spion. Kulihat senyum kecut di wajahnya yang tampan.

‘Kamu ngapain keluar pagi-pagi begitu? Mau ngapain? Jam berapa kamu balik?’

‘Kira-kira tiga puluh menit lagi.’

‘Oh, ok!’ Natalia memutuskan panggilan teleponnya sepihak membuat suasana dalam mobil yang tadinya sangat berisik, langsung sunyi mengalahkan tempat pemakaman umum.

“Maafkan atas teriakan Natalia tadi,” ucap Gabriel lirih sambil mengambil jalur kanan untuk memasuki kompleks sebuah rumah makan yang buka pagi-pagi untuk melayan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (18)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
kenyataan km bukan prioritas gabriel lg natalia, makanya jgn seneng dulu sebelum tau yg sebenarnya
goodnovel comment avatar
Yanti5699
haha udh seneng" malah kepikiran suaminya nganterin Grace......
goodnovel comment avatar
ismi99
wkwk udah sneng eh malah feeling Grace pasti nganterin Gabriel ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status