Share

104. Memori Indah

“Please, hentikan semua sebelum kita melangkah terlalu jauh, Gabriel.” Akal sehatku masih berfungsi walaupun nafsu sudah melanda sel-sel tubuhku.

“Aku tidak bisa berhenti, Grace,” keluh Gabriel sambil meraup bibirku dengan rakus. Dengan penuh hasrat dia melumatku habis-habisan sampai kami berdua terengah-engah menahan luapan asmara yang ada. Suara kecupan Gabriel membuatku hasratku kembali bergejolak. Aku tidak kuat kalau dicumbu seintim ini. Terlalu nikmat dan memabukkan.

Gabriel menautkan jari-jarinya di jari-jariku sehingga tindihan tubuhnya semakin menekan tubuhku ke bawah.

“Aku sangat menginginkanmu, Grace. Ya, teramat sangat.”

Kami saling bertatapan dan aku melihat luapan nafsu yang liar di kilatan matanya.

“Kita harus berangkat sekarang,” ucapku seolah-olah mengacuhkan hasrat Gabriel yang sedang membara.

“Haruskah kita berangkat sekarang?” tanyanya seperti orang linglung.

Aku tersenyum lebar. “Ya, Gabriel, aku tidak mau kita datang terlambat.”

Gabriel mencebikkan bibirnya dan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Yanti5699
Grace sedih teringat masa lalu nya,,Karan rumah itu penuh kenangan dia dan ortunya.semoga aja rumah itu jatuh ke tangan kmu kembali ya grace
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
semoga rumahnya kembali kepemilik aslinya yaitu grace
goodnovel comment avatar
windy
amin semoga saja rumah itu bisa dimiliki grace kembali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status