Beranda / Romansa / Cinta Yang Sesungguhnya / 30. Bisa Masuk Penjara? Berapa Lama?

Share

30. Bisa Masuk Penjara? Berapa Lama?

Penulis: S.Rustandi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sebelum jam makan siang, pertemuannya dengan klien dari perusahaan asing itu sudah selesai. Sebentar lagi jam makan siang, tapi Elvan malas untuk keluar dari ruangannya. Hingga ia hanya meminta Andrew untuk memesankan makanannya dan mengirimnya ke ruangan.

Lagi pula, setelah makan siang Ryan akan segera datang ke kantornya.

Dan beberapa menit yang lalu makanan yang di pesan oleh Andrew sudah datang, bahkan kini Andrew sudah ada di depannya. Mengajaknya makan bersama di ruangan Elvan.

“Kenapa Lu gak makan di ruangan Lu aja! Ajak tuh sekretaris gue, makan atas bawah sekalian!” sindir Elvan.

“Mengganggu pemandangan aja, muka Lu!” desisnya kemudian.

“Dih sirik! Bilang aja kemarin ngiri, kan!” balas Andrew.

“Gak ada ngiri-ngiri!” dengus Elvan kemudian membuka bungkusan makanannya. Ia memesan cumi asam manis untuk men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Yang Sesungguhnya   31. On The Way Single. Jadi Kenapa Enggak?

    “Eh gue masih penasaran deh, kenapa Lu bisa kenal sama Dayana? Ketemu di mana?” tanya Andrew pada Elvan, sedangkan Ryan hanya menantap Elvan, ia juga penasaran dengan hal ini. Apalagi Dayana merupakan menantu dari keluarga Sanjaya. Dan setahunya Elvan tidak pernah berurusan dengan mereka kecuali bisnis, itu pun dia tidak tahu dengan pasti.“Gue gak tahu harus di mulai dari mana, tapi gue nemuin dia malem-malem pingsan di kebun deket vila gue,” jelas Elvan.“Serius? Di villa Lu?” tanya Andrew.“Ya!” sahut Elvan, “Ternyata dia kabur setelah di siksa suaminya, dan itu terjadi setelah istri keduanya mengadukan hal yang tidak-tidak. Dia di seret ke kamar dan di cambuk oleh ikat pinggang. Luka paling parah di punggung, bagian lainnya gue gak tahu. Awalnya gue gak tahu siapa dia, dia mengaku namanya Kana, makanya gue minta Lu cari tahu,” ujar Elvan seraya menatap Andrew.“Gila, ngeri! Baru tahu gue kelakuan Si Andre kaya gitu. Bener-bener gak sangka gue,” seru Andrew.“Nah alasan dia disiksa

  • Cinta Yang Sesungguhnya   32. Apa Dia Tidak Ketakutan Saat Malam?

    “Van, anak kesayangan Mami, yang paling Mami sayangi. Bener mau pulang sekarang? Gak akan tinggal di sini aja?” tanya Soraya pada Elvan yang sedang merapikan pakaiannya ke dalam koper kecil yang ia taruh di atas tempat tidur. Soraya duduk di sisi tempat tidur Elvan kemudian membantunya merapikan pakaian anaknya tersebut.“Elvan harus pulang sekarang Mi, Day-- maksud Elvan ada urusan di sana yang harus Elvan kerjakan,” sahut Eelvan. Hampir saja ia keceplosan mengatakan jika ada Dayana yang menunggunya di sana.Semalam Elvan merasa sedikit khawatir karena ia tahu jika Dayana tidur sendirian di vila itu. Hingga ia menghubunginya melalui aplikasi pesan chat padanya dan menanyakan kabarnya. Dia mengatakan jika ia sempat merasa takut tidur sendirian di vila, tapi ia memutuskan untuk tidur cepat. Tapi tadi malam ia sudah meminta Bi Enah untuk menemaninya.Bukan untuk Dayana ia pulang sesuai jadwal, tapi

  • Cinta Yang Sesungguhnya   33. Mereka Sudah Meninggalkanku Dan Sudah Tenang Di Sana

    “Kau boleh membukanya, dan memakannya terlebih dahulu. Aku akan ke atas dan mandi lebih dulu, tidak enak setelah melakukan perjalanan jauh,” ungkap Elvan setelah mereka masuk ke dalam vila dan memasukkan mobilnya ke dalam garasi.Aya mengangguk, “Baiklah, aku akan menyiapkan makanan ini untukmu.”Mereke berdua berpisah di dekat tangga, di mana Elvan menuju lantai 2 sedangkan Aya menuju dapur.Aya segera mengeluarkan makanan tersebut dari dalam paper bag kresek, kemudian mulai memotong-motongnya dengan ukuran yang pas. Kemudian menatanya di atas piring.Tart buah begitu menggoda, hingga Aya tak sabar untuk menyicipinya. Tapi ia menahan dirinya, meski Elvan sudah mengijinkannya untuk makan lebih dulu, tapi rasanya tidak sopan.Aya menaruh semua potongan kue tersebut di atas meja. Kemudian duduk dan menunggu Elvan kembali.“Ini terl

  • Cinta Yang Sesungguhnya   34. Justru proses hukum yang tampaknya rumit ini akan memulihkan rasa percaya dirimu

    Setelah berkenalan dan sedikit basa-basi, kini Elvan, Ryan dan Aya duduk bertiga di gazebo. Mereka memutuskan untuk berbincang di tempat yang nyaman dan terbuka, agar tidak membuat Aya tertekan karena harus kembali mengingat kejadian buruk yang sudah menimpanya.Ryan segera mengeluarkan sebuah agenda dari tas kerjanya. "Kita mulai saja ya, supaya aku tidak kemalaman sampai Jakarta."Aya dan Elvan mengangguk setuju.Ryan datang sekitar pukul 1 siang, dia mengatakan berangkat dari Jakarta pukul 9 tadi pagi, dan datang ke sini sendirian."Dayana, bisa kau ceritakan secara lengkap detail semua kejadian yang kau alami? Dimulai dari bagaimana kau dan suamimu menikah hingga akhirmya kau mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan penganiayaan. Aku harus mempelajari dan memahami benar masalahmu agar aku bisa membelamu secara maksimal di pengadilan," pinta Ryan.Aya mengangguk dan dengan perlahan-lahan ia

  • Cinta Yang Sesungguhnya   35. Jangan bilang kalau Lu juga udah terkontaminasi Si Kampret itu!

    "Kapan gugatan ini akan mulai diproses?" tanya Aya.Ryan menatap Aya dengan seksama. "Tentu setelah kau yakin dan memberi kuasa padaku untuk menangani kasusmu ini. Aku akan mengirimkan draft perjanjian kerja, yang menjelaskan hak dan kewajiban kita masing-masing. Jika kau setuju, aku akan mencetaknya di atas blanko surat resmi dan membuat surat kuasa, yang intinya kau memberi kuasa penuh padaku untuk menangani kasusmu ini hingga selesai."Aya mengangguk paham, "Kapan kau akan mengirimkan draft perjanjian kerja?""Jika kau mau, sekarang juga kau bisa membaca contoh surat perjanjian kerja di laptopku. Nanti aku akan mengeditnya sesuai dengan data pribadimu lalu akan ku kirimkan soft copynya ke email-mu. Tentunya soft copy itu tanpa blanko surat resmi kantorku ya..." jawab Ryan."Aku mau membacanya sekarang saja dan berharap gugatan perceraianku segera di proses," sahut Aya dengan tegas.

  • Cinta Yang Sesungguhnya   36. Aku Akan Menawarkan Kesepakatan Bisnis Denganmu

    ‘Ck! Dasar! Gak Si Kampret gak Si Ryan, sama aja! Apa sih yang ada di pikiran mereka?! Gak ngerti gue!’ dengus Elvan dalam hatinya setelah melihat mobil yang dikendarai oleh Ryan semakin mejauh meninggalkannya di hadapannya.Kemudian ia segera berjalan kembali masuk ke dalam vila dengan hati yang masih mendumel. Ia sungguh tak mengerti dengan pikiran ke dua temannya itu.“Kenapa? Ada yang buruk?” tanya Aya membuyarkan lamunan Elvan, dengan tiba-tiba dan tanpa di sadarinya Aya sudah berdiri di hadapannya begitu saja.“Hah? Apa?” tanya Elvan kaget.“Hmm, apa Ryan mengatakan sesuatu yang buruk mengenai kasusku? Aku melihat wajahmu sedikit berubah ketika masuk setelah meninggalkannya,” jawab Aya.“Tidak ada, itu hanya perasaanmu saja!” jawab Elvan mencoba untuk menutupi perasaan dongkolnya pada Ryan.Aya

  • Cinta Yang Sesungguhnya   37. Jadi Apakah Kita Sudah Mencapai Kesepakatan?

    “Sharing Profit? Dan hasilnya bagi dua, 60:40. 60 untukku dan 40 untuk Elvan? Apa itu tidak terbalik ya?” gumam Aya dan posisi rebahan di atas tempat tidurnya.Aya mengingat penjelasan Elvan mengenai bisnis yang di tawarkannya dengan Sharing Profit padanya saat makan malam tadi. Bahkan Elvan menjelaskan detailnya pada dirinya.Elvan akan menanggung semua biaya renovasi, pengadaan barang, dan juga pegawai. Sedangkan dirinya hanya mengelola semuanya setelah semua tersedia dengan lengkap. Bukan hanya itu, Elvan sendiri yang akan mencari pegawai yang akan bekerja di cafenya.“Dengan kata lain, Elvanlah yang mengeluarkan modal lebih banyak dari pada aku. Aku hanya tinggal mengelolanya saja… hmm… ada yang aneh…” gumamnya seraya memeluk bantal guling miliknya.“Aduh kok aku jadi bego ya? Gini nih kalau saat pelajaran di kampus gak fokus, ilmunya gak nerap s

  • Cinta Yang Sesungguhnya   38. Karena Itu Passion-mu

    Kini mereka berdua sudah dalam perjalanan menuju wilayah Utara Kota Bandung, di mana mereka harus menempuh perjalanan yang bisa di katakan cukup lumayan. Karena perjalanan akan menempuh waktu kurang lebih 2 jam lamanya jika tidak terjebak macet di beberapa titik, meski sudah menggunakan jalanan bebas hambatan atau jalan tol.Aya mulai menikmati perjalanan ini, ia cukup senang karena sudah seminggu lebih ini hanya berada di vila.Sebenarnya ia sudah beberapa kali datang ke daerah tempat yang akan di tujunya. Dan tak menyangka jika kali ini ia akan kembali ke sana.Tak banyak pembicaraan di antara mereka berdua saat berada di dalam mobil, karena Aya terlalu asyik untuk menikmati pemandangan yang ada di luar jendelanya. Sudah cukup lama dia tidak melewati jalan-jalan ini, dan cukup banyak perubahan di sini, di mulai banyaknya bangunan baru dan infrastruktur yang di bangun oleh pemerintahan setempat untuk membuka kota tampak

Bab terbaru

  • Cinta Yang Sesungguhnya   225. Kalau Sakit Ngomong Ya...

    Saat makan malam berlangsungpun Metta masih sedikit berbicara, dan semua itu karena keberadaan Andrew. Tapi Andrew terlihat biasa saja. Ia berbincang santai dengan Elvan dan Mahanta. Demikian juga Soraya dan Aya yang menyimak pembicaraan mereka sambil sesekali menimpalinya.“Ta, kenapa kamu diem aja?” tanya Aya yang merasa ada sedikit perbedaan dalam diri Metta yang sejak tadi siang menemani dirinya.“Hehe, gak ada apa-apa, Kak!” sahut Metta.“Metta lagi gak enak perut, lagi dateng bulan katanya…” imbuh Andrew tiba-tiba.Seketika Metta menoleh pada Andrew.“Ohh… pantes aja tadi sore kamu biasa aja, sekarang malah diem mulu,” ujar Aya."Barusan dapet?" bisik Aya pada Metta.Metta yang sudah menatap kakaknya hanya bisa mengangguk dan tersenyum kaku, padahal kan itu hanyalah kebohongan. Dan ia tidak menyangka Andrew akan menyahutinya seperti itu."Udah pakai pembalut?" bisik Aya lagi."Udah. Bawa di tas, Kak," jawab Metta dengan bisikan.“Kalau kamu gak enak badan, kamu nginep aja di sin

  • Cinta Yang Sesungguhnya   224. Apa Dia Marah?

    Sejak kejadian di kampus Metta dua minggu yang lalu, Andrew merasa sedikit aneh. ‘Sudah lama Si Bocil itu gak gangguin gue lagi, tapi baguslah telingaku udah gak sakit karena kebisingan suara dia!’ ujar Andrew dalam hatinya.Memang sejak kejadian setelah mereka bertemu dengan Bagas dan Tasya, Metta sama sekali tidak menghubunginya lagi. Bahkan seperti hilang ditelan bumi. Bukan hanya itu, sudah dua kali hari Sabtu, Metta juga tidak mengajak dan memaksanya untuk ikut latihan di sasana seperti sebelum-sebelumnya.“Aneh sih emang, apa dia marah gara-gara gue cium itu? Kan gak jadi buat benerin yang romantis juga, ngapain juga dia marah dan ngilang kaya gini? Cewek lain malah suka gue cium, malah pada nagih,” dengus Andrew.“Ck! Dia gak rasain permainan gue sih, orang cuma nempel aja, kalau udah serius dan rasain pasti dia minta, ck ck dasar bocil bocil…” decak Andrew seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka, dan Andrew melihat Elvan yang sudah berdiri di

  • Cinta Yang Sesungguhnya   223. Jangan Gila, Kak!

    Sebagai seorang laki-laki, Bagas masih berusaha untuk menjaga harga dirinya. “Ya, mungkin gosip itu terlalu berlebihan, dan gue emang gak pernah lihat Metta dengan wanita. Tapi, alasan dia terus menolakku dan tak pernah dekat dengan laki-laki lah yang menimbulkan kecurigaanku!” ujar Bagas.“Dengan kata lain itu cukup untuk menjadi dasar jika dia memiliki kelainan,” tambahnya.Andrew menyeringai kembali. “Jadi Lu anggap gue apa, hah? Kan gue udah bilang kalau gue kekasihnya Metta.”Bagas kini dengan berani menatap wajah Andrew, “Dari gesture tubuh kalian, sepertinya tidak terlihat jika kalian itu adalah pasangan. Gue yakin kalian hanya pura-pura saja, bantu dia.”‘Dasar, Bocah! Kayanya dia pro player nihh, sialan! Ck! Gue buaya masa bisa kalah sama kadal kecil kaya nih bocah!’ dengus Andrew.“Lu mau bukti apa? Sampe Lu percaya kalau kita emang pacaran, hemm?” tantang Andrew seraya menarik lengan Metta agar ia kini berada tepat di sampingnya dan menempel pada dirinya. Andrew-pun langsun

  • Cinta Yang Sesungguhnya   222. Narsis Kakak Gak Ada Habisnya!

    Andrew dan Metta menyembunyikan diri mereka terlebih dahulu, hal ini agar Bagas tidak melihat mereka dari kejauhan kemudian kabur dan tidak jadi menghampiri Tasya.“Kak…”“Hmmm?”“Kakak yakin gak Bagas bakal datang atau gak?” tanya Metta.“Aku sih yakin dia dateng,” sahut Andrew kemudian.Metta kemudian mengangguk pelan. "Iya sih, tadi denger omongannya Tasya di telepon sangat meyakinkan. Harusnya dia datang," gumamnya.“Hhmm.... Aku gak nyangka ternyata bocil kaya kamu punya fans garis keras juga,” ledek Andrew kemudian.“Dihh.. mana ada? Kakak kira aku bangga gitu ditaksir sama Bagas? Aku ngeri liat dia kali Kak," sahut Metta.Satu alis Andrew terangkat, "Kenapa? Fans kamu itu jelek ya?!" "Gak sih, cuma gak tau kenapa sejak awal, aku udah gak suka aja di deketin sama dia. Masak baru ketemu dua kali di luar kampus, dia udah nembak aku. Dan matanya itu kalo liatin aku kaya gimana gitu... Aku gak suka dan risih. Apalagi setelah kejadian itu, aku bener-bener takut dan lebih milih ngehi

  • Cinta Yang Sesungguhnya   221. Kebencianmu Tidak Mendasar

    Andrew menyusul Metta setelah Metta sudah pergi beberapa menit, karena ia merasa sedikit khawatir. Andrew bisa melihat Metta yang sedang duduk bersama wanita bernama Tasya itu, dan mereka tampak begitu serius.Andrew sengaja tak menghampiri mereka karena ingin membiarkan Metta mengatasinya sendiri antar sesama wanita terlebih dahulu. Dan jika tidak terlalu krusial ia hanya akan mengamatinya saja dari jauh. Metta sudah beranjak dewasa dan cukup matang untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.Tujuan Andrew datang menemani Metta adalah untuk menguatkan mental dan rasa percaya diri Metta menuntaskan masalahnya setelah setahun ini dikucilkan dan dibully oleh teman-teman seangkatannya. Terlebih setelah menemukan sedikit bukti tentang pangkal masalahnya ada pada seorang pria yang pernah akan melecehkannya. Dengan kehadirannya, Andrew ingin Metta merasa lebih kuat karena kini ia tidak sendirian, ada Andrew yang mengerti akan masalah yang dipendamnya selama 1,5 tahun ini dan Andrew akan b

  • Cinta Yang Sesungguhnya   220. Gue Mau Ngomong Sama Lu, Sya

    Andrew yang sedang memejamkan matanya untuk beristirahat, mendengar suara ketukan di jendela mobilnya dan segera membuka matanya. Ia bisa melihat Metta yang sudah datang, hingga ia dengan cepat ia membuka kunci mobilnya sambil mematikan musik yang masih mengalun di dalam mobilnya. Untung saja ia menyetel suara musik di dalam mobilnya tidak terlalu kencang hingga suara ketukan itu dapat didengarnya karena mobilnya dilengkapi dengan peredam suara.“Kak, tidur?” tanya Metta saat ia membuka pintu mobil Andrew, tapi ia tidak masuk ke dalamnya.“Gak, cuma istirahat aja,” sahut Andrew.“Masih sakit?” tanya Metta lagi.Andrew menggeleng. Tak lama kemudian ia segera turun dari dalam mobil. Lalu berjalan menghampiri Metta.“Ada di mana dia? Apa kita mau temui dia sekarang juga?” tanya Andrew kemudian.“Kayanya dia udah di kantin deh, Kak.”“Mau sekarang?” tanya Andrew lagi.Metta mengangguk, “Tapi kita coba liat dia di kantin dulu ya… terus cari kesempatan buat aku ngajak dia ngobrol.”“Boleh,

  • Cinta Yang Sesungguhnya   219. Pesonaku Terlalu Luar Biasa

    Metta : Aku udah di kampus, Kak.Andrew yang sudah berada di ruangannya membaca pesan yang dikirimkan oleh Metta padanya. 2 hari yang lalu saat Metta menceritakan apa yang terjadi padanya, Andrew berjanji akan menemani Metta untuk menemui Tasya.Mungkin sebenarnya Metta berani menghadapinya sendiri, hanya saja Andrew sedikit khawatir ketika Metta akan menemui pria bernama Bagas itu juga.Jadi Andrew sedikit memaksa untuk ikut menemani Metta.Andrew : Aku akan menyelesaikan pekerjaanku terlebih dahulu, dan mencari alasan pada Kakak Iparmu untuk keluar.Metta : Siap, Kak. Aku ada dua sks sekarang, nanti siang ada kelas lagi.Andrew : Aku mengerti.Metta hanya menatap layar ponselnya, ia tak mengirim pesan lagi pada Andrew karena takut mengganggunya. “Lagi apa, Ta?” tanya Alina yang baru saja menghampirinya dan sedikit mengagetkan Metta.“Hei, gue baru bales chat,” sahut Metta.“Pacar Lu?” tanya Alina yang kini sudah duduk di samping Metta.Metta mengangguk, “Nanti setelah kelas ini sel

  • Cinta Yang Sesungguhnya   218. Aku Akan Menemanimu, Bagaimana?

    Sementara Andrew mandi, Metta mencuci mangkuk yang tadi sudah di gunakan Andrew untuk makan. Lalu ia duduk di sofa dan menyalakan televisi sambil menunggu Andrew selesai.Metta hanya bisa mengajak Andrew untuk bertukar pikiran dengan hasil temuannya kemarin di dekat tempat parkir. Karena hanya Andrew saja yang tahu masalah ini. Tidak mungkin ia menceritakan masalah ini pada orang tua atau kakaknya, ini hanya akan membuat mereka khawatir saja.Metta memindahkan channel televisi untuk mencari program yang menarik, tapi sayangnya tak ada satupun acara yang membuatnya tertarik untuk menonton, hingga ia hanya menyalakan televisinya begitu saja, sementara ia berkutat dengan ponselnya dan berselancar di internet.Sekitar 20 menit kemudian terdengar suara langkah mendekatinya, Metta langsung menoleh pada Andrew yang sudah selesai mandi dan berpakaian. Bisa di lihat rambutnya masih setengah basah. Andrew kemudian menghampiri Metta dan duduk di sebelah seraya mengambil remote televisi dan menco

  • Cinta Yang Sesungguhnya   217. Gak Usah Ntar Malah Sakit Perut

    Tanpa patah semangat Metta terus menekan bell pintu apartement Andrew. Ia sudah bisa menebaknya dari jawaban Andrew semalam. Mengajaknya latihan hari ini akan menjadi tantangan yang berat untuknya. Metta yakin jika Andrew sengaja, menulikan telinganya saat ia menekan bell apartement.“Ohh lihat saja! Aku bukan orang yang pantang menyerah jika hanya seperti ini!” seru Metta dengan penuh semangat, bukan hanya itu Metta juga melakukan panggilan suara pada ponsel Andrew, agar di dalam semakin tambah bising.Perpaduan bunyi ponsel dan bell begitu sangat sempurna. Itu pun jika ponsel Andrew tidak dalam keadaan mode silent.Sementara itu di dalam kamar di atas tempat tidur, Andrew menutupi kedua telinganya dengan bantal. Agar suara-suara ini tidak mengganggu waktunya untuk tidur.Ia berpikir, jika sebentar lagi juga Metta akan menyerah dan meninggalkan apartementnnya. Tapi dugaannya salah, 10 menit berlalu dan suara bell di dalam apartementnya serta ponselnya yang sudah ia ubah menjadi mode

DMCA.com Protection Status