Share

Kisah Tragis

“Kenapa Bapak minta maaf?”

Galang bergeming. Ia menyeka air matanya yang hampir jatuh.

“Saya tidak seharusnya lancang memeluk kamu seperti tadi.”

“Ah, itu. Tidak apa-apa, Pak. Jika itu bisa menenangkan pikiran Bapak, saya tidak keberatan.”

“Jika Bapak ingin berbagi sesuatu dengan saya … saya siap mendengarkan, Pak. Lagipula, sesuatu itu tidak baik jika dipendam. Lebih baik dikeluarkan saja agar tidak menjadi beban pikiran. Walaupun mungkin saya tidak punya solusi untuk masalah Bapak, setidaknya Bapak bisa berbagi cerita dengan saya.”

Hening menelimuti ruangan itu. Fika merasa, ia terlalu gegabah dalam berkata. Tidak seharusnya ia berbicara seperti itu pada Galang. Galang tentu punya privasi yang tidak perlu ia bagi dengan orang lain.

“Dulu, saya adalah anak yang miskin, dan yatim piatu.” Fika mendudukkan dirinya di sebuah bean bag di hadapan Galang. Ia mulai mendengarkan pria itu bercerita.

“Hingga suatu hari, Ayah menga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status