Share

BAB 93| Tetap Menjadi Teman

Ketika aku melangkah menuju tempat parkir, di depan mobilku Adam berdiri di sana. Mataku bertatapan dengannya, seketika tubuhku memanas dengan kaki yang bergetar.

Aku menunduk menarik napas dalam-dalam. Ketika aku mendongak dan berjalan menuju ke arahnya, pria yang sudah lama tak kujumpai melemparkan senyuman tipis.

“Alice ….” Ia berujar dengan suara rendah.

Aku tersenyum tipis meresponnya. “H-hai, Adam.” ucapku dengan kaku.

Senyumannya semakin mengembang. “Kamu datang juga.”

Aku menatapnya dengan perasaan canggung. “Kamu pasti menungguku lama, ya?”

Ia terkekeh dengan salah satu tangannya menggaruk bagian kepalanya. “Tidak, aku baru saja sampai. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu, Alice.”

Aku mengangguk samar. “Baiklah, katakanlah.”

Ia kembali tertawa tipis. “Tidak di sini.”

Ia menatap sekeliling lalu melanjutnya ucapannya. “Mau makan malam bersama?”

Aku mengangguk tipis setelah menimbang-nimbang tawarannya. “Baiklah,” ujarku dengan suara pelan.

Adam duduk di depanku. Ia menatapku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status