Share

TUJUH PULUH

Arvan pulang menjelang malam dan mendapati apartemennya dalam keadaan gelap. Dia juga tidak melihat sosok Amanda dimanapun. Dia mulai mencurigai keberadaan Amanda. Dia memikirkan kemungkinan Amanda kabur. Tapi tidak mungkin karena dia mengurungnya. Perlahan Arvan mengetuk pintu kamar Amanda tidak ada jawaban. Dia mencoba membukanya dan tidak terkunci. Dia kaget melihat kamar Amanda kosong. Arvan berusaha mencari kenop lampu dan terkejut mendapati Amanda sedang berbaring dan nampak kesakitan.

"Apa yang terjadi," ucap Arvan cemas sambil mendekati Amanda dan duduk di samping ranjang.

"Mas sudah pulang. Aku baik-baik saja hanya sedikit lemas," ucap Amanda.

"Jangan mencoba membohongiku Amanda," ucap Arvan geram. "Sebaiknya kita ke rumah sakit," lanjut Arvan mencoba membangunkan Amanda.

Amanda merintih membuat Arvan menjauhkan tangannya dari Amanda. Dia takut akan menyakiti istrinya.

"Tidak perlu mas. Hanya kram perut. Ini biasa menjelang datang bulan. Mas sudah makan?" Ucap Amanda berusaha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status