Share

SEMBILAN

Penulis: _arsanna_
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-15 14:47:00

Amanda menatap rekan- rekan di outlet tempatnya bekerja satu per satu. Akhirnya dia memutuskan untuk mengambil tawaran itu dan bersiap pindah ke Jakarta. Hari ini adalah hari terakhirnya dan dia ingin berpamitan dengan rekan- rekannya.

Ada perasaan sedih yang menghinggapinya. Bagaimanapun mereka adalah orang- orang yang bersamanya selama dia mencari nafkah. Memberikan semangat saat dirinya merasa lelah serta tempat curhat saat masalah yang dihadapi terasa buntu dan dirinya membutuhkan saran atau sekedar pendengar untuk ceritanya.

"Aku akan merindukan kalian semua," ucap Amanda berusaha menahan air matanya agar tidak menetes.

Retno maju menghampiri Amanda dan memeluknya. "Mbak… Retno akan sangat rindu dengan mbak Manda," ucao Retno sambil menangis. Retno adalah karyawan termuda di swalayan tempat Amanda bekerja.

Amanda memeluk Retno sambil sesegukan. Akhirnya dirinya tidak dapat menahan air matanya untuk keluar walaupun sudah di cobanya.

A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Setengah Hati   SEPULUH

    Arvan merasa gusar. Pikirannya sedang tidak berada di otaknya saat ini. Sebagai orang yang memindahkan Amanda kembali ke Jakarta dia tentu tahu kapan seharusnya gadis itu sudah berada di Jakarta. mengingat surat keputusan telah diterima outlet cabang Pati dan Amanda sudah menandatangani surat pemindahan setidaknya Amanda sudah berada di Jakarta hari ini, paling lambat besok karena lusa dia sudah mulai bekerja di cabang baru.Rasanya Arvan ingin berdiam di Stasiun Pasar Senen mengamati wajah para penumpang kereta satu persatu untuk memastikan kalau Amanda sudah tiba di Jakarta. Tapi hal itu tidak mungkin dia lakukan. Merasa penasaran dengan kondisi terbaru mantan tunangannya namun dia mengingatkan dirinya untuk menahan diri membuat Arvan menjadi badmood. Rasanya waktu hari ini berjalan sangat lambat dan semua pekerjaan seolah berantakan. Beberapa kali Arvan bahkan terdengar menggebrak meja hanya karena stafnya kurang teliti atau melakukan tindakan yang seharusnya b

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16
  • Cinta Setengah Hati   SEBELAS

    Amanda tiba di stasiun pasar senen setelah menerima surat resmi terkait penempatannya, walaupun awalnya berat baginya menerima pemindahan itu tapi dia tidak bisa melakukan apapun karena syarat utama di awal dia bekerja adalah bersedia ditempatkan di wilayah manapun.Amanda memandang sekeliling stasiun, Banyak hal yang dirasakannya berubah setelah tiga tahun meninggalkan kota jakarta. Ada perasaan haru,  gugup dan menegangkan yang dirasakan Amanda ketika menginjakkan kaki di kota kelahirannya ini. yah Amanda lahir dan besar di Jakarta, tapi karena masalah yang dihadapinya beberapa tahun yang lalu membuatnya memutuskan untuk menjauhi kota kelahirannya ini.'Baiklah Amanda, Jakarta kota besar tidak mungkin kamu akan bertemu Arvan secara kebetulan kecuali dengan izin takdir. Dan kamu bukanlah orang yang dengan mudah percaya akan takdir,' ucap Amanda dalam hati meyakinkan pilihannya untuk kembali ke Jakarta.Panas terik kota jakarta membuat amanda menyerngitkan

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16
  • Cinta Setengah Hati   DUA BELAS

    Hampir sebulan lamanya Amanda bekerja di Jakarta. Amanda mulai merasa nyaman dan mulai menyesuaikan diri dengan ritme kerja yang ada di kantor barunya. Hari ini dia kebagian shift malam hingga besok pukul 8 pagi. Meskipun swalayan itu tidak berada di jalur utama, pembelinya tidak pernah sepi. Bahkan di malam hari. Amanda harus selalu menampilkan wajah ramah penuh senyuman meskipun sedang mengantuk. dia bersama dika dan ratna rekan shiftnya. Malam ini amanda mendapat tugas sebagai kasir."Selamat datang," ucap Amanda ketika seseorang masuk kedalam swalayan. Amanda seketika membisu begitu mengenali siapa yang datang.Semoga dia tidak mengenaliku. batin Amanda sambil menundukkan wajahnya.Orang yang dikenalnya itu mulai berjalan dan menghampiri meja kasir. "Rokok satu yah mbak," ucapnya menunjuk rak rokok yang tersedia di meja kasir. Amanda segera mengambil pesanan. Merasa lega karena sepertinya wanita di depannya sudah tidak mengenalnya lagi"Ada la

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-17
  • Cinta Setengah Hati   TIGA BELAS

    Hari hampir menjelang malam ketika Amanda keluar dari bangunan sederhana yang menjadi rumah barunya di Jakarta. Amanda keluar hanya dengan menggunakan kaos lengan pendek dan celana pendek sambil membawa peralatan kebersihan di kedua tangannya. Sambil menghela nafasnya berat Amanda menengadah memandang langit yang berwarna biru gelap dan kemerahan di sebelah barat menandakan bahwa matahari semakin rendah dan siap bersembunyi berganti malam.Amanda menghirup udara dalam dalam lalu menghembuskannya perlahan. "akhirnya beres juga," gumannya lebih kepada diri sendiri.Dia tidak menyangka bahwa pekerjaan beberes ini akan menghabiskan waktunya seharian. Tadi pagi sepulang dari berbelanja perlengkapan yang dibutuhkan untuk rumah kostnya, Amanda menyadari kalau tidak hanya dapurnya yang perlu dibenahi tetapi juga kamar tidurnya. Bahkan tempat itu sebelumnya tidak layak dikatakan tempat tidur. Pakaian tampak berserakan dimana mana, meja kecil yg dijadikan meja riasnya keliha

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-17
  • Cinta Setengah Hati   EMPAT BELAS

    "Semudah itu kamu melupakan aku Amanda?" Ucap Arvan dengan nada suara yang dingin. Dia berbalik menghadap Amanda. Dilihatnya gadis itu sekilas kemudian dia beralih melihat bagaimana kondisi tempat tinggal Amanda. "Jadi kehidupan seperti ini yang kamu inginkan dengan meninggalkan seorang Arvan," lanjutnya dengan sedikit angkuh merasa egonya sedikit terluka.Amanda masih mematung. Pikirannya berkecamuk memikirkan bagaimana Arvan dapat menemukan kembali.Arvan tidak menemukan jawaban apapun. Dia lalu menatap Amanda yang hanya menunduk dengan kedua tangan yang saling menggenggam. "Aku rasa itu bukan urusanmu," jawab Amanda dengan sisa kewarasan yang ada. Dirinya masih menundukkan kepalanya."Seharusnya memang bukan urusanku… tapi mengingat bagaimana caramu menghilang,, kurasa kau berhutang penjelasan padaku," ucap Arvan tegas dan dingin"Dan aku yakin uang yang semestinya bisa kau dapatkan dari menghianatiku cukup untuk membuat hidupmu lebih baik dari

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-18
  • Cinta Setengah Hati   LIMA BELAS

    Arvan membelah jalan malam Jakarta dengan perasaan marah yang terpendam. Egonya sungguh terluka melihat betapa acuhnya Amanda yang berusaha terlihat baik baik saja. Dia membenci wanita itu karena telah melukai harga diri dan egonya. Dia membencinya karena telah mengkhianatinya dan memilih menghilang tanpa memberikan penjelasan apapun.Seumur hidupnya Arvan selalu mempercayai mantan tunangannya itu, bahkan setelah pertengkaran mereka Arvan berusaha menghubunginya untuk meminta maaf atas tindakan kasarnya.Arvan ingat bagaimana dulu dirinya mencoba menghubungi dan mendatangi kontrakan Amanda saat itu, tapi tidak ada respon dari Amanda sampai akhirnya dia tahu kalau wanita yang begitu dia cintai memilih untuk pergi meninggalkannya begitu saja. Meninggalkannya tanpa alasan. Membuatnya merasa begitu marah dan terhina. Arvan tidak dapat melupakan kejadian tiga tahun lalu. Tidak selama dia belum membalas semua perbuatan Amanda kepadanya.Arvan teringat bagaimana

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-18
  • Cinta Setengah Hati   ENAM BELAS

    Dua jam dihabiskan Arvan bersenang senang dengan sekretaris cantiknya. Siska benar-benar tahu bagaimana cara memuaskannya. Perempuan cantik ini akan dengan senang hati menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan Arvan. Bahkan saat ini Siska sedang berada di atas Arvan sambil sesekali menggerakkan badannya. Memberikan sensasi liar yang diperlukan Arvan untuk menyalurkan emosinya.Arvan sendiri tidak ingin membiarkan Siska menjadi pemain utama yang memberikannya kehangatan sesekali dia akan melumat puting payudara Siska dengan sedikit kasar membuat Siska mengerang sambil memanggil namanya tanpa bisa menolak.Mereka bercinta dengan sangat intim dan liar. Kulit mereka terlihat berkilat oleh keringat yang dihasilkan dari percampuran itu. setelah mencapai puncaknya dengan membuat Siska meneriakkan namanya berkali kali Arvan segala berdiri ke sisi ranjang menarik pengamannya mengikatnya dan membuangnya ke tempat sampah. Benda yang selalu dibawanya kemanapun.Meskipun te

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-19
  • Cinta Setengah Hati   TUJUH BELAS

    Pertemuan Arvan dengan Kliennya pagi ini berjalan lancar, bahkan klien mereka tidak ragu melakukan tanda tangan kontrak selama tiga tahun dengan perusahaan Arvan. Mood Arvan benar-benar bagus pagi ini. Setibanya di kantor sembari menunggu lift yang akan membawa Arvan dan Siska ke lantai ruang kerja mereka masih sempat membicarakan mengenai pertemuan tadi pagi. Siska terlihat elegan dengan blouse biru langit yang sedikit ketat menampilkan lekuk indah tubuh sekretaris Arvan tersebut dan rok di atas lutut berwarna gelap memperlihatkan kaki Siska yang jenjang ditambah heels yang digunakannya membuatnya terlihat serasi mendampingi Arvan di pertemuan tadi.Sedangkan Arvan menggunakan blouse putih dan jas berwarna biru gelap dengan celana senada memberikan kesan eksklusif dengan postur tubuhnya yang tinggi dan berotot. Lift didepan mereka terbuka. Arvan dan Siska masuk bersamaan karena tujuan mereka juga ada di lantai yang sama. Begitu pintu lift tertutup Arvan tidak ragu merangku

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-19

Bab terbaru

  • Cinta Setengah Hati   SERATUS TUJUH PULUH DUA (EPILOG PART II)

    Keesokkan harinya,"Baiklah, ada dua tim yang akan mempresentasikan konsep 'taman impian" untuk kami, kami persilahkan kepada Bapak Arvan dan tim untuk melakukan presentasi," ucap Moderator mempersilahkan Arvan dan timnya maju.Arvan yang mengenakan jas berwarna biru gelap maju dengan penuh percaya diri. Dia sangat yakin akan memenangkan projek ini."Baiklah konsep taman impian kami adalah taman yang ramah bagi semua kalangan. Dengan harapan, taman ini akan menjadi tempat berkumpul keluarga baik anak, ibu, ayah bahkan kakek dan nenek mereka," arvan menjelaskan presentasinya dan audiensi mendengarkan."Karena itu kami berencana menciptakan sebuah lahan hijau yang cukup luas dan disekitarnya terdapat rute untuk pejalan kaki dan pesepeda. Setiap jarak tiga sampai empat meter akan disediakan kursi untuk beristirahat. Selain itu juga akan ada batu refleksi bagi pejalan kaki," arvan masih menjelaskan dan audiens masih memperhatikan."Lalu di sisi selatan akan dibangun sarana gym sederhana, b

  • Cinta Setengah Hati   SERATUS TUJUH PULUH SATU (EPILOG PART I)

    Lima Tahun yang lalu“sabar,, sebentar lagi juga aku sampai, sayang,” ucap Amanda pada seseorang di seberang. dia sedang telponan dengan Arvan. Amanda sedikit berlari hingga tanpa sengaja dia menabrak seseorang yang baru keluar dari dalam taksi sambil membawa sebuah maket yang terbuat dari kertas. Mereka bertabrakan dan maket yang sudah disusun di atas sebuah benda bidang menyerupai miniatur sebuah tempat menjadi hancur berantakan."Yah.. Tuhan.. maafkan aku," ucap Amanda kaget.Amanda secara refleks memutus panggilannya dengan Arvan dan di layar handphonenya menampilkan gambar dirinya dan Arvan dalam pose konyol. Dengan segera Amanda membantu mengumpulkan maket yang berserakan di trotoar.Sedangkan pria yang membawa miniatur untuk bahan presentasinya itu hanya bisa menjambak rambutnya. Hancur sudah hasil lemburnya selama dua hari. Ternyata pria itu adalah Harris namun dengan tampilan yang sedikit berantakan."Aku sungguh minta maaf," ucap Amanda penuh penyesalan. "Yah.. tidak masal

  • Cinta Setengah Hati   SERATUS TUJUH PULUH

    Beberapa bulan kemudian,Arvan melajukan mobilnya melintasi padatnya jalanan ibu kota. Disebelahnya Amanda duduk dengan penuh senyuman sambil mengelus perutnya yang sudah mulai membesar. Perut dan tubuh Amanda terlihat semakin berisi semenjak hamil. Kandungan Amanda sudah menginjak usia delapan bulan dan sedang senang dengan pergerakan bayi di dalam perutnya. Amanda sempat mengeluh akan beratnya tapi Arvan malah memarahinya. Baginya Amanda semakin cantik dan seksi dengan tubuhnya sekarang.Arvan tersenyum sambil mengingat saat pertama kali Amanda merasakan gerakan di perutnya. Saat itu Arvan sedang tidur pulas. Amanda yang terbangun karena kaget langsung membangunkan Arvan dan mengatakan apa yang dirasakannya. Karena terlalu bahagia dan penasaran selama hampir dua jam Arvan menunggu pergerakan bayinya lagi dan menghalangi Amanda untuk tidur namun bayi didalam perut Amanda tidak mau bergerak. Amanda bahkan sedikit kesal karena tidak bisa tidur dengan nyenyak.Keesokkan harinya karena r

  • Cinta Setengah Hati   SERATUS ENAM PULUH SEMBILAN

    "Arvan Sialan,, pria brengsek,," teriakan Siska membuat langkah Arvan terhenti. Arvan membalikkan badannya mendapati Siska yang sedang dikawal beberapa orang pria dengan tangannya mengarah ke depan dan ditutupi sebuah jaket. Arvan menduga tangan Siska tengah di borgol. Entah apa yang dia lakukan sehingga polisi memasangkan borgol padanya. Arvan tidak menyangka akan melihat Siska setelah dengan sengaja Arvan menjauhi Siska. Beberapa kali Siska sempat menghubunginya setelah kejadian itu, tapi Arvan yang saat itu sedang fokus pada kesembuhan Amanda tidak menggubrisnya sedikitpun. Lagipula keputusan Arvan sudah final untuk membuat Siska jera dengan melaporkannya ke polisi. "Arvan,, bajingan,, dia yang seharusnya ditangkap pak polisi.. bukan aku. aku ini korbannya," teriak Siska meminta agar polisi menahan Arvan bukan dirinya. Arvan berusaha tidak mengubris perkataan Siska. "Pak polisi, pria itu penjahat kelamin. Dia menjerat wanita untuk menjadi budak seksnya. Dia meniduri wanita yang

  • Cinta Setengah Hati   SERATUS ENAM PULUH DELAPAN

    Arvan menepati perkataannya. Setelah Amanda dinyatakan sehat dan boleh pulang, Arvan segera menghubungi pengacaranya. Menjelaskan secara detail kronologi kejadian di rumah Siska. Dia juga membeberkan alasannya hingga dia pergi ke rumah Siska dengan penuh amarah. Arvan membeberkannya dengan sangat detail. Tidak lupa juga dia menanyakan pada pengacaranya mengenai kemungkinan pengajuan perkara ke pengadilan dan seberapa besar kemungkinan dirinya akan menang dalam sidang. Pengacaranya mengatakan bahwa perkara tersebut dapat terkategori penguntitan hingga pembunuhan berencana dengan masa hukuman yang tidak sebentar. Mendengar hal itu Arvan merasa sedikit lega. Arvan sebenarnya enggan berurusan dengan polisi dan persidangan. Karena dia menyadari, akan butuh waktu beberapa bulan menjalani berbagai sidang sebelum akhirnya status tersangka bisa diberikan kepada Siska. Bila bukan karena masalah yang terjadi sudah mengancam keselamatan keluarga kecilnya, Arvan mungkin akan melupakannya. Namun k

  • Cinta Setengah Hati   SERATUS ENAM PULUH TUJUH

    "Permisi.. ibu Amanda?" Seorang perawat masuk membuat Amanda menghapus air matanya."Iya benar," ucap Arvan"Dokter akan melakukan pemeriksaan Bu," ucap perawat itu diikuti seorang dokter wanita yang menggunakan snelli dan stetoskop di lehernya ikut masuk bersamanya.Arvan melepas pelukannya dan duduk disamping istrinya.Pemeriksaan segera dilakukan. Perawat membantu memeriksa tekanan darah sedangkan dokter memberikan beberapa pertanyaan sambil memperhatikan lembaran berisi anamnesa. Tidak beberapa lama, perawat mengeluarkan sebuah alat dengan layar kecil dan benda pipih yang terhubung dengan kabel.Arvan memperhatikan dengan seksama saat perawat meletakkan gel pada benda pipih tersebut dan memberikannya kepada dokter wanita itu.“Bisa diangkat sedikit pakaiannya bu, kita akan melakukan pemeriksaan sebentar,” ucap dokter itu ramah.Dengan patuh Amanda mengangkat pakaiannya dan menampilkan kulit putih dari perut Amanda yang sedikit membuncit. Dokter meletakkan benda pipih itu dan mulai

  • Cinta Setengah Hati   SERATUS ENAM PULUH ENAM

    Arvan sedang duduk termenung dengan kondisi yang sangat kacau. Rambutnya terlihat berantakan. Lengan bajunya dilumuri darah. Dia berada di sebuah tempat yang ramai dengan orang berlalu lalang. beberapa mengenakan baju putih khas rumah sakit. Dia memang sedang berada di unit Gawat Darurat sebuah rumah sakit. Arvan hanya bisa menerawang seakan pikirannya tersedot mundur beberapa jam yang lalu. Pikirannya seolah memutar dengan cepat kejadian yang terjadi di apartemen Siska beberapa jam yang lalu. Arvan dihinggapi perasaan bersalah. Dia tidak akan bisa memaafkan dirinya bila sesuatu hal buruk terjadi. Arvan hanya menatap kosong pada sebuah pintu. Teriakan dan isak tangis dari beberapa orang yang melewatinya sama sekali tidak menyadarkannya. Arvan seolah terhisap dalam pikirannya sendiri."Kerabat ibu Amanda," ucap seseorang menyebut nama Amanda.Saat itu juga Arvan seolah tersadar dan segera menghampiri sumber suara.“Bagaimana kondisi istri saya?” Tanya Arvan cepat."Bapak bisa ke loket

  • Cinta Setengah Hati   SERATUS ENAM PULUH LIMA

    Siska sedang melakukan perawatan pada kuku kukunya. Hanya perawatan sederhana sebelum dia mengatur jadwal untuk melakukan treatment di salon kecantikan favoritnya. Dia hanya diam di apartemennya dengan menggunakan hot pants dan baju kaos longgar yang membuat salah satu pundaknya terlihat. Setelah hubungannya dengan Arvan berakhir, weekendnya menjadi membosankan. Dia benar-benar memanfaatkan weekend untuk beristirahat dan memanjakan tubuhnya karena selama weekday dia sungguh sangat sibuk.Bos barunya adalah seorang pria tua yang menyebalkan. Semua pekerjaan dilimpahkan pada dirinya. Dia hanya duduk santai. Sesekali memberikan tanda tangan bila diperlukan tapi pengecekan dan evaluasi laporan semua diserahkan pada Siska. Dia sampai seringkali telat makan siang karena pekerjaan yang menumpuk. Sangat bertolak belakang dengan Arvan yang tampan dan berotot juga berotak. Siska merindukan tangan kekar Arvan ketika memeluknya.Siska merasa hidupnya sungguh menyebalkan karena bila bersama Arvan

  • Cinta Setengah Hati   SERATUS ENAM PULUH EMPAT

    “Hari ini kita akan pulang, Berjanjilah untuk lebih berhati-hati mulai sekarang,” ucap Arvan saat mengemasi barang-barang Amanda di rumah sakit. Amanda memonyongkan bibirnya tidak terima disalahkan Arvan. Kemarin dia berkali-kali mengatakan tidak ingin dirawat, tapi Arvan bersikeras. Ternyata dia benar, Dokter mengatakan tidak ada masalah. Dirinya dan kandungannya baik-baik saja.“Aku sudah bilang baik-baik saja, Mas Arvan saja yang tidak percaya,” bela Amanda. Karena sejujurnya berada dirumah sakit juga membuatnya merasa sangat suntuk.“Kamu kemarin jatuh, dan itu berbahaya. tentu aku harus memastikannya dengan pemeriksaan dokter,” ucap Arvan tidak mau kalah.“Iya baiklah.. Aku akan berhati-hati mulai sekarang,” jawab Amanda akhirnya. tidak ingin memulai perkelahian di antara mereka hanya karena masalah kecil.Mereka lalu keluar dari kamar rawat inap setelah memastikan tidak ada barang yang tertinggal. Dua kali berada dalam klinik perawatan dalam satu minggu membuat Amanda berdoa da

DMCA.com Protection Status