Share

Bab 78. 2 Bulan Kemudian

“Iya Fitria,” jawab Tante Ayu sembari tersenyum.

“Terima kasih karena kalian udah mau turut andil jika Fitria kuliah nanti, kami juga lega karena sebelum ke Jakarta Ridwan telah membeli tanah pekerbunan dan sekarang telah ditanami kelapa sawit. Dengan kebun itu nantinya kebutuhan Fitria saat kuliah akan dapat terpenuhi,” ucap Bu Suci.

“Meskipun ada kebun kelapa sawit milik Ridwan, Aku sebagai Paman tentunya punya tanggung jawab untuk membantu,” ujar Paman Ramli.

“Memang begitulah ketentuan adat-istiadat kita di sini Ayu, Paman memiliki peran penting dan tanggung jawab atas keponakaannya. Segala tindakan dan keputusan hitam-putihnya ada di tangan seorang Paman, jika seorang Paman tidak menyetujui maka adat pun melarang,” tutur Bu Suci menerangkan pada Ayu pentingnya peran Paman di dalam keluarga besar di Tanah Minang.

“Makanya aku merasa bersalah atas kejadian yang di alami Ridwan tempo hari, karena aku tak pernah pulang ke kampung ataupun memberi pemahaman tentang adat-istiadat kep
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status