Share

Cinta Seorang Penipu
Cinta Seorang Penipu
Penulis: Sabrina Nurul fuaddah

Ciuman Mendadak

last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-14 15:34:32

"Maaf ibu Alea, kita kehabisan tiket pesawat menuju kota itu." Kata sekertaris. 

"Tidak masalah, aku akan naik kereta api. Kota itu dan tempat kita ini juga tidak terlalu jauh." Kataku. 

"Baik, ibu Alea. Saya akan memesan tiket kereta api." Kata sekertaris. 

"Tunggu sebentar, siapa yang mengirimkan sampah ini?" tanyaku sambil merasa kesal. 

"Sampah? Sampah yang mana?" tanya sekertaris. 

"Ini, Dita. Apa kamu tidak bisa melihat?" tanyaku sambil menunjuk ke arah bunga di atas meja. 

Sekertaris aku langsung tersenyum. 

"Bunga ini dari pak Anwar. Kenapa, ibu Alea? Apa ada masalah?" tanya Dita.

"Tentu saja, kamu jangan menyimpan sesuatu seperti ini lagi. Jika dia ingin memberikan bunga, kamu buang saja. Jangan menyimpan bunga di ruangan saya. Mengerti?" tanyaku. 

"Baik, ibu Alea." Jawab Dita. 

"Bagus itu." Kataku. 

Saat sedang mengerjakan tugas, Andre datang ke ruangan aku. 

"Selamat pagi, ibu Alea!" kata Andri sambil tersenyum. 

"Pagi, ada apa kamu datang kemari? Apa ada sesuatu yang sangat penting untuk dibicarakan?" tanyaku. 

"Aku hanya ingin memberikan hadiah untuk kamu. Aku harap kamu akan menyukai ini." jawab Andre sambil memberikan coklat dan bunga. 

"Kenapa semua orang memberikan sesuatu yang tidak penting kepada aku? Jika kamu sudah tidak memiliki urusan, kamu bisa pergi dari ruangan aku. Mengerti?" tanyaku sambil menatap mata dia. 

"Tolong terima saja!" jawab Andre. 

"Baik." kataku sambil menerima hadiah dari Andre. 

Saat Andre pergi, aku langsung membuang coklat dan bunga itu. Aku sudah merasa bosan dengan hal seperti itu. Mereka melakukan yang sama saja untuk menarik perhatian aku. 

"Aku tidak menyangka akan banyak pria yang melakukan semua hal yang tidak berguna. Mereka tampan dan kaya tapi aku tidak tertarik. Belum ada seseorang yang bisa membuat aku sangat tertarik." Kataku. 

Saat aku pergi ke stasiun kereta api. Seorang pria berlari karena dikejar banyak pria. 

"Kenapa ini? Apa dia pencuri?" tanyaku. 

Aku langsung masuk ke dalam kereta api. Banyak orang yang naik kereta api ini. Aku duduk dan pria tadi duduk disebelah aku. Dia masih dikejar pria lain. Aku ingin memberitahukan mereka tentang pria itu. 

"Dia.." kataku dengan terhenti. 

Pria itu langsung mencium bibir aku. Aku sangat terkejut karena itu adalah ciuman pertama aku. Aku sangat marah dan langsung menampar dia. 

"Aduh!" kata pria itu. 

"Apa maksud kamu?" tanyaku dengan sangat marah. 

"Lebih baik kamu diam daripada aku melanjutkan ciuman tadi." Jawab pria itu. 

Dia mengancam aku supaya aku tidak melaporkan dia. 

"Apa yang kamu lakukan? Kenapa mendadak kamu mencium saya?" tanyaku sambil merasa kesal. 

"Aku tahu kamu ingin memberitahukan kepada mereka semua. Jangan ikut campur dan diam saja. Mengerti?" tanya pria itu sambil menatap mataku. 

"Diam kamu, menyebalkan sekali hari ini. Itu adalah ciuman pertama aku. Bagaimana bisa aku memberikan kepada orang asing dan menyebalkan seperti kamu?" tanyaku sambil merasa kesal. 

"Apa? Benarkah?" tanya pria itu seperti tidak percaya. 

Pria itu berbalik badan dan tersenyum saat aku mengatakan itu. Dia pasti menertawakan aku. Aku sangat marah sampai tidak bisa mengatakan sesuatu. Dia hanya berdiam diri. Lalu, dia pergi dari kereta api ini. 

"Ciuman tadi adalah ciuman pertama wanita itu. Kenapa terasa menyenangkan?" tanya pria itu sambil pergi. 

Aku merasa tidak nyaman saat berada di kereta api. 

"Ada apa dengan aku? Kenapa aku tidak menuntut dia? Kenapa aku bersikap lebih tenang? Gawat ini, pikiran aku pasti telah dikendalikan." kataku sambil turun dari kereta api. 

Aku turun dari kereta api. Aku langsung pergi untuk menemui klien dan melakukan rapat. 

"Selamat siang, ibu Alea!" kata rekan kerja. 

"Selamat siang, pak Joko!" kataku. 

"Bagaimana perjalanan tadi? Apa cukup lancar? Apa tidak ada masalah yang terjadi?" tanya pak Joko. 

Aku merasa kesal tapi aku tidakumgkin menceritakan kejadian tadi. 

"Perjalanan lancar hanya saja aku merasa sedikit kesal. Apa semua dewan direksi sudah datang?" tanyaku. 

"Sudah, ini rapat penting. Mereka semua datang tepat waktu." Jawab pak Joko. 

"Itu artinya saya yang datang terakhir." Kataku. 

"Tenang saja, anda tidak terlambat." Kata pak Joko. 

"Ayo masuk sekarang!" kataku. 

Aku langsung mengadakan rapat penting dan semua berjalan dengan lancar. 

"Sebaiknya anda menginap di hotel ini." Kata pak Joko. 

"Baik, aku akan tinggal di hotel ini." Kataku. 

Saat berada di hotel, aku melihat pria yang mirip dengan pria yang berada di kereta api tadi. Tapi aku tidak mengejar dia karena aku sangat lelah. Aku pergi ke kamar untuk istirahat. 

"Lelah sekali, aku ingin tidur." kataku sambil berbaring di kasur. 

Saat aku teringat pria itu lagi, aku langsung keluar dari kamar hotel dan mengejar dia. 

"Tidak, aku harus mengejar dia. Ini tidak boleh dibiarkan. Ciuman tadi itu penting untuk aku. Berani sekali dia memperlakukan aku seperti ini. Aku ini seorang CEO ternama dan sukses. Tidak ada orang yang berani kepada aku." kataku sambil merasa kesal. 

Saat aku mencari dia, aku kehilangan jejak dia. Dia sudah tidak berada di sekitar hotel lagi. 

"Apa dia sudah pergi? Menyebalkan sekali." kataku sambil berjalan masuk ke kamar. 

Lalu, aku mendengar suara seorang wanita dari kamar sebelah. Dia mengatakan bahwa dia telah ditipu oleh seorang pria. Dia memberikan uang yang sangat banyak kepada pria itu dengan perjanjian yang tidak jelas. 

"Bagaimana itu bisa terjadi?" tanyaku. 

"Dia menawarkan kerja sama dan kami saling bicara. Aku telah percaya terhadap dia. Tapi saat aku melihat keadaan keuangan di kantor, aku telah kehilangan uang tanpa mendapatkan sesuatu." Jawab wanita itu. 

"Penipu itu, menyebalkan sekali." Kataku. 

Aku langsung masuk ke dalam kamar dan istirahat. Dita menghubungi aku untuk membahas pekerjaan. Lalu, aku makan malam dan melihat ada seseorang yang pergi secara menyelinap. 

"Siapa dia? Apa dia pencuri?" tanyaku. 

Aku langsung pergi ke ruang resepsionis. 

"Saya melihat ada seseorang yang menyelinap keluar dari hotel ini. Apa dia pencuri? Apa ada sesuatu yang hilang?" tanyaku. 

"Tidak, ibu Alea. Apa anda kehilangan sesuatu?" tanya resepsionis itu. 

"Tidak, aku akan pergi sekarang." Jawabku. 

Aku masuk ke kamar. 

"Aneh sekali, jika itu bukan pencuri. Kenapa dia menyelinap? Apa mungkin dia penipu yang telah menipu wanita tadi?" tanyaku sambil merasa curiga. 

Aku langsung melanjutkan makan malam. 

"Enak sekali, aku rasa aku ingin memesan makanan ini lagi." kataku sambil tersenyum. 

Aku menghubungi karyawan hotel dan menyuruh mereka membawa makanan yang enak itu. 

"Ini, ibu Alea." Kata karyawan hotel. 

"Kenapa kamu mengetahui nama saya?" tanyaku. 

"Anda terkenal sebagai CEO sukses dan masih muda." Jawab karyawan hotel. 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
menarik nih ceritanya.. pengen follow akun sosmed nya tp ga ketemu :( boleh kasih tau gaa?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Cinta Seorang Penipu    Terjebak di Hutan

    "Tentu saja, aku tahu itu." kataku sambil tersenyum.Karyawan hotel itu langsung pergi dari kamar tidurku. Aku langsung memakan makanan itu."Hotel ini memiliki selera yang bagus. Makanan mereka membuat aku semakin tertarik. Lain kali aku akan datang ke hotel ini lagi." kataku sambil makan.Saat melihat jendela, banyak bintang di langit. Aku pergi keluar dari hotel untuk melihat bintang dari bawah."Anda ingin pergi ke suatu tempat, ibu Alea?" tanya pemilik hotel."Benar, saya ingin keluar sebentar." Jawabku."Apa ingin saya temani?" tanya pemilik hotel."Tidak perlu, saya bisa sendiri." Jawabku.Lalu, resepsionis memberikan bunga lagi kepada aku."Ini ada kiriman dari seorang pria untuk ibu Alea." kata resepsionis sambil memberikan bunga itu."Buang saja!" kataku."Tapi ini juga ada surat di dalam bunga." Kata resepsionis."Suda

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-14
  • Cinta Seorang Penipu    Push Up di Atas Kasur

    Genggaman dia terasa sangat kuat dan hangat. Saat aku melihat wajah dia, ternyata dia adalah pria yang sudah mencium aku di kereta api. Aku langsung melepaskan tangan dia."Ternyata kamu! Dasar kurang ajar, lepaskan tangan aku!" kataku sambil merasa kesal."Jangan banyak bicara dan tetap memegang tangan aku. Jangan pernah lepas jika kamu tidak ingin dalam bahaya." Kata Alif.Saat itu, aku langsung memegang tangan dia lagi dan berlari. Kami berhenti di sebuah pohon yang sangat besar dan bersembunyi."Lelah sekali." kataku sambil duduk."Jangan berisik! Nanti mereka dengar dan menangkap kita berdua." Kata Alif."Kenapa mereka ingin menangkap aku? Urusan mereka itu dengan kamu. Aku tidak ingin terlibat dengan kalian." Kataku."Apa kamu bodoh? Jika mereka melihat kamu sendiri, mereka akan memanfaatkan kamu. Mereka akan berbuat sesuatu yang buruk." Kata Alif.Saat itu, aku merasa semakin kes

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-14
  • Cinta Seorang Penipu    Mencintai seorang penipu

    Saat itu, Alif melihat ke arah jendela dan tidak menjawab pertanyaan aku. Aku melihat ke jendela juga. Ternyata kedua teman dia sedang melihat kami berdua. Aku mulai mengerti alasan dia melakukan ini kepada aku."Gila, mereka masih berada di sana. Buat suara!" kata Alif."Apa?" tanyaku sambil terkejut."Resahan." Jawab Alif.Aku mengikuti keinginan Alif dan mereka berdua pergi."Apa kamu tidak mendengar suara wanita itu? Ayo pergi!" kata Fauzi."Ternyata dia memang benar. Ayo kita pergi!" kata Roni.Alif berdiri dan langsung memakai bajunya kembali. Saat itu, perasaan kesal berubah menjadi kagum. Aku merasa tertarik kepada Alif. Meski aku tahu dia bukan pria yang baik. Dia sudah dikejar banyak mafia. Pasti dia melakukan pekerjaan yang berbahaya."Bagus juga kamu." Kata Alif."Aku Alea, kita belum melakukan perkenalan dengan baik." kataku sambil mengulurkan tangan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-15
  • Cinta Seorang Penipu    Penolakan Membuat Menantang

    "Selamat pagi, ibu Alea!" kata Dita."Pagi." Kataku."Kenapa kemarin ibu menghilang? Apa ada yang menculik ibu?" tanya Dita.Aku hanya tersenyum karena aku tidak tahu harus menjawab apa. Itu memang sebuah penculikan tapi anehnya aku suka."Kenapa ibu tersenyum?" tanya Dita."Tidak ada." Jawabku.Aku langsung masuk ke ruang kerja. Dita masuk ke dalam ruang kerjaku."Ada apa, Dita?" tanyaku."Saya ingin memberitahukan berita buruk untuk ibu Alea." Kata Dita."Berita buruk? Apa itu?" tanyaku sambil merasa terkejut."Perusahaan kehilangan banyak uang dan aset perusahaan." Jawab Dita."Apa? Bagaimana bisa?" tanyaku sambil merasa bingung."Kemarin ada seorang pria bernama Amar. Dia ingin menjadi investor baru kita. Ternyata saat dia pergi, aku memeriksa banyak berkas. Semua tidak akurat dan mendadak keuangan menurun drastis. Saya pergi untuk menyelidiki dia.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-15
  • Cinta Seorang Penipu    Pelukan di Malam Hari

    "Untuk masalah cinta aku tidak akan khawatir." Kataku."Kenapa?" tanya Alif."Aku yakin kamu tidak akan memberikan cinta yang palsu. Aku ini pandai membuat pria mencintai aku. Aku akan menganggap kamu sebagai tantangan untuk aku." Jawabku.Alif merasa terkejut dengan apa yang aku katakan. Dia tidak menyangka bahwa aku akan mengatakan sesuatu seperti itu."Kamu cukup menarik, kamu beda dari wanita lain. Kamu tidak menyerah tapi sayang itu akan percuma." Kata Alif."Kenapa? Aku yakin itu tidak akan percuma. Aku bisa membuat kamu jatuh cinta kepada aku." kataku sambil tersenyum."Buktikan saja." Kata Alif."Baik, aku akan membuktikan itu." Kataku.Aku membawa dia ke rumah."Aku tidak menyangka akan berada di rumah wanita yang telah aku tipu. Bahkan dia menolong aku untuk bersembunyi." Kata Alif."Apa pak Amar tidak akan melepaskan penyamaran anda itu?" tanya

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-16
  • Cinta Seorang Penipu    Menghargai Hal Kecil

    Aku mulai menyadari bahwa aku semakin mencintai Alif. Aku tidak ingin dia pergi dari sisi aku. Dia membuat aku tenang saat ketakutan. "Aku akan memeriksa listrik." Kata Alif. "Apa kamu bisa?" tanyaku. "Tentu saja, aku bisa melakukan semua hal." Jawab Alif. "Benar, semua bisa kamu lakukan termasuk merebut hati aku." Kataku sambil tersenyum. "Jika itu aku tidak menginginkan. Aku sangat tidak beruntung karena hal itu." Kata Alif. "Apa dicintai wanita seperti aku sangat merugikan?" tanyaku sambil merasa kesal. "Tentu saja, aku mengenal wanita seperti kamu. Kamu akan banyak menyusahkan aku jika kita bersama." Jawab Alif. "Tidak, aku ini mandiri." Kataku. "Apa buktinya? Seorang wanita tidak bisa memasak. Itu sangat tidak menyusahkan pria yang akan menikah dengan kamu." Kata Alif. "Jika kamu merasa kesusahan, aku akan belajar memasak. Kamu tenang saja." Kata

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-16
  • Cinta Seorang Penipu    Kamu Yang Pertama

    Aku merasa senang karena dia memakan itu. Padahal dia memasak lebih baik dari aku. Tapi dia tetap mengharapkan buatan aku."Kamu yang pertama." Kataku."Pertama apa? Mencoba makanan kamu ini. Itu pasti, aku yakin tidak ada yang ingin makan dari hasil masakan kamu." Kata Alif."Benar, kamu yang pertama memakan masakan yang aku buat meski tidak enak. Aku belum pernah memasak tapi kamu seperti menyukai masakan aku. Kamu sungguh bisa menghargai seseorang dengan cara yang baik." Kataku."Tidak juga, jangan berlebihan. Aku hanya makan ini karena aku bukan orang yang suka membuang makanan. Itu saja, jangan terlalu percaya diri." Kata Alif."Kenapa kamu sangat menyebalkan sekali? Tidak bisa mengatakan sesuatu yang manis untuk membuat aku senang. Ternyata seperti ini rasanya berbicara dengan seorang penipu." kataku sambil merasa kesal."Aku sudah mengatakan untuk jangan berharap. Kamu ini terlalu mengharapkan sesua

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-17
  • Cinta Seorang Penipu    Mulai Merasa Kesal

    Alif melihat itu dan merasa kesal."Apa yang pria itu lakukan? Kenapa dia terlihat sangat dekat dengan Alea? Teman dekat tidak akan mengusap rambut teman dia sendiri. Apa pria itu memiliki rasa kepada Alea?" tanya Alif sambil merasa kesal.Alif merasa aneh dengan dirinya sendiri."Ada apa ini? Aku pasti sudah gila, aku tidak boleh merasa kesal. Biarkan saja Alea bersama pria lain. Untuk apa aku merasa tidak nyaman?" tanya Alif sambil bersikap tenang.Dita mengajak Fauzan makan di tempat yang sama. Tapi kami tidak saling memperhatikan dan duduk sangat jauh."Apa yang ingin kamu makan, Fauzi?" tanya Dita."Kenapa kamu mengajak aku makan di luar?" tanya Fauzi."Sebagai tanda terima kasih karena telah mengobati kaki aku." Jawab Dita."Begitu, aku akan memakan apa yang kamu pesan saja." Kata Fauzi."Baik, aku akan memesan untuk kamu." Kata Dita.Fauzi merasa seperti

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-17

Bab terbaru

  • Cinta Seorang Penipu    Menikah dengan Penipu

    Para mafia itu tertawa dengan sangat bahagia. Mereka bertiga sudah mulai merasa khawatir dan gelisah. Aku merasa tidak tenang dan ingin pergi ke tempat Besar milik mafia itu. Zidan langsung melarang aku untuk pergi."Jangan! Itu terlalu berbahaya." kata Zidan sambil memegang tanganku."Tidak, aku harus pergi. Aku khawatir dengan keadaan mereka. Alif tidak memberikan kabar kepadaku." kataku sambil merasa resah."Bagaimana jika kita menghubungi polisi saja? Saya khawatir jika mafia itu tidak hanya sedikit. Saya khawatir jika mafia itu banyak dan kita akan dalam bahaya jika tanpa pengawasan dari polisi." kata Zidan sambil merasa khawatir.Aku memikirkan perkataan Zidan. Dia memang benar tapi itu artinya mereka juga akan tertangkap oleh polisi. Aku tidak siap jika harus melihat Alif masuk ke dalam penjara."Ibu Alea, kenapa anda diam saja? Apa anda setuju dengan pendapat saya?" tanya Zidan sambil merasa bingung."Saya tid

  • Cinta Seorang Penipu    Tertangkap Mafia

    Rara pergi ke toilet dan Zidan mengikuti dia dari belakang. Zidan mengetahui maksud dari pertanyaan aku tadi. Zidan langsung pergi menemui Dita."Aku harus pergi sebentar saja. Kamu harus mengunci pintu. Apa kamu mengerti?" tanya Zidan sambil merasa khawatir."Baik, aku mengerti." jawab Dita sambil tersenyum.Zidan langsung pergi ke rumahku. Aku terkejut saat melihat Zidan."Kenapa kamu datang kemari?" tanyaku sambil merasa bingung."Aku baru menyadari siapa Rara sebenarnya." jawab Zidan sambil merasa terkejut.Rara langsung pergi menghampiri kami berdua."Ternyata kalian sudah mengetahui tentang aku. Di mana mereka bertiga?" tanya Rara sambil merasa kesal."Diam kamu anak kecil. Pergi sana!" kata Zidan sambil merasa kesal.Rara langsung menghubungi seseorang dan seseorang membawa mobil untuk menjemput dia. Aku merasa terkejut bahwa anak kecil yang sudah aku tolong adalah seorang pengintai y

  • Cinta Seorang Penipu    Menitipkan Rara

    Mereka bertiga langsung mencari informasi lebih banyak mengenai Rara. Aku kedatangan pak Haris ke dalam ruangan kerjaku."Selamat pagi, ibu Alea!" kata pak Haris sambil tersenyum."Selamat pagi, pak Haris!" kataku sambil tersenyum.Rara langsung mendekat dan mengatakan kepada aku bahwa dia ingin pergi ke toilet."Kakak, aku ingin pergi ke toilet sebentar saja." kata Rara sambil tersenyum."Apa kamu ingin aku temani?" tanyaku sambil tersenyum."Tidak, jangan. Aku bisa pergi sendiri. Aku bisa bertanya kepada pegawai kakak tentang toilet." jawab Rara sambil tersenyum."Baik, aku akan menunggu kamu di sini." kataku sambil tersenyum.Rara keluar dari ruangan kerjaku. Aku ingin memastikan bahwa Rara sampai di toilet. Rara bertanya kepada Zidan."Di mana arah toilet?" tanya Rara sambil merasa bingung."Di sebelah kanan, aku bisa mengantarkan kamu ke sana." jawab Zidan sambil tersen

  • Cinta Seorang Penipu    Rara Mencurigakan

    "Tidak masalah." kata Andre sambil tersenyum.Dita langsung mencari keberadaan Fauzi."Di mana Fauzi berada?" tanya Dita sambil merasa bingung."Fauzi pasti berada di luar. Apa kamu ingin bicara dengannya?" tanyaku sambil tersenyum."Benar." Jawab Dita.Fauzi masuk dan kami semua keluar dari ruangan Dita."Ada apa, Dita?" tanya Fauzi sambil merasa bingung."Kenapa kamu tidak berada di samping aku? Kenapa kamu tidak menunggu aku?" tanya Dita sambil merasa kesal."Aku menunggu kamu di luar. Aku tahu kamu sedang ingin bicara dengan Zidan. Aku memberikan kalian berdua waktu untuk bicara. Kalian adalah orang tua dari anak itu." jawab Fauzi sambil tersenyum."Apa kamu tidak ingin mengatakan sesuatu yang lain? Kenapa hanya membicarakan mengenai Zidan saja?" tanya Dita sambil merasa bingung."Sesuatu? Seperti apa?" tanya Fauzi sambil merasa bingung."Tidak ada." jawab Dita sambil mer

  • Cinta Seorang Penipu    Dita melahirkan

    Fauzi kembali dan membawa es krim untuk Dita."Ini untuk kamu." kata Fauzi sambil memberikan es krim itu."Terima kasih." kata Dita sambil tersenyum.Saat Fauzi ingin memakan es krim, Dita langsung mengambil es krim milik Fauzi."Kenapa kamu mengambil es krim aku?" tanya Fauzi sambil merasa bingung."Aku ingin mencoba milik kamu. Apa tidak boleh?" tanya Dita sambil tersenyum."Baik, coba saja." jawab Fauzi sambil tersenyum.Dita langsung mencoba es krim Fauzi."Enak, ini es krim kamu." kata Dita sambil memberikan es krim milik Fauzi."Benarkah?" tanya Fauzi sambil tersenyum.Dita menghabiskan es krim dia. Mulut Dita dipenuhi dengan es krim. Fauzi melihat itu dan tersenyum. Fauzi langsung mencium bibir Dita dan menjilat es krim di atas bibirnya."Manis." kata Fauzi sambil tersenyum.Dita merasa gugup dan hanya diam saja."Kenapa kamu diam saja? Apa

  • Cinta Seorang Penipu    Perempuan

    "Kenapa wajar?" tanya Alif sambil merasa kesal."Wajar karena kita berhenti di tempat yang tidak seharusnya." Jawabku.Kami sampai di rumahku. Dita langsung diperiksa oleh dokter kandungan. Zidan menunggu Dita. Dokter langsung berbicara kepada Zidan."Kesehatan ibu dan bayi sangat baik. Tapi saya sarankan untuk jangan terlalu lelah." Kata dokter."Syukurlah." kata Zidan sambil menarik napas."Apa kalian ingin mengetahui jenis kelamin anak kalian?" tanya dokter itu sambil tersenyum."Apa kita sudah bisa mengetahui jenis kelamin bayi?" tanya Zidan sambil merasa bingung."Tentu saja, kehamilan ibu Dita sudah 8 bulan." jawab dokter itu sambil tersenyum.Dokter memeriksa jenis kelamin dari bayi yang ada dalam kandungan Dita."Bagaimana dokter?" tanya Zidan sambil merasa penasaran."Bayi anda perempuan." jawab dokter itu sambil tersenyum.Zidan merasa senang dan langsung meme

  • Cinta Seorang Penipu    Ketahuan polisi

    "Andre sudah menerima tawaran kerja sama dari aku. Aku senang sekali dan tidak merasa bimbang saat menerima tawaran dari pak Beni." jawabku sambil tersenyum."Benarkah? Bagaimana bisa itu terjadi? Bukankah dia sangat menolak tawaran dari kamu itu?" tanya Alif sambil merasa terkejut."Memang benar tapi dia sudah menerima tawaran dari aku." jawabku sambil tersenyum."Bagaimana bisa dia berubah dengan sangat cepat?" tanya Alif sambil merasa penasaran."Aku meminta bantuan dari Tamara untuk membujuk Andre supaya menerima tawaran dariku. Ternyata Tamara berhasil mengubah pemikiran Andre. Aku senang sekali saat mendengar kabar dari Andre tadi." jawabku sambil tersenyum."Ternyata begitu, aku tidak menyangka dia akan menerima tawaran dari kamu. Aku pikir dia itu orang yang kerasa kepala." kata Alif sambil tersenyum."Aku juga, Tamara memang hebat. Mereka memang saling mencintai satu sama lain. Sekarang mereka sudah menjalin hubungan. Ak

  • Cinta Seorang Penipu    Menerima

    Mereka bertugas bermain dan Alif mencari informasi mengenai ibunya. Tapi Alif tetap tidak berhasil."Sebenarnya dia membawa ibu ke tempat apa. Kenapa sangat sulit untuk aku temukan?" tanya Alif sambil merasa kesal.Roni melihat Alif sedih. Roni langsung berhenti bermain."Sebentar, kakak harus berhenti dahulu." kata Roni sambil melihat Alif."Biarkan saja, kamu bermain dengan kakak saja. Kak Roni itu sudah tua, dia pasti mudah lelah." kata Fauzi sambil tersenyum."Baik, kakak. Kak Roni istirahat saja." kata Rara sambil tersenyum."Kurang ajar, Fauzi. Kakak akan kembali nanti." kata Roni sambil merasa kesal.Roni langsung menghampiri Alif."Ada apa, Alif?" tanya Roni sambil merasa bingung."Aku masih belum bisa menemukan keberadaan ibuku." Jawab Alif."Ternyata begitu, sabar saja. Aku yakin sebentar lagi kita akan menemukan ibu kamu. Kita sudah mendapatkan kotak musik dan kita hany

  • Cinta Seorang Penipu    Bermain petak umpet

    Andre merasa tidak percaya bahwa Tamara langsung menerima dia."Kamu serius? Aku senang sekali." kata Andre sambil mencium tangan Tamara.Andre langsung menarik wajah dan mencium bibir Tamara dengan sangat bergairah."Terima kasih, Tamara!" kata Andre sambil tersenyum."Aku akan memberikan cinta terbaik untuk kamu. Supaya kamu tidak terluka lagi." kata Tamara sambil tersenyum."Aku akan memberikan seluruh cinta dan hati aku untuk kamu. Kamu selalu ada untuk aku." kata Andre sambil tersenyum."Kamu memang pandai dalam merayu aku." kata Tamara sambil tersenyum.Andre langsung mencium bibir Tamara dengan sangat bergairah. Mereka menikmati itu. Mereka berdua pulang ke rumah. Andre mengantar Tamara sampai masuk ke dalam rumahnya."Sampai jumpa di kantor, wanitaku." kata Andre sambil tersenyum."Sampai jumpa, Andre!" kata Tamara sambil tersenyum."Andre?" tanya Andre sambil merasa kesal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status