Beranda / Romansa / Cinta Segitiga Sang Pewaris / Bab 1. Kembali Ke Indonesia

Share

Cinta Segitiga Sang Pewaris
Cinta Segitiga Sang Pewaris
Penulis: Lee Siuce

Bab 1. Kembali Ke Indonesia

Penulis: Lee Siuce
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-05 21:23:36

Bab 1. Kembali Ke Indonesia 

Tepat di depan pintu keluar Bandara Soekarno Hatta, terlihat seorang pemuda sedang adu mulut dengan gadis cantik berpakaian rapi.

Beberapa orang memperhatikan dua muda -mudi itu, bukan karena terusik oleh mereka berdua, tapi karena paras tampan dari pemuda tersebut.

Pemuda itu bernama Marco, berkulit putih dengan mata biru dan rambut tertata rapi. Badannya yang atletis membuat pesonanya semakin terlihat sempurna.

“Maaf Pak, saya harus buru-buru pergi untuk menyerahkan dokumen ini, jika tidak bos saya bisa marah.” Gadis itu berbalik badan, berniat pergi meninggalkan Marco.

“Hei tidak bisa begitu ...” Marco menarik tangan gadis tersebut, “... gara-gara kamu handphone saya jadi rusak!”

Sebelumnya Marco sedang menelepon saudaranya di Jakarta yaitu Rony. Ini pertama kali bagi Marco datang ke Indonesia setelah sekian lama berada di Hongkong, kampung halaman ayah.

Setelah keluar dari bandara, Marco berniat menghubungi Rony dan meminta di jemput di bandara. Namun sayang, baru beberapa patah kata dia berbicara di telepon, seorang gadis menabrak tubuhnya. Menyebabkan ponselnya pecah dan sekarang gadis tersebut ingin pergi begitu saja? Marco jelas tidak terima.

“Kamu harus mengganti handphone-ku!” ucap Marco, “Lebih dari itu, kamu juga harus mengantarkan aku ke rumah saudaraku.”

“Pak, saya sudah bilang, saya harus cepat mengantarkan dokumen ini, jika tidak bos saya akan marah,” Gadis itu ngotot ingin pergi.

Meskipun sang gadis memohon, Marco tetap tidak melepaskannya, pria itu acuh tak acuh. Sedangkan orang di sekitar yang lalu lalang hanya melirik sekilas dan tidak berniat untuk ikut campur. Namun ada juga yang memperhatikan mereka, pikir mereka mungkin itu adalah pertengkaran antar kekasih.

Si gadis malang itu lalu melihat jarum jam di arlojinya bergerak tepat pukul 12.15 menit. Gadis itu hanya berpikir dalam waktu 15 menit dokumen yang ada di tangannya harus segera diserahkan kepada klien bosnya.

Dia berjanji setelah memberikan dokumen tersebut, dia akan menemui Marco. Tetapi Marco sedikit pun tidak peduli akan nasib gadis yang memelas kepadanya.

Gadis itu berpikir keras, bagaimana supaya dia bisa lepas dari pemuda yang ada di depan matanya ini?

“Tolong, tolong, tolong aku!” teriak gadis itu sekuat tenaga. 

Mendengar teriakan minta tolong yang sangat lantang, beberapa orang mulai bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Seorang pria di antara mereka melapor ke petugas di bandara, sehingga petugas itu menghampiri Marco dan gadis tersebut. 

Marco kaget karena gadis itu berteriak kencang, menjadi kaku ketika petugas datang menanyai mereka. 

“Maaf, Tuan dan Nyonya ada yang bisa kami bantu?” 

“Pak tolong saya, suami saya melakukan KDRT. Dia memaksa saya pulang, padahal saya sedang marah padanya!” ucap si gadis berpura-pura di hadapan para petugas itu. 

“Apa? Suami?” Mata Marco terbelalak menatap tajam gadis di dekatnya.

Entah setan apa yang merasuki Marco, tangannya memegang kencang pergelangan tangan gadis aneh tersebut.

“Arghh…!” Gadis itu mulai menjerit kesakitan.

Melihat itu, para petugas yakin Marco telah melakukan KDRT padanya. Mereka meminta Marco agar melepaskan genggamannya. Tentu saja Marco tidak akan melepaskannya. Gadis yang tepat di depan matanya telah memfitnahnya dengan mengatakan kalau dia suami yang melakukan KDRT. Jelas ini penghinaan! 

Marco telah menceritakan yang sebenarnya terjadi, tapi petugas itu tidak percaya. 

Marco yang bersikeras tidak mematuhi membuat petugas menelepon polisi, sehingga Marco pun melepaskan genggaman tangannya.

Gadis itu mengucapkan terima kasih kepada para petugas, lalu berlari tanpa menoleh ke belakang.

" Bitch!" 

Itulah kata yang keluar dari mulut Marco dengan nada jengkel melihat si gadis telah hilang di tengah keramaian.

Pemuda itu pun dibawa paksa ke kantor polisi. Selama berada di ruangan itu dia di interogasi. Marco menyerahkan kartu identitasnya serta paspor. Melihat kalau ternyata di bagian status kartu identitas dan paspornya tertulis lajang, barulah mereka percaya apa yang di katakan oleh pemuda itu.

“Kalian ini kerjanya tidak benar, dari awal aku sudah menjelaskan yang bohong adalah gadis itu! Tapi kalian malah tidak percaya! Benar-benar membuang waktu berhargaku saja!” bentak Marco ke petugas yang ada di ruangan tersebut. 

Tidak berapa lama kemudian, seorang pemuda masuk ke ruangan. 

“Roni.” Panggil Marco pada pemuda yang datang. 

Selama di ruangan interogasi, Marco meminta izin menelepon keluarganya dan menjelaskan apa yang terjadi. Akhirnya, keluarga Marco menghubungi Roni dan memberi tahu di mana Marco berada. 

"Marco maaf, aku datang terlambat," kata Roni memeluk sepupunya erat. 

“Tidak apa-apa, ini karena mereka saja yang kerjanya tidak benar,” jawab Marco dengan emosi yang sedikit tahan. 

“Pak, kami minta maaf atas insiden yang barusan terjadi,” kata seorang atasan yang bekerja di bandara tersebut. 

”Tidak apa-apa, Pak. Ini Cuma salah paham saja.” Roni menjawab dan meminta Marco untuk tidak memperpanjang masalah.

Mereka akhirnya keluar dari ruangan tersebut setelah menyelesaikan kesalahpahaman yang tak sengaja terjadi. Sementara Roni mengambil mobilnya, Marco mencoba mengutak-atik handphonenya. Namun handphone itu tidak bertahan lama menyalanya, lalu kembali mati lagi.

Dia menggelingkan kepalanya pasrah. Lalu menarik napas panjang, dan mengembuskannya pelan hingga dalam hitungan detik emosinya sedikit bisa teredam.

***

Sengatan dari teriknya matahari membuat gerah. Dilepasnya jas yang membungkus tubuh gagahnya. Di pakainya kacamata hitam yang menggelantung di kerah kemejanya. 

Tidak lama kemudian mobil Roni pun berhenti tepat di depan Marco berdiri. Marco masuk ke dalam mobil menaruh jass dan sebuah tasnya di kursi belakang.

“Indonesia sekarang panas sekali ya, Ron?” tanya Marco sambil membuka dua kancing baju bagian atas.

“Ya, begitulah... Jakarta panas dan selalu macet. Di London musim dingin, 'kan?” ucap Roni lalu menaikkan suhu di dalam mobil. 

Marco hanya menjawab anggukan kecil, matanya memandang bangunan yang mereka lewati. Meskipun dia dilahirkan di Indonesia, dia masih kanak-kanak ketika ayahnya membawa mereka ke negara Hongkong. Tidak ada satu pun yang bisa dia ingat ketika kembali ke Indonesia.

Selama perjalanan mereka berdua bercerita satu sama lain, mengingat kembali masa remaja mereka. Ketika remaja, Roni pernah tinggal di rumah Marco di Hongkong. Hal itulah yang membuat mereka berdua begitu dekat, menjadi saudara sekaligus sahabat baik.

Setelah menamatkan sekolahnya di Hongkong, Roni melanjutkan kuliah di Australia sedangkan Marco memilih kuliah di London. Sejak saat itu mereka jarang bertemu. Meski begitu, mereka selalu berkomunikasi lewat telepon. Jadi tidak mengherankan, ketika mereka bertemu banyak hal yang mereka ceritakan.

"Kamu masih ada hubungan dengan Lola?" Marco bertanya secara spontan sambil melirik Roni. 

“Lola mana? Apakah maksudmu Lola yang bule itu?” Roni mencoba mengingat nama Lola di kepalanya.

“Memang ada berapa berapa gadis yang bernama Lola yang menjadi first kiss-mu?” tanya Marco sambil tertawa. 

Roni tersipu mendengarnya, memorinya kembali terbuka teringat dengan gadis Cina blasteran yang bernama Lola. Rambut gadis itu sedikit ikal dan memiliki mata coklat. Kala itu, Lola menjadi pujaan hati. Tapi sayang, gadis itu selalu menolak pengakuan cintanya.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Eyn Wija
wkwk ngaku ngaku suami, jadi suami beneran mampus
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening cant wait to read the next chapter.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Cinta Segitiga Sang Pewaris   Bab 2. Kediaman Keluarga Chan

    Bab 2. Kediaman Keluarga ChanNamun, usaha tidak mengkhianati hasil. Roni memenangkan hati Lola, waktu itu bertepatan hari valentine. Roni membawa seutas bunga menyatakan cinta dan Lola pun menerimanya. Saat itulah Roni mencium bibir tipis pujaan hatinya untuk pertama kalinya.“Kita sudah lama berpisah jadi tidak ada komunikasi lagi antara kita berdua,” jawab Roni yang menambah kecepatan laju mobilnya.Marco pun tidak bertanya lagi, sesaat suasana menjadi hening hanya terdengar suara lantunan musik dari DVD dalam mobil. Tidak berapa lama mobil pun berhenti di sebuah rumah mewah dengan dua lantai.Orang- orang menyebut rumah itu sebagai kediaman Keluarga Hendri Chan. Meskipun pemiliknya sudah lama tidak menempati, tetapi rumah itu dibiarkan dihuni oleh pelayan-pelayan yang setia dengan keluarga Hendri Chan.“Selamat datang Tuan Muda,” kata seorang pelayan yang menghampiri Marco dan Roni.Mereka berdua m

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-06
  • Cinta Segitiga Sang Pewaris   Bab 3. Gadis Yang Malang

    Bab 3. Gadis Yang MalangRoni yang sedari tadi asyik dengan handphone-nya kaget melihat Marco datang membanting pintu mobil.Roni berusaha menanyakan ada masalah apa, namun Marco tidak menyahut. Dia hanya mengepalkan tangannya, lalu memalingkan muka melihat pinggiran kota dengan pandangan kosong.“Sudahlah tidak usah emosi, mungkin kamu salah lihat. Ayolah jangan cemberut begitu, kita kan mau bersenang-senang.” Kata Roni lagi membujuk Marco lalu memutar balik mobil serta menambah kecepatan kendaraannya.***Sementara itu di dalam bus, gadis yang di kejar Marco masih was-was serta takut apabila pemuda itu masih mengejarnya.“Aduh sial banget, kenapa harus bertemu dia lagi,” gumamnya dalam hati.“Sinta?” Seseorang menyapa dan memegang pundak gadis itu.Gadis yang bernama Sinta itu pun menoleh ke belakang, rasa takut tadi berubah menjadi sebuah senyuman yang man

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-06
  • Cinta Segitiga Sang Pewaris   Bab 4. Isakan Tangis Yang Menyayat Hati

    Bab 4. Isakan Tangis Yang Menyayat Hati Wanita itu terbelalak mendengar kata dipecat yang keluar dari mulut Sinta. Kedua bola matanya melotot seolah-olah kedua mata itu akan lepas dari cangkangnya. Kata-kata yang kasar dan kejam mulai menghujani telinga gadis yang malang itu. Sosok Paman sang kepala rumah tangga, selalu tak bisa berkutik ketika istrinya sedang emosi. Sama halnya dengan malam itu, sang paman mencoba untuk menenangkan istrinya agar berhenti memarahi Sinta. Akan tetapi yang terjadi malah sebaliknya, sang istri memaki dirinya. “Paman dan ponakan sama saja, kerjanya tidak pernah becus!” ucapnya sambil menunjuk muka sang suami. Mendengar kata-kata itu sang paman kehilangan kesabaran, sudah sering istrinya meremehkan dirinya. Dia hendak menampar istrinya, tapi bukannya takut malah ia menantang suaminya. “Sini tampar aku, tampar, Mas!” Wanita itu mengarahkan mukanya lebih dekat ke a

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-06
  • Cinta Segitiga Sang Pewaris   Bab 5. Rindu Yang Mengebu-ngebu

    Hatinya yang bergejolak menahan rindu pun tak bisa dia hindari lagi, semakin di tahan rindu itu semakin membara membakar dada. Rasa sesak pun mulai menjalar di rongga paru-parunya, dia ingin segera bertemu sang kekasih agar berakhir penderitaan hatinya.Louisa sang pujaan hati tidak bisa dihubungi, Marco telah mencoba menghubunginya beberapa kali namun hasilnya nihil.Louisa merupakan keturunan Italia namun keluarganya telah lama menetap di London. Louisa yang berparas cantik berhasil membuat Marco jatuh cinta pada pandangan pertama.Perasaan Marco tidak bertepuk sebelah tangan Louisa juga menaruh hati kepada pemuda itu. Hubungan mereka berjalan dengan baik selama lima tahun, tidak ada pertikaian serius di antara mereka. Akan tetapi, beberapa bulan terakhir terjadi perselisihan antara mereka berdua.Hal itu terjadi karena Louisa yang ingin ada kepastian hubungan antara dia dengan Marco. Louisa selalu mempertanyakan ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-06
  • Cinta Segitiga Sang Pewaris   Bab 6. Gairah Yang Membara

    Anna yang kaget karena tiba-tiba Marco menatapnya panas dan dalam hitungan detik Marco langsung mencium bibirnya.Ciuman Marco yang hampir menutupi mulut Anna, membuat gadis itu tak mampu berkutik. Marco melumat bibir tipis nan merah itu berkali-kali.Anna yang sebelumnya berfantasi liar, tidak mensia-siakan kesempatan itu. Anna membalas ciuman Marco bertubi-tubi hingga membuat nafsu pemuda itu semakin memuncak.Mereka berdua saling membalas ciuman satu sama lain, membuat gairah mereka sampai ke ubun-ubun. Apalagi ketika tangan perkasa Marco mulai menunjukan aksi nakalnya. Tangannya mulai meraba-raba bagian sensitif gadis itu.Pemuda itu mulai meremas-remas, lalu memainkan puting pa*u*ara yang berwarna merah mudah itu. Dia mencumbuinya dari atas kebawah sehingga gadis itu tak mampu lagi menahan hasrat birahinya.Gairah yang membara itu tidak bisa mereka tahan lagi, satu persatu keduanya saling melepas helai pakaian yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-03
  • Cinta Segitiga Sang Pewaris   Bab 7. Menjerit Kesakitan

    Sang bibi sengaja menuduh Sinta yang macam-macam agar dia punya alasan untuk memarahi gadis itu. Sinta yang baru memasuki pintu rumah mencoba menghiraukan tuduhan bibinya, melihat Sinta yang mengabaikannya dia langsung menjambak rambut Sinta.Gadis itu menjerit kesakitan ketika akar-akar rambutnya seolah lepas dari kulit kepalanya. Sinta pun memohon kepada bibinya supaya berhenti menjambak rambutnya. “ Ampun Bi, Aldi hanya antar aku pulang, kita ketemu di jalan, bener Bi.” Sinta memelas supaya bibinya memberinya belas kasih.“ Alasan, kamu sudah berani bohong ya,” bentak sang bibi.Bibinya menarik rambut gadis itu semakin kencang sehingga gadis itu berteriak lagi, jeritan kesakitan itu telah menciptakan keributan yang membuat paman Sinta terbangun dari tidurnya. Sang paman dengan matanya yang masih mengantuk karena semalaman lembur di kantornya, segera menuju sumber keributan itu.Dan, alan

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-03
  • Cinta Segitiga Sang Pewaris   Bab 8. Sebuah Kepastian

    Marco terperanjak mendengar ucapan Roni, dia tidak mengerti maksud Roni belum terlambat. Marco tahu seberapa besar cintanya terhadap Louisa, dia tidak mungkin merebut Louisa yang sudah menikah dengan seorang laki-laki yang telah disetujui oleh gadis itu.Roni yang mengetahui kebingungan Marco, lalu menjelaskan kepada saudara sepupunya itu jika Louisa belum resmi menikah. “ Marc, mereka baru bertunangan. Coba kamu perhatikan lagi foto ini.”Marco memperhatikan foto itu lagi secara seksama, tapi pemuda itu tidak menemukan perbedaan. “ Bagaimana kamu tahu, Ron, jika dia belum resmi menikah?” ucap Marco lalu meletakkan handphone-Nya ke atas meja.“ Aku pernah menghadiri pernikahan teman aku. Termasuk saat mereka bertunangan, jadi aku tahu perbedaan keduanya,” Marc, jika kamu butuh kepastian yang lebih, kamu temui dia di London,” lanjut Roni.Marco terdiam sejenak lalu memperhatikan kembali foto yang di kirim ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-04
  • Cinta Segitiga Sang Pewaris   Bab 9. Kejutan Yang Tak Terduga

    Seorang pemuda berdiri tepat di depan Anna, pria itu berpakaian kasual, namun sangat modis. Di batang hidungnya yang mancung bertengger kacamata putih, yang cocok untuk mukanya yang lancip dan tampak berwibawa. Anna yang mulai jengkel karena sudah lama menunggu berniat meninggalkan pemuda itu.Pemuda itu mencegah Anna pergi, dia menjelaskan alasannya kepada Anna kenapa dia bisa datang terlambat. Namun, Anna terlanjur jengkel sehingga dia tidak mau mendengar penjelasannya. Pemuda itu segera membujuk Anna, dia mengeluarkan sebuah bingkisan kecil dari saku celananya.“ Happy birthday, Anna. Aku sudah sampai kesini tadi, tapi aku melupakan ini makanya aku pulang lagi.”“ Oh, Peter. Lama kamu di luar negeri ternyata kamu tidak pernah berubah.” Muka Anna seketika berubah menjadi merah muda.Sebelumnya, Peter yang baru tiba di rumahnya segera menelepon Anna. Dia juga mengutarakan ingin bertemu dengan gadis itu, Ann

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-05

Bab terbaru

  • Cinta Segitiga Sang Pewaris   Beruntung

    " Kalau tidak salah, bukannya kamu ya, yang mendapatkan buket bunga tadi?" tanya Anna kepada Sinta.Sinta tidak menyangka jika Anna masih mengenali wajahnya, padahal Anna hanya melihat dirinya sekilas. Lalu, dia pergi meninggalkan panggung tempat mereka melemparkan buket bunga dengan mengandeng mesra tangan suaminya.Sinta mendapatkan buket bunga itu secara tak sengaja, banyaknya para tamu khususnya para wanita yang berdesak-desakan untuk mendapatkan bunga itu, membuat tubuh Sinta ikut terbawa kesana-kemari. Akan tetapi, keberuntungan sedang menghampiri Sinta, buket bunga yang direbutkan itu tiba-tiba jatuh ke tangannya.Gadis itu pun berjalan keluar, dia berniat kembali ke tempat di mana orang-orang yang membawa Kakek Lau memintanya untuk menunggu mereka.Dengan membawa buket bunga di tangannya, pikirannya berkecamuk dengan peristiwa-peristiwa yang baru dialaminya.Dia tidak pernah menduga jika dirinya akan melihat pernikahan Marco, pemuda yang selama ini selalu membuatnya jengkel s

  • Cinta Segitiga Sang Pewaris   Berpura-pura

    " Marc, kamu sudah pernah melihat mereka, 'kan? Salah satu di antara mereka akan menjadi adik iparmu. Coba kamu tebak yang mana!"Mendengar permintaan Roni yang menyuruhnya menebak yang mana di antara kedua gadis itu yang merupakan kekasih Roni, Marco pura-pura tidak tahu dan dia meminta Roni untuk langsung menunjukkan yang mana calon adik iparnya.Dari jarak kurang dari dua meter, segerombolan wanita yang sedang berbincang dengan pengantin wanita, mereka melihat kearah Marco yang sedang berbicara dengan Roni serta kedua gadis yang tampak asing di mata Anna." Ann, suamimu sedang berbicara dengan siapa?" tanya seorang teman Anna. Seketika itu juga Anna langsung menoleh kearah Marco." Yang pria itu, Roni, adik sepupu Marco. Tapi, aku tidak kenal dengan kedua gadis itu."" Kamu harus ke sana, Anna. Mereka sepertinya sudah saling kenal, lihat saja mereka berbicara dengan begitu akrab," ucap teman Anna yang lain.Anna dengan dua orang temannya berjalan mendekati Marco yang sedang berbica

  • Cinta Segitiga Sang Pewaris   Identitas Mr. X

    Anna dan Marco akan melempar bunga buket tersebut kepada tamu undangan dengan posisi membelakangi para tamu. Lalu dengan beberapa hitungan, buket bunga itu pun akan menjadi rebutan para tamu undangan.Satu, dua, tiga..Sorak para tamu yang menginginkan buket bunga itu jatuh ke tangan mereka terdengar riuh, dan menggema. Lalu, semua mata tamu undangan melihat kearah sosok yang mendapatkan buket bunga itu.Tak terkecuali sepasang pengantin yang baru mengikrarkan janji suci pernikahan mereka, buket bunga yang jadi rebutan itu jatuh ke tangan seorang wanita." Kamu beruntung bisa mendapatkan buket bunga ini, selamat ya!" ucap salah seorang tamu wanita yang juga berharap buket bunga itu jatuh ke tangannya." Selamat ya, semoga kamu cepat segera menyusul," ucap Anna yang tersenyum kearah wanita yang mendapatkan buket bunganya.Anna mengandeng erat tangan Marco, dia ingin memperlihatkan kepada orang-orang betapa beruntung dan bahagia dirinya.Sementara Marco, dia memandang wanita itu tanpa b

  • Cinta Segitiga Sang Pewaris   Pernikahan 2

    Luna bukannya tidak mengizinkan Sinta bekerja sesuai dengan pengalamannya, tapi dia tahu tidak mudah mendapatkan pekerjaan baru.Dan, Luna sangat paham watak ayahnya, jika pegawainya sudah memilih untuk keluar dari restoran mereka, ayahnya tidak akan pernah mau menerima pegawainya itu kembali bekerja dengannya.Tapi, Sinta yang sudah bulat dengan keputusan yakin tidak akan menyesali keputusannya tersebut." Aku pasti akan mendapat pekerjaan di tempat lain," gumam Sinta.Di sebuah ruangan, tepatnya sebuah kamar di rumah sakit, seorang pria yang sudah lanjut usia sedang duduk di tempat tidurnya, matanya menatap kesebuah layar televisi.Pria itu menatap ke layar televisi dengan sekali-kali bergumam sendiri, di sampingnya berdiri seorang pria lainnya. Pria itu terlihat lebih muda, mungkin umurnya berkisaran lima puluhan keatas, dia terlihat rapi dengan setelan jasnya." Mereka mau menikahkan anaknya tanpa peduli orang tuanya ada di mana," gumamnya lagi." Pak Alex, apa benar katamu tadi,

  • Cinta Segitiga Sang Pewaris   Pernikahan

    Kedua pemuda itu saling berjabat tangan. Ini kali pertama Peter melihat laki-laki yang dipilih dan dicintai oleh wanita yang dicintainya, Anna. Peter bisa merasakan jika Anna sangat mencintai Marco, sementara Marco terlihat biasa-biasa saja. Tapi, Peter tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya bisa mendoakan Anna akan bahagia bersama pria yang dicintainya dan berharap Marco akan mencintai Anna dengan sepenuh hatinya.Peter memperhatikan Marco dengan seksama, dia pun merasa tidak asing dengan calon suami Anna tersebut." Sepertinya kita pernah bertemu," ucap Peter." Oh ya, di mana? aku lupa," jawab Marco pura-pura lupa." Di kantor polisi."" Sayang, kenapa kamu ke kantor polisi? tanya Anna yang penasaran." Anna, mungkin aku salah orang. Hmm, karena Marco sudah ada di sini, aku pulang dulu ya, Anna."" Kenapa harus buru-buru, tidak apa-apa. Kalian bisa melanjutkan obrolan kalian. Lagi pula, aku harus pergi masih ada pekerjaan yang harus aku kerjakan," ucap Marco." Anna, sudah lama men

  • Cinta Segitiga Sang Pewaris   Mengundurkan Diri

    Senja kala itu sudah menampakkan warna kemerah-merahan, sungguh indah di pandang mata. Sinta terus memandang kearah senja yang indah, dia menikmati keindahan yang diciptakan oleh sang Maha Agung.Sementara itu Marco yang melihat Sinta begitu menikmati senja yang terlihat jelas nan indah, dia pun ikut memandang detik-detik senja yang sebentar lagi akan hilang.Sekali-kali pemuda itu menoleh kearah Sinta, dia menatap lekat kearah gadis itu. Dia yakin jika dugaannya selama ini salah, Sinta bukan wanita jahat yang ingin memanfaatkan para pria kaya." Sint, kamu sudah yakin untuk menarik membatalkan laporan mu tentang penguntitan yang dilakukan oleh temanmu itu?" tanya Marco." Iya, Tuan, aku sudah yakin. Aku memberinya kesempatan untuk memperbaiki dirinya, lagi pula jika Aldi di dalam sel penjara siapa yang akan merawat orang tuanya serta membantu biasa sekolah adiknya. Dia sudah minta maaf dan dia sudah berjanji akan mencari pekerjaan di kota lain." Aku harap dia menepati janjinya kepad

  • Cinta Segitiga Sang Pewaris   Nomor Tanpa Nama

    Di saat Peter datang menghampirinya, dan meminta maaf karena dia tidak bisa pergi bersama Sinta. Di saat itulah, rasa cemburu, marah, dan kecewa merasuk ke dalam hati gadis itu. Dia ingin mengatakan isi hatinya, tapi saat itu mulut Sinta terkunci yang ada hanya rona wajahnya memerah.Gadis itu tidak bisa memungkiri hatinya merasa sakit dan kecewa di saat Peter selalu meninggalkannya hanya demi Anna. Dia ingin melarang Peter untuk tetap bersamanya, tapi dia tidak punya hak melakukan itu karena status mereka sebatas teman biasa." Aku tahu, kamu lebih lama mengenal Anna. Tapi, apa posisi Anna di hatimu tidak bisa digantikan oleh orang lain?" gumam Sinta.Ting ...Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Sinta, dia pun mengambil ponselnya yang ditaruhnya di dalam tasnya. Sebuah pesan dari nomor yang belum di save nya ke dalam kontak ponselnya, pesan itu bisa dibacanya dari layar atas ponselnya.Sinta yang penasaran dengan isi keseluruhan pesan dari nomor tanpa nama, dia pun membuka dan membaca

  • Cinta Segitiga Sang Pewaris   Tuan Besar

    Sinta yang baru masuk ke dalam kamar 028, dia melihat si kakek menatapnya tajam. Tatapan itu sendiri menunjukkan jika dia tidak menyukai melihat sosok gadis yang berdiri tepat di hadapannya saat ini. Gadis itu berdiri dengan memegang tampan yang berisi makanan, dia meletakkan nampan itu ke atas meja lalu dia menaruh tas selempangnya di atas sofa yang berada di kamar VIV itu." Kamu siapa? Kenapa kamu yang membawa makanan itu lagi?" tanya si kakek." Namaku Sinta, Kek. Aku yang bertugas menghantarkan makanan ini untuk Kakek," ucap Sinta lalu meletakkan nasi serta lauknya di atas meja kecil yang ditaruh di ranjang pasien." Kakek katamu? Siapa kamu yang beraninya memanggil aku dengan sebutan Kakek. Kamu tidak tahu siapa aku, Hah!"" Aku Sinta, Kek. Kakek Lau lupa ya dengan nama itu," ucap Sinta dengan tenang." Itu bukan namaku. Aku juga tidak mengenal kamu, jangan sekali-kali memanggil ku dengan sebutan Kakek Lau. Panggil aku dengan sebutan Tuan Besar Chan," ucapnya dengan nada tegas d

  • Cinta Segitiga Sang Pewaris   Keras Kepala

    Melihat Sinta yang begitu keras kepala, akhirnya Luna mengalah. Luna tidak akan pergi menjenguk si kakek di jam kerjanya, tapi dia akan mengantar Sinta ke rumah sakit setelah itu dia kembali ke restorannya.Selama di perjalanan menuju rumah sakit kedua gadis itu tidak bicara satu sama lain, Luna fokus menyetir mobilnya sementara Sinta membuka pesan-pesan yang belum sempat dibacanya.Sesampainya di rumah sakit, Sinta langsung berjalan menuju kamar yang dihuni oleh Kakek Lau. Sementara Luna berangkat kerja seperti yang dikehendaki oleh Sinta, dia pun melaju dengan cepat meninggalkan rumah sakit itu.Sinta heran melihat kamar yang dihuni oleh Kakek Lau telah di tempati oleh orang lain, dia pun bertanya kepada salah seorang Suster yang pernah merawat Kakek bersama Dokter Peter." Kakek itu! Nona bukannya yang membawa Beliau pertama kali ke rumah sakit ini, kan? Hmm, kemarin sore Beliau dipindahkan keruang VIV. Beliau memaksa untuk ditempatkan diruang yang paling bagus di rumah sakit ini,

DMCA.com Protection Status