Home / Romansa / Cinta Satu Malam / Bab 63. Audrey Hanya Puteriku!

Share

Bab 63. Audrey Hanya Puteriku!

last update Last Updated: 2023-08-10 03:32:15

Suara dering ponsel terdengar membuat Miranda yang tengah menyelesaikan naskahnya langsung mengalihkan pandangannya pada ponsel yang berdering itu. Kini Miranda mengambil ponselnya, dan menatap ke layar.

Seketika kening Miranda berkerut melihat nomor telepon sekolah Audrey muncul di sana. Raut wajah Miranda berubah menjadi cemas. Pasalnya putrinya masih baru saja pulih. Tanpa menunggu Miranda langsung menerima panggilan itu.

“Hallo?” jawab Miranda saat panggilannya terhubung.

“Nyonya Miranda. Saya Ayumi, guru Audrey. Audrey hari ini tidak masuk. Apa Audrey masih sakit, Nyonya?” ujar Ayumi dari seberang line yang sontak membuat Miranda terkejut.

“Apa maksudmu? Tadi pagi aku sudah mengantar Audrey. Bagaimana bisa Audrey tidak datang ke sekolah?” cerca Miranda yang langsung bangkit berdiri dan bergerak gelisah.

“Nyonya, hari ini Audrey tidak datang ke sekolah. Apa Nona memberikan ponsel pada Audrey? Mungkin Anda bisa menghubungi Audrey,” jawab Ayumi memberi saran.

Tanpa berkata, Mirand
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta Satu Malam    Bab 64. Ancaman Athes

    Miranda terus menangis kala bibir Athes tidak henti mencium bibirnya. Dengan sisa tenaga yang dimiliki, Miranda mendorong keras tubuh Athes. Namun sayangnya semakin Miranda menolak semakin Athes memaksa dirinya. Miranda ingin sekali menjauh, kenyataannya bibir Athes telah melumpuhkannya.Miranda pikir degupan jantung yang berpacu kencang tidak lagi ada jika bertemu dengan Athes. Tapi kenyataannya salah. Degupan kencang jantung Miranda masih tetaplah sama. Sama seperti dirinya pertama kali bersentuhan dengan pria itu. Desiran perasaan yang menggebu masih tetap sama.“Akh—” Miranda menggigit bibirnya menahan desahan lolos di bibirnya kala Athes menysup ke dalam bra-nya. Miranda tidak tahu kapan Athes melepas kancing dress atasnya. Miranda mengumpat dalam hati kala tidak bisa menahan desahan di bibirnya.“Aku tahu kau merindukanku. Sama sepertiku, Sayang.” Dengan berani Athes melepas pengait bra Miranda. Hingga terekspos gundukan kembar di dada Miranda yang begitu indah. Ukurannya jauh l

    Last Updated : 2023-08-10
  • Cinta Satu Malam    Bab 65. Meminta Kesempatan Kedua

    Miranda menatap Audrey yang tertidur pulas di sampingnya. Gadis kecilnya itu terlihat begitu bahagia. Tidak ada lagi kesedihan di mata putri kecilnya. Sungguh, sebagai seorang Ibu tentu Miranda sangat bahagia kala melihat putrinya bahagia. Tidak bisa dipungkiri kehadiran Athes dalam sosok Audrey membuat segalanya berubah.Sejak dulu Audrey tidak pernah sedikit pun berhenti menanyakan tentang ayahnya. Miranda tahu dirinya bersalah karena membohongi putrinya dengan mengatakan Athes sudah tidak ada. Namun, saat itu Miranda tidak bisa melakukan apa pun. Miranda pikir Audrey akan berhenti bertanya tentang ayahnya jika dia mengatakan Athes tidak lagi ada, tapi ternyata Miranda salah. Audrey terus dan terus bertanya tentang ayahnya. Miranda bisa saja memilih untuk menikah lagi dan memberikan sosok ayah untuk Audrey. Namun kenyataannya Miranda tidak bisa membuka hatinya untuk pria mana pun. Kebenciannya pada Athes begitu dalam. Sama seperti dengan cintanya yang dalam. Selama lebih dari lima

    Last Updated : 2023-08-10
  • Cinta Satu Malam    Bab 66 – Aku Mencintaimu

    Tokyo International Playgroup. Athes melajukan mobilnya memasuki halaman parkir di sekolah Audrey. Tepat saat mobilnya sudah terpakir, dia lebih dulu turun dari mobil, lalu membukakan pintu mobilnya untuk Miranda dan Audrey. Miranda dan Audrey pun turun dari mobil. Dengan wajah riang dan bahagia tangan mungil Audrey digenggam oleh Athes dan Miranda masuk ke dalam sekolahnya.“Hi, Audrey.” Seorang gadil kecil cantik berwajah Asia melangkah menghampiri Audrey yang baru saja masuk ke dalam sekolah.“Hi, Aiko.” Audrey menyapa dengan senyuman hangat di wajahnya. “Aiko, aku ingin mengenalkanmu. Ini mama dan papaku. Papaku sudah pulang.”Aiko membungkukkan kepala, sebagai salam hormat budaya Jepang. “Selamat pagi, Paman dan Bibi.”“Pagi, Aiko.” Miranda dan Athes pun membalas saat Aiko dengan hangat.“Audrey, Sayang. Masuklah. Nanti kau terlambat,” ujar Miranda seraya mengelus pipi Audrey.Athes menundukkan tubuhnya, mensejajarkan dengan tubuh Audrey. “Masuklah, Sweetheart. Papa ingin meliha

    Last Updated : 2023-08-11
  • Cinta Satu Malam    Bab 67. Saling Mengungkapkan

    Athes menatap Miranda yang tengah tertidur pulas dalam dekapannya. Wajah yang cantik, bulu mata lentik, hidung mancung dan mungil serta bibir ranum nan penuh dan indah membuat Miranda pantas mendapatkan banyak pujian dari orang-orang yang melihatnya.Berparas sempurna, tentu Athes yakin banyak pria yang menginginkan wanitanya itu. Hanya saja, hari ini Miranda membuktikan bahwa selama lima tahun Miranda tidak pernah berkencan dengan pria mana pun. Milik Miranda masih sangat sempit, sama seperti pertama kali Athes menyentuh wanita itu.Kini Athes membawa tangannya menyentuh seluruh wajah Miranda. Menulusuri setiap jengkal kulit indah dan mulus wanita yang begitu dia cintai itu. Hati Athes menjadi tenang. Karena Miranda hanya akan menjadi miliknya. Tidak peduli dengan apa yang akan terjadi di depan. Dia akan tetap memperjuangkan Miranda dan Audrey, putrinya.“Hmmmm.” Miranda menggeliat kala merasakan ada yang menyentuh wajahnya. Perlahan saat Miranda membuka kedua matanya, tatapan pertam

    Last Updated : 2023-08-11
  • Cinta Satu Malam    Bab 68. Menikahlah Denganku

    Suara dering ponsel terdengar, membuat Athes yang tengah membaca email di iPad-nya terpaksa harus mengalihkan pandangan pada ponsel yang terletak di atas meja. Sesaat kening Athes berkerut kala melihat ponsel Miranda tidak henti berdering.Athes hendak memanggil Miranda, namun tentu saja wanita itu tidak mendengarnya. Pasalnya sudah lebih dari dua puluh menit Miranda memilih berendam. Pria itu tahu Miranda akan selalu lama berendam. Tidak ada pilihan lain, kini Athes mengambil ponsel Miranda dan menatap ke layar, melihat siapa yang menghubungi kekasihnya itu.Namun saat Athes baru saja menatap ke layar, raut wajah Athes langsung berubah. Iris mata cokelatnya berubah menjadi tajam. Rahangnya mengetat. Pancaran kemarahan begitu terlihat jelas di sana ketika nomor ponsel Marco yang muncul di layar. Dengan raut wajah yang dipenuhi amarah, Athes lansung menjawab telepon itu.“Miranda? Kau di mana? Aku di rumahmu, tapi pelayan mengatakan sudah beberapa hari ini kau dan Audrey tidak pulang.

    Last Updated : 2023-08-12
  • Cinta Satu Malam    Bab 69. Melakukan Demi Kebahagiaan Audrey

    Darren menginjak gas, menambah laju kecepatan mobilnya. Kesabarannya sudah habis menunggu. Kali ini dia harus bertemu dengan Athes. Tidak peduli dengan apa pun yang terjadi karena bagi Darren, Athes tetap buka pria yang tepat untuk adiknya. “Sayang, pelan-pelan. Jangan mengebut seperti ini,” ujar Helen yang duduk di samping Darren. Raut wajahnya menjadi pucat ketakutan. Pasalnya Darren tidak memedulikan keselamatan.“Aku sudah mengingatkanmu untuk tidak ikut, Helen. Kenapa kau tetap saja ikut denganku?” seru Darren kesal, dan sorot mata yang begitu tajam memendung amarahnya.Helen mendesah pelan. Tentu saja dia ikut dengan sang suami. Karena jika tidak, suaminya itu akan membuat keributan besar. Helen mengerti Darren melakukan ini karena suaminya itu ingin melindungi Miranda.Mengingat masa lalu Miranda sangat menyakitkan dan tidak akan mungkin Darren melupakan begitu saja. Namun, bagaimanapun Miranda memiliki anak dengan Athes. Mungkin situasi berbeda jika Miranda tidak memiliki ana

    Last Updated : 2023-08-12
  • Cinta Satu Malam    Bab 70. Weekend Bersama

    Miranda meletakkan foto-foto masa kecil Audrey di meja ruang kerja Athes. Tidak hanya foto kecil Audrey, namun foto dirinya pun berada di sana. Tadi pagi Athes meminta foro-foto Audrey agar diletakkan di ruang kerjanya. Sebenarnya Miranda bisa saja meminta pelayan untuk menata foto-foto dirinya dan putrinya itu.Namun, Miranda tidak ingin. Khusus permintaan Athes ini, Miranda sendiri yang melakukannya. Lagi pula Miranda sekaligus ingin mengenang foto masa kecil Audrey. Sungguh Miranda tidak menyangka Audrey sekarang sudah bersekolah.Padahal dulu Miranda mengingat pertama kali Audrey merangkak dan pertama kali putri kecilnya itu bisa memanggilnya dengan sebutan ‘Mama’. Dalam hidup menjadi seorang ibu adalah hal yang paling membahagiakan di dunia ini. Selalu mengawasi tumbuh kembang putrinya dari tahun ke tahun membuat Miranda sangat bahagia.“Jadi kau di sini?” Athes berdiri di ambang pintu ruang kerja yang berada di apartemennya, dia menatap Miranda yang sejak tadi melihat foto Audre

    Last Updated : 2023-08-12
  • Cinta Satu Malam    Bab 71. Hanya Athes yang Ada di Hatiku

    “Nyonya,” sapa seorang perlayan melangkah menghampiri Miranda yang tengah menatap list barang-barang yang harus dia bawa ke Roma.“Ya?” Miranda mengalihkan pandangannya, menatap pelayan yang berdiri di hadapannya.“Nyonya, apa barang-barang di rumah Anda akan di bawa semuanya ke Roma? Atau sebagian ditinggal?” tanya sang pelayan dengan sopan.“Aku sudah menyiapkan list barang-barang yang harus dibawa. Tidak perlu semuanya. Di list yang aku buat barang-barang yang aku ingin bawa semua ada di walk-in closet-ku. Begitu pun dengan barang-barang milik Audrey. Sisanya ditinggal saja di sini. Sewaktu-waktu kami berlibur ke Tokyo jadi tidak perlu lagi membawa banyak barang-barang.” Miranda berucap seraya memberikan list yang sebelumnya telah dia buat agar mempermudah sang pelayan mengemas barang-barang miliknya dan Audrey.“Baik, Nyonya,” jawab sang pelayan patuh.“Ah, satu lagi. Hari ini Audrey akan pulang sedikit terlambat karena hari ini jadwal putriku khursus bahasa mandarin. Tapi meski p

    Last Updated : 2023-08-13

Latest chapter

  • Cinta Satu Malam    Bab 130. Ending Scene (TAMAT)

    Para pelayan tengah sibuk mondar-mandir mengantarkan makanan dan minuman. Tak hanya pelayan saja yang sibuk, tapi juga tiga wanita cantik tengah sibuk menyiapkan tempat untuk suami dan anak-anak mereka agar nyaman.Kini Miranda, Angela, dan Helen tengah menyiapkan tempat, membantu para pelayan. Hari ini adalah hari di mana mereka berkumpul bersama. Tentu mereka sudah menunggu moment ini. Kebersamaan adalah hal manis yang menjadi memori indah untuk mereka.“Miranda, ke mana Athes, Marco, dan Darren? Kenapa mereka dan anak-anak belum juga muncul?” tanya Angela seraya mengedarkan pandangan ke sekitar taman belakang, melihat taman belakang megah itu masih kosong. Belum ada suami dan anak-anak mereka.Miranda mendesah panjang. “Kalau Athes, Marco, dan Kak Darren sudah berkumpul pasti mereka tengah membahas pekerjaan. Aku yakin mereka semua ada di ruang kerja Athes.”Miranda sudah tak lagi terkejut akan hal ini. Pasti kalau ada moment berkumpul, maka Athes bersama dengan Marco dan Darren ak

  • Cinta Satu Malam    Bab 129. Extra Part IX

    Athes dan Miranda melambaikan tangan mereka ke arah mobil yang membawa Audrey dan Zack. Pun bersamaan dengan Rainer yang ada di gendongan Athes turut melabaikan tangan mungilnya. Seperti biasa Audrey dan Zack berangkat ke sekolah mereka diantar dengan sopir. Sedangkan Rainer—si bungsu masih baru berusia 2 tahun. Itu kenapa Athes masih belum memasukkan Rainer ke sekolah. Namun meski belum masuk ke dalam sekolah, tapi Athes sudah mendatangkan guru terbaik ke rumah untuk mengajarkan Rainer.“Athes, kau benar akan bekerja di rumah?” tanya Miranda pada Athes. Sebelumnya, Athes mengatakan padanya kalau akan bekerja di rumah. Well, seperti sedang hujan di padang gurun. Belakangan ini Athes sangat jarang bekerja di rumah. Bahkan terbilang suaminya itu sangat sibuk. Tapi kenapa malah sekarang suaminya memilih bekerja di rumah?“Ya, aku akan bekerja di rumah. Nanti sebentar lagi Marco juga akan datang,” jawab Athes yang sontak membuat Miranda terkejut.“Marco akan datang? Apa dia datang bersama

  • Cinta Satu Malam    Bab 128. Extra Part VIII

    “Sayang, kau sudah pulang?” Angela sedikit terkejut melihat Marco sudah pulang. Padahal terakhir suaminya itu mengatakan kalau akan pulang terlambat.“Iya, tadi rekan bisnisku berhalangan hadir. Anaknya kecelakaan.” Marco melangkah mendekat pada Angela, dan memberikan pelukan serta ciuman lembut di bibir istrinya itu. Pun Angela membalas pelukan serta ciuman Marco. “Tadi Athes menghubungiku, dia bilang Audrey datang. Apa Audrey sudah pulang?” tanyanya seraya membelai pipi Angela.“Sudah, Audrey sudah pulang. Xander yang mengantar Audrey pulang menggunakan motor,” jawab Angela yang sontak membuat Marco terkejut.“Xander mengantar Audrey menggunakan motor? Kau tidak salah?” Alis Marco bertautan. Pasalnya Marco sangat tahu Audrey belum pernah satu kalipun naik motor. Angela menghela napas dalam. “Aku juga tadinya tidak setuju. Tapi Audrey memaksa meminta diantar menggunakan motor. Tenanglah, Sayang. Audrey pasti baik-baik saja. Putra kita sudah biasa mengendarai motor.”Alasan kuat Ange

  • Cinta Satu Malam    Bab 127. Extra Part VII

    “Xander, terima kasih sudah mengantarku pulang ke rumah. Kau mau masuk atau tidak?” tanya Audrey dengan suara yang riang kala Xander menurunkan tubuhnya dari motor. Gadis kecil itu tampak begitu senang dan bahagia.Bisa dikatakan setiap moment yang Audrey lewati bersama dengan Xander selalu saja membuat gadis kecil itu senang. Walaupun Xander selalu bersikap dingin dan seakan mengabaikannya tetap saja Audrey tak pernah mau ambil pusing. Lihat saja jutaan kali Xander menolak, maka jutaan kali juga Audrey mengabaikan penolakan Xander. Skyla Audrey Russel memang gadis kecil yang tak pernah mengenal kata menyerah.“Tidak usah. Aku langsung pulang saja. Kau masuklah. Sampaikan salamku pada kedua orang tuamu,” jawab Xander dingin dengan raut wajah tanpa ekspresi. Xander jengah berlama-lama dengan Audrey. Pemuda itu ingin segera pulang dan menyelesaikan hal-hal yang jauh lebih penting ketimbang masih bersama dengan gadis kecil yang kerap membuatnya sakit kepala.“Kau benar tidak mau masuk, X

  • Cinta Satu Malam    Bab 126. Extra Part VI

    “Xander tunggu aku!” Audrey berlari mengejar Xander yang berjalan cepat masuk ke dalam rumah. Gadis kecil itu tampak kehabisan energy mengerjar Xander. Pasalnya langkah kaki Xander tak mampu Audrey imbangi. Jelas saja Audrey pasti akan kalah dan tertinggal. Tetapi tampaknya gadis kecil itu tak mudah menyerah.Saat Audrey mengejar Xander, tiba-tiba langkah Audrey terhenti kala berpapasan dengan Angela—ibu Xander yang baru saja keluar dari salah satu ruangan yang ada di sudut kiri. Tampak raut wajah Angela sedikit terkejut melihat Audrey ada di hadapannya.“Audrey? Kau di sini, Sayang?” Angela melangkahkan kakinya mendekat pada Audrey.Audrey tersenyum manis. “Iya, Bibi. Aku ingin bertemu dengan Xander.”“Apa Xander sudah pulang?” Angela mengedarkan pandangannya, wanita itu tadi sibuk menata pajangan di ruangan kosong sampai tak tahu putranya sudah pulang atau belum.Audrey menganggukkan kepalanya. “Sudah, Bibi. Xander sudah pulang. Tadi aku bertemu dengan Xander di depan. Tapi sekarang

  • Cinta Satu Malam    Bab 125. Extra Part V

    “Athes, apa kau masih sibuk?” Miranda duduk di ranjang tepat di samping Athes yang sejak tadi sibuk pada iPad yang ada di tangannya. Entah pekerjaan apa yang sedang diurus sang suami. Belakangan ini memang kesibukan suaminya itu berkali-kali lipat.“Tinggal sedikit lagi. Kau tidurlah duluan, Sayang. Nanti aku akan menyusul,” jawab Athes tanpa mengalihkan pandangannya dari iPad-nya itu.Miranda mendesah pelan. “Ini sudah malam, Athes. Kau mau tidur jam berapa? Belakangan ini kenapa kau selalu saja bergadang. Kau bisa belanjutkan pekerjaanmu lagi besok.”Mendengar keluhan Miranda membuat Athes langsung meletakkan iPad-nya itu ke atas nakas. Athes tak ingin membuat istrinya itu marah padanya. Detik selanjutnya, Athes menarik tangan sang istri, berbaring di ranjang dalam posisi Athes memeluk Miranda.“Maaf. Ada beberapa project baru yang tidak bisa ditunda. Itu kenapa belakangan ini aku sangat sibuk.” Athes mengecupi pipi Miranda. Memeluk erat dan hangat istrinya itu. “Ya sudah, lebih bai

  • Cinta Satu Malam    Bab 124. Extra Part IV

    “Mommy, aku ingin barbie baru. Yang kemarin aku sudah bosan, Mommy.” Suara gadis kecil berambut cokelat tebal panjang nan indah memprotes bosan pada koleksi barbie-barbie miliknya. Tampaknya gadis kecil itu tak mau lagi bermain dengan koleksi berbie-barbie miliknya. Padahal total barbie yang dimiliki gadis kecil itu sangat banyak.“Sayang, barbie milikmu kan sudah keluaran terbaru. Kenapa kau sudah bosan? Baru saja kemarin barbie-mu diantar. Tidak mungkin Mommy membelikan yang baru lagi, sedangkan koleksimu sangat banyak dan sangat bagus, Sayang,” ujar Angela dengan suara lembut pada putrinya.“No, Mommy. Aku sudah bosan dengan barbie lamaku. Aku ingin barbie baruku, Mommy,” ucap gadis kecil itu dengan bibir yang mencebik kesal. Nada bicaranya terdengar manja dan keras kepala. Seolah tersirat apa yang diinginkan adalah hal yang wajib dituruti.Angela menghela napas dalam meredakan rasa kesal yang terbendung dalam dirinya. Xena Marco Foster adalah putri bungsu Angela dan Marco. Usia Xe

  • Cinta Satu Malam    Bab 123. Extra Part III

    “Mom, I’m home!” Dakota—gadis kecil cantik melangkah masuk ke dalam rumah masih lengkap dengan seragam sekolahnya. Di belakang gadis itu ada dua pengasuh yang selalu menemaninya. Lantas Dakota melangkah menuju ruang makan. Gadis itu memiliki feeling kalau ibunya pasti ada di ruang makan. Karena di jam-jam seperti ini pasti ibunya selalu menyiapkan makanan.“Mom, aku sudah pulang.” Dakota kembali bersuara karena tadi ibunya tak mendengarnya. Dan benar saja, ketika Dakota tiba di ruang makan, ibunya itu tengah sibuk menata makanan. Jarak depan rumah ke ruang makan memang sangat jauh. Tak heran jika ibunya tak mendengar dirinya.“Oh, Sayang? Kau sudah pulang?” Helen langsung memeluk Dakota hangat dan memberikan kecupan lembut di kening putrinya itu.“Sudah, Mom. Aku sudah pulang. Mommy masak apa? Aku lapar sekali,” ujar Dakota seraya mengurai pelukannya.Helen tersenyum. “Mommy membuat pasta, salmon, steak, dan masih banyak lainnya. Ayo duduk. Sebentar lagi pasti Daddy dan adikmu turun.

  • Cinta Satu Malam    Bab 122. Extra Part II

    Brakkk!Suara benda yang dibanting keras sontak membuat Miranda yang baru saja melangkah keluar kamar langsung terkejut. Refleks, Miranda berjalan cepat menghampiri sumber suara itu berasal. Dan seketika kala Miranda tiba di ruang tamu—dia terkejut melihat Audrey—putri sulungnya menbanting tumpukan buku hingga berserakan ke lantai.“Astaga, Sayang, kau kenapa membanting buku-bukumu seperti ini?” Suara Miranda berseru menatap tegas putri sulungnya yang tampak tengah marah.“Mama! Aku ingin menikah sekarang saja dengan Xander! Ayo bilang Papa, segera nikahkan aku dengan Xander!” Audrey melipat tangan di depan dada. Bibirnya tertekuk manja seperti biasanya. Wajah gadis cantik itu memancarkan kemarahannya.Kening Miranda mengerut, menatap bingung Audrey. Lantas wanita itu melangkah mendekat pada putrinya itu. “Ada apa, Sayang? Kenapa kau tiba-tiba pulang malah meminta menikah dengan Xander? Kau dan Xander memang dijodohkan, tapi kalian berdua belum cukup umur untuk menikah, Nak.” Miranda

DMCA.com Protection Status