Share

Lelaki yang Padma Butuhkan

Enam bulan adalah waktu yang cukup baginya untuk mempersiapkan dan memantapkan hatinya untuk hal yang lima menit lalu baru ia lakukan.

“Kamu serius?” tanya Padma dengan mata yang berpindah-pindah, menatap sesuatu di hadapannya yang berkilauan karena cahaya lampu mobil, lalu berganti menatap lelaki di hadapannya.

“Aku serius—kamu tahu kan, aku hampir selalu serius.”

“Aku tahu.” Kali ini Padma tertawa. “Kadang aku kasihan sama para standup comedian yang videonya nggak bisa bikin kamu ketawa.”

“Bukan salah mereka, waktu pembagian selera humor sebelum lahir, aku telat datengnya.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status