Share

BAB 25 Balada Cinta

Penulis: Nietha_setiaji
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-16 09:10:00

Balada Cinta

Very sadar betul, gajinya sama kecilnya dengan Verina, untuk menghidupi dirinya sendiri saja dia masih belum sanggup menyediakan kehidupan layak, apalagi membiayai hidup Verina yang memiliki beban kehidupan begitu besar.

Verina terlihat melepaskan tangan Very yang menguncinya ke dinding, lalu berjalaan cepat meninggalkan ruangan kosong itu. Very terlihat melayangkan pukulan ke arah tembok, namun berusaha dia tahan supaya tidak menimbulkan suara bising yang dapat menarik perhatian orang. Very terlihat begitu marah, dia memang hanya seorang sahabat, namun dia juga menyimpan cinta yang begitu besar pada Verina.

Verina terlihat keluar dari ruangan itu dengan mata penuh dengan derai air mata, dia tidak mampu menahan tangis juga kesedihannya.

“Apa kamu menganggapku sehina itu? Aku bukan pengabdi se-ks bebas Very, aku terpaksa melakukannya, tidak ada pilihan lain,” gumam Verina dalam hati.


Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Cinta Sang Dokter Miliuner   BAB 26 Menghindar

    Menghindar Raya terlihat memasukkan tas dan jaketnya ke dalam loker, dia akan segera mengganti bajunya dengan kemeja toserba.“Raya, ada seseorang yang mencarimu,” ucap Angela.“Devon? Apa dia sudah datang,” gumam Raya.“Siapa?” tanya Raya.“Entahlah, laki laki tampan dengan mobil bagus,” ucap Angela.“Radit,” gumam Raya.“Angela, please, tolong sampaikan aku sedang keluar,” ucap Raya seraya menyatukan kedua tangannya, memberikan isyarat bahwa dia benar benar meminta tolong Angela untuk mengatakan itu.“Motormu?” tanya Angela khawatir.“Bilang saja aku meninggalkannya, aku tidak ingin menemuinya, ayolah Angela, tolong aku,” ucap Raya, terdengar serius dengan permohonannya.“Baiklah, kamu di sini saja,” ucap Angela yang kemudian berjalan ke arah depan untuk menemui laki laki itu. Raya mengikuti langkah Angela, mengintip dari balik pintu. Benar seperti ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • Cinta Sang Dokter Miliuner   BAB 27 Pelukan Nyaman

    Pelukan Nyaman Raya terlihat menikmati makananya dengan segenap hati, suap demi suap begitu dia nikmati.“Terimakasih Von,” ucap Raya dengan mata yang berbinar. Devon tidak menyangka, perhatian kecilnya yang dia anggap biasa mampu memberikan perasaan bahagia yang begitu luar biasa pada diri Raya. “Terimakasih, aku benar benar menyukainya, enak sekali,” lanjut Raya.“Sayangnya ayah tidak terlalu menyukainya, jadi dulu aku tidak bisa membelinya sering sering,” ucap Raya dengan pandangan sedih karna mengingat orang tuanya.“Oh iya, apa ibumu meninggal saat melahirkanmu? Aku dengar dengar begitu, maaf sebelumnya,” Tanya Devon.“Iya, tapi tidak setelah melahirkan, tepatnya satu bulan setelah melahirkan, bahkan mereka masih sempat berfoto bersama bersama bayi kecilnya, ya, hanya foto itu yang aku miliki hingga saat ini, yang menemaniku,” cerita Raya.“Dan ayahmu menikah lagi?” Tanya Devon ingin tahu.“Sepu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • Cinta Sang Dokter Miliuner   BAB 28 Istri Muda

    Istri Muda“Ini kunci mobilnya, tadi aku menghbubungimu setelah Raya memberikan nomormu padaku,” ucap Devon seraya memberikan kunci mobil Radit di hotel tempatnya menginap.“Baiklah, sepeda itu milikmu?” tanya Radit seraya menunjuk ke arah sepeda gunung yang terparkir di dekat sana.“Oh iya, itu milikku,” ucap Devon.“Terimakasih kamu sudah mengantar mereka, apa mereka sudah mendapat perawatan?” tanya Radit sedikit cemas.“Sudah, mereka baik baik saja,” ucap Devon memberikan informasi mengenai korban kecelakaan itu.“Bagaimana dengan Raya?” tanya Devon.“Dia sudah pulang,” ucap Radit.“Baiklah, dia mungkin baik baik saja,” ucap Devon.“Apa kamu memiliki hubungan khusus dengannya?” tanya Radit menelisik.“Aku? Ah aku hanya temannya,” ucap Devon.“Apa kamu tahu pekerjaan Raya?” tanya Radit dengan nada serius.“Pekerjaan? Tentu saja, dia kurir di kedai ayam dan juga penjaga toserba,” ucap Devon.“Baiklah, ini sudah larut malam, hati hati,” ucap Radit.“Baiklah, oh iya kita belum berkenal

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Cinta Sang Dokter Miliuner   BAB 29 Ciuman Panas

    Ciuman PanasDi rumahnya, Devon terlihat melempar tubuhnya ke tempat tidur, matanya menerawang, mengingat semua hal, terlintas secara beriringan di kepalanya.“Apa laki laki itu ada hubungan dengan Raya? cukup aneh, dia laki laki yang sangat sukses, dokter spesialis, pemilik rumah sakit ternama, sepertinya Raya bukan standar yang bisa dengan mudah dicintai oleh laki laki seperti itu,” gumam Devon. Setelah memikirkan hal itu, Devon bangkit dari posisi tidurnya, duduk di atas tempat tidur, lalu memikirkan hal yang mengganjal di kepalanya.“Raya memang sangaat cantik, untuk seorang penjaga toserba dia memiliki kecantikan sekelas model atau bahkan artis. Dia juga sangat baik, ramah dan menyenangkan, tapi apa hanya dengan itu dia bisa memebuat laki laki sesukses Radit Mahardika jatuh cinta padanya? Sungguh ini tidak masuk akal, apa mungkin ada sesuatu yang disembunyikan Raya? di mana mereka bertemu? Ah aku benar benar penasaran,” ucap Devon yang kemudian kembali menjatuhkan tubuhnya.Jam m

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Cinta Sang Dokter Miliuner   BAB 30 Mencari Kebenaran

    Mencari Kebenaran Radit melepaskan ciuman itu, lalu kembali menatap kedua mata Raya, pandangan yang begitu mendalam.“Kamu menyukainya? Aku tahu kamu masih mencintaiku,” ucap Radit dengan suara yang mende-sah. Mendengar hal itu, Raya hanya diam, dia bingung harus mengatakan apa. Raya menyerahkan ayam yang dipesan Radit, lalu dengan cepat mendorong tubuh Radit, dia segera membuka pintu kamar hotel, lalu meninggalkan kamar itu. Melihat apa yang dilakukan Raya, Radit justru tersenyum, dia sudah berhasil mengkonfirmasi bahwa Raya masih memiliki perasaan padanya. Sebuah konfirmasi penting yang selalu membuatnya bertanya Tanya.Raya berdiri di depan pintu kamar hotel tempat Radit menginap, dia terlihat menekan dadanya, berusaha menstabilkan deru jantung yang masih tidak karuan.“Apa ini,” gumam Raya, dia terlihat melirik ke arah pintu itu, lalu segera berlari menuju ke arah motornya. “Raya, seberapa jau

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Cinta Sang Dokter Miliuner   BAB 31 Kekesalan Raya

    Kekesalan Raya Cerita ibu Rahma.Pertengkaran demi pertengkaran membuatku semakin depresi, pertengkaran suami istri yang begitu menyudutkanku. Menukar botol susu yang sering aku lakukan untuk melegakan emosi suatu ketika sudah tidak lagi menarik, tidak lagi mempan. Aku mulai memikirkan sesuatu yang gila, bagaimana jika menukar bayi?.Suatu ketika aku melihat dua bayi laki laki yang terlihat sangat mirip. Aku menukar kedua bayi itu, namun aksiku diketahui rekan kerjaku, akhirnya berujung masalah yang menjadikan karir yang aku bangun susah payah berada di ujung tanduk. Aku bersikeras hal itu aku lakukan dengan ketidaksengajaan, akhirnya kedua orang tua itu memaafkan, tentu aku dan rumah sakit harus membayar kompensasi yang cukup besar. Aku menghabiskan uang simpananku, untuk menutup kasus itu dan melanjutkan karir sebagai bidan senior. Seiring waktu, rasa penasaran unt

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Cinta Sang Dokter Miliuner   BAB 32 Penguntit

    Penguntit Devon sudah ada di dapur, dengan mata yang berbinar.“Kamu sudah mandi?” tanya Raya seraya menatap Devon yang sebagian wajahnya masih terdapat sisa cipratan air.“Ya, kamu bisa lihat mataku, sudah terbuka sempurna,” ucap Devon.“Baiklah, ayo kita segera membuat masakan istimewa,” lanjut Devon.Devon terlihat menyiapkan semua bahan yang dibutuhkan, ayam segar yang dibawa Raya, kentang, wortel, daun bawang, bumbu dapur yang diperlukan seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, daun secang, kayu manis, dan lain lain. Devon segera meramu masakannya, terlihat begitu terampil dan cekatan. Raya hanya bisa melihat Devon, dia tidak diijinkan untuk membantu apapun.Setelah sekitar satu jam, soup daging merah akhirnya tersaji, sungguh menggugah selera.“Wah, luar biasa, aku seperti melihat demo masak,” ucap Raya.“Cobalah,” ucap Devon seraya menyodorkan semangkuk kecil sup daging mera

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26
  • Cinta Sang Dokter Miliuner   BAB 33 Tampan

    Tampan Setelah berjalan sekitar sepuluh menit, mereka bertiga sampai di taman strawberry, ternyata tidak seperti dugaan Raya, taman strawberry di sana terlihat begitu padat, seperti lautan manusia.“Hah,” ucap Raya.“Sepertinya kamu harus berdesakan dengan semua orang untuk mendapatkan sebuah strawberry,” ucap Devon.“Ah, aku tidak akan menikmati semua ini, aku hanya ingin membeli sekeranjang strawberry dan memakannya di pinggir kebun, tapi pasti tidak ada yang menjualnya, mereka bahkan rela antri untuk memetiknya sendiri,” ucap Raya kesal.“Aku akan membelikanmu di mall, semua stock yang ada,” ucap Radit.“Mas, beda, ini segar, baru dipetik,” ucap Raya kesal. Radit terlihat menghela nafas panjang.“Baiklah, aku akan mewujudkannya, aku akan mendapatkan sekeranjang strawberry itu,” ucap Radit. Mendengar hal itu, Devon pun tidak mau kalah, dia juga berniat mendapatkan sekeranjang buah strawberry untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26

Bab terbaru

  • Cinta Sang Dokter Miliuner   BAB 39 Kakak Beradik

    Kakak Beradik Pagi harinya, Raya sudah berada di kedai ayam cepat saji.“Bagaimana liburannya? Kamu pasti sangat menikmatinya,” ucap Anna.“Ya, lihat kulitnya menghitam, kamu pasti berjemur seharian,” ucap Angga seraya melihat ke arah Raya.“Ah, kalian tidak akan menyangka, liburanku sama sekali tidak menyenangkan, sama sekali,” ucap Raya seraya menghela nafas panjang.“Bahkan aku ingin tidur, liburan tidak membuat tubuhku mengisi ulang daya,” gerutu Raya.“Raya, ada pesanan yang harus kamu antar pagi ini,” ucap pak Umay.“Baiklah, aku sudah siap pak kepala kedai, tugasku akan selesai dengan baik,” ucap Raya seraya memberi hormat.“Kamu gunakan mobil kantor, karna kamu harus mengantar dua puluh paket ke dua puluh tempat, pemesan sudah membayar ongkos kirimnya,” ucap pak Umay.“Apa? Dua puluh?” tanya Raya.“Ya, kamu habis liburan, kamu sudah memiliki tenaga untuk itu, seman

  • Cinta Sang Dokter Miliuner   BAB 38 Pria Pria Menawan

    Pria Pria Menawan Raya berjalan ke arah aula hotel Santika, hotel di mana seminar diadakan. Tiba tiba dia berpapasan dengan seseorang yang tidak asing lagi. “Lucas,” ucapnya, lalu dia bergegas menyembunyikan wajahnya dengan paper bag yang dibawanya. “Bagaimana ini, ah, kenapa ada dia di sini, ah merepotkan saja,” ucapnya kesal. “Dia berusaha menepi, menghindari Lucas yang juga berjalan ke arah tempat seminar. “Apa jangan jangan Lucas juga hadir ke seminar Radit? Wah ini tidak bisa dibiarkan, aku harus segera pergi dari sini,” ucap Raya yang mengendap endap, mencoba kabur dan menghilang. Baru beberapa langkah, tubuhnya menabrak tubuh seseorang, Raya mendongak ke atas, ternyata itu adaah Devon. “Raya, kamu juga datang ke seminar ini? Wah kamu pasti mendapatkan tiket gratis dari Radit, dia juga memberikannya kepadaku. Ayo kita segera masuk, seminar akan segera di

  • Cinta Sang Dokter Miliuner   BAB 37 PRIA LUAR BIASA

    PRIA LUAR BIASA Di depan pintu sudah ada Rohaya yang berdiri di depan pintu dengan tangan menyilang di depan perut.“Kamu tidak membawa sesuatu untukku?” tanya Rohaya.“Hanya porsi berdua,” ucap Raya yang kemudian segera masuk ke dalam rumah, berjalan menuju ke kamarnya.“Kamu pelit sekali,” gumam Rohaya yang mengikuti langkah kaki Raya.“Kamu kembali berkencan dengan laki laki kaya itu?” tanya Rohaya.“Dia sangat kaya, kamu harus mengikatnya dengan kuat, supaya dia tidak lari dibawa pelakor gila,” ucap Rohaya yang terus mengikuti Raya hingga ke kamarnya.“Aku belum memutuskan apapun,” ucap Raya.“Apa yang kamu tunggu, dia datang kepadamu, begitu menginginkanmu, kamu bisa menjadi istri calon presdir rumah sakit mewah, itu sempurna,” ucap Rohaya yang kemudian duduk di tempat tidur Raya.“Apa kamu menyuruhku menjatuhkan hati hanya karena harta?” tanya Raya.“Kamu harus realistis, jika

  • Cinta Sang Dokter Miliuner   BAB 36 LUCAS

    LUCASRaya menghentikan mobil tepat di tikungan jalan, cukup dekat dengan hotel Santika. Dia melihat ada seorang wanita berdiri di pinggir jalan, wanita yang sepertinya tidak asing. Wanita dengan gaun berwarna putih, rambut panjang sebahu, tinggi, langsing, dia berdiri menyamping, sehingga Raya tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Berapa detik setelah itu, muncul seseorang yang sepertinya tidak asing, sangat tidak asing.“Lucas,” bisik Raya, kemudian dia segera menyembunyikan tubuhnya. Raya mengintip, dia melihat Lucas dengan wanita itu, tiba tiba wanita itu melihat ke arah mobil Raya.“Fay?” bisik Raya yang sudah bisa mengenali wanita itu. Rupanya dia adalah Fay, teman satu fakultasnya dulu.“Jadi Lucas dengan Fey?” Tanya Raya pada dirinya sendiri.“Apa mereka sudah menikah? Atau berpacaran?” Tanya mengusik hati dan juga perasaan Raya.Raya terdiam, memikirkan kemungkinan bahwa Lucas mungkin saja sudah menikah dengan Fey. Dia ingat, pertama kalinya menginjakkan kaki di kampus el

  • Cinta Sang Dokter Miliuner   BAB 35 Kencan

    KencanJam empat sore, Raya sampai di depan rumahnya, menurunkan standar motor, lalu melepas helm. Terdengar suara dering dari ponselnya, dia segera mengambil ponsel itu dari dalam tas ranselnya.“Angga,” gumam Raya ketika melihat nama yang muncul di layar depan ponsel pintarnya.“Halo Angga, ada apa?” tanya Raya setelah menempelkan ponsel itu di telinganya.“Raya, sebelumnya aku harus minta maaf dulu, tapi ini darurat,” ucap Angga dari seberang panggilan, terdengar gugup.“Ada apa? Apa kamu mau mengganggu waktu liburku?” tebak Raya.“Ya, be-benar sekali, aku minta tolong, tepatnya kedai minta tolong untuk diantarkan empat puluh paket ayam, pekerja paruh waktu yang membantumu tidak bisa mengendarai mobil dan kurir online penuh, kami harus menunggu satu jam lagi, itu tidak mungkin, pesanan ini harus segera sampai ke sana,” ucap Angga menjelaskan situasinya.“Ya, ya, ya, hari ini adalah cuti tahunanku dan besok adalah cuti bulananku, sebagai karyawan yang budiman, aku harus tetap memban

  • Cinta Sang Dokter Miliuner   BAB 34 Perhatian Kecil

    Perhatian KecilSetelah sekitar sepuluh menit berjalan, akhirnya mereka sampai di kedai atas bukit, kedai bambu yang sederhana namun begitu indah dan sejuk dipandang mata.“Kenapa kalian lambat sekali,” gumam Raya.“Aku? Lamban?” kamu saja yang terlalu cepat, aku sudah berusaha menyusulmu, lagipula kenapa kita harus pindah ke tempat terpencil seperti ini,” ucap Devon.“Kalian tidak lihat, kalian sudah benar benar merusak liburanku, semua orang lebih tertarik pada kalian berdua ketimbang menikmati segarnya strawberry,” ucap Raya kesal.“Bukan salahku jika terlahir tampan,” ucap Radit yang terlihat berusaha menata nafasnya, dia benar benar kelelahan, dia membungkukkan tubuhnya, menyangga dengan kedua tangan yang memegang lutut.Devon melirik kearah Radit.“Wah, tadi dia tidak suka ketika aku menyombongkan ketampananku,” gumam Devon menggerutu.“Apa kamu tidak pernah berlari lagi di rumah sakit, kakimu sudah kaku, harusnya kamu lebih bisa cepat,” ucap Raya yang lebih terdengar seperti s

  • Cinta Sang Dokter Miliuner   BAB 33 Tampan

    Tampan Setelah berjalan sekitar sepuluh menit, mereka bertiga sampai di taman strawberry, ternyata tidak seperti dugaan Raya, taman strawberry di sana terlihat begitu padat, seperti lautan manusia.“Hah,” ucap Raya.“Sepertinya kamu harus berdesakan dengan semua orang untuk mendapatkan sebuah strawberry,” ucap Devon.“Ah, aku tidak akan menikmati semua ini, aku hanya ingin membeli sekeranjang strawberry dan memakannya di pinggir kebun, tapi pasti tidak ada yang menjualnya, mereka bahkan rela antri untuk memetiknya sendiri,” ucap Raya kesal.“Aku akan membelikanmu di mall, semua stock yang ada,” ucap Radit.“Mas, beda, ini segar, baru dipetik,” ucap Raya kesal. Radit terlihat menghela nafas panjang.“Baiklah, aku akan mewujudkannya, aku akan mendapatkan sekeranjang strawberry itu,” ucap Radit. Mendengar hal itu, Devon pun tidak mau kalah, dia juga berniat mendapatkan sekeranjang buah strawberry untuk

  • Cinta Sang Dokter Miliuner   BAB 32 Penguntit

    Penguntit Devon sudah ada di dapur, dengan mata yang berbinar.“Kamu sudah mandi?” tanya Raya seraya menatap Devon yang sebagian wajahnya masih terdapat sisa cipratan air.“Ya, kamu bisa lihat mataku, sudah terbuka sempurna,” ucap Devon.“Baiklah, ayo kita segera membuat masakan istimewa,” lanjut Devon.Devon terlihat menyiapkan semua bahan yang dibutuhkan, ayam segar yang dibawa Raya, kentang, wortel, daun bawang, bumbu dapur yang diperlukan seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, daun secang, kayu manis, dan lain lain. Devon segera meramu masakannya, terlihat begitu terampil dan cekatan. Raya hanya bisa melihat Devon, dia tidak diijinkan untuk membantu apapun.Setelah sekitar satu jam, soup daging merah akhirnya tersaji, sungguh menggugah selera.“Wah, luar biasa, aku seperti melihat demo masak,” ucap Raya.“Cobalah,” ucap Devon seraya menyodorkan semangkuk kecil sup daging mera

  • Cinta Sang Dokter Miliuner   BAB 31 Kekesalan Raya

    Kekesalan Raya Cerita ibu Rahma.Pertengkaran demi pertengkaran membuatku semakin depresi, pertengkaran suami istri yang begitu menyudutkanku. Menukar botol susu yang sering aku lakukan untuk melegakan emosi suatu ketika sudah tidak lagi menarik, tidak lagi mempan. Aku mulai memikirkan sesuatu yang gila, bagaimana jika menukar bayi?.Suatu ketika aku melihat dua bayi laki laki yang terlihat sangat mirip. Aku menukar kedua bayi itu, namun aksiku diketahui rekan kerjaku, akhirnya berujung masalah yang menjadikan karir yang aku bangun susah payah berada di ujung tanduk. Aku bersikeras hal itu aku lakukan dengan ketidaksengajaan, akhirnya kedua orang tua itu memaafkan, tentu aku dan rumah sakit harus membayar kompensasi yang cukup besar. Aku menghabiskan uang simpananku, untuk menutup kasus itu dan melanjutkan karir sebagai bidan senior. Seiring waktu, rasa penasaran unt

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status