Beranda / Romansa / Cinta Rahasia Sang CEO / BAB 4 KESATRIA BERTOPENG

Share

BAB 4 KESATRIA BERTOPENG

Penulis: Astna Aikaz
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sylvester, Tahun 2022 – Saat Ini

Keesokan harinya, mengesampingkan semua perasaan rumitnya, Luna harus menjalani hidupnya lagi sebagai Alena, terutama dengan menjadi karyawan yang baru diterima bekerja kemarin di KCM Group. Sayangnya, karena kemarin ia tidak berhasil mendapatkan proposal yang diminta sang manajer Tuan Edward, Luna harus menyiapkan mental untuk menghadapi kemarahan manajer yang perfeksionis itu hari ini. Termasuk bersama kemungkinan ia akan dipecat!

“Huh..” dengus Luna, sambil menahan kesakitan di kepalanya yang sudah menyerangnya sejak kemarin ia pulang ke rumah.

Luna segera bersiap untuk berangkat menuju kantor KCM Group di Distrik Garfield yang berjarak setengah jam naik bus dari rumahnya.

Sejak semalam Luna sudah memikirkan berbagai penjelasan yang harus ia berikan, untuk membuat Tuan Edward memahami alasannya tidak bisa berhasil menyelesaikan tugasnya. Namun setelah terus berpikir, Luna memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya, walau cerita Luna mungkin akan terdengar seperti cerita yang hanya ada di novel.

‘Aku pasti bisa menghadapinya!’ seru Luna dalam hati, begitu ia sampai di kantor.

Luna mengembuskan napasnya, sebelum ia memasuki kantor Departemen Pemasaran KCM Group di lantai 3 dari lift yang membawanya ke sana.

Jantung Luna sudah berdebar keras saat kedua kakinya melangkah keluar dari lift, tapi begitu ia menengadah melihat kantor tempatnya baru bergabung kemarin, Luna tertegun.

“Tuan Sean benar-benar akan memberikan dukungan penuh sesuai proposal strategi pemasaran kami, Tuan Stefan?” tanya Tuan Edward dengan wajah paling berseri yang pernah Luna lihat.

Kehadiran pria yang Luna lihat bersama Sean yang ia tolong kemarin, menjadi alasan lain yang membuat Luna mematung sejenak di tempatnya.

“Alena..” panggil seorang karyawan pria sambil mendekat ke arahnya. “Kau baru datang? Aku menunggu kabarmu sejak kemarin..”

Luna hanya tersenyum tipis pada pria bernama Evan Fletcher yang banyak membantunya terutama untuk menemukan CEO KCM Group kemarin, meskipun akhirnya tidak berhasil.

“Apa yang terjadi, Evan?” tanya Luna kemudian, membuat Evan tersadar.

“Oh.. Sepertinya proposal strategi pemasaran Tuan Edward diterima dengan baik oleh Tuan Sean. Lihatlah, beliau sangat senang mendengar hal itu. Padahal kemarin beliau begitu marah, menunggu proposal yang beliau minta kau dapatkan dari Tuan Sean..” tutur Evan, mengingatkan Luna tentang kegelisahannya.

“Oh ya, kenapa aku tidak bisa menghubungimu sejak kemarin, Alena?” tanya Evan kali ini.

“Ah. Ponselku.. hilang,” jawab Luna sambil setengah mendengus.

“Oh? Bagaimana bisa?”

Luna menggelengkan kepalanya. “Ceritanya panjang. Oh ya.. Kalau pria itu, siapa dia?”

Luna melirik pria yang kemarin ia ketahui sebagai kakak dari pria yang ia tolong.

“Tuan Stefan Parker, asisten pribadi Tuan Sean..”

“Eh?” Luna tidak menyangka bahwa kakak dari pria yang ia tolong adalah asisten pribadi CEO-nya. Jika kemarin ia tahu, ia pasti tidak akan mengalami mimpi buruk mengenai kemarahan Tuan Edward hingga pemecatannya hari ini.

“Alena!” panggil Tuan Edward tiba-tiba, membuat Luna menelan ludah. “Datang ke ruangan saya sekarang juga!”

‘Apa akhirnya aku akan berhadapan dengan harimau ganas itu?’ Luna mengambil napas dalam-dalam sebelum memenuhi panggilan Tuan Edward.

Sementara itu Tuan Stefan sudah berjalan pergi dan hendak melewati Luna, sampai mereka bertubrukan dan membuat beberapa dokumen yang dipegang Tuan Stefan jatuh, karena kegugupan Luna.

“Ma-maafkan saya.. Tuan..” Luna segera mengambil dokumen-dokumen yang berserakan dan mengembalikannya pada Tuan Stefan.

Pria itu tersenyum tipis sambil berkata. “Tidak apa-apa, Nona Alena. Sampai bertemu lagi..”

Luna memiringkan kepalanya.

“Alena!” Suara Tuan Edward kembali memanggil Luna dari dalam ruangannya, sebelum Luna sempat berbicara lagi pada Tuan Stefan yang sudah melesat pergi.

Luna segera memusatkan pikirannya lagi pada Tuan Edward yang ia takutkan. Namun, begitu ia sampai di ruangannya, Luna dibuat tertegun oleh senyum lebar Tuan Edward bersama ucapannya yang tidak ia sangka.

“Maaf membuatmu bekerja begitu keras kemarin, Alena..”

“Eh?!”

“Selamat datang di KCM Group dan malam ini kita akan mengadakan pesta penyambutanmu ya?”

Luna terbelalak.

Apa yang membuat Tuan Edward berubah dari harimau ganas menjadi kucing lembut nan baik ini?

***

“Bagaimana perasaanmu setelah bekerja di sini, Alena?” tanya Tuan Edward dengan lembut, saat Luna baru saja membantu pelayan restoran menyajikan berbagai makanan di meja mereka.

Malam sudah datang untuk perhelatan pesta penyambutan Luna sebagai Alena, karyawan baru di Departemen Pemasaran KCM Group. Bersama 12 orang karyawan di departemen yang sama, Luna sudah berada di sebuah restoran Jepang yang disukai Tuan Edward.

Luna menelan ludah diikuti tatapan semua orang karena pertanyaan Tuan Edward tadi, sampai akhirnya Luna berhasil menarik senyum di wajahnya yang kaku dan berkata, “Tentu saja.. senang.. Tuan!”

Semua orang sontak tertawa mendengar jawaban polos Luna.

Entah mengapa, suasana saat ini begitu berbanding terbalik dengan suasana di kantor yang sangat serius. Tapi yang lebih aneh lagi, semua orang termasuk Tuan Edward, memperlakukan Luna jauh lebih baik dari hari pertamanya bekerja kemarin.

Semua orang pun mulai menikmati santapan makan malam mereka setelah beberapa kalimat pembuka dari Tuan Edward. Mereka bersulang dan hiruk pikuk dari percakapan mereka sudah langsung memenuhi restoran tersebut.

“Kau baik-baik saja, Alena?” tanya Evan yang duduk di samping Luna, tiba-tiba setelah setengah jam berlalu, mengejutkan Luna yang masih mencoba menikmati suasana di sana.

Luna mengernyit, tidak mengerti.

“Kau.. tampak pucat..”

Ah. Luna tersadar. Tubuhnya memang sedikit terasa sakit, terutama kepalanya yang terus berputar meskipun ia sedang duduk.

‘Apa mungkin karena kemarin aku menyelam ke laut?’ pikir Luna dalam hati.

Luna pun menggelengkan kepala untuk menghentikan kekhawatiran Evan. Namun, begitu Luna berusaha pergi ke toilet, Luna hampir ambruk di lantai hingga membuat semua orang ikut khawatir.

“Sepertinya, kau harus istirahat, Alena..” ujar salah seorang karyawan, diikuti anggukan semua orang.

Awalnya, Luna merasa tidak enak jika harus meninggalkan pesta yang diadakan untuknya, jadi ia terus menolak. Tapi, badannya yang sudah panas dan kepalanya yang semakin berat, membuat ia terpaksa harus benar-benar meninggalkan pesta tersebut.

“Aku akan mengantarmu..” Evan bergegas membopong Luna keluar dibantu beberapa orang lainnya.

Dengan mobil pribadi Evan, Luna pun diantar pulang ke rumahnya.

“Evan..” lirih Luna di kursi penumpang setelah beberapa saat, “..antar saja sampai gang.. tidak perlu.. masuk ke rumahku..”

“Apa tidak apa-apa?” Evan berusaha memastikan, meskipun Luna tidak ingin semakin merepotkan rekan barunya itu.

Luna mengangguk kecil. “Aku.. baik-baik saja, kok..”

Evan pun menyerah, setelah memastikan bahwa rumah Luna tidak begitu jauh dari gang kecil yang tidak bisa dimasuki mobilnya itu.

“Terima kasih, Evan..” Luna sudah keluar dari mobil dibantu Evan yang masih khawatir.

Dengan langkah yang sedikit gontai, Luna berjalan menyusuri gang dengan penerangan remang-remang itu menuju rumahnya. Sementara Evan masih mengawasi Luna dari jauh, sampai Luna menghilang dari pandangannya.

Setelah beberapa saat, Luna hampir mencapai rumah kosnya, ketika kesakitan mencapai puncaknya dan membuat ia kembali ambruk di tangan seseorang yang tidak bisa ia lihat dengan jelas pemiliknya.

‘Apa itu Evan?’ renung Luna sebelum ia akhirnya benar-benar kehilangan kesadaran.

Dalam pingsannya itu, Luna tiba-tiba bisa melihat dirinya yang dikurung di suatu tempat dan diberi obat yang membuatnya terus merasakan sakit kepala yang luar biasa.

‘Apa ini?!’

Di tengah kebingungan Luna, ia juga bisa mendengar suara seorang perempuan yang berbisik padanya.

“Kau tidak bisa lagi bertemu dengan Sean, Luna..”

‘APA?!’

Bab terkait

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 5 KEMBALINYA MASA LALU

    Luna akhirnya tersadar dengan peluh keringat yang memenuhi seluruh tubuhnya. ‘Apa yang terjadi?’ pikir Luna, ketika mendapati dirinya berada di dalam kamarnya sendiri.“Apa semua itu hanya mimpi?” Luna mulai memahami apa yang ia alami. Meskipun begitu, Luna masih tidak mengerti mengapa ia mendapatkan mimpi yang terasa sangat nyata seperti itu.Atau mungkin.. itu adalah salah satu dari ingatannya yang hilang?Tapi..‘Mengapa aku dikurung dan siapa Sean yang dimaksud?’Luna masih merenung sampai alarm di jam bekernya berbunyi nyaring.Waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi dan demam yang sebelumnya menyerang Luna, kini sudah benar-benar hilang, menyisakan sebaskom air dan handuk kecil di samping tubuhnya.“Siapa yang merawatku?” Luna kembali tertegun, menyadari bahwa seseorang telah membantu Luna melawan rasa sakitnya semalam suntuk, tanpa ia tahu siapa dan mengapa.Dengan kebingungan tersebut, Luna yang pulih dengan cepat, memutuskan untuk pergi bekerja karena ia tidak mau memberi kesan

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 6 TERANCAM TERBONGKAR

    “Tuan Noah!” Tuan Edward sudah menyapa Noah lebih dulu, saat Luna masih terkejut dengan kehadiran mantan pacarnya yang sudah setahun ini putus kontak dengannya itu. “Mengapa Anda tidak bilang akan datang hari ini? Saya pikir Anda akan datang di rapat besok?”‘Rapat?’Semua karyawan mulai memperhatikan mereka, karena tampaknya mereka sama-sama tidak mengerti apa yang terjadi. Tuan Edward yang menyadari itu, kembali berbicara.“Ah. Ini Tuan Noah Anderson, CEO LoveFood yang menjadi sponsor tunggal K-TV..” Tuan Edward memperkenalkan Noah yang langsung disambut hangat semua orang, kecuali Luna yang masih tidak menyangka dengan pertemuan antara dirinya dan sang mantan, juga Sean yang tanpa tahu mengapa sudah memasang wajah datar.“Jadi.. Apa Anda memiliki urusan di sini Tuan Noah?” tanya Tuan Edward lagi, setelah semua orang kembali tenang.Noah tersenyum tipis sambil melirik Luna yang sudah berdiri seperti yang lain untuk menyambutnya.“Aku datang untuk menemuinya..” ucap Noah sembari men

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 7 HAMPIR KETAHUAN

    Noah tersenyum tipis sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Luna, setelah Elana dan Zara ikut duduk bersama mereka. “Menurutmu?”Luna mengernyit, tidak tahu apa maksudnya.Hening sejenak.“Ehm..” Suara berdeham Zara, seketika memecah keheningan yang tiba-tiba tersebut. Sepertinya hanya Luna yang tidak tahu jawaban dari pertanyaannya sendiri, karena Zara dan ibu angkat Luna sama-sama memasang senyum simpul yang mencurigakan.“Kita makan malam dulu saja ya.. Ibu sudah sangat lapar..” timpal Elana setelah Zara menyodorkan beberapa makanan ke depannya.Jadi, selama satu jam mereka menghabiskan waktu di restoran tersebut, sambil menyantap berbagai makanan dan minuman ditemani perbincangan hangat tentang pengalaman di Sylvester yang sebagian besar diisi oleh suara Zara dan Elana.“Lalu, di mana kalian akan tinggal selama di sini?” tanya Luna setelah perbincangan yang tiada hentinya itu berakhir.“Mungkin kau harus bertanya lebih dulu, berapa lama kami akan tinggal di sini?” balas Zara dengan

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 8 POTONGAN HATI DAN INGATAN

    Awalnya Luna berusaha mengabaikan desiran aneh di hatinya tadi pada Sean, agar ia bisa memastikan ingatannya tentang Sean yang merawat dan memberikan ponsel padanya dua minggu lalu. Tapi saat Zara datang ke kantornya untuk mengajak Luna makan siang, Luna harus menunda niatnya itu.“Huh..” Luna menghela napas setelah ia dan Zara sampai di kantin KCM Group yang selalu ramai. Anehnya Luna merasa sedikit lega, karena jika Zara tidak datang mencarinya, ia tidak tahu harus bertanya seperti apa pada Sean.“Kenapa kau membuat ekspresi seperti itu? Apa ada masalah?” tanya Zara yang baru selesai memesan makanan untuknya dan Luna.Luna hanya menggelengkan kepala. Zara yang masih merasa aneh hendak bertanya lagi, tapi ia segera teralihkan oleh beberapa rekan kerja barunya di Departemen Perencanaan dan Riset yang menyapanya dari jauh.Luna pun memulai topik lain sebelum Zara kembali bertanya. Namun, hanya beberapa menit setelah itu, seorang wanita yang tampak lebih tua beberapa tahun dari mereka, d

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 9 PERNYATAAN CINTA LAGI

    Beberapa hari berlalu dalam kebingungan Luna mengenai ingatan yang terus bermunculan di kepalanya. Ditambah kesadaran lain bahwa setiap kali Luna bersama Sean, ia selalu mendapatkan ingatan-ingatan baru tanpa ia tahu mengapa. Apa Sean memang ada hubungannya dengan ingatan masa lalu Luna?Luna merenung sampai ia disadarkan oleh suara hiruk pikuk acara Employee Gathering Day KCM Group yang sudah memenuhi aula besar Green Zone Resort tempat ratusan karyawan berada. “Sebelum memulai acara tahunan ini, mari kita dengarkan sambutan dari CEO KCM Group yang baru, Tuan Sean Alvarez Logan!” MC yang memandu acara tahunan untuk mempererat hubungan antara karyawan KCM Group itu, memanggil sang CEO ke podium disambut teriakan meriah dari ratusan karyawan di sana.Luna akhirnya mengerti mengapa Sean Parker dianggap mirip dengan CEO mereka. Kedua pria bernama Sean itu memang sama-sama memiliki tubuh tinggi yang ramping tapi juga berotot, kulit yang putih, rambut hitam yang mengkilap, serta mata da

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 10 BENARKAH CINTA ATAU HANYA...?

    Luna segera pergi, ketika beberapa karyawan mulai memandanginya dan Tuan Sean yang berjarak hanya 50 sentimeter.Zara sudah berada di hadapan Luna, setelah ia baru melangkah meninggalkan Tuan Sean. Rupanya Zara mencari Luna yang tiba-tiba menghilang. Namun, Luna bisa melihat sekilas senyum getir di wajah Zara saat menyadari apa yang terjadi antara Luna dan Tuan Sean sebelumnya.“Zar..?” Luna kebingungan, tapi Zara langsung memasang senyum cerah yang tampak dipaksakan. Lalu, Zara mengambil tangan Luna dan mengajaknya pergi dari sana, menuju aula besar tempat permainan outbound di mulai.Sementara itu, Tuan Sean tampak meninggalkan aula bersama jajaran eksekutif lainnya, karena tugas mereka untuk membuka acara gathering tersebut sudah selesai. Sedangkan Noah, pergi juga dari sana bersama mobil hitam Porsche yang menjemputnya.Jadi, Luna harus mengalihkan perhatiannya dari apa yang terjadi antara dirinya dengan Noah, Tuan Sean dan Zara. Kegiatan outbound pada acara gathering pun membant

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 11 PERNIKAHAN (TAK) DIINGINKAN

    “Apa kau lihat Tuan Sean memberi napas buatan pada wanita itu? Padahal ada istrinya di sana..” Sayup-sayup suara terdengar ketika Luna baru mendapatkan kesadarannya. Sekilas, Luna bisa melihat sebuah kamar berukuran kecil berbahan 90 persen kayu dengan penerangan seadanya, tempat ia terbaring lemah. Ia mungkin sudah berada di salah satu rumah penduduk di sekitar Sungai Davonte, tempatnya tenggelam dan pingsan beberapa waktu lalu.Tunggu. Tapi apa maksud perkataan orang-orang tadi?Suara-suara di sekitar Luna mulai menghilang, seiring dengan pemberitahuan untuk mengakhiri aktivitas karena cuaca ekstrem yang melanda sungai maupun air terjun Davonte ini. Mereka juga dihimbau untuk memasuki bus yang akan membawa mereka pulang. Luna yang masih berada di kamar tersebut, hendak mengikuti mereka yang sudah berangsur-angsur pergi, tepat ketika pintu kamar terbuka dan menampilkan sosok yang terus memberinya perasaan aneh sejak kemarin. Tuan Sean!Baru saja mata mereka beradu pandang, Tuan Se

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 12 ALASAN KEBOHONGAN

    Kota Nashville, Tahun 2022 – Sebulan LaluHampir semua karyawan KCM Group sudah mengetahui dan membicarakan rumor mengenai Luna, Noah dan Tuan Sean. Luna yang muak dikelilingi rumor-rumor tersebut tanpa bisa menjelaskan apapun, memutuskan untuk menghindari setiap orang. Seperti hari itu, saat Luna masih berpikir tentang ajakan menikah dari Noah yang ingin bertanggung jawab atas apa yang terjadi antara mereka beberapa malam lalu.Luna pergi ke sebuah kafe untuk makan siang, guna menghindari tatapan sinis dan cemoohan karyawan di kantin KCM Group yang selalu ramai. Biasanya, Zara akan menemani Luna untuk menghindari mereka, tapi ia terpaksa pergi sendirian karena Zara masih memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan.“Sial! Dia masih belum memutuskan!” ucap sebuah suara yang tidak asing dari ujung kafe yang padat pengunjung, terdengar hingga ke pintu kafe tempat Luna baru melangkah masuk.Luna menoleh pada asal suara dan menemukan Noah di sana.‘Apa yang ia lakukan di sini?’ pikir

Bab terbaru

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 43 PETIR DI SIANG BOLONG

    Di tempat lain, Luna yang masih tidak menyadari apapun, sudah sampai di rumah Evan yang tak jauh dari rumah sakit tempat ia kabur beberapa saat lalu.‘Apa benar-benar tidak apa-apa untukku berada di rumahnya ini?’ Baru sesaat, Luna meragukan keputusannya yang mungkin hanya akan memperburuk masalahnya. Meskipun begitu, sekeras apapun Luna berpikir, ia tidak punya pilihan lain karena ia tidak bisa pergi kemanapun lagi selain rumah Evan yang ditawarkan padanya.Beruntung, Evan mengatakan bahwa ia sedang memiliki banyak kesibukan di kantor, sehingga ia akan jarang pulang ke rumah dan Luna juga bisa tinggal sementara di kamar kosong lain di rumah itu, selagi ia mencari rumah untuk ia tinggali nanti.“Apa kau tidak akan bertanya apapun.. tentang apa yang sebenarnya terjadi.. padaku?” Namun, Luna masih merasa tidak nyaman dengan kebaikan Evan yang ia tidak tahu apa ia pantas menerima itu, apalagi jika Evan tidak tahu apapun sampai memberikan kebaikan itu padanya.Evan tersenyum tipis seb

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 42 KARENA HATI YANG TERLUKA

    Sementara itu, Luna tidak menyadari bahwa seorang pria sedang mengepalkan tangannya dengan amarah 5 meter di belakangnya. Sean.Sean yang mengikuti Luna sejak ia meninggalkan rumah sakit, berusaha menahan diri untuk tidak membuat Luna semakin marah jika ia kembali menahannya, sampai Luna bertemu Evan dan Sean mendengar bahwa Evan menawarkan Luna untuk tinggal di rumahnya.Sean hendak mencegah itu, sebab bagaimana bisa ia membiarkan wanitanya tinggal bersama pria lain? Namun, Sean sempat terhenti karena teringat ucapan Luna padanya.“Tolong.. jangan menemuiku lagi..”“Ha..” desah Sean, dengan tangan yang hampir berdarah menahan kemarahan pada dirinya sendiri dan situasi yang menjebak mereka saat ini. Namun, Luna dan Evan tetap pergi dari sana bersamaan dengan kedatangan para reporter yang menyerbu Sean entah dari mana, semakin membuat Sean tidak bisa mencegah kepergian wanita yang dicintainya itu.“Tuan Sean! Bagaimana tanggapan Anda mengenai berita perselingkuhan Anda dengan kary

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 41 CINTA YANG GUGUR

    Kota Nashville, Tahun 2022 – KiniMendengar semua tragedi yang luput dari ingatan Sean dan Luna selama ini, mereka akhirnya tidak bisa menenangkan diri lagi.“Kenapa.. kenapa—baru sekarang.. kalian mengatakan semua ini pada kami..?!” pekik Luna, tidak tahan dengan semua kenyataan yang mengguncang pikiran dan hatinya sekaligus. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?!”“Luna..” Elana masih berusaha menenangkan Luna yang sudah dibanjiri air mata, tapi Luna untuk pertama kalinya menghempas tangan keriput itu dan berlari keluar tanpa lagi melihat ke belakang, di mana Sean juga mengikutinya.“Luna!” Sean sudah sampai di atap rumah sakit tempat Luna berhenti. Sedangkan Luna yang ia tuju, sedang berdiri menghadap langit yang membentang di atasnya, dengan sekujur tubuh bergetar menahan air mata yang masih mengalir deras di pipinya.“Jangan mendekatiku!” teriak Luna, menyadari kehadiran Sean di belakangnya. “Seharusnya.. seharusnya aku tidak menyelamatkanmu..”Deg.Sean terdiam. Tangannya

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 40 MASA LALU KELAM III

    “Keluar dari sini! Anak pembawa sial! Mengotori tempat ini saja!” teriak beberapa orang di depan rumah Luna yang hanya ditinggalinya sendirian.Sudah berminggu-minggu berlalu sejak kematian sang ibu yang menyusul ayahnya, Luna mendapat perlakuan yang lebih tidak masuk akal untuk seorang anak yang baru menginjak 13 tahun. Orang-orang di sekitar kompleks rumahnya, berusaha mengusir Luna yang sudah sebatang kara di dunia ini. Bahkan keluarganya yang lain, tidak ingin berurusan dengan Luna yang dalam waktu singkat seolah menjadi musuh masyarakat.Meskipun begitu, Sean adalah satu-satunya orang yang bersedia berada di samping Luna apapun yang terjadi. Namun, Stella yang selama ini menyembunyikan dirinya dengan baik, mulai memperlihatkan wajah aslinya ketika Sean semakin bersikeras untuk bersama Luna.“Sean! Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Stella yang mengikuti Sean sejak beberapa jam lalu.Sean rupanya sedang mencari keberadaan Luna yang tidak bisa ia temukan di manapun termasuk d

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 39 MASA LALU KELAM II

    “Tidak, Stella..” jawab Luna setelah beberapa saat, berpikir bahwa mungkin itu jawaban yang diinginkan Stella darinya dan Luna kira ia harus memberikan jawaban tersebut, agar hubungan mereka tidak memburuk lagi. “Tapi, kenapa kau bertanya?”“Tidak.” Stella hanya melebarkan senyumnya tanpa menjawab dengan jelas, alasan ia bertanya atau alasan dari senyumnya yang tidak pernah Luna lihat itu. Sebab, meskipun Stella tersenyum, Luna tidak bisa merasakan perasaan senang seolah Stella sedang tersenyum palsu.Lalu, beberapa bulan kemudian, hubungan persahabatan Luna dan Stella terus berjalan menjadi lebih baik. Namun, di antara hubungan mereka, selalu ada Sean yang entah mengapa ikut bergabung dengan mereka.Secara alami, persahabatan mereka pun berubah menjadi persahabatan antara tiga orang. Mereka selalu pergi kemana-mana bertiga karena rumah mereka juga berdekatan, hingga orang tua mereka bertiga ikut menjadi dekat. Dengan hubungan yang terjalin secara baik itu, seharusnya Luna tidak mengk

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 38 MASA LALU KELAM I

    Sean dan Luna sontak tersentak, terutama Luna yang tidak bisa menahan keterkejutannya atas pernyataan ibu Sean mengenai perbuatan Stella pada kedua orang tuanya.“Apa maksudnya?!” Luna tidak bisa bergeming lagi mendengar semua rahasia yang selama ini disembunyikan darinya. Jadi, Luna membuka pintu dan memasuki kamar pasien tempat orang-orang yang menyembunyikan semua rahasia itu, Evelyn dan Elana.“Lu—na..?!” Evelyn dan Elana sama-sama terkejut dengan kehadiran Luna di tempat mereka, diikuti Sean di belakangnya.“Apa maksudnya orang tuaku meninggal karena Stella?! Apa kalian bilang bahwa Stella telah membunuh orang tuaku?!” Suara Luna meninggi karena tidak bisa menahan semua perasaan marah, kecewa dan bingung yang bercampur aduk dalam dirinya.Elana berdiri dari kursi untuk menghampiri Luna yang matanya mulai memerah, hampir meledak histeris.“Luna..” Pelukan Elana sang ibu angkat yang biasanya selalu hangat, kini kehangatan itu tidak bisa lagi dirasakan Luna, setelah ia mengetahui ba

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 37 BENANG MERAH TAK TERLIHAT

    “Ada apa?” Sean seolah menyadari ada yang aneh dengan Luna.Luna menoleh pada Sean dengan kening yang masih mengernyit. “Ibumu.. dia yang membuatku bisa kabur dari tempat Stella mengurungku.”Pernyataan Luna tersebut seketika membuat Sean terdiam dengan pertanyaan besar di benaknya, ‘Bagaimana bisa?’“Kau yakin?” Setelah beberapa saat, Sean kembali bersuara, masih tidak percaya. “Tapi, kenapa ibu tidak mengatakan apapun padaku tentang semua itu?”“Aku juga tidak tahu, tapi aku yakin ibumu yang menolongku 8 tahun lalu karena aku tidak mungkin melupakan wajahnya.” Luna berkata dengan yakin, lalu ia teringat sesuatu dan kembali bicara. “Bisa aku bertemu ibumu? Aku belum sempat berterima kasih padanya karena telah menolongku dan mungkin ibumu tahu sesuatu tentang masa laluku hingga dulu ia bisa menolongku..”Sean pun mengangguk, karena ia juga ingin memastikan semuanya pada sang ibu yang sekarang masih berada di rumah sakit pasca operasi jantungnya. Jadi, keesokan harinya Sean dan Luna be

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 36 GODAAN (TAK) TERKENDALI

    Di tempat lain, Sean dan Luna masih bertatapan dengan perasaan aneh yang berkecamuk dalam hati masing-masing, setelah pertanyaan yang Sean lontarkan pada Luna sebelumnya.“Apa kau pernah melakukannya dengan Noah?” Pertanyaan Sean yang mungkin ditujukan, karena ia melihat Noah mencumbu Luna di kamar mereka sebelumnya. Meskipun Luna adalah istri Noah dan itu adalah hal yang wajar –jika tanpa kekerasan– tapi Sean tetap tidak bisa menahan perasaannya yang terganggu, karena itu tidak ada dalam rencananya membiarkan Luna menikah dengan Noah.Luna yang menyadari bahwa Sean tidak nyaman dengan kemungkinan Noah pernah mencumbu atau bahkan bercinta dengan Luna sebelum itu, memutuskan untuk menenangkan Sean dengan mengambil tangannya yang tidak memegang kemudi.“Aku hanya menjalankan rencana kita. Jadi, tidak ada yang perlu kau khawatirkan.” Luna menatap Sean, berharap hal itu tidak menjadi masalah besar untuk mereka, terutama karena mereka hampir mencapai tujuan mereka sekarang. Namun, tidak se

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 35 AKAR KEBENCIAN

    Dengan cepat, Sean mendorong Noah dari Luna dan menarik Luna untuk menjauh dari tempat itu.“Bajingan!” Noah mengutuk dan berusaha mendapatkan Luna lagi dari tangan Sean.Sean langsung menodongkan ponsel yang merekam tindakan kekerasan Noah pada Luna sebelumnya dengan ancaman, “Kalau kau mendekat lagi, video ini akan tersebar ke semua orang dan menghancurkan reputasimu!”Noah mendengus angkuh sambil mengangkat satu sudut bibirnya dan membalas, “Reputasimu yang akan hancur karena kau adalah alasan semua ini terjadi!”Sean mengernyit tidak mengerti, terutama tentang alasan mengapa Noah begitu membencinya hingga bisa melakukan apapun untuk menghancurkan hidupnya, entah dengan merusak mimpinya lalu mengganggu kehidupan cintanya juga.“Kalau kau ingin kembali menggunakan tuduhan tentang hubunganku dan Luna, kau tidak bisa lagi melakukan itu karena kau tidak memiliki bukti apapun selain kecurigaanmu!” Sean tak gentar.“APA?!” Wajah Noah kembali mengeras.“Perjalanan bisnis itu sudah dijadwa

DMCA.com Protection Status