Home / Romansa / Cinta Rahasia Sang CEO / BAB 2 KEPUTUSAN MENDADAK

Share

BAB 2 KEPUTUSAN MENDADAK

Author: Astna Aikaz
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kota Bradley, Tahun 2022 – Saat Ini

“Tuan!” teriak Alena sambil melepaskan diri dari pria yang memeluknya.

Pria asing yang baru saja Alena tolong dari laut tempatnya tenggelam, melebarkan matanya. Sementara Alena dengan gelagapan berbicara terbata-bata.

“Na-namaku.. bukan Luna!” Alena memalingkan setengah wajahnya. “Anda salah orang!”

“APA?!” Pria asing itu justru mengedipkan kedua matanya dengan cepat, seolah tidak mengerti maksud Alena.

Alena mengernyit. “Bukankah Anda tadi memanggilku.. ‘Luna’ dan.. memelukku?”

Sesaat setelah Alena menyelesaikan pertanyaannya, pria asing berwajah putih dengan rambut hitam tebal menutupi seperempat wajahnya itu, tiba-tiba merintih sambil memegangi kepalanya.

“A-anda baik-baik saja, Tuan?” Alena kembali dibuat bingung.

Apa yang terjadi dengan pria ini?

Alena berusaha mencari-cari ponselnya untuk menghubungi layanan darurat, tapi ia tidak bisa menemukannya di manapun. Jadi, dengan sigap ia berlari mencari pertolongan pada orang terdekat di sekitar laut tempat mereka berada. Beruntung, beberapa orang bersedia membantunya dan segera membawa pria itu ke rumah sakit terdekat.

“Mohon untuk mengisi informasi pasien di sini, Nona..” ucap seorang perawat sambil menunjuk meja loket OTS IGD pada Alena, begitu ia sampai di sana. Sementara pria asing yang sudah kembali pingsan itu, segera dibawa ke ruang perawatan.

“Tapi saya tidak mengenal pria itu,” Alena menampik.

Dua perawat di depannya tampak kebingungan, tapi salah seorang dari mereka segera berbicara lagi. “Bisa diisi seadanya lebih dulu untuk keperluan administrasi, Nona..”

Alena menghela napas. Ia memang sudah memutuskan menolong pria yang ia tidak tahu namanya itu, di tengah kesibukan mencari CEO barunya yang menjadi alasan Alena berada di sana. Jadi, Alena mengambil pena untuk mengisi formulir pendaftaran pasien guna mempercepat waktu.

Selesai dengan urusannya, Alena kembali ke tujuan semula untuk mencari Tuan Sean dan mendapatkan proposal yang diminta Tuan Edward. Namun, saat ia baru keluar dari pintu rumah sakit, ia menyadari bahwa ponselnya sudah hilang sejak ia menolong pria asing tadi. Padahal, ponselnya itu adalah satu-satunya petunjuk yang bisa membantunya menemukan Tuan Sean, karena di sana terdapat foto sang CEO yang wajahnya tidak bisa ia ingat.

“Hah.. Apa ponselku jatuh ke laut?! Sial..” desis Alena.

Dengan kesal, Alena mendengus, meratapi hari sialnya. Terutama karena waktu sudah menunjukkan jam pulang kantor, yang berarti tenggat waktunya untuk mendapatkan proposal tersebut sudah berakhir.

Sekilas, Alena bisa mendengar pekikan Tuan Edward yang memarahinya besok, karena tidak bisa menyelesaikan tugasnya dengan benar di hari pertamanya bekerja.

“Apa aku akan langsung dipecat?” gumam Alena, sudah pasrah dengan keadaan yang tidak berpihak padanya.

Ketika Alena masih mematung di depan pintu rumah sakit, sebuah sentuhan hangat tiba-tiba ia rasakan di pundaknya.

“Nona..” ucap suara seorang wanita. Rupanya ia adalah perawat yang sebelumnya berurusan dengan Alena. “Pasien tadi mencari Anda..”

Alena mengernyit. ‘Kenapa ia mencariku?’

Untuk menjawab pertanyaan itu sekaligus mengalihkan kekesalannya sendiri pada masalah pekerjaannya, Alena berjalan menuju kamar pasien tempat pria asing yang ia tolong dirawat.

Pria yang baru bisa ia lihat dengan benar wajahnya, tersenyum tipis begitu Alena memasuki kamar pasien tersebut.

Alena dengan canggung membalas senyumnya sambil bertanya, “Apa Anda baik-baik saja sekarang.. Tuan?”

Pria itu mengangguk dan menjawab, “Berkat Anda, Nona..”

Alena memasang wajah lega, meskipun itu langsung tergantikan oleh raut khawatir yang masih tidak bisa ia lepas dari wajahnya.

“Tapi.. sepertinya kau yang tidak baik-baik saja, Nona?” imbuh pria yang belum Alena ketahui namanya itu.

Alena sadar bahwa ia tidak bisa menyembunyikan perasaan gelisahnya menghadapi kemarahan Tuan Edward hari esok. Ia pun berusaha menarik senyumnya lagi, walau tetap terlihat garis gelisah itu di wajahnya.

“Karena kau sudah menolongku, biarkan aku yang menolongmu sekarang. Mungkin aku bisa membantumu, Nona..” Pria berwajah putih bersih mengkilap seperti porselen itu, mencondongkan tubuhnya yang setengah terduduk di ranjang pasien untuk melihat Alena lebih dekat.

Alena masih berdiri dengan canggung, berusaha menolak dengan lembut tawaran pria yang ingin membalas budinya. “Tidak apa-apa Tuan..”

Pria itu kembali tersenyum, seolah hendak menenangkan Alena. “Tidak perlu sungkan, Nona. Selagi aku menunggu jemputanku, aku bisa mendengarkan ceritamu..”

Senyum pria yang tampak berusia kurang dari 30 tahun itu, membuat Alena tidak bisa lagi menolak.

“Aku hanya sedikit kesal hari ini.. karena pekerjaanku..” tutur Alena akhirnya, mencurahkan hatinya yang dipenuhi segala emosi negatif pada pria asing yang ia tolong.

“Apa yang terjadi dengan pekerjaanmu?” tanya pria itu dengan wajah setengah khawatir.

Alena menghela napas. “Aku harus mencari CEO baru perusahaanku untuk mendapatkan proposal yang dibutuhkan manajerku. Tapi, bahkan setelah lebih dari 3 jam, aku tidak bisa menemukannya meskipun aku mengikutinya dari Nashville sampai ke sini..”

“APA?!” Pria itu tampak tersentak, tapi kemudian kembali tenang. “Jadi.. kau jauh-jauh datang dari Nashville ke sini hanya untuk mengikuti CEO perusahaanmu ya.. Kenapa kau bekerja begitu keras, Nona?”

Alena setengah tertunduk saat menjawab, “Karena hari ini adalah hari pertamaku bekerja, jadi tentu aku ingin melakukan pekerjaanku dengan baik..”

Tanpa Alena tahu, pria itu tersenyum tipis dengan mulut yang hendak bicara, sebelum Alena melanjutkan ucapannya. “Tapi sepertinya orang-orang yang sudah berada di atas itu, tidak pernah mengerti perjuangan orang-orang sepertiku, jadi mereka bisa dengan mudah memberikan tugas tanpa pertimbangan apapun!”

Seketika, pria itu tampak membeku, membuat Alena langsung menutup mulutnya sendiri yang kebablasan.

“Maaf.. karena bicara tidak jelas..” Alena mencoba tertawa kecil dengan mulutnya yang masih ia tutup, malu.

Pria itu ikut tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. “Tidak.. Tidak apa-apa..”

Alena akhirnya bisa melepas tangannya yang menutup mulutnya, sampai pria di depannya kembali bicara. “Sepertinya kau punya masalah dengan orang-orang.. atas itu?”

Tanpa sadar Alena mendengus dengan bibir berkerucut sambil berkata, “Aku memang muak berurusan dengan orang-orang seperti mereka, tapi.. aku tidak tahu mengapa aku seperti ini..”

Alena terdiam, tidak memahami perasaannya sendiri yang selalu kesal saat berhadapan dengan orang-orang kalangan atas terutama dalam hal pekerjaan, alias para eksekutif di perusahaan itu.

“Oh ya!” Alena seolah teringat sesuatu. “Anda sudah mendengarkan ceritaku dan membuatku merasa lebih baik, tapi aku belum tahu siapa nama Anda..”

Pria itu yang kali ini terdiam dengan mata terbuka cukup lebar, sampai ia menyadari ekspresinya sendiri. “Ah.. ya.. Namaku..”

Alena menunggu jawaban pria yang sudah berbicara panjang lebar dengannya itu.

“Hmm.. Sean..”

Alena langsung tersentak, karena nama itu mirip dengan nama CEO yang harus ia temui!

Sesaat, Alena bisa merasakan tubuhnya menggigil bersama jantung yang berderu cepat seperti ratusan kuda yang ingin segera kabur dari tempatnya sekarang berada.

“Sean Parker..”

“EH?!”

Alena melongo.

Ternyata nama itu tidak sesuai dengan nama yang ia takutkan!

Kalau begitu, berarti Alena tidak perlu ketakutan lagi, karena awalnya ia pikir mungkin tanpa sadar ia sudah berbicara macam-macam pada orang yang seharusnya tidak mendengar itu, Sean Alvarez Logan atau CEO KCM Group yang ia bicarakan dengan buruk.

Alena pun merasa lega karena ternyata itu tidak benar. Sementara pria yang sempat membuatnya ketakutan tadi, sedang tersenyum lebar setengah tertawa tanpa Alena tahu apa artinya.

Saat Alena masih setengah bingung dengan semua yang terjadi hari ini, terutama senyum yang baru diberikan pria bernama Sean itu padanya, seorang pria berjas hitam tiba-tiba memasuki kamar pasien tempat mereka berada.

“Tuan Sean!”

Seketika, saat Alena berpaling terkejut melihat pria yang baru datang, Sean menggeleng-gelengkan kepalanya dengan keras pada pria itu dan membuatnya langsung kebingungan.

Dengan cepat, Sean pun berteriak. “Hai Kak!”

“EH?!”

Related chapters

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 3 IDENTITAS PALSU

    “Apa pria ini kakak Anda, Tuan Sean?” tanya Alena yang langsung dibalas anggukkan cepat pria bernama Sean itu. Sementara pria yang baru datang tampak sedikit kebingungan ketika Alena berpaling melihatnya, tapi sedetik kemudian ia pun mengangguk seperti Sean. “Kalau begitu.. aku pergi dulu,” pamit Alena, karena merasa urusannya di sana sudah selesai.“Tunggu!” Sean menghentikan Alena. “Kau sudah tahu namaku, tapi aku belum tahu namamu, Nona..” Alena berbalik. “Ah ya.. Hmm.. Alena.. Alena Lindsey..” Bersama keraguan yang hanya diketahui Alena alasannya, Alena pun kembali pamit meninggalkan Sean dan pria yang datang menjemputnya. Setelah keluar dari kamar pasien Sean, Alena membuang napasnya yang terpendam karena gugup. “Apa tadi hanya kebetulan, saat dia memanggilku sebagai Luna? Huh..” gumam Alena, mengingat saat Sean memanggilnya dengan nama ‘Luna’ sambil memeluknya di tepi laut, hanya sesaat setelah ia mendapatkan kesadarannya. Beberapa detik kemudian, Alena kembali berjalan h

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 4 KESATRIA BERTOPENG

    Sylvester, Tahun 2022 – Saat IniKeesokan harinya, mengesampingkan semua perasaan rumitnya, Luna harus menjalani hidupnya lagi sebagai Alena, terutama dengan menjadi karyawan yang baru diterima bekerja kemarin di KCM Group. Sayangnya, karena kemarin ia tidak berhasil mendapatkan proposal yang diminta sang manajer Tuan Edward, Luna harus menyiapkan mental untuk menghadapi kemarahan manajer yang perfeksionis itu hari ini. Termasuk bersama kemungkinan ia akan dipecat!“Huh..” dengus Luna, sambil menahan kesakitan di kepalanya yang sudah menyerangnya sejak kemarin ia pulang ke rumah.Luna segera bersiap untuk berangkat menuju kantor KCM Group di Distrik Garfield yang berjarak setengah jam naik bus dari rumahnya.Sejak semalam Luna sudah memikirkan berbagai penjelasan yang harus ia berikan, untuk membuat Tuan Edward memahami alasannya tidak bisa berhasil menyelesaikan tugasnya. Namun setelah terus berpikir, Luna memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya, walau cerita Luna mungkin akan te

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 5 KEMBALINYA MASA LALU

    Luna akhirnya tersadar dengan peluh keringat yang memenuhi seluruh tubuhnya. ‘Apa yang terjadi?’ pikir Luna, ketika mendapati dirinya berada di dalam kamarnya sendiri.“Apa semua itu hanya mimpi?” Luna mulai memahami apa yang ia alami. Meskipun begitu, Luna masih tidak mengerti mengapa ia mendapatkan mimpi yang terasa sangat nyata seperti itu.Atau mungkin.. itu adalah salah satu dari ingatannya yang hilang?Tapi..‘Mengapa aku dikurung dan siapa Sean yang dimaksud?’Luna masih merenung sampai alarm di jam bekernya berbunyi nyaring.Waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi dan demam yang sebelumnya menyerang Luna, kini sudah benar-benar hilang, menyisakan sebaskom air dan handuk kecil di samping tubuhnya.“Siapa yang merawatku?” Luna kembali tertegun, menyadari bahwa seseorang telah membantu Luna melawan rasa sakitnya semalam suntuk, tanpa ia tahu siapa dan mengapa.Dengan kebingungan tersebut, Luna yang pulih dengan cepat, memutuskan untuk pergi bekerja karena ia tidak mau memberi kesan

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 6 TERANCAM TERBONGKAR

    “Tuan Noah!” Tuan Edward sudah menyapa Noah lebih dulu, saat Luna masih terkejut dengan kehadiran mantan pacarnya yang sudah setahun ini putus kontak dengannya itu. “Mengapa Anda tidak bilang akan datang hari ini? Saya pikir Anda akan datang di rapat besok?”‘Rapat?’Semua karyawan mulai memperhatikan mereka, karena tampaknya mereka sama-sama tidak mengerti apa yang terjadi. Tuan Edward yang menyadari itu, kembali berbicara.“Ah. Ini Tuan Noah Anderson, CEO LoveFood yang menjadi sponsor tunggal K-TV..” Tuan Edward memperkenalkan Noah yang langsung disambut hangat semua orang, kecuali Luna yang masih tidak menyangka dengan pertemuan antara dirinya dan sang mantan, juga Sean yang tanpa tahu mengapa sudah memasang wajah datar.“Jadi.. Apa Anda memiliki urusan di sini Tuan Noah?” tanya Tuan Edward lagi, setelah semua orang kembali tenang.Noah tersenyum tipis sambil melirik Luna yang sudah berdiri seperti yang lain untuk menyambutnya.“Aku datang untuk menemuinya..” ucap Noah sembari men

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 7 HAMPIR KETAHUAN

    Noah tersenyum tipis sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Luna, setelah Elana dan Zara ikut duduk bersama mereka. “Menurutmu?”Luna mengernyit, tidak tahu apa maksudnya.Hening sejenak.“Ehm..” Suara berdeham Zara, seketika memecah keheningan yang tiba-tiba tersebut. Sepertinya hanya Luna yang tidak tahu jawaban dari pertanyaannya sendiri, karena Zara dan ibu angkat Luna sama-sama memasang senyum simpul yang mencurigakan.“Kita makan malam dulu saja ya.. Ibu sudah sangat lapar..” timpal Elana setelah Zara menyodorkan beberapa makanan ke depannya.Jadi, selama satu jam mereka menghabiskan waktu di restoran tersebut, sambil menyantap berbagai makanan dan minuman ditemani perbincangan hangat tentang pengalaman di Sylvester yang sebagian besar diisi oleh suara Zara dan Elana.“Lalu, di mana kalian akan tinggal selama di sini?” tanya Luna setelah perbincangan yang tiada hentinya itu berakhir.“Mungkin kau harus bertanya lebih dulu, berapa lama kami akan tinggal di sini?” balas Zara dengan

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 8 POTONGAN HATI DAN INGATAN

    Awalnya Luna berusaha mengabaikan desiran aneh di hatinya tadi pada Sean, agar ia bisa memastikan ingatannya tentang Sean yang merawat dan memberikan ponsel padanya dua minggu lalu. Tapi saat Zara datang ke kantornya untuk mengajak Luna makan siang, Luna harus menunda niatnya itu.“Huh..” Luna menghela napas setelah ia dan Zara sampai di kantin KCM Group yang selalu ramai. Anehnya Luna merasa sedikit lega, karena jika Zara tidak datang mencarinya, ia tidak tahu harus bertanya seperti apa pada Sean.“Kenapa kau membuat ekspresi seperti itu? Apa ada masalah?” tanya Zara yang baru selesai memesan makanan untuknya dan Luna.Luna hanya menggelengkan kepala. Zara yang masih merasa aneh hendak bertanya lagi, tapi ia segera teralihkan oleh beberapa rekan kerja barunya di Departemen Perencanaan dan Riset yang menyapanya dari jauh.Luna pun memulai topik lain sebelum Zara kembali bertanya. Namun, hanya beberapa menit setelah itu, seorang wanita yang tampak lebih tua beberapa tahun dari mereka, d

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 9 PERNYATAAN CINTA LAGI

    Beberapa hari berlalu dalam kebingungan Luna mengenai ingatan yang terus bermunculan di kepalanya. Ditambah kesadaran lain bahwa setiap kali Luna bersama Sean, ia selalu mendapatkan ingatan-ingatan baru tanpa ia tahu mengapa. Apa Sean memang ada hubungannya dengan ingatan masa lalu Luna?Luna merenung sampai ia disadarkan oleh suara hiruk pikuk acara Employee Gathering Day KCM Group yang sudah memenuhi aula besar Green Zone Resort tempat ratusan karyawan berada. “Sebelum memulai acara tahunan ini, mari kita dengarkan sambutan dari CEO KCM Group yang baru, Tuan Sean Alvarez Logan!” MC yang memandu acara tahunan untuk mempererat hubungan antara karyawan KCM Group itu, memanggil sang CEO ke podium disambut teriakan meriah dari ratusan karyawan di sana.Luna akhirnya mengerti mengapa Sean Parker dianggap mirip dengan CEO mereka. Kedua pria bernama Sean itu memang sama-sama memiliki tubuh tinggi yang ramping tapi juga berotot, kulit yang putih, rambut hitam yang mengkilap, serta mata da

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 10 BENARKAH CINTA ATAU HANYA...?

    Luna segera pergi, ketika beberapa karyawan mulai memandanginya dan Tuan Sean yang berjarak hanya 50 sentimeter.Zara sudah berada di hadapan Luna, setelah ia baru melangkah meninggalkan Tuan Sean. Rupanya Zara mencari Luna yang tiba-tiba menghilang. Namun, Luna bisa melihat sekilas senyum getir di wajah Zara saat menyadari apa yang terjadi antara Luna dan Tuan Sean sebelumnya.“Zar..?” Luna kebingungan, tapi Zara langsung memasang senyum cerah yang tampak dipaksakan. Lalu, Zara mengambil tangan Luna dan mengajaknya pergi dari sana, menuju aula besar tempat permainan outbound di mulai.Sementara itu, Tuan Sean tampak meninggalkan aula bersama jajaran eksekutif lainnya, karena tugas mereka untuk membuka acara gathering tersebut sudah selesai. Sedangkan Noah, pergi juga dari sana bersama mobil hitam Porsche yang menjemputnya.Jadi, Luna harus mengalihkan perhatiannya dari apa yang terjadi antara dirinya dengan Noah, Tuan Sean dan Zara. Kegiatan outbound pada acara gathering pun membant

Latest chapter

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 43 PETIR DI SIANG BOLONG

    Di tempat lain, Luna yang masih tidak menyadari apapun, sudah sampai di rumah Evan yang tak jauh dari rumah sakit tempat ia kabur beberapa saat lalu.‘Apa benar-benar tidak apa-apa untukku berada di rumahnya ini?’ Baru sesaat, Luna meragukan keputusannya yang mungkin hanya akan memperburuk masalahnya. Meskipun begitu, sekeras apapun Luna berpikir, ia tidak punya pilihan lain karena ia tidak bisa pergi kemanapun lagi selain rumah Evan yang ditawarkan padanya.Beruntung, Evan mengatakan bahwa ia sedang memiliki banyak kesibukan di kantor, sehingga ia akan jarang pulang ke rumah dan Luna juga bisa tinggal sementara di kamar kosong lain di rumah itu, selagi ia mencari rumah untuk ia tinggali nanti.“Apa kau tidak akan bertanya apapun.. tentang apa yang sebenarnya terjadi.. padaku?” Namun, Luna masih merasa tidak nyaman dengan kebaikan Evan yang ia tidak tahu apa ia pantas menerima itu, apalagi jika Evan tidak tahu apapun sampai memberikan kebaikan itu padanya.Evan tersenyum tipis seb

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 42 KARENA HATI YANG TERLUKA

    Sementara itu, Luna tidak menyadari bahwa seorang pria sedang mengepalkan tangannya dengan amarah 5 meter di belakangnya. Sean.Sean yang mengikuti Luna sejak ia meninggalkan rumah sakit, berusaha menahan diri untuk tidak membuat Luna semakin marah jika ia kembali menahannya, sampai Luna bertemu Evan dan Sean mendengar bahwa Evan menawarkan Luna untuk tinggal di rumahnya.Sean hendak mencegah itu, sebab bagaimana bisa ia membiarkan wanitanya tinggal bersama pria lain? Namun, Sean sempat terhenti karena teringat ucapan Luna padanya.“Tolong.. jangan menemuiku lagi..”“Ha..” desah Sean, dengan tangan yang hampir berdarah menahan kemarahan pada dirinya sendiri dan situasi yang menjebak mereka saat ini. Namun, Luna dan Evan tetap pergi dari sana bersamaan dengan kedatangan para reporter yang menyerbu Sean entah dari mana, semakin membuat Sean tidak bisa mencegah kepergian wanita yang dicintainya itu.“Tuan Sean! Bagaimana tanggapan Anda mengenai berita perselingkuhan Anda dengan kary

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 41 CINTA YANG GUGUR

    Kota Nashville, Tahun 2022 – KiniMendengar semua tragedi yang luput dari ingatan Sean dan Luna selama ini, mereka akhirnya tidak bisa menenangkan diri lagi.“Kenapa.. kenapa—baru sekarang.. kalian mengatakan semua ini pada kami..?!” pekik Luna, tidak tahan dengan semua kenyataan yang mengguncang pikiran dan hatinya sekaligus. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?!”“Luna..” Elana masih berusaha menenangkan Luna yang sudah dibanjiri air mata, tapi Luna untuk pertama kalinya menghempas tangan keriput itu dan berlari keluar tanpa lagi melihat ke belakang, di mana Sean juga mengikutinya.“Luna!” Sean sudah sampai di atap rumah sakit tempat Luna berhenti. Sedangkan Luna yang ia tuju, sedang berdiri menghadap langit yang membentang di atasnya, dengan sekujur tubuh bergetar menahan air mata yang masih mengalir deras di pipinya.“Jangan mendekatiku!” teriak Luna, menyadari kehadiran Sean di belakangnya. “Seharusnya.. seharusnya aku tidak menyelamatkanmu..”Deg.Sean terdiam. Tangannya

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 40 MASA LALU KELAM III

    “Keluar dari sini! Anak pembawa sial! Mengotori tempat ini saja!” teriak beberapa orang di depan rumah Luna yang hanya ditinggalinya sendirian.Sudah berminggu-minggu berlalu sejak kematian sang ibu yang menyusul ayahnya, Luna mendapat perlakuan yang lebih tidak masuk akal untuk seorang anak yang baru menginjak 13 tahun. Orang-orang di sekitar kompleks rumahnya, berusaha mengusir Luna yang sudah sebatang kara di dunia ini. Bahkan keluarganya yang lain, tidak ingin berurusan dengan Luna yang dalam waktu singkat seolah menjadi musuh masyarakat.Meskipun begitu, Sean adalah satu-satunya orang yang bersedia berada di samping Luna apapun yang terjadi. Namun, Stella yang selama ini menyembunyikan dirinya dengan baik, mulai memperlihatkan wajah aslinya ketika Sean semakin bersikeras untuk bersama Luna.“Sean! Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Stella yang mengikuti Sean sejak beberapa jam lalu.Sean rupanya sedang mencari keberadaan Luna yang tidak bisa ia temukan di manapun termasuk d

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 39 MASA LALU KELAM II

    “Tidak, Stella..” jawab Luna setelah beberapa saat, berpikir bahwa mungkin itu jawaban yang diinginkan Stella darinya dan Luna kira ia harus memberikan jawaban tersebut, agar hubungan mereka tidak memburuk lagi. “Tapi, kenapa kau bertanya?”“Tidak.” Stella hanya melebarkan senyumnya tanpa menjawab dengan jelas, alasan ia bertanya atau alasan dari senyumnya yang tidak pernah Luna lihat itu. Sebab, meskipun Stella tersenyum, Luna tidak bisa merasakan perasaan senang seolah Stella sedang tersenyum palsu.Lalu, beberapa bulan kemudian, hubungan persahabatan Luna dan Stella terus berjalan menjadi lebih baik. Namun, di antara hubungan mereka, selalu ada Sean yang entah mengapa ikut bergabung dengan mereka.Secara alami, persahabatan mereka pun berubah menjadi persahabatan antara tiga orang. Mereka selalu pergi kemana-mana bertiga karena rumah mereka juga berdekatan, hingga orang tua mereka bertiga ikut menjadi dekat. Dengan hubungan yang terjalin secara baik itu, seharusnya Luna tidak mengk

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 38 MASA LALU KELAM I

    Sean dan Luna sontak tersentak, terutama Luna yang tidak bisa menahan keterkejutannya atas pernyataan ibu Sean mengenai perbuatan Stella pada kedua orang tuanya.“Apa maksudnya?!” Luna tidak bisa bergeming lagi mendengar semua rahasia yang selama ini disembunyikan darinya. Jadi, Luna membuka pintu dan memasuki kamar pasien tempat orang-orang yang menyembunyikan semua rahasia itu, Evelyn dan Elana.“Lu—na..?!” Evelyn dan Elana sama-sama terkejut dengan kehadiran Luna di tempat mereka, diikuti Sean di belakangnya.“Apa maksudnya orang tuaku meninggal karena Stella?! Apa kalian bilang bahwa Stella telah membunuh orang tuaku?!” Suara Luna meninggi karena tidak bisa menahan semua perasaan marah, kecewa dan bingung yang bercampur aduk dalam dirinya.Elana berdiri dari kursi untuk menghampiri Luna yang matanya mulai memerah, hampir meledak histeris.“Luna..” Pelukan Elana sang ibu angkat yang biasanya selalu hangat, kini kehangatan itu tidak bisa lagi dirasakan Luna, setelah ia mengetahui ba

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 37 BENANG MERAH TAK TERLIHAT

    “Ada apa?” Sean seolah menyadari ada yang aneh dengan Luna.Luna menoleh pada Sean dengan kening yang masih mengernyit. “Ibumu.. dia yang membuatku bisa kabur dari tempat Stella mengurungku.”Pernyataan Luna tersebut seketika membuat Sean terdiam dengan pertanyaan besar di benaknya, ‘Bagaimana bisa?’“Kau yakin?” Setelah beberapa saat, Sean kembali bersuara, masih tidak percaya. “Tapi, kenapa ibu tidak mengatakan apapun padaku tentang semua itu?”“Aku juga tidak tahu, tapi aku yakin ibumu yang menolongku 8 tahun lalu karena aku tidak mungkin melupakan wajahnya.” Luna berkata dengan yakin, lalu ia teringat sesuatu dan kembali bicara. “Bisa aku bertemu ibumu? Aku belum sempat berterima kasih padanya karena telah menolongku dan mungkin ibumu tahu sesuatu tentang masa laluku hingga dulu ia bisa menolongku..”Sean pun mengangguk, karena ia juga ingin memastikan semuanya pada sang ibu yang sekarang masih berada di rumah sakit pasca operasi jantungnya. Jadi, keesokan harinya Sean dan Luna be

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 36 GODAAN (TAK) TERKENDALI

    Di tempat lain, Sean dan Luna masih bertatapan dengan perasaan aneh yang berkecamuk dalam hati masing-masing, setelah pertanyaan yang Sean lontarkan pada Luna sebelumnya.“Apa kau pernah melakukannya dengan Noah?” Pertanyaan Sean yang mungkin ditujukan, karena ia melihat Noah mencumbu Luna di kamar mereka sebelumnya. Meskipun Luna adalah istri Noah dan itu adalah hal yang wajar –jika tanpa kekerasan– tapi Sean tetap tidak bisa menahan perasaannya yang terganggu, karena itu tidak ada dalam rencananya membiarkan Luna menikah dengan Noah.Luna yang menyadari bahwa Sean tidak nyaman dengan kemungkinan Noah pernah mencumbu atau bahkan bercinta dengan Luna sebelum itu, memutuskan untuk menenangkan Sean dengan mengambil tangannya yang tidak memegang kemudi.“Aku hanya menjalankan rencana kita. Jadi, tidak ada yang perlu kau khawatirkan.” Luna menatap Sean, berharap hal itu tidak menjadi masalah besar untuk mereka, terutama karena mereka hampir mencapai tujuan mereka sekarang. Namun, tidak se

  • Cinta Rahasia Sang CEO   BAB 35 AKAR KEBENCIAN

    Dengan cepat, Sean mendorong Noah dari Luna dan menarik Luna untuk menjauh dari tempat itu.“Bajingan!” Noah mengutuk dan berusaha mendapatkan Luna lagi dari tangan Sean.Sean langsung menodongkan ponsel yang merekam tindakan kekerasan Noah pada Luna sebelumnya dengan ancaman, “Kalau kau mendekat lagi, video ini akan tersebar ke semua orang dan menghancurkan reputasimu!”Noah mendengus angkuh sambil mengangkat satu sudut bibirnya dan membalas, “Reputasimu yang akan hancur karena kau adalah alasan semua ini terjadi!”Sean mengernyit tidak mengerti, terutama tentang alasan mengapa Noah begitu membencinya hingga bisa melakukan apapun untuk menghancurkan hidupnya, entah dengan merusak mimpinya lalu mengganggu kehidupan cintanya juga.“Kalau kau ingin kembali menggunakan tuduhan tentang hubunganku dan Luna, kau tidak bisa lagi melakukan itu karena kau tidak memiliki bukti apapun selain kecurigaanmu!” Sean tak gentar.“APA?!” Wajah Noah kembali mengeras.“Perjalanan bisnis itu sudah dijadwa

DMCA.com Protection Status